Anda di halaman 1dari 4

UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN MELALUI BELAJAR

BERARGUMEN MELALUI KEGIATAN DEBAT

Pendidikan telah kita kenal sebagai kebutuhan dasar setiap orang,karena pendidikan
merupakan kunci kemajuan serta keberhasilan sebuah bangsa. Dengan adanya pendidikan
yang berkualitas maka kita tentu akan punya kesempatan untuk sejajar dengan bangsa-bangsa
besar lainnya. Akan tetapi,kenyataanya kualitas pendidikan pada Negara ini tak sebagus
negara lain. Lembaga pendidikan telah mengupayakan berbagai cara untuk bisa menciptakan
lulusan-lulusan yang berkualitas untuk mengantisipasi perubahan serta tantangan yang sudah
semakin sulit. tetapi perlu kita ingat bahwa sebuah keberhasilan tidak akan lepas dari segala
kondisi apapun yang kita hadapi.
Sebagai seorang pelajar, tentunya sering melakukan kegiatan positif guna
mengembangkan kemampuan diri serta bakat yang dimiliki.Salah satu aktivitas bermanfaat
yang dapat dilakukan pelajar adalah kegiatan diskusi.Jadi Diskusi ini merupakan bentuk
interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok.Kegiatan Diskusi ini bertujuan
untuk melatih dan membiasakan sikap saling menghargai pendapat/gagasan serta melatih
kemampuan berbicara dan beradu argumen dengan tata cara yang baik dan santun.
Dalam proses diskusi,terkadang terjadi perbedaan pendapat antar pelaku diskusi yang
sering kali memicu terjadinya Perdebatan. Jadi pernahkah anda berdebat dengan teman atau
saudara?Apakah hal yang anda perdebatkan? Biasanya kegiatan debat dapat disaksikan secara
langsung maupun melalui media seperti televisi,radio,maupun rekaman video.Jadi dalam
suatu debat,ada pihak/kelompok yang mendukung dan ada pula pihak yang menentang topik
yang dibahas. Dilakukannya debat dari dua belah pihak ini bertujuan untuk mengeksplorasi
alasan-alasan yang melatarbelakangi sudut pandang yang diungkapkan tentang suatu
permasalahan.
Berikut merupakan jenis-jenis debat yang dapat dibedakan melalui bentuk,maksud
dan metodenya yakni sebagai berikut :
1. Debat parlementer atau disebut dengan debat majelis (assembly or parlementary
debating)
2. Debat pemeriksaan ulang untuk mengetahui kebenaran pemeriksaan terdahulu (cross-
examination debating)
3. Debat formal, konvensional, atau debat pendidikan (formal. conventional, or
educational, or educational debating)
Dalam debat terdapat pula ciri-ciri sebagai berikut :
a. Terdapat dua sudut pandang, yaitu afirmatif dan oposisi.
b. Adanya suatu proses saling mempertahankan pendapat masing-masing antara kedua
belah pihak.
c. Adanya saling adu argumentasi yang bertujuan untuk memperoleh kemenangan argumen
masing-masing.
d. Keputusan argument debat yang menang diperoleh melalui voting atau keputusan juri
yang hadir saat itu.
e. Sesi tanya jawab bersifat terbatas dan bertujuan untuk menjatuhkan argument pihak
lawan.
f. Adanya pihak yang berperan sebagai penengah,biasanya dilakukan oleh sang moderator.
Terdapat pula unsur-unsur dalam debat antara lain :
Unsur bukan manusia
1. Mosi atau topik
Mosi merupakan hal atau topik yang dibahas atau dipermasalahkan dalam suatu
debat.Contoh mosi atau topik dalam debat sebagai berikut :Perlunya bijak dalam
menggunakan media sosial ,Bahasa Indonesia sangat mungkin menjadi Bahasa
Internasional,dan lain sebagainya
2. Definisi
Mosi harus didefinisikan oleh tim afirmatif dengan tujuan memberikan gambaran yang
jelas dan lugas, serta membatasi lingkup pembicaraan. Hal ini dilakukan untuk mencegah
perdebatan ysng tidak jelas karena adanya perbedaan persepsi pada kedua belah pihak
mengenai topik yang dibicarakan.
3. Argumentasi
Argumentasi adalah hal menjelaskan mengapa sudut pandang masing- masing tim tersebut
harus diterima. Argumentasi harus didukung dengan bukti-bukti, seperti fakta, data,
statistik, kutipan pakar, dan pandangan masyarakat yang relevan. Selain itu, argumentasi
juga harus jelas untuk meyakinkan orang lain bahwa argumentasi tersebut benar.
4. Sanggahan
Sanggahan merupakan respons terhadap argument tim lawan yang tereraborasi secara jelas.
Sanggahan pada debat bertujuan untuk membuktikan bahwa argumen dari tim lawan tidak
sepenting argumen yang mereka kemukakan.
Unsur Manusia
1)Moderator
Moderator adalah orang yang memimpin berlangsungnya debat. Moderator harus menunjukan
sikap netral serta tegas dalam menegakkan ketertiban, sopan santun, dan disiplin dalam
menggunakan waktu. Dalam hal-hal tertentu, moderator harus bersikap persuasif dan mampu
menciptakan suasana yang segar dan rileks.
2) Peserta
Peserta adalah orang yang terlibat langsung untuk mengemukakan gagasan dalam suatu
kegiatan debat. Peserta dibagi menjadi dua pihak atau lebih yang berseberangan, yaitu pihak
pendukung (afirmatif) dan pihak penyangkal (oposisi)
Adapun peran dari kedua tim dalam debat yaitu :
Tim afirmatif
Dalam suatu kegiatan debat peran tim afirmatif antara lain :
1)Menjelaskan dan memberikan definisi atas masalah yang diperdebatkan dengan alasan dan
landasan yang jelas serta masih bisa diperdebatkan
2)Memberikan parameter yang jelas tentang cakupan hal yang diperdebatkan. Contohnya yaitu
memberikan penjelasan serta batasan terhadapan apa yang akan diperdebatkan Jika dalam
kegiatan debat nanti akan menggunakan proposal, maka pemberian penjelasan Mekanisme,
serta detail dari proposal harus dijabarkan secara jelas.
3) Memberi argumen-argumen yang sangat jelas tentang mosi yang diperdebatkan.
Tim Oposisi
Tim oposisi berperan untuk mengklarifikasi masalah dan ideologi mengapa menentang mosi
dari afirmatif dengan argumen-argumen yang jelas.
1) Menolak argumen dan permasalahan dari tim lawan.
2) Menerima argumen, tetapi solusi atau argumen dari tim lawan tidak menyelesaikan
masalah atau mosi yang diperdebatkan.
3) Menerima argumen dan solusi, tetapi solusi dan argumen yang diberikan hanya akan
menghasilkan masalah lain daripada memberikan penyelesaian yang berarti.
Tim Netral
Tim netral dalam debat adalah tim yang tidak memihak tim afirmatif maupun oposisi,tim ini
bertugas menyampaikan jalan tengah atau solusi atas permasalahan yang disampaikan dalam
debat.
Sekretaris/notulis
Notulis adalah seseorang yang bertugas mencatat bagaimana jalannya kegiatan debat dan
menyampaikan hasil dari pelaksanaan debat kepada seluruh peserta debat.

suatu struktur debat tersusun oleh bagian-bagian ini antara lain:


1. Pengenalan ,pada tahap pengenalan setiap tim( baik tim afirmasi,tim oposisi, dan tiim
netral) memperkenalkan diri.
2. Penyampaian argumentasi,pada penyampaian argumentasi ini,setiap tim
menyampaikan argumentasi terhadap topik yang dimulai dari tim afirmasi ,kemudian tim
oposisi,dan diakhiri tim netral.
3. Debat,pada tahap ini setiap tim mengomentari argumentasi dari tim lain
4. Simpulan,setiap tim memberikan ungkapan-ungkapan penutup terhadap pernyataan
topik sesuai dengan posisinya.Simpulan tersebut dirumuskan berdasarkan pendapat dan
argument yang telah disampaikan sebelumnya.Simpulan dapat juga disebut sebagai hasil
dari pembicaraan.Karena simpulan dalam debat disusun berdasarkan pendapat dan
argument yang telah disampaikan sebelumnya,penalaran yang digunakan dalam
Menyusun simpulan termasuk dalam penalaran induktif.
Ada tiga cara menarik kesimpulan dengan penalaran induktif yaitu Generalisasi,analogi,dan
sebab akibat.
1. Generalisasi,Penarikan kesimpulan dengan cara generalisasi berpangkal pada
pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus,dari femomena-fenomena
khusus,kemudian ditarik pernyataan yang bersifat general(umum).
2. Analogi,proses penarikan kesimpulan yang didasarkan atas perbandingan dua hal
yang berbeda,tetapi karena memiliki kesamaan segi,fungsi,ataun ciri,kemudioan
keduannya dibandingkan(disamakan).Kesamaan keduannya ini yang menjadi dasar
penarikan kesimpulan tersebut.
3. Sebab-akibat,Pada pola penalarannya ini,Sebab bisa menjadi gagasan utamannya
sedangkan akibat menjadi gagasan penjelasnya.Namun dapat juga terjadi sebaliknya.
Dalam debat,penarikan simpulan dilakukan setelah pernyataan pendapat dan argument
disampaikan terlebih dahulu,maka pola yang kedua lebih tepat.Oleh karena itu,akibat
menjadi gagasan utama,sedangkan sebab menjadi gagasan penjelas yang disampaikan
terlebih dahulu.
Dalam menyimpulkan dan mengakhiri debat dengan topik tertentu biasanya pembicara
mengunakan kalimat-kalimat persuasif.
Untuk belajar berdebat ada hal-hal yang perlu diperhatikan juga,antara lain:
1. Pembicara harus mampu menjelaskan gagasan-gagasan yang menarik keyakinan
pembaca sebagai upaya umtuk mempengaruhi sehingga pendengar akan menerima
dan membenarkan gagasan tersebut.
2. Pembicara mampu memberikan alasan-alasan yang dapat diperjelas dengan fakta dan
bukti-bukti berupa contoh gambar maupun angka bergantung topik pembahasan
dalam forum debat tersebut.
Meskipun tujuan debat tidak untuk mencapai kesepakatan atau persamaan pendapat dalam
menyikapi mosi,tapi masing-masing pihak harus mampu mempertahankan pendapatnya
dengan argument yang kuat.Apabila argumen yang disampaikan satu pihak lebih kuat dan
lebih meyakinkan,bukan tidak mungkin pada akhir debat pihak lain akan mengubah
pendapatnya tentang topik atau mosi.
Itulah beberapa pengenalan penting mengenai debat,jadi kesimpulannya sebelum melakukan
kegiatan debat resmi perlu memahami dasar-dasar yang dijelaskan diatas.Hal tersebut
bertujuan agar kegiatan debat berlangsung sesuai dengan yang diharapkan semua pihak agar
tidak terjadi perkelahian juga dan debat berjalan dengan tertib.

Anda mungkin juga menyukai