PENDAHULUAN
1
Setahun kemudian, tepatnya akhir tahun 2018 toko Sumber Payung kembali
dibuka dan dikelola oleh Zainuddin yang berasal dari Desa Lenteng Barat Kecamatan
Lenteng Kabupaten Sumenep. Ia juga merupakan alumni MA Sumber Payung (salah
satu lembaga pendidikan formal dibawah naungan yayasan Sumber Payung) yang baru
datang merantau dari jakarta. Zainuddin mengelola toko tersebut atas permintaan
langsung dari ketua yayasan kepada orang tuanya. Meski sulit, akan tetapi sedikit demi
sedikit Zainuddin behasil membuat toko tersebut bertahan dan berkembang hingga
saat ini.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Dari paparan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Implementasi Manajemen
Pemasaran adalah aktivitas yang dilakukan secara sistematis dengan cara yang efektif
dan efisien melalui perencanaan pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian
dalam pengelolaan barang dan juga jasa, penetapan harga hingga proses promosi
maupun pendistribusian yang semuanya memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan
dan memperoleh keuntungan dari proses pemasaran yang dilakuakan.
Dalam hal ini yang akan dianalisis adalah bagaimana implementasi manajemen
pemasaran yang dilakukan oleh pengelola toko Sumber Payung agar dapat
mempertahankan kepercayaan konsumen/pelanggan serta usaha yang dikelola bisa
bertahan bahkan memperoleh keuntungan yang banyak.
4
dilakukan agar konsumen/pelanggan tidak hanya dari kalangan santri atau siswa, akan
tetapi juga masyarakt sekitar serta para pengendara. Dan jika toko tersebut terletak
agak masuk ke lingkungan pondok, maka masyarakat sekitar ataupun para pengendara
akan enggan untuk membeli kebutuhan mereka karena sungkan.
2.3.4. Strategi Produk
Meskipun tidak sekelas toko swalayan besar, akan tetapi produk yang dijual di
toko Sumber Payung tetaplah berkualitas. Selain itu jenis barangnya juga bermacam-
macam. Diataranya adalah 1) ATK yang merupakan kebutuhan siswa serta kantor
dilingkungan yayasan Sumber Payung, 2) jenis kebutuhan sehari-hari seperti (sabun,
rokok, kebutuhan bumbu dapur, obat-obatan, makanan ringan, serta minuman ringan).
Selain itu beberapa produk di toko Sumber Payung dijula dengan cara yang
berbeda dengan toko di sekitarnya. Seperti rokok yang mana pelanggan bisa membeli
1 pak langsung ataupun 1 batang saja (eceran), serta minuman ringan yang tersedia
dalam keadaan dingin. Hal ini sebenarnya hanya di khususkan untuk para santri, akan
tetapi tidak jarang beberapa dari pelanggan yang bukan santri juga memanfaatkan hal
tersebut.
2.3.5. Strategi Harga
Produk yang dijual di toko Sumber Payung merupakan barang yang harganya
menyesuaikan dengan konsumen/pelanggan yang secara umum adalah santri dengan
mayoritas ekonomi menengah kebawah. Dari berbagai barang yang dijual pengelola
toko sengaja menyediakan jenis barang dengan harga yang lebih murah, meskipun
terdapat beberapa jenis barang dengan harga lebih mahal yang ditujukan untuk
konsumen/pelanggan yang fanatik terhadap barang tersebut.
Selain itu jika dibandingkan dengan toko lain disekitarnya, toko Sumber Payung
menawarkan harga yang lebih murah dengan rentang yang memang tidak terlalu jauh,
yakni antara 500 hingga 1.500 rupiah. Diantara barang yang memiliki perbedaan harga
lebih murah adalah rokok, roti, sabun, minuman dingin dan buku tulis. Hal itu terbukti
dapat menarik minat konsumen dengan alasan mereka akan memilih harga yang lebih
murah meskipun harus berjalan lebih jauh beberapa meter, apalagi mereka ingin
membeli barang dalam jumlah banyak.
2.3.6. Strategi Saluran Distribusi/Pemilihan Lokasi
Barang yang dijual di toko Sumber Payung secara langsung didistribusikan dari
swalayan yang ada di Kecamatan Ganding. Diantara swalayan tersebut adalah toko
Basmalah, Homastas serta Kancah Konah. Selain itu terdapat pula beberapa barang
yang didatangkan langsung oleh distributor dengan menggunakan mobil
perusahaannya, seperti makanan dan minuman ringan, pulpen, buku tulis serta parfum.
2.3.7. Strategi Komunikasi Pemasaran/Promosi
Pemasaran/promosi barang yang dijual di toko Sumber Payung hanya dilakukan
melalui para santri serta masyarakat sekitar saja. Karena barang yang dijual tidak jauh
berbeda dengan barang pada toko-toko di sekitar Sumber Payung, maka promosinya
terletak pada harga yang ditawarkan dengan lebih murah, meskipun selisihnya tidak
terlalu besar. Selain itu untuk konsumen utamanya yaitu santri, toko Sumber Payung
memperbolehkan mareka untuk berhutang untuk barang yang ingin mereka beli dan
hal itupun tanpa ketentuan batas waktu pembayaran. Meskipun demikian, para santri
biasanya melunasi hutangnya saat mereka dikunjungi oleh keluarganya.
5
Selain dua hal di atas, strategi pemasaran yang dilakukan adalah jam buka toko
yang juga berbeda dari toko-toko yang lain. Toko-toko di sekitar Sumber Payung
biasanya buka pada pukul 07.00 dan rata-rata tutup pada pukul 21.00 s/d 21.30.
Sedangkan toko Sumber Payung biasanya buka pada pukul 06.30 dan biasanya tutup
pada pukul 22.00, bahkan terkadang sampai 23.30 WIB. Hal tersebut dapat membuat
konsumen yang memiliki kabutuhan mendadak terutama di malam hari tetap bisa
memenuhi kabutuhan mereka.
6
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari paparan diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa toko Sumber Payung
merupakan usaha kecil menengah yang menjual berbagai kebutuhan sehari-hari serta
alat tulis kantor dengan target konsumen utamanya adalah para santri/siswa di
lingkungan yayasan Sumber Payung itu sendiri.
Adapun implementasi manajemen pemasaran yang dilakukan adalah produk
yang dijual sesuai dengan kebutuhan konsumen, target pasar dengan lebih dari 750
orang konsumen, letaknya tepat dipinggir jalan raya, cara penjualan barang yang
berbeda dari toko lain di sekitarnya, beberapa barang dijual dengan harga yang lebih
murah, serta jam buka yang berbeda dengan toko-toko disekitar Sumber Payung.
7
8
9
10