Anda di halaman 1dari 26

PERTEMUAN 6

DECISION MAKING
Introduction
 Pengambilan Keputusan dalam sebuah
Manajemen adalah merupakan hal yang
sangat penting sekali. Tanpa adanya suatu
keputusan yang benar dan jitu maka rencana
tidak akan optimal dan tidak maksimum dan
hasil (output) nya pun tidak sesuai dengan
harapan.
 Dasar seseorang melakukan pengambilan
keputusan adalah di dukung adanya
Informasi yang mempunyai nilai atau kualitas
Informasi :
Informasi yaitu data yang telah diproses dan
diorganisasikan sehingga mempunyai arti
(meaningful) dan berdaya guna (useful)) digunakan
sebagai dasar pengambilan suatu keputusan
(decision making) strategis dan operasional dalam
rangka peningkatan kinerja perusahaan.
Decision Making Definision
 G. R. Terry : Mengemukakan bahwa
pengambilan keputusan adalah sebagai
pemilihan yang didasarkan kriteria tertentu
atas dua atau lebih alternatif yang mungkin
 P. Siagian : Pengambilan keputusan adalah
suatu pendekatan sistematis terhadap suatu
masalah, pengumpulan fakta dan data,
penelitian yang matang atas alternatif dan
tindakan
Macam Keputusan
 Terdapat dua macam keputusan yaitu :
 Keputusan-keputusan dalam manajemen biasanya dibagi kedalam
dua kategori : yang terprogram dan yang tidak terprogram.
Keputusan yang terprogram (programmed decision) berada
dalam situasi yang telah sering muncul hingga aturan-aturan dalam
mengambil keputusan bisa dibuat dan diterapkan. Keputusan yang
terprogram dibuat untuk menjawab persoalan-persoalan organisasi
yang kerap kali terjadi yang mencakup hal-hal yang bersifat rutin dan
dapat ditangani dengan kebijakan, prosedur dan peraturan tertulis
ataupu tidak tertulis.
 Keputusan tidak terprogram (nonprogrammed decision) diambil
untuk menjawab situasi yang tidak biasa terjadi (pengecualian), sulit
dikenali dan sangat tidak terstruktur, serta membawa konsekuensi
penting bagi organisasi. Sebagian besar keputusan tidak terprogram
berkaitan dengan perencanaan strategis karena tingkat
ketidakjelasannya yang tinggi dan keputusan-keputusan yang harus
diambil pun rumit
Proses Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dapat dilakukan oleh perorangan atau kelompok
dan oleh berbagai tingkatan. Menurut Hebert A. Simon, ada empat
tahap / langkah dalam proses pengambilan keputusan, yaitu :
1. Kecerdasan (intelligent), terdiri atas menemukan,
mengidentifikasi dan memahami masalah yang terjadi pada
organisasi. Seperti ; mengapa masalah itu terjadi, dimana dan akibat
apa yang dialami perusahaan.
2. Rancangan (design), melibatkan identifikasi dan pencarian
berbagai solusi masalah.
3. Pilihan (choise), memilih alternatif solusi yang ada.
4. Implementasi (implementation), membuat alternatif yang
dipilih dapat bekerja dan tetap mengawasi seberapa baik kerja solusi
tsb.

Empat langkah diatas dapat digambarkan seperti tampak pada gambar


dibawah ini :
Decision Making Process
according to Hebert A. Simon
 There are four different stages in decision making:
 Intelligence: Consists of identifying and
understanding a problem.
 Design: Involves exploring various solutions
 Choice: Consists of choosing among available
solutions
 Implementation: Involves making the chosen
alternative work and monitoring how the solution is
working.

(Loudon, Kenneth C. and Jane P., 2010, “Management Information Sistem : Managing The Digital
Firm”, Edisi 11, Prentice Hall Inc. (PHI))
Management Information Systems
Chapter 12 Enhancing Decision Making

Decision Making and Information Systems

Stages in Decision Making

Penemuan Masalah
: Apakah
The decision-making masalahnya ?
process can be broken
down into four stages.
Penemuan Solusi :
Apa saja solusi yang mungkin
?

Pemilihan Solusi :
Solusi mana yang
terbaik ?

Pengujian Solusi :
Apakah solusi tsb. bekerja ?
Dapatkah kita membuatnya bekerja lebih
baik ?.
Identifikasi Masalah
Terdapat beberapa tahap untuk melakukan identifikasi
masalah, yaitu :
 Scanning Stage, yaitu memonitor situasi kerja dan
perubahan lingkungan yang dapat menimbulkan masalah.
 Categorisation Stage, yaitu mengkategorikan perbedaan
antara situasi sekarang dengan situasi yang diinginkan
apakah perbedaan itu akan menjadi masalah bagi
perusahaan atau tidak.
 Diagnosis Stage, meliputi pengumpulan informasi
tambahan dan mendiagnosa penyebab dan akibat yang
dapat ditimbulkan dari masalah tsb.
Identifikasi Masalah
Menurut William Pounds Terdapat 4 macam
situasi biasanya memberikan peringatan kepada
Manajer tentang kemungkinan adanya masalah :
1. Deviasi dari pengalaman masa lalu, Pola
prestasi sebelumnya dalam organisasi belum
terlampaui.
2. Deviasi dari rencana yang ditetapkan , proyeksi
atau harapan tujuan atau sasaran tidak
terpenuhi.
3. Prestasi Pesaing, Pesaing ternyata lebih unggul.
4. Faktor Pihak lain,
Evaluasi dan Memilih Alternatif
 Terdapat beberapa kriteria untuk menilai suatu alternatif,
yaitu :
a) Feasibility, menilai apakah suatu alternatif dapat dicapai
dengan batasan-batasan yang ada dalam organisasi.
b) Quality, menilai apakah alternatif tersebut efektif untuk
menyelesaikan masalah yang ada.
c) Acceptability, tingkat penerimaan pembuat keputusan dan
orang lain yang berhubungan terhadap alternatif tersebut.
d) Cost, berapa sumber daya yang dibutuhkan dan apa efek
samping dari alternatif tsb.
e) Reversibility, kemampuan untuk mengganti alternatif
secara mudah
Proses pengambilan keputusan menurut Richard I. Levin terdiri dari 6 tahap,
yaitu :
1. Observasi Tahap ini dapat berupa (aktivitas proses) kunjungn lapangan,
konpresi, observasi dan riset yang dapat menjadi informasi dan data
penunjamng.
2. Analisis dan pengembangan masalah Tahap ini dapat berupa (aktivitas proses)
penentuan penggunaan, penentuan tujuan dana penentuan batasan-batasan
yang dapat menjadi pedoman atau petunjuk yang jelas unutk mencari
pemecahan yang dibutuhkan.
3. Pengembangan model Tahap ini dapat berupa (aktivitas proses) peralatan
pengambilan keputusan antar model matematik, riset yang dapat menjadi
(output proses) model yang berfungsi di bawah batasan lingkungan yang telah
ditetapkan.
4. Memilih data masukan yang sesuaiTahap ini dapat berupa data internal dan
eksternal, kenyataan, pendapat serta data bank computer yang dapat menjadi
(output proses) input yang memadai untuk mengerjakan dan mengetes model
yang digunakan.
5. Perumusan dan pengesahan yang dapat dipertanggungjawabkan Tahap ini
dapat berupa pengetesan, batasan dan pembuktian yang dapat menajdi
(output proses) pemecahan yang membantu pencapaian tujuan.
6. Penerapan masalah Tahap ini dapat berupa (aktivitas proses) pembahsan
perilaku, pelontaran ide, pelibatan manajemen serta penjelasan yang dapat
menajdi model operasi dalam jangka yang lebih panjang
Proses Pengambilan Keputusan
Menurut Ricahrad I. Levin, dkk., proses pe-
ngambilan keputusan terdiri atas 6 (enam)
tahap, yaitu :
1. Observasi : berupa aktivitas kunjungan
lapangan, konprensi, observasi dan riset yg
dapat menjadi informasi dan data penun-jang.

17
Proses Pengambilan Keputusan
2. Analisis dan Pengenalan Masalah : berupa
aktivitas penentuan penggunaan, penen-tuan
tujuan dan penentuan batasan-batasan yg
dapat menjadi pedoman atau petunjuk yg
jelas untuk mencari pemecah-an yg
dibutuhkan.

18
Proses Pengambilan Keputusan
3. Pengembangan Model : berupa aktivitas peralatan
pengambilan keputusan antar hubungan model
matematik, riset yg dapat menjadi model yg
berfungsi di bawah batasan lingkungan yg telah
ditetapkan.
4. Memilih data masukan yg sesuai : berupa data
internal dan eksternal, kenyataan, pendapat serta
data bank komputer yg dpt menjadi input yg
memadai utk mengerjakan dan mengetes model
yg digunakan.

19
Proses Pengambilan Keputusan
5. Perumusan dan Pengetesan yg dapat di-
pertanggung jawabkan : berupa pengetesan,
batasan dan pembuktian yg dapat menjadi
pemecahan yg membantu pencapaian tujuan.
6. Penerapan Pemecahan : berupa aktivitas
pembahasan perilaku, pelontaran ide, pelibatan
manajamen serta penjelasan yg dpt menjadi
pemahaman manajemen untuk menunjang model
operasi dalam jangka yg lebih panjang.

20
Menurut Peter Drucer :
 a. Menetapkan masalah

 b. Manganalisa masalah

 c. Mengembangkan alternatif

 d. Mengambil keputusan yang tepat

 e. Mengambil keputusan menjadi tindakan

efektif
Decision Making in management level

Tingkat Manajemen Strategis (Top Level Management)


Keputusan yang dibuat pada tingkat manajemen strategis cenderung
bersifat tak terstruktur (unstructured decision), yaitu keputusan
yang tidak berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Informasi tidak
mudah untuk didapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya berasal
dari lingkungan luar (eksternal) dan keputusan yang diambilnya pun
bersifat jangka panjang. Pengalaman manajer merupakan hal yang
sangat penting di dalam pengambilan keputusan yang tidak terstruktur
ini.
Decision Making in management level

Tingkat Manajemen Taktis (Middle Level Management)


Keputusan yang dibuat pada tinkat manajemen taktis cenderung bersifat
semiterstruktu (semi-structured decision), yaitu keputusan yang
sebagian dapat diprogram, berulang-ulang dan rutin sebagian tidak
terstruktur dan keputusan yang diambilnya pun bersifat jangka pendek.
Contoh dari keputusan tipe ini misalnya keputusan membeli sistem
komputer yang lebih canggih, keputusan alokasi dana promosi dan
sebagainya.
Selain itu pengendalian manajemen merupakan tingkatan taktik, yaitu
bagaimana menajemen tingkat menengah menjalankan taktik agar
perencanaan strategi dapat dilakukan dengan berhasil dan taktik yang
dijalankan bersifat jangka pendek.
Decision Making in management level

Tingkat Manajemen Operasional (Operation Level


Management)
Keputusan yang dibuat pada tingkat manajemen operasional cenderung
lebih terstruktur (structured decision), yaitu keputusan yang
berulang-ulang dan rutin sehingga dapat diprogram. Contoh dari
keputusan tipe ini misalnya keputusan pemesanan barang, keputusan
penagihan piutang dan sebagainya.

Pengendalian operasi adalah sistem untuk meyakinkan bahwa tiap-tipa


tugas dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Pendekatan-Pendekatan Pengambilan
Keputusan

 Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh


manajer dapat didasarkan atas beberapa faktor,
yaitu :
 Berdasarkan Intuisi.
 Berdasarka Fakta
 Berdasarkan Pengalaman (Experience)
 Berdasarkan atas Kuasaan (Power)

Anda mungkin juga menyukai