I. DAFTAR ISI……………………………………………………………1
II. BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………....2
1.1 Latar belakang ……………………………………………………….2
1.2 Profil perusahaan (struktur organisasi)………………………………4
1.3 Visi & miai perusahaan………………………………………………8
6 BAB 3 KESIMPULAN
7 DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
Unilever memiliki lebih dari 400 merek dagang, dengan 14 merek diantaranya memiliki
total penjualan lebih dari £1 milliar, yakni : Axe, Dove, Omo, Becel, Heartbrand, Hellmann's,
Knorr, Lipton, Lux, Magnum, Rama, Rexona, Sunsilk dan Surf. l Unilever N.V. dan Unilever
plc, beroperasi dibawah satu nama dan dipimpin oleh dewan direksi yang sama. Unilever dibagi
menjadi empat divisi utama, yakni Makanan, Minuman dan Es Krim, Perawatan Rumah
Tangga, dan Perawatan Tubuh. Unilever memiliki pusat riset dan pengembangan di Inggris,
Belanda, Tiongkok, India, dan Amerika Serikat.
Kantor pusat Unilever di Rotterdam, Belanda. Unilever didirikan pada tahun 1930
sebagai hasil penggabungan dari produsen margarin asal Belanda, Margarine Unie dan
produsen sabun asal Inggris, Lever Brothers. Selama paruh kedua dari abad ke-20, Unilever
secara signifikan berdiversifikasi ke berbagai bidang bisnis dan juga berekspansi ke berbagai
negara. Unilever juga membuat beberapa upaya akuisisi, termasuk Lipton (1971), Brooke Bond
(1984), Chesebrough-Ponds (1987), Best Foods dan Ben & Jerry's (2000), serta Alberto-Culver
(2010). Pada dekade 2010an, dibawah kepemimpinan Paul Polman, Unilever secara perlahan
menggeser fokus bisnisnya ke bisnis kesehatan dan kecantikan, dari yang sebelumnya ke bisnis
makanan, yang menunjukkan tren perlambatan pertumbuhan.
Unilever N.V. melepas sahamnya di Euronext Amsterdam dan juga merupakan komponen
indeks AEX. Sementara Unilever plc melepas sahamnya di London Stock Exchange dan juga
2
merupakan komponen Indeks FTSE 100. Unilever plc. juga merupakan komponen indeks Euro
Stoxx 50.
Kemudian pada tanggal 3 desember 1993 Unilever memembuka perusahaannya di
Indonesia telah tumbuh menjadi perusahaan penyedia consumer product yang mempunyai
peran penting di Indonesia. Unilever adalah produsen merk-merk terkenal di seluruh dunia
yang juga terkenal di tingkat regional dan lokal, antara lain Pepsodent, Lifebuoy, Lux, Dove,
Sunsilk, Clear, Rexona, Rinso, Molto, Ponds, Blue Band, Royco, Sariwangi, Bango, Taro dan
masih banyak lagi.
Posisi Unilever yang kuat sebagai pemimpin pasar telah diakui melalui berbagai penghargaan
nasional dan regional yang diterima oleh perusahaan. PT. Unilever Indonesia, Tbk melalui
brand-brand-nya kembali membuktikan keunggulannya dengan meraih peringkat dalam
”Packaging Consumer Branding Award 2005” yang diselenggarakan oleh Indonesia Brand
Identity Summit (IBS) bekerjasama dengan majalah SWA dan MIX.
Berikut adalah peringkat yang diraih oleh brand-brand Unilever dalam setahun
Indonesia Packaging Consumer Award 2005. Sunsilk, Pepsodent, Lux, Molto, Lifebuoy, Axe
dan Clear merupakan merk produk perawatan rumah dan tubuh (Home and Personal Care)
yang tak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Sedangkan untuk produk makanan dan ice
cream, ada Blue Band yang legendaris, Bango, Sari Wangi, Royco dan Wall’s. Masih ada
sederet merk produk lagi yang bila disebutkan satu persatu namanya, terasa sangat akrab
dengan kehidupan kita.
Produk-produk yang dihasilkan oleh PT. Unilever Indonesia, Tbk:
1. Surf
2. Rinso
3. Buavita
4. Sunsilk
5. Taro
6. Pepsodent
7. Molto
8. Lifebuoy
9. Clear
10. Close Up
11. Citra
12. Axe
13. Royco
3
14. Kecap Bango
15. SariWangi
16. Blue Band
17. Wall’s
18. Sunlight
19. Pond’s
20. Lux
21. Rexona
22. Pure It
23. CIF
24. Vaseline
25. Dove
26. Domestos Nomos
27. Viso
28. Wipol
29. Vixal
30. Lipton
31. She
32. Molto
4
Saham Unilever pertama kali ditawarkan kepada masyarakat pada tahun 1981 tercatat
di Bursa Efek Indonesia sejak 11 Januari 1982, Pada akhir 2009, saham Unilever menempati
peringkat ketujuh kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia.
Perseroan memiliki dua anak perusahaan : PT Anugrah Lever (dalam likuidasi),
kepemilikan Perseroan sebesar 100% (sebelumnya adalah perusahaan patungan untuk
pemasaran kecap ) yang telah konsolidasi dan PT Technopia Lever, kepemilikan perseroan
sebesar 51% begerak di bidang distribusi ekspor, dan impor produk dengan merek Domestos
Nomos.
Pada pembagian struktur organisasi PT.Unilever Indonesia, dapat diketahui bahwa
pembagiannya berdasarkan pada product yang dihasilkan oleh masing-masing divisi dan juga
dibagi berdasarkan fungsionalnya berikut adalah perinciannya:
Pada pembagian pertama adalah berdasarkan pada product yang dihasilkan :
o Director Food adalah orang yang mengatur segala kegiatan berkaitan dengan
produk makanan yang dihasilkan Unilever
o Director Ice Cream adalah orang yang mengatur segala kegiatan berkaitan
dengan produk Ice Cream yang dihasilkan Unilever.
Pembagian kedua adalah berdasarkan functionalnya
o Chief Functional Officer adlah orang yang mengatur segala kegiatan yang
berkaitan dengan semua keuangan yang ada pada Unilever
o Home dan personal care adalah orang yang bekerja mengurusi semua yang ada
dalam perusahaan, berkaitan dengan individu kepegawaian.
o Supplaychain adalah bagian untuk mengatasi permasalahan bahan baku (supply
chain)
o Customer development adalah bagian untk mengurusi tentang masalah
costumer ,merangkul customer sebanyak-banyaknya
o Home resources dan corporate relation adalah bagian untuk human resource
dan hubungan anatar perusahaan atau yang bekerjasama dengan perusahaan
Dapat dilihat bahwa setiap pembagian director mempunyai sub,divisi yang berada di
bawahnya. Contohnya director home dan personal caresub divisi yaitu commercial HPC dan
marketing HPC, setiap kegiatan yang dilakukan oleh dua divisi yang ada di bawah director,
aka nada dibawah pengawasan director.
Begitu pula pada marketing HPC ada home care dan personal care akan berada di
bawah pengawasan marketing HPC sehingga segala pengaduan kerja harus melalui marketing
HPC dan tidak boleh langsung ke director. Walaupun demikian, karena Unilever adalah
5
learning organitation, maka sharing antar divisi bolh dilakukan tidak mengenal struktur
organisasi. Akan tetapi permasalahan per divisi secara urutan struktur organisasi.
6
1.2.1Struktur TataKelola PT.Unilever
Struktur Organisasi PT.Unilever
7
1.2.2 Struktur Kepemilikan PT.Unilever
8
Kami selalu percaya akan kekuatan brand kami dalam meningkatkan kualitas kehidupan
orang-orang dan dalam melakukan hal yang benar. Semakin bertumbuhnya bisnis kami,
meningkat pula tanggung jawab kami. Kami mengenali tantangan global seperti perubahan
iklim yang menjadi kepedulian kita bersama. Mempertimbangkan dampak yang lebih luas dari
tindakan kami selalu menyatu dalam nilai-nilai kami dan merupakan bagian fundamental
mengenai siapa diri kami.
Misi
1. Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan aspirasi
konsumen
2. Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan,konsumen dan komunitas.
3. Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambahdari segala proses.
4. Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orangdengan kinerja yang tinggi.
5. Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan memberikan
imbalan di atas rata-rata karyawan dan pemegang saham.
BAB 2
ANALISIS
10
pemasaran sangat menentukan hidup matinya suatu perusahaan. Oleh karena itu aspek pasar
dan pemasaran, baik untuk perusahaan yang sudah berjalan maupun bagi perusahaan yang baru
akan berdiri perlu dilakukan suatu studi kelayakan terlebih dahulu. Intinya aspek pasar dan
pemasaran adalah untuk mengetahui berapa besar pasar yang akan dimasuki, struktur pasar dan
peluang pasar yang ada, prospek pasar dimasa yang akan datang serta bagaimana strategi
pemasaran yang harus dilakukan.
11
bagaimana dan kapan mengirim pasokan kepada pemasok. Selain itu Unileverjuga
melakukan
PT.Unilever Indonesia pun menjalankan kegiatan pemasaran dengan menggunakan
variable bauran pemasaran (marketing mix):
Produk
Produk adalah suatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian
untuk dibeli, digunakan atau pun dinkonsumsi yang dapat memnuhi suatu keinginan
atau kebutuhan yang termasuk dalam produk selain berbentuk fisik juga jasa atau
layanan. Rangkaian produk Unilever Indonesia mencakup Brand-brand ternama yang
disukai dunia seperti pepsodent, ponds, lux, lifeboy, sunsilk, dove, clear, Rexona,
Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Wall’s, Blue Band, Royeo, Bango dan lain-lain. Dari
masing-masing produk mempunyai tampilan yang berbeda-beda.
Harga
harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan dengan manfaat dari memiliki atau
menggunakan produk atau jasa yang nilainya diterapkan oleh pembeli dan penjual
melalui tawar-menawar atau ditetapkan oleh penjual untuk harga yang sama terhaap
semua pembeli. Harga yang di tawarkan untuk produk ini juga relative murah sesuai
dengan kualitas yang dihasilkan.
Distribusi
Distribusi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan agar produk dapat
diperolehdengan mudah tersedia bagi konsumen sasaran sebagian besar produsen
menggunakan perantara pemasaran untuk memasarkan produk khususnya barang
dengan membangun satu saluran distribusi yaitu sekelompok organisasi yang saling
bergantung dalam keterlibatan mereka pada proses yang memungkinkan suatu produk
atau jasa tersedia bagi penggunaan atau konsumsi oleh konsumen atau pengguna
industrial. Distribusi untuk produk ini biasanya dapat berlangsung di gudang distribusi,
supermarket, pasar tradisional, dan warung-warung eceran.
Promosi
Promosi merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk
mengkonsumsi manfaat produknya dan meyakinkan konsumen agar mau melakukan
tindakan pembelian. Biasanya promosi yang dilakukan PT.Unilever Indonesia melalui
pengiklanan di televise, event-event,dll.
Promosi strategi yang dapat dilakukan oleh PT.Unilever yaitu:
o Periklanan
12
Semua bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide,barang atau jasa
yang dibayar oleh suatu sponsor tertentu.
o Promosi penjualan
Berbagai intensif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba
atau membeli suatu produk atau jasa.
o Hubungan Masyarakat dan Publisitas
Berbagai program untuk mempromosikan dana tau melindungi citra
perusahaan atau produk dan individualnya.
o Penjualan Secara Pribadi
Mereka langsung dengan satu calon pembeli atau lebih untuk melakukan
presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesan.
o Pemasaran Langsung
Penggunaan surat, telepon, faksimili, email, dan alat penghubung
nonpersonal lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau
mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan calon
pelanggan.
Izin usaha :
Beberapa jenis izin usaha yang dikeluarkan oleh pemerintah yang menyangkut izin usaha
perdagangan, yaitu:
15
SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
Merupakan surat izin yang diberikan oleh menteri atau pejabat yang ditunjuk kepada
pengusaha untuk melaksanakan kegiatan usaha dibidang perdagangan dan jasa. Surat izin
usaha perdagangan (SIUP) diberikan kepada para pengusaha, baik perseorangan, firma, CV,
PT, koperasi, maupun BUMN. Kewajiban pemegang SIUP yaitu melaporkan kepada kepala
kantor wilayah Departemen Perdagangan dan Industri atau kantor Departemen Perdagangan
yang menerbitkan SIUP apabila perusahaan tidak melakukan lagi kegiatan perdagangan atau
menutup perusahaan disertai dengan pembelian SIUP.
16
NRP (Nomor Register Perusahaan) atau TDP (Tanda Daftar Perusahaan)
Berdasarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang wajib daftar perusahaan,
maka perusahaan diwajibkan mendaftarkan ke kantor pendaftaran perusahaan, yaitu di Kantor
Departemen Perdagangan setempat. NRP (Nomor Register Perusahaan) disebut juga TDP.
NRP/TDP wajib dipasang di tempat yang mudah dilihat oleh umum. Nomor NRP/TDP wajib
dicantumkan pada papan nama perusahaan dan dokumen-dokumen yang dipergunakan dalam
kegiatan usaha.
Nama Perusahaan
Nama perusahaan merupakan jati diri yang dipakai oleh perusahaan untuk menjalankan
usahanya yang melekat pada bentuk usaha atau perusahaan tersebut, dikenal oleh masyarakat,
dipribadikan sebagai perusahaan tertentu, dan dapat membedakan perusahaan itu dengan
perusahaan yang lain.
17
Merek
Menurut Pasal 1 UU no. 15 Taun 2001: Merek adalah tanda berupa gambar, susunan
warna, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang
memiliki daya pembeda, dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa.
18
Seorang pengusaha yang telah melegalkan perusahaannya akan terhidar dari tindakan
pembokaran atau penertiban dari pihak berwajib, sehingga memberikan rasa aman dan nyaman
akan keberlangsungan usahanya.
Sarana Promosi
Dengan mengurus dokumen-dokumen legalitas tersebut, secara tidak langsung
pengusaha telah melakukan serangkaian promosi.
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan dalah proses untuk menentukan kemana dan bagaimana suatu usaha akan
dijalankan atau dimulai untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.
2. Pengorganisasian (Organizing)
20
Pengorganisasian adalah proses untuk mengelompokkan kegiatan-kegiatan dalam unit-unit
tertentu agar jelas dan teratur sesuai dengan tanggung jawab dan wewenang si pemegang unit.
3. Pelaksanaan (Actuating)
Pelaksanaan adalah proses dimana semua hal yang terencana telah dimulai oleh seluruh unit.
Seperti seorang manajer yang mengerahkan seluruh bawahannya untuk memulai pekerjaan
sesuai dengan tugas yang telah ditetapkan kepadanya.
4. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan adalah proses untuk mengukur, menilai dan mengevaluasi hasil pekerjaan agar
tetap sesuai dengan rencana awal dan mengoreksi berbagai penyimpangan selama proses
pelasanaan kerja.
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya meliputi segala sesuatu yang dipersiapkan perusahaan
berkaitan dengan kinerja SDM, yakni dalam penempatan posisi kerja sesuai dengan bidangnya
masing-masing. Dalam konsep manajemen SDM terdapat hal yang berkaitan erat seperti
adanya kebijaksanaan, prosedur dan juga praktik dalam mengatur orang lain demi tercapainya
tujuan. Dalam manajemen SDM juga diterapkan fungsi-fungsi manajemen seperti
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dan fungsi yang bersifat operatif
seperti pengadaan, kompensasi, pengembangan, integrasi, pemeliharaan dan pemutusan
hubungan kerja.
1. Analisis jabatan
Analisis jabatan adalah hal yang pertama kali dilakukan sebelum memulai suatu usaha, yakni
dengan cara mempelajari dan mengumpulkan berbagai informasi seperti identitas jabatan,
fungsi jabartan, uraina tegas, wewenang, tanggung jawab, bahan dan alat dan kondisi kerja,
dan hal-hal lain yang berhubungan dengan jabatan, agar tidak salah posisi dan bekerja sesuai
dengan porsinya secara optimal. Analisis diperlukan juga untuk mengevaluasi suatu unit
pekerjaan itu sendiri apakah suatu jabatan/ unit itu diperlukan atau tidak.
Pesayaratan jabatan seperti persyaratan pendidikan, pengalaman, pelatihan, psikologi da
persyaratan khusus itu diperlukan agara seseorang yang akan masuk bekerja bisa bekerja
dengan baik nanatinya. Informasi analisis jabatan juga berguna bagi manajemen SDM,
penarikan tenaga kerja, orientasi, pelatihan dan pengembangan dan lainnya.
2. Perencanaan SDM
Perencanaan sumber daya manusia adalah mempersiapkan tenaga kerja yang sesuai dengan
kebuuhan perusahaan, yakni tentang jumlah tenaga kerja berdasakan prakiraan hasil produksi
21
dan dalam sistem manajerial juga berdasarkan jumlah jabatan yang tersedia dalam struktur
organisasi perusahaan.
3. Pengadaan tenaga kerja
Pengadaan dan pencarian tenaga kerja baru dilakukan setelah analisis jabatan dan perencanaan
SDM sudah terpenuhi dalam rangka mengisi jabatan yang tersedia. Pengadaan tenaga kerja
sendiri merupakan proses untuk memperoleh jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat untuk
memenuhi kebutuhan organisasi dan juga bidang pengoperasian usaha di lapangan, meliputi:
a. Penarikan (Recruitment)
Penarikan adalah proses untuk mencari calon karyawan yang memenuhi syarat tertentu
sehingga dari mereka perusahaan bisa memilih orang-orang yang tepat untuk mengisi
lowongan yang ada. Calon karyawan tersebut bisa diperoleh dari dalam organisasi (internal)
dan juga dari luar organisasi (eksternal). Penarikan dari internal biasanya untuk keperluan
pengembangan atau perulasan perusahaan dengan memindahkan atau menaikkan jabatan dari
sebelumnya, sedangkan bagi perusahaan baru hanya diperlukan dari eksternal saja.
b. Seleksi (Selection)
Setalah dilakukan pencarian tenaga kerja, tahap selanjutnya adalah menyeleksi seluruh calon
tenaga kerja yang paling memenuhi kriteria yang terdiri dari uji materi, uji kesehatan, uji
psikologi dan yang terakhir adalah wawancara (interview).
c. Penempatan (Placement)
Penempatan adalah pencocokan seseorang dengan jabatan yang telah disediakan yang diikuti
dengan orientasi, dimana terdapat penjelasan di dalamnya tentang tugas-tugas yang akan
dilakukan sesuai dengan standar kerja yang berlaku.
4. Kompensasi
Kompensasi adalah suatu imbalan atau penghargaan kepada setiap personel yang bekerja di
suatu perusahaan dan kompensasi ini penting adanya demi mencapai tujuan yang diinginkan
yang bertalian langsung dengan keberlangsungan karyawan yang bekerja. Umumnya
kompensasi ini berupa kompensasi finansial sperti upah, gaji, komisi, bonus dan asuransi. Ada
juga yang nonfinansial berupa rasa aman, pujian dan pengakuan, fkeksibelitas karier dan
peluang untuk kenaikan penghasilan.
5. Pengembangan
Pihak manajemen perlu untuk melakukan program pengembangan pada setiap karyawannya
untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan agara mampu memenuhi tuntutan organisasi
dalam menghadapi persaingan dan perubahan. Pelatihan dan pengembangan ini bisa di
22
dalkukan di dalam perusahaan atau di luar perusahaan sesuai dengan kebutuhan dan anggaran
perusahaan.
6. Integrasi
Integrasi adalah penyesuaian keinginan karyawan dengan manajemen, yakni bagaimana
karyawan bisa menyelaraskan antara kepentingan pribadinya dengan kepentingan perusahaan
agar sama-sama menguntungan melalui penyampaian aspirasi mereka. Dengan adanya Serikat
Buruh khususnya di Indonesia memungkinkan keinginan karyawan terhadap perusahaan bisa
dijembatani seperti keinginan untuk mendapatkan kesejahteraan, kenaikan gaji dan lain-lain
yang berkaitan dengan masalah pekerjaan.
7. Pemutusan Hubungan Kerja
Pemutusan hubungan kerja biasa disebabkan oleh faktor usia (masa pensiun), permintaan
pengunduran diri karena alasan pribadi dan adanya pemecata karena adanya kesalahan.
23
kehidupan, dan kemampuan mereka untuk berkontribusi pada perusahaan.Terdapat lebih dari
300.000 karyawan tersebar di seluruh Indonesia.
24
sekaligus menikmati proses dalam mencapainya.Bagi Unilever, sumber daya manusia adalah
pusat dari seluruh aktivitas perseroan.
25
Unilever Indonesia Holding B.V. memiliki 6,484,877,500 saham atau setara 85% dari total
jumlah saham UNVR. Publik memiliki 1,145,122,500 saham (15%).
26
27
28
29
30
6.1.2 Aspek Keuangan (Analisis Kriteria Investasi)
PERHITUNGAN KRTITERIA INVESTASI
1. Net Present Value (NPV)
NPV merupakan bet benefit yang telah didiskon dengan menggunakan social
opportunity cost of capital sebagai diskon factor.
Rumus:
Kriteria:
NPV > 0 (nol) ▬ usaha/proyek layak (feasible) untuk dilaksanakan
NPV < 0 (nol) ▬ usaha/proyek layak (feasible) untuk dilaksanakan
NPV = 0 (nol) ▬ usaha/proyek berada dalam keadaan BEP dimana TR=TC dalam bentuk
present value
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Maka:
31
NPV = 74.223 – 65.334
NPV = 8.889
Dari perhitungan tersebut menghasilkan NPV positif sebesar Rp 8.889,- yang artinya
usha/proyek layak (feasible) untuk dilaksanakan.
= 3.91
Berdasarkan pada hasil perhitungan discount factor,besarnya nilai Payback Period
adalah 3.91 tahun
3. Profitability Indeks
Metode profitability indeks (PI) ini dapat dicari dengan menghitung perbandingan
antara nilai sekarang (present value) penerimaan kas bersih di masa yang akan
datang (proceeds) dengan nilai sekarang investasi (outlays)menurut Suliyanto
(2010:2005):
𝑃𝑟𝑜𝑐𝑒𝑒𝑑𝑠 43.671
PI = = = 1,12
𝑂𝑢𝑡𝑙𝑎𝑦𝑠 38.784
Kriteria Pemilihan:
Jika PI > 1, maka usulan proyek dikatakan layak
Jika PI < 1, maka usulan proyek dikatakan tidak layak
32
Dari perhitungan tersebut ternyata menghasilkan PI positif sehingga usulan proyek
dikatakan layak.
𝑁𝑃𝑉 1
IRR = i1 + (𝑁𝑃𝑉 1−𝑁𝑃𝑉2) X (𝑖2 − 𝑖1)
Keterangan:
i 1 = tingkat discount rata yang menghasilkan NPV 1
i 2 = tingkat discount rate yang meghasilkan NPV 2
> i layak
IRR = i impas
i tak layak
8.889
IRR =0,15 + x (0.19 – 0.15)
8.889−627
8.889
= 0,15 + x (0,04)
8.262
= 0,15 + 0,04303
IRR = 0,19303 = 19,30%
IRR merupakan indicator tingkat efesiensi dari suatu investasi. Suatu proyek/investasi dapat
dilakukan apabila laju pengambilannya ( rate of return ) lebih besar dari pada laju
pengembalian apabila melakukan investasi di tempat lain (deposito bank, reksadana dll).
33
34