Anda di halaman 1dari 18

TEKS DEBAT

Pengertian Debat
Debat merupakan pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai
suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan
pendapat masing-masing pihak.

Dalam berdebat, masing-masing pihak diperkenankan untuk


menambahkan informasi, bukti, dan data untuk mempertahankan
pendapat.
Pengertian Teks Debat

Teks debat adalah teks yang disusun berdasarkan kegiatan debat yang
berlangsung. Teks debat ini berisi argumen-argumen yang disampaikan
oleh masing-masing pihak, lengkap dengan kesimpulan yang didapat
ketika sesi debat berakhir.
Struktur Teks Debat

Teks debat disusun secara sistematis berdasarkan struktur teks debat.


Struktur teks debat terdiri atas:
1. Pengenalan

Pertama, yaitu pengenalan. Pada bagian pengenalan, moderator


menyampaikan salam pembuka dan memperkenalkan pihak atau tim
yang akan berdebat. Moderator adalah pemimpin sidang, rapat, atau
diskusi, yang bertindak sebagai pengarah dan penengah. Selain
mengenalkan pihak yang berdebat, moderator juga
menyampaikan mosi dari debat yang akan berlangsung.
2. Penyampaian Argumentasi

• Kedua, yaitu penyampaian argumentasi. Penyampaian argumentasi


disampaikan oleh pihak afirmasi, pihak oposisi,
dan pihak netral/penengah (jika ada).
• Pihak afirmasi adalah pihak yang mendukung mosi atau pro
terhadap mosi. Pihak oposisi adalah pihak yang menentang mosi
atau kontra terhadap mosi. Sedangkan Pihak netral/penengah
adalah pihak yang bersikap netral dan berperan sebagai penengah
dalam debat. Pihak netral ini bersifat opsional alias tidak harus ada
dalam debat.
3. Debat

Ketiga, yaitu debat. Pada bagian ini, pihak afirmasi dan pihak oposisi
saling memberikan sanggahan, lalu ditengahi oleh pihak netral. Jika
pihak netral tidak ada, maka boleh ditengahi oleh moderator selaku
pemimpin acara debat. Nah, bagian ini nih, yang merupakan bagian
terseru dari keseluruhan acara debat!
4. Simpulan

Keempat, yaitu simpulan. Pada bagian ini, pihak afirmasi, pihak oposisi,
dan pihak netral menyampaikan simpulan terkait mosi, pendapat, serta
sanggahan dari tim lain.
5. Penutup

• Kelima, yaitu penutup. Pada bagian ini, moderator memberikan


simpulan secara kesuluruhan tanpa berpihak kepada pihak manapun,
kemudian menutup kegiatan debat dengan salam.
Ciri-Ciri Debat
Tujuan Debat

• Tujuan debat adalah agar masing-masing tim dapat membalikkan


pendapat lawan dengan argumen atau bukti yang relevan sehingga lawan
menyetujui pendapat kelompoknya. Fokus debat adalah untuk
mempertahankan argumen masing-masing kelompok berdasarkan data
dan fakta yang telah diperoleh.

• Pada akhir debat biasanya akan didapat sudut pandang baru yang bisa
diterima oleh kedua belah pihak. Walaupun begitu, nggak jarang di akhir
debat kedua tim tetap pada posisi mereka di awal yaitu pro dan kontra.
Meskipun berbeda pendapat, debat akan membuka wawasan dan
pandangan baru kamu akan suatu hal.
Kaidah Kebahasaan Teks Debat

• Dalam menulis teks debat, kamu harus memperhatikan tata bahasa


atau kaidah kebahasaan yang dimiliki teks debat sebagai berikut:
1. Menggunakan bahasa baku
Teks debat ditulis menggunakan bahasa baku atau bahasa yang
sesuai dengan standar dan kaidah bahasa Indonesia.

2. Menggunakan kata denotatif


Teks debat ditulis menggunakan kata denotatif. Kata denotatif
adalah kata yang bermakna sebenarnya.

Contoh:

Denotatif → Marilah kita menutup mata sambil berdoa.

Bukan denotatif → Pemerintah tidak boleh menutup mata atas


kejadian yang melanda Indonesia saat ini.
Tata Cara Debat
Sebelum kita masuk ke tata cara debat, perlu kamu ketahui terlebih dahulu nih, kalau ada tiga hal yang umumnya memengaruhi tata cara debat yaitu banyaknya tim, waktu yang disediakan,
dan berapa putaran diskusi akan berlangsung.
Nah, dari tiga hal yang memengaruhinya tadi, tata cara debat dibagi ke dalam lima bagian, yaitu sebagai berikut.
 
1. Pembukaan oleh Moderator
Membuka debat
Menjelaskan mosi
Memperkenalkan tim dan anggota tim debat
Membacakan tata tertib debat
 
2. Penyampaian Pernyataan Topik
Pada bagian ini, perwakilan tiap tim (tim oposisi dan afirmasi) akan menyampaikan pendapatnya terhadap mosi secara bergantian tanpa ada tanya jawab atau interupsi dari tim lain.
 
3. Pelaksanaan Debat
Setiap tim memberikan komentar atau mendebat pendapat tim lain. Tim yang didebat harus mempertahankan pendapatnya dengan menyampaikan argumen, data, atau fakta yang
mendukung. Pada bagian ini akan terlihat tim mana yang paling bisa mempertahankan argumennya.
 
4. Simpulan
Setiap tim menyampaikan simpulannya terkait mosi setelah mendengar pendapat dan menerima sanggahan dari tim lain. Bagian ini bisa juga disebut sebagai  closing statement atau
pernyataan penutup dari masing-masing tim.
 
5. Penutup
Moderator menutup kegiatan diskusi dengan memberikan ringkasan.
Unsur-Unsur Debat
1. Mosi
Unsur pertama yaitu mosi. Mosi adalah topik atau isu yang
diangkat dalam debat. Mosi akan menentukan sikap dari
masing-masing pihak atau tim yang berdebat, apakah
akan pro terhadap mosi atau kontra terhadap mosi.
 
2. Tim Debat
Seperti yang tadi sudah dijelaskan, dalam debat umumnya
terdapat tiga tim debat yaitu:
•Tim afirmasi → tim pendukung mosi atau pro terhadap mosi
•Tim oposisi → tim penentang mosi atau kontra terhadap
mosi
•Tim netral/penengah → tim yang netral dan berperan
sebagai penengah (opsional)
Untuk tim netral/penengah tidak wajib ada dan perannya
sebagai penengah dapat digantikan oleh moderator.
 
3. Partisipan
Selain tim debat, terdapat juga partisipan lainnya dalam
debat yaitu:
•Penonton atau juri → menilai tim yang berdebat
•Moderator → memimpin jalannya debat
•Notulen → mencatat jalannya debat dan hasil debat
Jenis-Jenis Debat

A. Jenis Debat berdasarkan Masalah yang Dibahas


1. Debat Politik
Dilakukan pada saat pemilihan umum yang dilangsungkan untuk mengutarakan program yang bagus disertai argumentasi
yang kuat. Tujuannya adalah untuk menarik simpatik pemilih agar memberikan suaranya.
2. Debat Ekonomi
Seperti namanya, debat ekonomi dilakukan oleh para pakar ekonomi dan para pejabat untuk menciptakan keadaan
ekonomi yang lebih baik.
3. Debat Pendidikan
Debat ini dilakukan oleh para pakar pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan.
4. Debat Perundang-undangan
Debat ini dilakukan antara para Dewan Perwakilan Rakyat dalam mengemukakan keberatan dan dukungannya terhadap
rancangan undang-undang tersebut. Di akhir perdebatan biasanya diadakan pemungutan suara untuk mengesahkan atau
menolak rumusan undang-undang.
5. Debat Sosial
Debat sosial membahas masalah sosial yang terjadi di masyarakat, seperti pengangguran, gelandangan, hingga musibah
bencana alam.
B. Jenis Debat berdasarkan Bentuk, Maksud, dan Metodenya

1. Debat Parlementer atau Majelis


Sesuai sama namanya, debat ini terjadi di tatanan eksekutif, yudikatif dan legislatif suatu negara. Debat
ini biasanya membahas tentang undang-undang, kebijakan, atau hal-hal yang berkaitan dengan
ketatanegaraan.
2. Debat Pemeriksaan Ulangan
Debat pemeriksaan ulangan dilaksanakan untuk memeriksa ulang dan mengetahui kebenaran
pemeriksaan sebelumnya. Debat ini mengandung banyak pertanyaan yang saling berkaitan agar
mempertahankan posisi masing-masing tim. Jenis debat ini sering ditemukan dalam persidangan yang
terjadi antara jaksa dan pengacara.
3. Debat Formal, Konvensional, atau Pendidikan
Debat jenis ini adalah debat yang bertujuan untuk memberikan kesempatan pada dua tim yang
bersebrangan untuk mengungkapkan beberapa argumen, menguatkan materi debat, atau justru
mengemukakan argumen untuk melawan materi tersebut. Debat ini juga bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan kedua tim dalam mengutarakan argumen secara logis, jelas, dan
terstruktur.

Anda mungkin juga menyukai