Anda di halaman 1dari 9

TUGAS INDIVIDU MSDM

NAMA : ENDAH WAL ISTANAWATI


NPM : 072519024

ANALISA STRATEGIK PT UNILEVER TBK

A. SEJARAH

Sejarah  PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember


1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H.
van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van
Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar
di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan
diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3.
Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli
1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta no. 92
yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama
perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh
Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23
Februari 1998 dan diumumkan di Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998
Tambahan No. 39. Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek
Jakarta dan Bursa Efek Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan
Pelaksana Pasar Modal (Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16
November 1981.
Unilever Indonesia Tbk  tumbuh menjadi salah satu perusahaan terdepan
untuk produk Home and Personal Care serta Foods & Ice Cream di Indonesia.
Rangkaian Produk Unilever Indonesia mencangkup brand-brand ternama yang
disukai di dunia seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona,
Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Walls, Blue Band, Royco, Bango, dan lain-lain.
Selama ini, tujuan perusahaan kami tetap sama, dimana kami bekerja untuk
menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari; membuat pelanggan merasa
nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan melalui brand dan
jasa yang memberikan manfaat untuk mereka maupun orang lain; menginspirasi
masyarakat untuk melakukan tindakan kecil setiap harinya yang bila digabungkan
akan membuat perubahan besar bagi dunia; dan senantiasa mengembangkan cara
baru dalam berbisnis yang memungkinkan kami untuk tumbuh sekaligus
mengurangi dampak lingkungan.
Saham perseroan pertamakali ditawarkan kepada masyarakat pada tahun
1981 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia seja 11 Januari 1982. Pada akhir tahun
2009, saham perseroan menempati peringkat ketujuh kapitalisasi pasar terbesar di
Bursa Efek Indonesia.
Perseroan memiliki dua anak perusahaan : PT Anugrah Lever (dalam
likuidasi), kepemilikan Perseroan sebesar 100% (sebelumnya adalah perusahaan
patungan untuk pemasaran kecap) yang telah konsolidasi dan PT Technopia Lever,
kepemilikan Perseroan sebesar 51%, bergerak di bidang distribusi ekspor, dan
impor produk dengan merek Domestos Nomos.

B. Visi dan Misi PT Unilever Tbk

Visi
Visi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan merupakan suatu cita-cita tentang
keadaan di masa datang yang diinginkan untuk terwujud oleh seluruh personel
perusahaan, mulai dari jenjang yang paling atas sampai yang paling bawah, bahkan
pesuruh sekalipun. Visi PT Unilever Tbk adalah :
“To become the first choice of consumer, costumer and community”

Misi
Misi adalah penjabaran secara tertulis mengenai visi agar visi menjadi
mudah dimengerti atau jelas bagi seluruh staf perusahaan. Misi PT Unilever Tbk
adalah :
1. Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan
aspirasi konsumen
2. Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan,konsumen dan komunitas.
3. Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses.
4. Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang tinggi.
5. Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan
memberikan imbalan di atas rata-rata karyawan dan pemegang saham
6. Menambah vitalitas dalam kehidupan, memenuhi kebutuhan nutrisi, kebersihan
dan peralatan pribadi sehari-hari dengan produk yang para konsumen merasa
nyaman berpenampilan menarik dan lebih menikmati hidup.

C. ANALISI SMART
 SPECIFIC
Visi dan misi perusahaan yang telah dipahami guna untuk menetapkan tujuan
yang spesifik, perushaan harus menyampaikan kepada tim seluruh harapan dan
keinginan yang ingin dicapai perusahaan yaitu “ To become the first choice of
consumer, custumer and community”.

 MEASURSBLE
Mengukur kemajuan akan membantu tim untuk tetap berada dalam jalur yang
benar, menepati tenggat waktu, dan merasakan semangat dan euforia ketika
memperoleh hasil yang menggembirakan di setiap pencapaian yang membawa
mereka lebih dekat kepada tujuan.

 ATTAINABLE
Target harus realistis dan dapat dicapai, target tidak boleh dibuat terlalu mudah
(untuk performa tim anda), tapi juga tidak boleh terlalu sulit sehingga  terasa
mustahil untuk dicapai.

 RELEVANT
Target yang relevan, jika tercapai, akan mendorong tim, departemen, dan
organisasi lebih maju. Sebuah target yang mendukung atau selaras dengan target-
target lainnya akan dianggap sebagai target yang relevan.

 TIMEABLE
Memberikan deadline pencapaian target. Komitme kepada deadline akan
membantu tim untuk menjalankan pekerjaan untuk memenuhi target tepat
waktu, atau bahkan lebih cepat.
D. ANALISIS SWOT

STRENGTHS ( KEKUATAN )
1. Strategi promosi produk PT Unilever yang efektif dengan menampilkan model-
model yang tipikal muda, berkulit putih, berambut panjang, sehingga memacu
konsumen (lebih spesifik perempuan) untuk membeli produk tersebut agar
dapat mengalami sendiri hasil yang diterima si model dalam iklan tersebut.
2. PT Unilever gencar di misi sosial, sehingga kedekatan dengan konsumen dapat
terus terjaga. Hal ini terlihat dari pembelanjaan iklan dan promosi yang telah
mendorong pertumbuhan penjualan di tengah pasar yang kompetitif. PT Unilever
Indonesia sebagai salah satu perusahaan dengan belanja iklan terbesar menurut
majalah marketing (top Brand Survey, edisi khusus 2007)
3. Pemimpin pasar consumer goods di Indonesia.
4. Memiliki tim yang terdiri dari orang-orang berdedikasi, terampil, dan termotivasi
di segenap jajaran.
5. Adanya kenaikan pangsa pasar untuk kategori-kategori penting seperti face care,
savoury, dan ice cream.
6. Perencanaan baik dan kerja sama erat dengan para pemasok, konsumen dan
distributor untuk menghantar produk-produk dari pabrik ke tempat-rempat
penjualan.
7. PT Unilever sudah memiliki jaringan distribusi sendiri sehingga distribusi
produknya hingga ke daerah-daerah dapat terlayani.
8. PT unilever mempunyai moto “operational excellent with no compromise on
quality”. Unilever dalam menjalankan operasinya dijalankan dengan baik tanpa
mengabaikan kualitas produk.

WEAKNESSES (KELEMAHAN)
1. PT Unilever memiliki struktur matriks, yang terdapat beberapa
tantangan yang mesti dihadapi perusahaan yaitu pertama, sulitnya koordinasi
kegiatan antar departemen yang mempunyai agenda dan jadwal sendiri-sendiri.
Kedua,ko munikasi pada karyawan yang bisa menerima pesan yang berbeda-
beda.Dan ketiga, resolusi konflik antara inisiatif dari dukungan departemen
(SDM, keuangan, dan lain-lain) dengan departemen lini produk yang biasanya
sangat berorientasi komersial.
2. Rendahnya respon pasar terhadap produk-produk tertentu.
3. Jumlah karyawan yang tambun.
4. Birokrasi yang panjang karena kebijakan sentralisasi yang
menyebabkan unilever indonesia tidak bisa begitu saja memutuskan sesuatu.
5. Lambatnya konsolidasi intern dalam pengambilan keputusan.
6. Ketidakjelasan sertifikat halal untuk produk tertentu.
7. Mayoritas produk unilever memiliki entry barrier rendah.
8. Growth omzet penjualan dibawah rata-rata industri.

OPPORTUNITIES (PELUANG)
1. Stabilitas ekonomi yang relatif baik dengan pertumbuhan yang menggembirakan
bagi ekonomi Indonesia sebesar 6.3%.
2. Pertumbuhan ekonomi yang kuat di wilayah pulau-pulau seperti Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi, dan papua.
3. Tingginya kepuasan konsumen terlihat dari predikat prima indeks kepuasan
konsumen.
4. Banyaknya pemain pasar nasional yang belum memiliki cara produksi kosmetik
yang baik.
5. Luasnya potensial market sekitar 250 juta tepatnya 122.527.186 laki-laki
(49,9%) dan 122.922.553 (50,1%) perempuan.
5. Tingginya tingkat ketergantungan masyarakat akan jenis produk consumer
goods.
6. Rekomendasi investasi pada saham dengan level beta dibawah 1.
7. Tinggi dan stabilnya tingkat kesetiaan masyarakat atas produk consumer goods
83%.

THREATS (ANCAMAN)
1. Adanya kenaikan biaya bahan baku dan bahan kemasan seperti minyak kelapa
sawit, gula kelapa, dan bahan berbahan dasar petroleum yang disebabkan oleh
kenaikan harga minyak, bahan kimia dan komoditas lainnya.
2. Tidak stabilnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
3. Melemahnya daya beli konsumen.
4. Maraknya pemalsuan dan penyelundupan produk dari cina.
5. Rendahnya infrastruktur yang memadai berupa jalan yang menyebabkan
tingginya biaya pemasaran produk.
6. Adanya penghapusan subsidi BBM bagi industri.
7. Tidak konsistennya pasokan gas dari pertamina.
8. Adanya tren perubahan gaya hidup masyarakat dari produk tradisional-nasional
menjadi produk-produk luar negeri.
9. Adanya campaign against unilever oleh greenpeace akibat penggundulan hutan
yang membahayakan komunitas orang utan.
10. Adanya pemboikotan produk zionisme termasuk unilever.
11. Produk pesaing dengan harga lebih rendah.
II I
STABILITY Expansion
Mendukung Strategy Mendukung Strategi

IV
III Combination
Retrenchment Mendukung Strategi
Mendukung Strategi
E. Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia

Salah satu kekuatan Unilever ada pada kualitas sumber daya manusia.
Unilever secara rutin merekrut lulusan baru dari universitas terkemuka. Setelah itu
diberikan pelatihan sistem produksi, pemasaran dan keuangan selama tiga bulan.
Mereka tidak langsung kerja tetapi ditraining terlebih dahulu di berbagai bidang
seperti manufaktur, pemasaran, penelitian dan pengembangan. Saat ini tenaga kerja
yang diserap oleh Unilever secara langsung berjumlah 3.000 orang ini belum
termasuk tenaga kerja tidak langsung. Total tenaga kerja yang terserap berjumlah
25.000 orang. Jika diansumsikan satu orang memiliki empat anggota keluarga maka
perusahaan menanggung nasib sekitar 100.000 orang.
HR Balanced Scorecard Map

Mengembangkan Produktifitas Mengelola Biaya KAryawan Secara


Karyawan Efisien

Financial

Mengembangkan Employee
Satisfaction
Costumer

Menyempurnakan Sistem Evaluasi Membangun Sistem Perencanaan


Kinerja Karir yan Efektif

Menerapkan Sistem Rekrutmen Menerapkan pola pelatihan


berbasis kompetensi berkelanjutan

Business Process

People Development

Mengembangkan Kompetensi Membangun Lingkungan Kerja di


Karyawan Internal Divisi HR Departemen HR Yang Kondusif

No Program Indikator Ukuran Target Capaian Skor


Kinerja
1 Meningkatkan Profit yang Persentase 20% 15% 80%
Pertumbuhan didapat
Penjualan
2 Pengembangan Produk yang Angka 5 4 90%
Inovasi Produk diminati oleh Produk Produk
Baru konsumen Utama

3 Skor Kepuasan Respon Angka 4.5 4 70%


Pelanggan (dalam konsumen
skala 1-5) terhadap
Produk
KPI Program Kerja Manager HR

Anda mungkin juga menyukai