3.13. Menganalisis isi debat (permasalahan/ isu, sudut pandang dan argumen
beberapa pihak, dan simpulan).
Debat
Debat merupakan kegiatan adu argumentasi antara dua
pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun
kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan
masalah dan perbedaan.
Debat adalah saling adu argumentasi antar pribadi atau antar
kelompok manusia dengan tujuan mencapai kemenangan satu pihak.
Tujuan debat formal ini adalah untuk memberi kesempatan bagi dua
tim pembicara untuk mengemukakan kepada pendengar sejumlah
argument yang menunjang atau yang membantah suatu usul. Setiap
pihak diberi jangka waktu yang sama bagi pembicara-pembicara
konstruktif dan bantahan.
Pengenalan
Pada tahap pengenalan, setiap tim (baik tim afirmasi, tim oposisi
dan tim netral) memperkenalkan diri
Penyampaian argumentasi
Pada penyampaian argumentasi ini, setiap tim menyampaikan
argumentasi terhadap topik yang dimulai dari tim afirmasi,
kemudian tim oposisi dan diakhiri dengan tim netral.
Debat
Pada debat, setiap tim mengomentari setiap argumentasi dari tim
lain.
Simpulan
Pada simpulan, setiap tim memberikan ungkapan penutup
terhadap pernyataan topik sesuai dengan posisinya.
Tujuan dari debat sendiri adalah upaya kedua belah pihak yang mencoba
membangun suatu kasus dengan didukung oleh argumen–rgumen yang mendukung kasus
mereka dimana cara membuat satu argumen yang baik dan benar adalah suatu argumen
selalu berdasarkan pada pertanyaan–pertanyaan dasar berupa; Apa (What),Mengapa
(Why), Bagaimana (How), dan Kesimpulannya (So What is The conclusion).
Di sini selain diperlukan kemampuan berbahasa yang baik dan benar juga
dibutuhkan pula logika dan analogi pola pikir yang benar mengenai pengetahuan
pengetahuan umum atau kasus – kasus yang sedang terjadi di dalam masyarakat. Selain
hal–hal tersebut juga diperlukan kemampuan merespon suatu masalah dikarenakan disini
terjadi adanya suatu proses saling mempertahankan pendapat antara kedua belah pihak.
Selain itu di dalam debat sendiri ada suatu pantangan atau batasan pembahasan
masalah yang akan dibahas yaitu dilarang mennyangkut pautkan suku, agama, ras, dan
adat, disebabkan di dalam debat sendiri kita masih menggunakan etika sebagai seorang
manusia untuk berpendapat.Selain itu debat bertujuan untuk meningkatkan keberanian
serta meningkatkan sikap kritis dalam menanggapi suatu masalah.
Materi atau Tema debat , pokok pembicaraan yang akan dibahas dalam debat. Meliputi :
Fasilitas ,meliputi:
Lingkungan
Ruang
Sound system
Media (OHP ,Sarana ,dan Prasarana )
Ragam bahasa
Ragam bahasa yangdigunakan dalam debat adalah ragam ilmiah yang harus memiliki ciri
ciri
Sesuai dengan kaidah bahasa baku, baik kaidah tata ejaan maupun tata bahasa
Ide yang diungkapkan harus benar sesuai dengan fakta dan dapat diterima akal
sehat(Logis), harus tepat, dan hanya memiliki satu makna,padat,langsung menuju
sasaran, runtun dan sistematis dan tersaji sebagai kalimat efektif.
Makna yang dipilih memiliki makna sebenarnya(denotative)
Analisis kritis, sintetis, keterampilan retorika (berbicara), dan intelijensia (ability to perceive
and understand ) atau Tidak Terbata – Bata.
Fokus pada posisi pihak lawan atau argument lawan. Mengetahui "pihak lain" atau
"mengetahui kelemahan dan kelebihan" pihak lawan merupakan hal penting dalam strategi
persiapan untuk menyangkal argumen lawan.
Ketahui kesalahan umum dalam berpokir seperti kesalahan logis dan gunakan secara
efektif dalam menyangkal argumen lawan.
Sajikan konten (substansi) dengan akurat. Gunakan selalu konton (data/fakta) yang
berhubungan dan mendukung pandangan Anda.
Kesimpulan dalam debat merupakan posisi kesimpulan final. Gunakan hal itu sebagai
kesempatan untuk menyangkal atau memojokkan lawan.
Langkah-langkah Debat
Adapun sistim ini bernama sistim Australasian Parliamentary System, di mana disini tiap
tim mempunyai tiga orang anggota dengan tugas masing – masing.
1. Sebelum debat dimulai kedua team akan diberikan kesempatan untuk melakukan
suatu proses penyusunan kasus selama 30 menit.
2. Pembicara pertama dari team positif maju kemudian memberikan definisi dari topik
yang diberikan kemudian memberikan parameter kasus yang akan dibahas, setelah
itu kemudian dia akan menjelaskan bagian-bagian yang akan dibahas oleh
pembicara pertama dan kedua, baru setelah itu dia akan membahas kasusnya
disertai landasan kasus selama 7 menit.
3. Pembicara pertama dari team negatif maju kedepan kemudian memberikan
tanggapan dari topik positif yang diberikan kemudian memberikan parameter kasus
yang akan dibahas, setelah itu kemudian dia akan menjelaskan bagian-bagian yang
akan dibahas oleh pembicara pertama dan kedua, baru setelah itu dia akan
membahas kasusnya disertai landasan kasus selama 7 menit.
4. Pembicara kedua dari team positif maju dan kemudian merespon kasus dari
pembicara pertama negatif kemudian dia akan mencoba menghubungkan kasus
yang ia bawa dengan kasus pembicara pertama, kemudian dia akan memberikan
perpanjangan dari kasus teamnya disertai dengan implementasi dari teamnya
selama 7 menit.
5. Pembicara kedua dari team negatif maju dan kemudian merespon kasus dari
pembicara pertama dan kedua dari positif kemudian dia akan mencoba
menghubungkan kasus yang ia bawa dengan kasus pembicara pertama, kemudian
dia akan memberikan perpanjangan dari kasus teamnya disertai dengan
implementasi dari teamnya selama 7 menit.
6. Pembicara ketiga dari positif maju dan tugasnya adalah membuat suatu respon
terhadap semua kasus dari negatif dan memberikan kesimpulan dari kasus yang
dibawakan oleh teamnya. disini seorang pembicara ketiga dilarang untuk
membawakan kasus baru selama 7 menit.
7. Pembicara ketiga dari negatif maju dan tugasnya adalah membuat suatu respon
terhadap semua kasus dari negatif dan memberikan kesimpulan dari kasus yang
dibawakan oleh teamnya. disini seorang pembicara ketiga dilarang untuk
membawakan kasus baru selama 7 menit.
8. Setelah itu sekarang adalah waktu untuk memberikan pandangan terhadap kasus
dari masing-masing team dimulai dari negatif terlebih dahulu kemudian positif
dimana disini yang melakukannya adalah pembicara pertama atau kedua dan yang
harus dilakukan disini oleh tiap team selain memberikan pandangan terhadap kasus
masing–masing juga memberikan suatu komparasi antara kedua team dan
menjelaskan apa – apa saja yang terjadi di dalam debat tersebut serta menunjukkan
poin – poin yang menguntungkan dan mendukung kasus mereka selama 5 menit.
PRO: Jika seluruh warga Indonesia begitu menjunjung tinggi hak asasi manusia, maka
kenyataan bahwa seseorang dapat mencintai sesama jenis mereka merupakan suatu hak yang harus
dipenuhi pula. Apabila seorang kaum homosexual mencintai homosexual lainnya, dan ingin
mengesahkan hubungan percintaan itu dalam mahligai rumah tangga, maka pemerintahan Indonesia
harus meresmikan pernikahan tersebut. Karena itu merupakan bukti menjunjung tinggi hak asasi
manusia. Karena jika laki-laki diijinkan menikah dengan perempuan, mengapa laki-laki dengan laki-
laki, atau perempuan dengan perempuan dilarang menikah?? Toh kaum homo di Indonesia sudah
banyak. Jika dilarang, itu merupakan pelanggaran dari sila ke-5: Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
KONTRA: Indonesia merupakan negara beragama, dan dalam agama, tidak diijinkan untuk
mencintai sesama jenis, dan mencintai dalam hal ini termasuk nafsu birahi, karena itu adalah dosa
besar. Dan jika sampai hubungan antar sesama jenis itu diresmikan, maka itu adalah saat dimana
moral bangsa kita sudah sangat bobrok. Karena peresmian hal semacam ini sangat melanggar sila
pertama: KeTuhanan yang Maha Esa.
Dalam menghadapi krisis minyak mentah, segala bentuk hiburan harus dikurangi jam-nya.
PRO: Karena krisis minyak mentah dunia, akibatnya Indonesia juga mengalami masalah
ekonomi. Karena itu Pemerintah menghimbau agar segala bentuk hiburan seperti tayangan di
televisi, jam buka mall, dan lain sebagainya untuk dipotong jam-nya, hal ini bertujuan selain
menghemat biaya yang harus dikeluarkan negara, juga untuk menstabilkan keadaan Indonesia, yaitu
penjagaan imej Indonesia sebagai negara yang santun. Himbauan ini sangat baik, dimana apabila
tayangan televisi hanya dijalankan sampai pukul 10 malam, maka tidak akan ada lagi anak-anak
yang mengantuk di sekolah karena menonton TV sampai malam, atau penutupan mall secara lebih
cepat, dapat mengurangi pribadi konsumtif masyarakat, dan selain itu, juga dapat menghemat listrik
yang berdaya tinggi di mall-mall pada kota-kota besar di Indonesia.
KONTRA: Pengurangan jam untuk hiburan tidak akan menstabilkan keadaan Indonesia, sebab
jika segala hiburan itu dipotong jam-nya, masyarakat yang berkegiatan di malam hari tidak akan
memiliki hiburan lagi. Dan rasa bosan itu dapat direalisasikan menjadi sebuah aktivitas yang kurang
baik, seperti menuju tempat-tempat yang tidak baik untuk moral bangsa, contohnya tempat
pelacuran, tempat-tempat perjudian, dan lain sebagainya. Kemudian, bagi orang-orang yang
memiliki tugas atau pekerjaan, dan membutuhkan informasi dari berita televisi pada tengah malam,
atau subuh, akan kesulitan memperoleh informasi jika tidak ada tayangan berita dari televisi.
Try Out yang diadakan di sekolah-sekolah Indonesia tiap tahun kurang efektif dalam
mempersiapkan mental siswa dan guru.
PRO: Untuk apa tiap tahun murid-murid selalu diberi Try Out, bahkan beberapa sekolah ada yang
memberikan 6 kali Try Out sebelum Ujian Nasional, jika memang guru-guru masih terus saja
meragukan kemampuan siswa dengan mencarikan kuci jawaban. Siswa-siswi-pun walau sudah
diberi banyak Try Out masih saja ragu akan kemampuan mereka sendiri, hingga masih saja banyak
yang berusaha mencari-cari cara untuk berbuat curang, baik dengan membeli soal, mencari kunci
jawaban, dan cara-cara lainnya demi memastikan kelulusan mereka. Dengan adanya realita ini, saya
rasa tidak perlu ada Try Out, langsung saja menjual hasil jawaban UNAS dengan harga tinggi, pasti
laku keras.
KONTRA: Try Out bertujuan menyiapkan mental siswa dan siswi Indonesia sebelum menghadapi
Ujian Nasional. Jika tak ada Try Out, wajar jka banyaknya murid yang tidak lulus meningkat drastis.
Walau fenomena membeli kunci jawaban masih terus terjadi tiap tahun, tapi pasti masih jauh lebih
banyak murid Indonesia yang mengerjakan soal itu dengan sungguh-sungguh tanpa memanfaatkan
cara-cara curang. Menurut saya, Try Out sangat penting sebab mempersiapkan dan melatih mental
anak bangsa untuk berjuang demi menghadapi kesulitan di masa mendatang.
Sinetron-sinetron Indonesia masa kini merusak mental para anak Bangsa karena selain tidak
mendidik hal-hal baik, sinetron justru mendidik kekerasan, kebodohan, dan mengajarkan
mental jahat pada diri remaja.
PRO: Banyaknya sinetron-sinetron remaja masa kini memberikan pengaruh yang tidak baik,
terutama apa yang diajarkan oleh sinetron itu pada khaayak penontonnya. Lebih baik apabila tidak
mengajarkan hal-hal yang mendidik, tidak usah ada sinetron saja.
KONTRA: Salah satu fungsi media massa adalah sebagai penghibur masyarakat, sinetron adalah
salah satunya. Tidak harus mendidik juga tidak apa selama itu masih bisa memberikan sisi entertain
pada masyarakat. Toh selama ini sinetron kita tidak melulu mengajarkan hal-hal negatif, banyak
juga sisi-sisi positif yang bisa kita petik dari sinetron.
Pendidikan Indonesia sangat sulit terangkat, karena apabila uang sekolahnya mahal, baru
tingkat pendidikan itu bagus, sedang jika uang sekolahnya murah, maka tingkat pendidikan
yang diterima siswa-pun akan rendah.
PRO: Bagaimana bisa pendidikan Indonesia meningkat jika masih banya sekolah-sekolah di
Indonesia yang murah karena tidak didukung fasilitas-fasilitas yang memadai? Tapi jika harga uang
sekolah dinaikkan, pasti juga banyak masyarakat yang tidak sanggup membayar, sebab jumlah
orang miskin di Indonesia ini masih sangat banyak. Seharusnya pemerintah menyediakan fasilitas-
fasilitas dengan kas negara supaya pedidikan makin maju.
KONTRA: Belum tentu pendidikan yang diberikan sekolah-sekolah murah itu rendah kualitasnya.
Semua itu tergantung dari pribadi si guru. Sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, sudah merupakan
tugas mereka untuk mendidik murid-muridnya menjadi anak bangsa yang cerdas dan kritis. Toh
walaupun uang sekolahnya mahal dan fasilitasnya memadai, jika guru yang mengajar tidak tulus
untuk mencerdaskan anak bangsa, kualitas pendidikannya juga pasti akan rendah.
PRO: Dengan sistem Home-Schooling, perhatian guru akan jauh lebih fokus pada 1 orang murid
sehingga murid yang diajar-pun pasti akan jauh lebih cepat menguasai materi yang diajarkan.
Sedangkan Public School merupakan sitem pendidikan yang umum namun tidak efektif, sebab
dalam 1 kelas, seorang guru harus mengajar sekitar 30 sampai 40 orang murid. Walau ada banyak
murid yang tidak mengerti-pun si guru belum tentu tahu dan belum tentu bersedia untuk
menjelaskan lebih detail pada perorangan murid.
KONTRA: Selama ini banyak masyarakat Indonesia yang menjalani public school, namun jumlah
orang cerdas di Indonesia juga sangat banyak. Jadi Home-Schooling atau Public School, selama
murid yang diajar mau belajar dengan serius, pasti tidak akan ada bedanya.