Anda di halaman 1dari 2

PENGERTIAN DEBAT

Berikut beberapa definisi atau pengertian debat menurut para ahli


1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian debat adalah
pembahasan atau pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi
alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.
2. Menurut Hendri Guntur Tarigan (Retorika 1990:120), definisi debat adalah saling adu
argumentasi antar pribadi atau antar kelompok manusia, dengan tujuan mencapai
kemenangan satu pihak.
3. Menurut G. Sukadi, arti dari debat adalah saling adu argumentasi antar pribadi atau
antar kelompok manusia, dengan tujuan mencapai kemenangan.
4. Menurut ensiklopedia bebas Wikipedia, definisi debat adalah kegiatan adu
argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun kelompok,
dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan.

Unsur-unsur Debat
Di dalam suatu debat terdapat beberapa unsur, antara lain yaitu :
 Mosi, yaitu hal atau topik yang diperdebatkan.
 Tim Afirmatif yaitu tim yang setuju terhadap hal yang diperdebatkan (mosi).
 Tim Negatif / Oposisi yaitu tim yang tidak setuju / menentang mosi.
 Tim Netral yaitu tim yang memberikan argumen 2 sisi, baik dukungan maupun
sanggahan terhadap mosi.
 Moderator yaitu orang yang memimpin dan memandu jalannya debat.
 Penulis yaitu orang yang menulis kesimpulan suatu debat.

Ciri-ciri Debat
Ciri-ciri debat antara lain sebagai berikut :
1. Terdapat dua sudut pandang, yaitu affirmatif (pihak yang menyetujui mosi / topik)
dan negatif atau oposisi (pihak yang tidak menyetujui topik),
2. Adanya suatu proses saling mempertahankan pendapat antara kedua belah pihak,
3. Adanya saling adu argumentasi atau pendapat yang bertujuan untuk memperoleh
kemenangan,
4. Adanya sesi tanya jawab yang bersifat terbatas dan bertujuan untuk menjatuhkan
pihak lawan,
5. Adanya pihak yang berperan sebagai penengah yang biasanya dilakukan oleh
moderator.

Jenis / Macam-Macam Debat


1. Debat parlementer / majelis (assembly or parliamentary debating)
Merupakan debat yang bertujuan memberi dan menambah dukungan bagi undang-
undang tertentu dan semua anggota yang ingin menyatakan pandangan dan
pendapatnya; debat parlementer merupakan ciri badan legislatif.
2. Debat pemeriksaan ulangan untuk mengetahui kebenaran pemeriksaan terdahulu
(cross-examination debating)
Merupakan debat yang bertujuan untuk mengajukan serangkaian pertanyaan yang satu
dan yang lainnya berhubungan erat, yang menyebabkan para individu yang ditanya
menunjang posisi yang hendak ditegakkan dan diperkokoh oleh sang penanya; debat
pemeriksaan ulang adalah suatu tehnik yang dikembangkan dikantor-kantor
pengadilan.
3. Debat formal, konvensional, atau debat pendidikan (formal, conventional, or
education debating)
Merupakan debat yang bertujuan untuk memberi kesempatan bagi dua tim pembicara
untuk mengemukakan kepada para pendengar sejumlah argumen yang menunjang
atau yang membantah suatu usul; debat formal didasarkan pada konversi-konversi
debat bersama secara politis.

Etika / Norma dalam Berdebat dan Bertanya


1. Etika / norma dalam Berdebat
a) Pengetahuan yang baik tentang pokok pembicaraan;
b) Kompetensi atau kemampuan dalam menganalisis;
c) Pengertian mengenai prinsip-prinsip argumentasi;
d) Apresiasi terhadap kebenaran fakta-fakta;
e) Kecakapan menemukan buah pikiran yang keliru dengan penalaran;
f) Keterampilan dalam pembuktian kesalahan;
g) Pertimbangan dalam persuasi; serta
h) Keterarahan, kelancaran, dan kekuatan dalam cara/ penyampaian pidato.

2. Etika / norma dalam Bertanya


a) Mengetahui segala sesuatu secara sempurna sebelum mengajukan pertanyaan.
b) Bersungguh-sungguh mencari informasi
c) Jangan meguji pembicara
d) Singkat dan tepat
e) Jangan berbelit-belit
f) Bersihkan pertanyaan dari prasangka emosional
g) Ajukan pertanyaan-pertanyaan dengan sikap wajar
h) Pertanyaan kita harus memiliki tujuan
i) Ajukan pertanyaan-pertanyaan khusus
j) Hindarkan jauh-jauh cara berfikir yang tidak masuk akal

Anda mungkin juga menyukai