Anda di halaman 1dari 14

Transformational

Leadership
PT. KAI Indonesia
L A U R E N T I U S C A LV I N S E T I A / 0 2 6 1 9 1 9 0 0 2 5
J A N I C E C A RY S A S I A H AYA / 0 2 6 1 9 1 9 0 0 1 8
S E I S Y E LV I R A PA L I T / 0 2 6 1 9 1 9 0 0 1 0
S U K R I S T I AWA N J O E L B O L O / 0 2 6 1 9 1 9 0 0 11
T R A N S F O R M AT I O N A L L E A D E R S H I P
(BASS & RIGGIO, 2006)
• Seorang pemimpin memastikan bahwa bawahannya sepenuhnya sadar akan
pentingnya tugas dan karenanya meningkatkan kesadaran mereka pada hal yang
sama.

• Seorang pemimpin transformasional menjaga kepentingan organisasi dan tim di


prioritas dan memiliki kepentingan di kemudian hari. Dia memastikan fokus yang
sama untuk anggota timnya juga.

• Seorang pemimpin transformasional memulai kebutuhan bawahan yang


berkedudukan tinggi.
T R A N S F O R M AT I O N A L L E A D E R S H I P
(BASS & RIGGIO, 2006)
Transformational Leadership adalah charismatic :
• Mengartikulasikan sebuah visi (motivasi inspirasional) untuk kelompok kerja.

• Model bagaimana mewujudkannya (pengaruh ideal).

• Mendesak pengikut untuk meningkatkan kepahamannya (stimulasi intelektual).

• Menawarkan dukungan pribadi (pertimbangan individual) kepada bawahan.


• Didirikan tanggal 1 Juni 1999.

• Visi : Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang


fokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan
stakeholders.

• Misi : Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis


usaha penunjangnya melalui praktik bisnis dan model
organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang
tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan 
berdasarkan empat pilar utama: Keselamatan, Ketepatan
Waktu, Pelayanan, dan Kenyamanan.

• Organizational Culture: Integritas, professional,


Keslamatan, inovasi, pelayanan prima.
Ignasisus Jonan
(25 Februari 2009 – 27 Oktober 2014)
Pada awal 2009 rugi Rp 83,4 miliar, pada akhir 2009 mampu
mengantongi keuntungan Rp 153,8 miliar (tempo.co, 2014).

Langkah-langkah pembenahan SDM PT KAI:


• Leading by example = memimpin dengan keteladanan.

• Mengubah pola pikir 27.000 karyawan PT KAI  mereka


berorientasi melayani.

• Memberikan bawahan kebebasan untuk berinovasi.

• Mengubah PT KAI dari product oriented menjadi customer


oriented .
(+) Ignasisus Jonan
1. Pentingnya suatu proses perubahan inspirasi (inspirasing change) pengikut.
2. Pemberdayaan (empowering) pengikut.
3. Pencapaian (achieving) hasil yang lebih besar.
4. Kebersamaan dan Tanggung jawab (shared responsibility and shared
accountability).

Membantu pengikut untuk mengembangkan potensi kepemimpinan mereka


(Bass. 2006: 4):
5. Membuat mereka lebih menyadari pentingnya hasil tugas
6. Membujuk mereka untuk mementingkan kepentingan tim atau organisasi
mereka dibandingkan dengan kepentingan pribadi
7. Mengaktifkan kebutuhan mereka yang lebih tinggi.
Komponen dari Kepemimpinan Transformasional
Adalah Sebagai Berikut (Bass, 2006) :
• Idealized Influence (II) : elemen karisma  bertindak sebagai role model 
kemampuan yang luar biasa, ketekunan, dan determinasi.

• Inspirational Motivation (IM) : memotivasi dan menginspirasi pengikutnya 


mengkomunikasi ekspetasi  merangsang semangat tim, antusiasme, dan optimisme.

• Intelectual Stimulation (IS) : Mengarahkan untuk inovatif dan kreatif   kreatifitas


didorong

• Individualized Consideration (IC) : perhatian pribadi, menghargai perbedaan setiap


individu, memberi nasehat dan pengarahan
TF IGNASISUS
Idealized Influence
JONAN Inspirational Motivation
• Leading by example • Pujian-pujian atau cerita inspiratif melalui media
• Piket Sabtu Minggu. Hal tersebut diwajibkan untuk komunikasi milis internal.
seluruh jajaran top manager.
• Motivasi Jonan sendiri yang melakukannya dengan
• Jonan terlebih dahulu memberikan contoh lewat
cara membentuk suatu training motivasi secara rutin
penugasan jadwal piket tersebut, seperti menjaga
dan bergantian ke setiap unit di kantor pusat PT KAI,
boarding pass KA jarak jauh.
Bandung, Jawa Barat.
• Kepatuhan pada tata tertib  aturan dilarang merokok,
Jonan mengikuti aturan tersebut dengan tidak merokok di • Visi yang jelas  peningkatan pelayanan kepada

area stasiun (Jonan sendiri adalah seorang perokok masyarakat.

berat). • Melalui milis internal, bawahan mampu untuk


• Membentuk executive committee  mengenal melaporkan kondisi-kondisi di lapangan untuk
perkereteaapian terlebih dahulu juga sebagai media agar kemudian Jonan tanggapi terkait permasalahan yang
tidak berkonflik dengan SPKA.
ada.
D A M PA K P O S I T I F D A R I
I N S P I R AT I O N A L M O T I VAT I O N
Intelectual Stimulation
• Mempertanyakan pendapat bawahan-bawahan pada saat rapat & diskusi
di email broadcast.
• Jonan terbuka pada kebebasan berpendapat
• Pegawai di KAI segan untuk menyampaikan pendapat (awal
kepemimpinan) dan pada pertengahan 2011, pegawai mulai suportif
untuk menyampaikan pendapatnya.

TL Individualized Consideration
• Pengiriman pegawai ke luar negeri secara rutin. Negara yang dipilih,
IGNASISUS diantaranya China, Perancis, dan Spanyol  Pengembangan diri
bawahan (pelatihan kepemimpinan)
JONAN • Jonan juga mampu mengenal bawahannya secara personal
“Oooh iya. Dia itu ingatannya tajam. Jadi dia lebih mengenal pegawainya
daripada saya. Waktu itu pernah suatu saat dia menegur saya bertanya ini
siapa?, saya ngga tau, tapi dia hafal. Khususnya ya hampir seluruh pegawai
di jajaran dirut dia hafal, nama-nama lengkapnya, memang dia daya
ingatnya tajam sih”. (Wawancara dengan Bapak Marzuki, 16 Mei 2014).
Kesimpulan & Saran untuk Ignasisus Jonan
(Bass & Riggio,2006)
• Dimensi idealized influence, inspirational motivation, dan individualized
consideration dari karakteristik kepemimpinan Ignasius Jonan kurang lebih
memiliki porsi yang berimbang  Pemimpin Transformasional.

• Perlunya idea box di lingkungan perusahaan & management by walking around.

• Image yang melekat kuat bahwa kereta api adalah Ignasius Jonan  Ignasius
Jonan seharusnya tidak muncul sendirian di media  perlu menunjuk orang
yang memang ditugaskan untuk meng handle komunikasi dengan pihak
eksternal seperti media.
Kesimpulan menurut
kelompok
• Kepemimpinan Transformasional berpengaruh
pada komponen inspirational motivation, yaitu
dalam rangka membangkitkan antusiasme
pegawai.

• Budaya mekanisme reward and punishment yang


masih kuat di Indonesia
Kesimpulan menurut
kelompok
• Pentingnya leadership training untuk bentuk
pemberdayaan bawahannya  menjadi pemimpin
masa depan organisasi PT KAI Indonesia

• Pentingnya menanyakan pendapat dan ide


pemecahan masalah
THANK YOU !

Anda mungkin juga menyukai