Kegiatan Belajar 2
1. Hakikat Prosa Fiksi: Disebut juga cerita rekaan atau cerita
khayalan, artinya cerita yang tidak sunguh-sungguh terjadi atau
bersifat imajinatif. Prosa fiksi berisi permasalahan manusia
yang ditampilkan menggunakan bahasa yang khas dengan
mengedepankan perasaan dan bersifat konotatif.
2. Unsur-Unsur Prosa Fiksi: Berdasarkan fakta cerita, unsur
prosa fiksi terdiri dari alur atau rangkaian peristiwa, tokoh
cerita seperti manusia, binatang, hantu, dan lainnya, serta latar
(latar tempat, latar waktu, dan latar sosial yang saling
berhubungan).
3. Jenis-Jenis Fiksi dalam Kurikulum 2013: Mengacu pada
materi di tingkat SMP/MTs dan SMA/MA/SMK, jenis fiksi
terdiri dari fabel, legenda setempat, cerita rakyat, ankedot,
cerpen, novelet, novel, cerita fantasi, dan cerita sejarah.
4. Menulis Prosa Fiksi: Menurut Tompkins (2004), menulis
prosa fiksi dilakukan dalam lima tahap yaitu tahap pre-writing
(pramenulis), drafting (menulis draf), revising (revisi), editing
(penyuntingan), dan publishing (publikasi).
Kegiatan Belajar 3
1. Hakikat Drama. Drama merupakan karya sastra yang berupa
dialog-dialog dan memungkinkan dipertunjukkan sebagai
tononan (Suryaman, 2010: 10). Drama menampilkan alur
konflik kehidupan, mendramatisasikan konflik yang dialami
oleh manusia dan lainnya.
2. Unsur Drama. Beberapa unsur drama, diantaranya 1) alur
artinya jalinan cerita atau kerangka dari awal hingga akhir yang
merupakan jalinan konflik, 2) tokoh artinya pelaku yang
menggerakkan alur drama, 3) latar yang menyatakan (tempat
kejadian, waktu, dan suasana), 4) tema adalah pikiran pokok
yang mendasari lakon drama, 5) amanat artinya pesan yang
ingin disampaikan pengarang, 6) Dialog artinya percakapan
tokoh yang menjadi ciri khas drama, 7) lakuan yang artinya
gerak-gerik pemain di atas pentas, dan 8) teks samping atau
petunjuk teknis disebut juga kramagung.
3. Unsur Pementasan Drama. Beberapa di antaranya, yaitu
naskah drama, pemain (aktor dan aktris), sutradara, tata rias,
tata busana, tata pentas, tata lampu, tata suara, dan penonton.
4. Jenis Drama. Berdasarkan masanya (Siswanto, 2008: 165) dan
ada tidaknya naskah (Wiyanto, 2002: 11-12), drama dibagi
menjadi 2, yaitu drama tradisional yang digunakan untuk
kegiatan sosial serta keagamaan yang diciptakan masyarakat
tradisional dan drama modern yang lahir pada masyarakat
industri dengan memanfaatkan unsur teknologi modern dalam
penyajiannya.
5. Apresiasi Drama, beberapa cara mengapresiasi drama
diantaranya menginterpretasi drama, merefleksi nilai-nilai
drama, menulis teks drama, dan mementaskan drama.
Kegiatan Belajar 4
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Berisi rencana
kegiatan pembelajaran yang tatap muka untuk satu pertemuan
atau lebih, sesuai dengan KD yang diajarkan.
2. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK), merupakan
rumusan kemampuan yang menunjukkan ketercapaian KD,
yang dirumuskan dengan kata kerja operasional yang tepat,
spesifik, dan terukur.
3. Tujuan Pembelajaran, dirumuskan berdasarkan KD dan IPK
yang akan dicapai dengan menggunakan kata kerja operasional
yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan untuk menunjukkan kecakapan
yang harus dimiliki oleh siswa.
4. Materi Pembelajaran Sastra, memuat fakta, konsep, prinsip,
dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir
sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi
mengenai pengertian dan ciri drama (tradisional dan modern),
unsur naskah drama, unsur pementasan drama, dan cara
menginterpretasi drama, serta penerapan menginterpretasi
drama pada kehidupan sehari-hari.
5. Media/Alat Pembelajaran dan Sumber Belajar. Media/alat
pembelajaran adalah sarana bagi guru untuk melaksanakan
pembelajaran dikelas, sedangkan sumber belajar adalah
referensi belajar berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar, orang, lingkungan alam, atau sumber belajar lain yang
relevan untuk mencapai kompetensi.
6. Langkah Kegiatan Pembelajaran, disusun menyesuaikan
dengan KD, IPK, dan metode pembelajaran yang secara umum
memuat pendahuluan, inti, dan penutup. Metode yang
digunakan dapat berupa scientific learning dan discovery
learning dengan sintak yang tepat.
7. Lembar kerja peserta didik (LKPD), menurut Depdiknas
(2008), lembar kerja peserta didik adalah lembaran-lembaran
berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik.
Kegunaannya untuk mempermudah kegiatan belajar mengajar
sehingga terukur pencapaian kompetensinya.
8. Penilaian dalam pembelajaran sastra, menggunakan
pendekatan penilaian otentik (authentic assesment) yang
menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar secara
utuh.
2 Daftar materi yang sulit 1. Diksi dalam unsur fisik pembangun puisi.
dipahami di modul ini 2. Mendemonstrasikan puisi.
3 Daftar materi yang sering 1. Rima (persajakan) dalam unsur fisik puisi.
mengalami miskonsepsi 2. Gaya bahasa dalam unsur fisik pembangun puisi.