Organisasi
PERTEMUAN 3
Lingkungan Organisasi
Secara garis besar lingkungan organisasi dapat dibagi atas
dua, yaitu :Lingkungan Khusus (Spesifik) & Lingkungan
Umum (General).
Lingkungan Khusus adalah lingkungan yang akan
berpengaruh secara langsung terhadap organisasi.
Lingkungan ini dibagi lagi atas dua bagian yaitu :
Lingkungan Internal
Lingkungan Eksternal
A. Lingkungan yang Terkait Langsung (Mikro)
Lokal
Internasional
B. Lingkungan yang Tidak Terkait Langsung
(Makro)
Lokal
Internasional
Lingkungan Internal
1. Kerapian Administrasi
Budaya organisasi dalam hal keraian administrasi, merupakan yang harus
dihidupkan dalam organisasi, baik itu surat-menyurat, keuangan,
pendapatan karyawan, barang masuk/keluar, dan sebagianya yang
membantu dalam kinerja organisasi.
2. Pembagian Wewenang Yang Jelas
Hal ini merupakan kunci yang dapat menentukan keberhasilkan akan
kinerja dalam perusahaan. Tanpa adanya pembagian wewenang kinerja
mungkin para anggota atau karyawan dalam perusahaan tersebut akan
kebingungan mana yang dijalankan dan mana yang tidak.
3. Kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan budaya organisasi yang melekat dimana pun
berada. Dimana disiplin merupakan karakter dari orang-orang sukses yang
dapat menghargai waktu.
4. Inovasi
Budaya organisasi biasanya akan mendorong anggota team untuk
melahirkan suatu ide-ide kreatif dan inovasi baru untuk tujuan organisasi
yaitu kemajuan organisasi
KASUS : BUDAYA ORGANISASI PT UNILEVER
• Sebelum menganalisis tentang budaya organisasi PT
Unilever, kita prlu mengetahui sekilas tentang perusahaan
ini. PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5
Desember1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan
akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. vanOphuijsen, notaris
di Batavia. Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny.
Kartini Mulyaditertanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan
diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta no. 92
yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30
Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever
Indonesia Tbk. Perusahaan bergerak dalam bidangproduksi
sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan makanan yang
terbuat dari susu, es krim,makanan dan minuman dari teh
dan produk-produk kosmetik.
Budaya organisasi PT. Unilever Indonesia Tbk. adalah sebagai
berikut:
• Memiliki hirarki organisasi yang jelas dan tanggungjawab masing-
masing tugas dipegangoleh tenaga ahli dan pakar di berbagai daerah
karena area geogerafik
• Suasana kantor terkesan antik dan anggun, serius dan seragam yang
rapi, suasana heningdengan irama klasik .
• Para manajer bekerja dengan tekun, budaya memperbaiki diri untuk
meningkatkankompetensi menjadikan budaya organisasi unilever
menjadi kuat.
• Ruang rapat tersusun formal, rapi, bersih dan anggun. Penciptaan
suasana kerja akanmendorong kinerja karyawan lebih baik.
• Suasana rapat jarang terjadi konfrontasi langsung namun digunakan
sebagai saranapemberitahuan keputusan perusahaan dan informasi-
informasi.
• Budaya menciptakan produk yang bermutu/berkualitas adalah hal yang
utama agar suatuorganisasi dapat bersaing dan unggul dalam
persaingan global.
• Budaya hidup sehat dengan fasilitas kesejahteraan karyawan, di antara
adalah ruang penitipanbayi (Nursery Room) dan sarana olahraga
(Gym).
Budaya PT Indofood Tbk
• Menurut Franiscus Welirang Direktur PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk dalam koran-
sindo.com :
• Disiplin, menjunjung tinggi integritas,
menghargai pemangku kepentingan, dan
inovasi yang berkelanjutan, adalah nilai-nilai
yang senantiasa ditekankan di lingkungan PT
Indofood Sukses Makmur Tbk.
Bahan diskusi
Kasus I
Bagaimana tanggapan Anda Bahwa Budaya
Organisasi yang Dibangu oleh Suatu Organisasi turut
mempengaruhi Sukses atau Tidaknya Organisasi.
Berikan Penjelasannya!!.
Kasus II
Diskusikan apa saja yang terlibat dalam “
Meningkatkan Potensi” Budaya Organisasi dan
Kesulitanapa yang Mungkin Muncul Dalam
Mencoba Melakukan Hal tersebut.
Kasus I
• Kotter & Heskett (1992) dalam penelitian mereka menemukan
bahwa terdapat4 (empat) faktor yang menentukan perilaku
kerja manajemen suatu perusahaan, yaitu(1) budaya
perusahaan; (2) struktur, sistem, rencana dan kebijakan
formal; (3)kepemimpinan (leadership); dan (4) lingkungan yang
teratur dan bersaing. Ditegaskan pula oleh Hickman and Silva
(1986) bahwa Stategy ditambah dengan BudayaOrganisasi
(Culture) akan menghasilkan suatu keistimewaan (Excellence)
Keberhasilan suatu korporat dalam mencapai tujuannya
ternyata tidak lagi hanya ditentukan oleh keberhasilan
implementasi prinsip-prinsip manajemen, -seperti planning,
organizing, leading dan controlling saja,- melainkan ada faktor
lain yang “tidak tampak” yang lebih menentukan berhasil
tidaknya organisasi mencapai tujuannya; menentukan apakah
manajemen dapat diimplementasikan atau tidak. Faktor
tersebut adalah budaya organisasi. Keunggulan organisasi
menurut Moeljono adalah ditentukan oleh unggul tidaknya
budaya organisasi yang dimiliki (Moelyono,2003
• Dalam JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN, VOL. 7, NO. 1, MARET
2005: 60- 73 (Galpin and Murray, 1997 ). Ini berarti result (kinerja
Perusahaan) dipengaruhi oleh strategi organisasi. Sehubungan dengan
strategy ditentukan oleh pemimpin organisasi (7-S McKinsey pada Pearce
and Robinson, 2003) dan strategy dipengaruhi oleh budayaorganisasi maka
kinerja organisasi dipengaruhi pula oleh pemimpin dan jugadipengaruhi
oleh budaya organisasi. Laporan hasil penelitian Latifah A.D.
dalamKumpulan Hasil Penelitian Kepemimpinan dan Motivasi di Era
Otonomi DaerahPropinsi Kalimantan Timur oleh Armanu Thoyib (Eds.
2003), menjelaskan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh secara tidak
langsung terhadap tingkat prestasi kerja karyawan melalui variabel Tingkat
Iklim Organisasi, artinya pemimpin memiliki peranmembentuk iklim
organisasi yang lebih kondusif, dari iklim yang lebih kondusif ituterbentuk-
lah tingkat prestasi kerja karyawan yang lebih baik. Dalam studi yang
lain,Emang Mering dalam Armanu Thoyib (Eds. 2003) menegaskan bahwa
gaya kepemimpinan para pimpinan daerah di era otonomi daerah adalah
memberdayakan bawahan mereka agar bawahan mampu meningkatkan
produktivitas mereka dalam mencapai tujuan pembangunan
Exhibit 3–2 Dimensions of
Organizational Culture