TOKO HANURA
Disusun Oleh :
Koyi Fatkul Rodiyah (1233010005)
Rizky Mayadita A
(1233010013)
Ari Widyawati
(1233010017)
(1233010022)
BAB I
PENDAHULUAN
Toko kelontong atau groceries store merupakan toko yang menjual
kebutuhan sehari-hari mulai dari sabun, makanan kemasan, minuman kemasan,
popok, rokok, hingga obat-obatan. Pada dasarnya toko kelontong memiliki
beberapa kelas, ada yg kelasnya menengah dengan omset puluhan juta, dan
juga kecil seperti warung dengan omset ratusan ribu hingga beberapa juta
sebulan. Toko kelontong dewasa ini tetap memainkan peranannya sebagai
penjual barang-barang kebutuhan keseharian di masyarakat. Konsep dagang
yang ada di dalam toko kelontong ini cukup sederhana, dengan mencari tempat
belanja yang lebih besar (tengkulak) para pemilik ini membeli dengan skala yang
besar kemudian dijual dengan eceran, mengambil keuntungannya dari selisih
harga skala besar kemudian dijual dengan mengecer, dari situlah keuntungan di
dapat. Biasanya toko kelontong tidak menjual hasil produksinya sendiri, hanya
dengan jasa menjual saja. Hal yang melatarbelakangi seseorang mendirikan toko
kelontong pada zaman dahulu sebelum maraknya perdagangan bebas biasanya
karena untuk mengisi waktu luang, karena pada waktu itu peran perempuan
yang tidak memiliki pekerjaan di dalam industry maka perempuan atau ibu-ibu
memilih untuk mendirikan toko kelontong untuk membantu roda perputaran
ekonomi keluarga. Toko kelontong ini termasuk jenis ekonomi yang memiliki
ruang lingkup keluarga karena biasanya dari sisi permodalan juga disesuaikan
dengan kemampuan ekonomi keluarga, dari faktor tenaga kerja biasanya
dilakukan oleh pihak dalam keluarga,ibu misalnya yang mengelola menjaga dan
melayani pelanggannya sendiri. Toko kelontong lebih memiliki rasa kekeluargaan
yang tinggi, karena dikelola oleh keluarga dan bisa diturunkan atau diwariskan ke
anak cucu nya. Daerah pemasarannya pun terbatas, hanya untuk tetangga dekat
atau jika toko kelontong sudah berdiri lama di perkampungan maka akan dikenal
di dalam kampung tersebut, lalu akan memiliki konsumen yang lebih luas dalam
lingkung kampung.
Dalam perkembangannya toko kelontong juga tidak hanya menjadi strategi
pasar dalam skala kecil, etnis tionghoa yang tinggal di Indonesia bisa
memanfaatkan peluang strategi ini kedalam skala yang lebih besar. Dengan
keuletan atau budaya disiplin keuangan yang dimiliki etnis tionghoa, toko
kelontong
yang
sebelumnya
hanya
dalam
lingkup
kampung
kemudian
dimanfaatkan dengan tidak hanya sebagai mengisi waktu luang, akan tetapi
dimanfaatkan untuk basis ekonomi utama pengerak roda ekonomi keluarga. Toko
kelontong dalam skala besar yang dimilki etnis tionghua ini biasanya untuk
tempat para pemilik toko kelontong dalam sekala lebih kecil untuk belanja.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
tersebut, terkadang ada juga orang yang menitipkan barang ke toko dengan
perjanjian pembayaran dilakukan setelah barang terjual. Aneka macam barang
yang disediakan di toko ini adalah:
a) Kebutuhan
sehari-hari,
misalnya
:sabun
cuci,sabun
mandi,
memberikan sedikit bocoran. Untuk memulai usaha tidak perlu sesuatu yang
besar serta fantastis, memiliki tekad dan kemauan kuat untuk berusaha itu
adalah modal terbaik dan langkah awal untuk meraih sukses yang diperlukan
adalah ketekunan dan pantang menyerah serta jeli dalam menangkap setiap
peluang dan yang terpenting adalah kreativ dalam mengkonversi ide menjadi
sebuah peluang
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam memulai usaha dibutuhkan tekad yang keras, pantang menyerah,
kerja keras, keseriusan dalam berwirausaha dan jeli dalam mencari peluang
usaha. Modal bukan kendala dalam berwirausaha, pelayanan yang baik dan
ramah akan membuat konsumen merasa puas.