Setiap pemimpin pasti bertanggug jawab terhadap masa depan organisasinya. Dengan demikian, Salah
satu yang harus dilakukan pemimpin dalam rangka mencapai tujuan organisasi adalah pengambilan
keputusan. Beberapa pengertian tentang pengambilan keputusan menurut beberapa buku aadalah
sebagai berikut:
a. Pengambilan keputusan adalah sesuatu yang dilakukan oleh ketua dalam organisasi untuk
mengambil tindakan atau pilihan untuk kebaikan bersama (Stephen P. Robbins: Manajemen).
b. Pengambilan keputusan adalah proses memilih suatu alternatif cara bertindak dengan metode
yang efisien sesuai dengar situasi. Proses itu untuk menemukan dan menyelesaikan masalah
dalam organisasi (J. Salusu, 1966: 47)
c. Pengambilan keputusan adalah tindakan pemilihan alternati Hal ini berkaitan dengan fungsi
manajemen. Pengertian i mencakup pembuatan pilihan dan pemecahan masalah.
Pengambilan keputusan adalah tindakan pemilihan alternatif. Hal ini berkaitan dengan fungsi
manajemen. Menurut Herbert A. Simon, ahli teori keputusan dan organisasi mengonseptualisasikan tiga
proses utama dalam pengambilan keputusan, yaitu sebagai berikut.
a. Aktivitas inteligensi, berasal dari pengertian militer "intelijen". Simon mendeskripsikan tahap
awal ini sebagai penelusuran kondisi lingkungan yang memerlukan pengambilan keputusan
b. Aktivitas desain, selama tahap kedua, mungkin terjadi tindakan penemuan, pengembangan, dan
analisis masalah
c. Aktivitas milihan, tahap ketiga dan terakhir ini merupakan pilihan yang sebenarnya memilih
tindakan tertentu dari yang tersedia
Ivancevic dan Matteson (1978) menyatakan dua jenis tipe keputusan, yaitu sebagai berikut.
a. keputusan Terprogram
Keputusan terprogram, yaitu jika ada masalah tertentu ada prosedur rutin yang bisa
diselesaikan dengan baik. Keputusan terprogram untuk meningkatkan kemampuan organisasi
dalam memecahkan masalah dengan adanya informasi yang mencukupi. Keputusan terprogram
dapat dilakukan dengan mudah, tindakan menjatuhkan pilihan yang dilakukan berulang-ulang.
dan diambil secara rutin dalam organisasi. Keputusan terprogram untuk menyelesaikan masalah
yang lebih teknis.
BAB 13
B. Analisis Keputusan
1. Hakikat analisis keputusan
Analisis keputusan akan bermanfaat dalam penyelesaian masalah. Dengan kata lain,
masalah perlu analisis karena masalah memiliki sifat unik, tidak pasti, jangka panjang, dan
kompleks.
Urutan pengambilan keputusan secara sistematik adalah sebagai berikut:
a. melihat lingkungan yang melingkupi keputusan pengambilan yang dibuat manusia;
b. bagaimana kemampuan manusia untuk menyelesaikan masalah;
c. intuisi;
d. penlaian keputusan;
e. lingkungan;
3. Penyusun Model
Penyusun model keputusan merupakan cara untuk menggambarkan hubungan logis yang
mendasari persoalan keputusan dalam suatu model metamatis yang mencerminkan
hubungan yang terjadi diantara factor yang terlihat
Analisis keputusan terdiri dari teori, proses, metode analitik, untuk mengambil keputusan
yang menyebabkan ketidak pastian.
BAB 14
Setiap tindakan manusia dalam kehidupan sehari-hari, sungguh didasari oleh keputusan yang diambil.
Mulai dari aktivitas individu hingga aktivitas dalam organisasi, semuanya didasari pada keputusan yang
diambil. Akan tetapi, karena keputusan tersebut harus diambil, biasanya seseorang atau kelompok
organisasi tidak lagi lama-lama berpikir untuk diselesaikankar keputusan tersebut. Setiap tindakan
sebagai-dilakukan dilakukan begitu saja tanpa perlu pertimbangan. Padahal, sungguh sangat lengkap
seperti itu
Di luar tindakan rutin tersebut, dalam kehidupan sehari-hari sering seseorang dan organisasinya
dihadapkan oleh permasalahar yang perlu diperbaiki lebih lama sebelum diambil keputusan.
Keputusan pada dasarnya merupakan proses memilih satu dari beberapa alternatif yang ada. Keputusan
ini harus mendukung berbagai faktor yang akan memberikan keputusan tersebut. Keputusan yang tepat
pada kenyataan, sesuai dengan nurani, dan didukung oleh fakta- fakta yang akurat sehingga dapat
dipertanggungjawabkan
BAGIAN SATU
Pengambilan keputusan merupakan kajian utama yang telah, sedang dan akan selalu
menjadi kajian penting dalam organisasi. Mengapa penting mendiskusikan tema ini? .
Pengambilan Keputusan Sebagai Sebuah Ilmu dan Seni Manusia adalah makhluk pembuat
keputusan (decision-making man), pengam- bil keputusan, penentu atas sebuah pilihan dari
sejumlah pilihan. Pengambilan keputusan terjadi etiap saat sepanjang hidup manusia.,
Kehidupan manusia idalah kehidupan yang selalu disi oleh peristiwa pengambilan
keputusan. Kita dapat mengatakan: "Tiada saat tanpa pengambilan keputusan".
Pengambilan keputusan merupakan prasyarat penentu tindakan.
Sejumlah kategorisasi keputusan dengan demikian akan diajukan, dimana setiap tipe"
merupakan pandangan terhadap tipe keputusan atas dasar pandangan multidimensi Tipe
Keputusan Terprogram dan Tidak Terprogram Keputusan terprogram/ terstruktur
merupakan keputusan yang bersifat rutin, terjadi berulang-ulang. Karakteristik dari jenis
keputusan ini sangat akurat, karena keputusan jenis ini merupakan perwujudan kumulatif
dari langkah- langkah penyelesaian masalah yang terjadi secara berulang. Keputusan ini-
memperlihatkan dengan jelas hubungan antara variabel penyebab dengan. variabel akibat
hasil. Alat pengambilan keputusan yang digunakan adalah kebiasaan, tradisi, rutinitas,
kaidah rutinitas, atau pedoman petunjuk pelaksana Sebuah standard operational procedure
(SOP) yang dikeluarkan organisasi merupakan contoh dari "kodifikasi" langkan-sitematis
pengambilan keputusan berdasarkan atas kategori ini. Karakteristik-dari jenis keputusan nt
dengan demikian menghadirkan tingkat risiko dan bahaya yang rendah, atau bahkan tidak
ada.
Hal tersebut didukung. oleh asumsi tentang kondisi lingkungan kegiatan bişnis yang
dianggap relatif stabil dan bersifat "pasti", sehingga variabel perlstwa dapat diprediksi
dengan sempurna. Contoh dari keputusan ini adalah: pembayaran gaji pegawai, listrik dan
air, serta pembayaran bulanan belanja bahan mentah ke pemasok.- eputusan tidak
terprogram merupakan kategori keputusan yang berkaitan erat dengan kondisi lingkungan
kegiatsan bisnis yang tidak pasti dan sangat dinamis. rengambil keputusan selalu
dihadapkán.pąda sejumlah masaiah baru yang sulit diramalkan. Keputusan yang diambil
pada, umumnya tidak didasarkan atas SOP ang sudah ada, atau teknik-teknik pengambilan
keputusan yang tersedia gambilan keputusan atas dasar kebiasaan, tradisi, atau rutinitas
tidak masuk alam kamus.
Tipe Keputusan Atas Dorongan Pencapaian dan Tarikan Lingkungan Perbedaan utama antara
manajer yang buruk. dengan manajer yang berkualitas adalah cara pandang tentang laba.
Manajer yang buruk masih berpikir pada tahap bagaimana perusahaan akan meraih (how to
obtain/ achieve) laba yang tinggi. Sedang manajer yang berkualitas sudah melampaui tahap
tersebut dan berpindah ke tahap bagaimana perusahaan dapat menciptakan (how to create)
laba yang tinggi. Antara cara pandang meraih dan menciptakan laba terdapat kesenjangan
yang sangat besar.
Cara pandang yang lebih cenderuag "dibentak" oleh lingkungan menghasilkan tipe
pengambilan keputusan yang diistilahkan sebagai "pengam- bilan keputusan yang ditarik
kekuatan lingkungan (environmental pulled decision-making)". Untuk tipe pertama ini,
pertanyaan. yang diajukan kala hendak melakukan proses pengambilan keputusan adalah:
mengapa timbul masalah (why), bagaimana masalah akan diselesaikan (how) dan siapa yang
akan menyelesaikan (who) Bila pada masa lalu kebanyakan manajer masih merasa tenang
tentang "hanys SUyas rw eqr 4au, uep uawnsuoy qreau resed es3aed urua mereka harus
proaktif menciptakan itu semua. Pengambilan keputusan yang dilakukan dengan demikian
lebih bermuansa inovatif, visioner, sekaligus menciptakan nilai Penciptaan nila dengan
demikian merupakin konsep Keputusan yang: diambil oleh Bill Gates sebagai-pendiri
Microsoft sebagai contoh, merupakan- çontoh dari keputusan yang merubah lingkungan
BAGIAN DUA
PENGAMBILAN KEPUTUSAN: NAGIAN DARI TIGA KAJIAN UTAMA DALAM TEORI DAN PRILAKU
ORGANISASI
Terdapat tiga masalah atau kajian induk yang perlu menjadi parhatian mendalam dari setiap pengambil
keputusan/ manajer, yaitu: masalah tentang perwakilan (problem of trusteeship), masalah komunikasi
.(problem of communication) dan masalah pengambilan keputusan (problem of docision- berputar pada
poros pencapaian visi dan misi organisasi dan ketiganya memiliki.
hubungan saling terkait. Untuk ketiganya, terdapat beragam "varian" disiplin studi yang dikembangkan.
Setiap disiplin tidak akan beranjak jauh dari tiga kajian induk tersebut. Kegagalan manajer dalam
menangani dengan aik masalah atau kajian tersebut akan menghantarkan organisasi pada kehancura
Pengambilan Keputusan Dalam Tigs Kijian Utama Untuk mencapai tujuan manusia membentuk
organisasi: Organisasi dengan demikian menjadi wadah relasi sosíal untuk mencapai tujuan secara
kolelktif melalui kerja sama. Kerja sama akan. inenghasilkan hubungan antara paling sedikit dua orahg,
dimana satu pihak dapat menjadi pemberi tugas, petmirapin
Masalah perwakilan muncul segera begitu penerima tugas, wakil pengelola organisasi melakukan
penyimpangan tindakan karena dorongan conflict of interest. Semakin besar tingkat konflik keinginan
tersebut dalam organisasi, maka akan semakin besar kerugian yang ditimbulkan bagi organisasi dan
pemilik. Organisasi yang efektif dinilai dari Feherbasilannya meminimalkan masalah perwakitan dan
mewujudkan serta memaksimalkan mekanisme perwakilan yang ideal. Upaya untuk meminimalkan
masalah perwakilan adalah dengan membentuk sistem dan mekanisme komunikasi yang baik.
Komunikasi yang baik terbangun melalui penerapan sebuah sistem informasi yang canggih. Bangun
sistem informasi dan komunikasi yang canggih hanya dapat muncul bila desi,, struktur dan budaya
organisasi terbentuk dengan baik pula. Bila arus komunikasi berjalan dengan mulus dalam bangun
struktur organisasi yang terancang dengan baik, maka sistem tersebut akan mengalirlancarkan informasi
ke dalm dan ke luar organicaci (a concept of transparency) Kondisi yang demikian akan meminimalkan
peluang munculnya masalah perwakilan dan peluang mewujudkan sistem perwakilan yang idea! akan
besar.
Bila masalah perwakilan dan komunikasi dapat ditangani dengan baik, maka proses pengambilan
keputusan dalam organisasi akan berlangsurg dengan baik. Sebagaimana organisasi dikenal sebagai
sebuah mesin pembuat keputusan, maka seluruh anggota organisasi adalah merupakan "bagian dari
mesin" selalu dan hanyá selalu, membuat keputusan setiap saat. Pengambilan keputusan utama yang
selalu dilakykan oleh para manajer ditujukan untuk menjawab tantangan tentang: bagaimana arus
perputaran sumber daya dalam organisasi harus dilakukan? Bagaimana nfencapai nilai kebermanfaatan
yang tinggi atas alokasi seluruh sumber daya? Bagaimans organisasi dapat meayeimbangkan keinginan
untuk meraih tujuan dengan kelangkaan samber daya untuk mencapai tujuan? Dan sejumlah
pertanyaan lain yang menginduk pada tiga pertanyaan: apa, mengapa dan bagaimana tujuan harus
diraih Tantangan-tantangan tersebut dapat ditelusuri kembali pada sejumlah konsep sar yang
dikembangkan dalam ilmu ekonomi, dimana salah satu konsepaya opportunity cost. Kepatusan yang
baik dapat dinilai dari seberapa besar enfit bagi organisasi dan meningkatkan nilai bagi pemilik
organisasi. Rnjak manusia adalah makhluk pembuat keputusan setiap saat, maka secara
BAGIAN TIGA
Masalah proses pengambilan keputusan terletak dari pengaturan tentang bagaimana tujuan yang
hendak kita capai itu terwujud, dengan meialui dukungan informasi, data yang terolah secara akurat.
Pengambilan keputusan menandakan kondisi dimana terdapat tujuan (visi misi) yang hendak dicapai,
tindakan manusią untuk mencapainya, sejumlah hambatan, kelangkaan, ketidakpastian dan risiko, serta
terdapatnya sejumlah peristiwa lain hasil tindakan pelaku lainya dalam jalur kegiatan yang sama dan
sejumnlah peristiwa ekstermal lainnya, seperti; konjungsi kegiatan ekonoI
Sedang faktor lainnya dikategorikan sebagai "faktor eksternal". Adapun pengkategorian dilakukan untuk
mempermudah pema haman tentang pengambilan keputusan melalui landasan filosofis. Pengertian
tentang jalur kegiatan yang sama adalah tindakan dari sescorang angditujukan untuk sama-sama
mencapai tujuan sebagaimana yang kita ginkan. Sebagai contoh, para manajer yang mengelola
perusahaan akan menghadapi sejumlah persaingan dari para mianajer lain perusahain yang berbeda
dengan bidang bisnis yang diasumsikan sama.
Perubaban Lingkungan dan Penentuan Keputusan- Sesungguhnya, kesulitan mendasar apakah yang
dihadapi manajer kala engambi keputusan? Dilemma perientuan keputusan..apa yang dihadapi
manajer? Apakah definisi yang tepat tentang keputusan? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, kita
harus memberikan definisi tepat atas keputusan itu sendiri. Definisi yang dikemukakan harus mencakup
secara ringkas sejumlah pandangan filosofis. Mengapa demikian? Selama kurang lebih dua dekade, kita
telah menyaksikan perubahan dramatis dalam lingkungan bisnis. Oleh perubahan pesat yang terjadi,
para pelaku bisnis dihadapkan pada pilihan yang. sulit kala hendak, menentukan keputusan. Masalah
dan tantangan tidak lagi dapat dihadapi hanya dengan memakai pendekatan yang serba instan, potong
kompas atau tradisional. Mungkin ada beberapa pelaku bisnis yang berhasil menerapkan pendekatan
semacam itu mamun dalam jangka menengah dan panjang mereka tidak dapat bertahan hidup
BAGIAN EMPAT
Proses pengambilan keputusan tidak mungkin terlaksana tanpa ketersediaan informasi. Informasi dapat
dikatakan sebagai bahan mentahnya (raw material) proses pengambilan keputusan. Tanpa kehadiran
informasi, sulit untuk menghasilkan keputusan yang baik, atau bahkan mungkin sulit untuk
melaksanakan proses pengambilan keputusan. Relasi antara Sistem Informasi dan Pengambilan
Keputusan Perkembangan mutakhir teknologi dan teknologi informasi telah menghasilkan satu bentuk
aktivitas ekonomi dan bisnis baru, yang didasarkan atas pengetahuan; knowledge or information-based
economy, atau lebih sering dikenal dengan istilah post industrial system. Pilar utama dari bentuk baru
tersebut adalah pengetahuan dan informasi merupakan salah satu sumber utama, aset utama setiap
individu dan organisasi dalam meraih tujuan
Kemahiran dalarm mendapatkan, mengolah dan menyajikan informasi dan pengetahuan menjadi "alat
produksi yang canggih" merupakan prasyarat utama untuk memih kemakmuran. Kemakmuran bahkan
dikaitkan dengan aset tersebut, dan tidak lagi dikaitkan dengan aset lainnya. Hal ini hanya dapat
terwujud bila organisasi telah mengembangkan sebuah sistem informasi yang canggih, yang dapat
membantu organisasi dalam melakukan pengambilan keputusan secara baik.
Sistem infermasi merupakan "interrelated components workingtogeher Collect, process, store and
disseminate information to support de5sion making coordination, control, analysis and visualization in
an organization(C Laudon dan J. P Laudon 2000), Sistem tersebut berisi informasi penting tentang eaga
variabel lingkungan organisasi, baik internal maupun ekstemal Karakteristik utama dari sistem ini adalah
perierapan perangkat elektronik yang canggih, komputer; perangkat keras dan lunaknya, serta sistem
informasi lain yang terhubung luas. Seperti: Intermet, LANS dan intranets. Seluruh perangkat keras dan
lunak dipakai untuk menemukan informasi yang bernilai tinggi bagi proses pengambilan keputusan.
Selain itu, tujuan lain dari sistem ini bagil pengambilan keputusan adalah untuk mengolah secara
ekonomis data menjadi informasi atau perngetahuan. Dengan demikian, sebelum manajer mengolah
informasi atau pengetahuan, maka terlebih dahulu mereka harus mencari dan mengolah data. Tiga
konsep ini sering saling dipergantikan dalam pengguna- annya. Seluruhnya menjadi rangkalan sistem
"balhan baku informasi" bagi pengambilan keputusan Data merupakan deskripsi mendasar tentang
sesuatu, peristiwa, aktivitas dan transaksi yang direkam, diklasifikasikan dan disimpan, namun tidak
diorganisir untuk membawa satu makna yang khusus.
Data ini diolah menjadi informasi yang merupakan data yang telah diorganisir sehingga data tersebut
memiliki arti dan nilai bagi penerima. Pengetahuan terdiri dari data atau informasi yang telah diorganisir
dan diproses untuk menyampaikan understanding experience, accumulated learning dan expertise (E.
Turban, E. McLean., dan J. Wetherbe 2001) seketika pengambil keputusan menerapkan hal tersebut
pada penyelesaian masalah atau aktivitas pencapaian tujuan. Semerijak organisasi merupakar
afatwatama yang digumian orang untuk meraih tujuan secara kelekti, dan organisasijuga merupakan,
sebúah "mesin pencipta keputusan" yang mengakumulasikan seluruh daya kreasi setiap individu dalam
mencipta keputusan terbaiknya, maka sistem informasi berfungsi sebagai "mesin penyuplai oksigen"
bagi proses penciptaan keputusan. Sistem ini mengalir dari level tertinggi organisasi sampai level
terbawah. Sistem ini juga membantu organisasi dalam menciptakan arus komunikasi yang baik ke dalam
dan ke luar organisasi
BAB 2
KONSEP EKUIVALENSI
Pengambilan keputusan pada analisis ekonomi teknik banyak melibatkan an menentukan apa yang
ekonomis dalam jangka panjang. Dalam hal ini, dikenal istilah nilai waktu dari uang (time value of
money); Rpl.000,- saat ebih berharga bila dibandingkan dengan Rp1.000, pada satu atau dua tahun yang
akan datang. Hal itu disebabkan adanya bunga. Bunga didefinisikarí sebagai uang yang dibayarkan untuk
penggunaan uang yang dipinjam. Bunga dapat juga diartikan sebagai pengembalian yang bisa diperoleh
dari investasi modal yang produktif
Tingkat suku bunga adalan rasio antara total bunga yang dibebankan atau dibayarkan di akhir periode
tertentu, dengan uang yang dipinjam pada awal periode tersebut. Jadi, jika bunga sebesar Rp100,-
dibayarkan di akhir tahun pertama untuk pinjaman di awal tahun tersebut sebesar. Rp1.000,, tingkat
suku bunganya adalah 10 % per tahun. Pengembalian modal dalam bentuk bunga dan laba merupakan
bahan esensial dalam analisis ekonomi teknik karena: 1. Bunga dan laba terus-menerus memberikan
penghasilan kepada para pemberi modal selama modal digunakan. 2. Bunga dan laba merupakan
penghasilan yang dibenkan sebagai ganti dari rsiko yang diambil oleh para pemberi modal saat
mengizinkan orang lain atau suatu organisasi menggunakan modalnya.
Apabila total bunga yang diperoleh berbanding linear dengan besamya pinjaman awal/pokok pinjaman,
tingkat suku bunga, dan lama periode pinjaman yang disepakati, maka tingkat suku bunga tersebut
dinamakn TINGKAT SUKU bunga
2.6 PENERAPAN EKUIVALENSI DALAM ANALISIS EKONOMI TEKNIK Apalisis ekonomi teknik digunakan
untuk menentukan pilihan terbaik dari seiumlah altematif yang ada. Agar dapat menentukan pilihan
terbaik, harus dibandingkan nilai (dalam hal ini uang) dari masing-masing altenatif. Nilai uang itu baru
dapat dibandingkan bila berada pada waktu yang sama. an dibandingkan berada pada waktu yang
Apabila nilai uang yang berbeda-beda, harus dibawa terlebih dahulu ke waktu yang sama. Waktu yang
sama tersebut bisa waktu sekarang, waktu yang akan datang, atau kapan saja Penerapan ekuivalensi
dalam analisis ekonomí teknik adalah merijadikan nilai uang dari masing-masing alternatif yang akan
dibandingkan nicnjadi nilai-nilai yang dapat dibandingkan, dengan mengonversi nilai-nilai dari waktu
yang berbeda-beda ke suatu waktu yang sama.