Anda di halaman 1dari 34

DAFTAR ISI

I. DAFTAR ISI……………………………………………………………1
II. BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………....2
1.1 Latar belakang ……………………………………………………….2
1.2 Profil perusahaan (struktur organisasi)………………………………4
1.3 Visi & miai perusahaan………………………………………………8

III. BAB 2 ANALISIS………………………………………………………9


2.1 Aspek pasar & pemasaran…………………………………………...9
3.1 Aspek teknis & teknologi……………………………………………13
4.1 Aspek yuridis………………………………………………………...15
5.1 Aspek manajemen & SDM…………………………………………..20
6.1 Aspek keuangan (analisis kriteria investasi)…………………………25

6 BAB 3 KESIMPULAN
7 DAFTAR PUSTAKA

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Unilever adalah perusahaan multinasional yang berkantor pusat di Rotterdam, Belanda
(dengan nama Unilever N.V.) dan London, Inggris (dengan nama Unilever plc.) . Unilever
memproduksi makanan, minuman, pembersih, dan juga perawatan tubuh. Unilever adalah
produsen barang rumah tangga terbesar ketiga di dunia, jika didasarkan pada besarnya
pendapatan pada tahun 2012, di belakang P&G dan Nestlé. Unilever juga merupakan produsen
olesan makanan (seperti margarin) terbesar di dunia. Unilever adalah salah satu perusahaan
paling tua di dunia yang masih beroperasi, dan saat ini menjual produknya ke lebih dari 190
negara.

Unilever memiliki lebih dari 400 merek dagang, dengan 14 merek diantaranya memiliki
total penjualan lebih dari £1 milliar, yakni : Axe, Dove, Omo, Becel, Heartbrand, Hellmann's,
Knorr, Lipton, Lux, Magnum, Rama, Rexona, Sunsilk dan Surf. l Unilever N.V. dan Unilever
plc, beroperasi dibawah satu nama dan dipimpin oleh dewan direksi yang sama. Unilever dibagi
menjadi empat divisi utama, yakni Makanan, Minuman dan Es Krim, Perawatan Rumah
Tangga, dan Perawatan Tubuh. Unilever memiliki pusat riset dan pengembangan di Inggris,
Belanda, Tiongkok, India, dan Amerika Serikat.

Kantor pusat Unilever di Rotterdam, Belanda. Unilever didirikan pada tahun 1930
sebagai hasil penggabungan dari produsen margarin asal Belanda, Margarine Unie dan
produsen sabun asal Inggris, Lever Brothers. Selama paruh kedua dari abad ke-20, Unilever
secara signifikan berdiversifikasi ke berbagai bidang bisnis dan juga berekspansi ke berbagai
negara. Unilever juga membuat beberapa upaya akuisisi, termasuk Lipton (1971), Brooke Bond
(1984), Chesebrough-Ponds (1987), Best Foods dan Ben & Jerry's (2000), serta Alberto-Culver
(2010). Pada dekade 2010an, dibawah kepemimpinan Paul Polman, Unilever secara perlahan
menggeser fokus bisnisnya ke bisnis kesehatan dan kecantikan, dari yang sebelumnya ke bisnis
makanan, yang menunjukkan tren perlambatan pertumbuhan.

Unilever N.V. melepas sahamnya di Euronext Amsterdam dan juga merupakan komponen
indeks AEX. Sementara Unilever plc melepas sahamnya di London Stock Exchange dan juga

2
merupakan komponen Indeks FTSE 100. Unilever plc. juga merupakan komponen indeks Euro
Stoxx 50.
Kemudian pada tanggal 3 desember 1993 Unilever memembuka perusahaannya di
Indonesia telah tumbuh menjadi perusahaan penyedia consumer product yang mempunyai
peran penting di Indonesia. Unilever adalah produsen merk-merk terkenal di seluruh dunia
yang juga terkenal di tingkat regional dan lokal, antara lain Pepsodent, Lifebuoy, Lux, Dove,
Sunsilk, Clear, Rexona, Rinso, Molto, Ponds, Blue Band, Royco, Sariwangi, Bango, Taro dan
masih banyak lagi.
Posisi Unilever yang kuat sebagai pemimpin pasar telah diakui melalui berbagai penghargaan
nasional dan regional yang diterima oleh perusahaan. PT. Unilever Indonesia, Tbk melalui
brand-brand-nya kembali membuktikan keunggulannya dengan meraih peringkat dalam
”Packaging Consumer Branding Award 2005” yang diselenggarakan oleh Indonesia Brand
Identity Summit (IBS) bekerjasama dengan majalah SWA dan MIX.
Berikut adalah peringkat yang diraih oleh brand-brand Unilever dalam setahun
Indonesia Packaging Consumer Award 2005. Sunsilk, Pepsodent, Lux, Molto, Lifebuoy, Axe
dan Clear merupakan merk produk perawatan rumah dan tubuh (Home and Personal Care)
yang tak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Sedangkan untuk produk makanan dan ice
cream, ada Blue Band yang legendaris, Bango, Sari Wangi, Royco dan Wall’s. Masih ada
sederet merk produk lagi yang bila disebutkan satu persatu namanya, terasa sangat akrab
dengan kehidupan kita.
Produk-produk yang dihasilkan oleh PT. Unilever Indonesia, Tbk:
1. Surf
2. Rinso
3. Buavita
4. Sunsilk
5. Taro
6. Pepsodent
7. Molto
8. Lifebuoy
9. Clear
10. Close Up
11. Citra
12. Axe
13. Royco
3
14. Kecap Bango
15. SariWangi
16. Blue Band
17. Wall’s
18. Sunlight
19. Pond’s
20. Lux
21. Rexona
22. Pure It
23. CIF
24. Vaseline
25. Dove
26. Domestos Nomos
27. Viso
28. Wipol
29. Vixal
30. Lipton
31. She
32. Molto

1.2 Profil Perusahaan (Struktur Organisasi)


Sejak didirikan pada 5 Desember 1993, Unilever Indonesia telah tumbuh menadi salah
satu perusahaan terdepan untuk produk Home and Personal Care serta Food & Ice Cream di
Indonesia. Rangkaian produk Unilever Indonesia mencangkup brand-brand ternama yang
disukai di dunia seperti Pepsodent, Lux, Lifeboy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaselin,
Rinso, Molto, Sunlight, Walls, Blue Band, Royeo, Bango,dll.
Selama ini, tujuan perusahaan tetap sama, dimana Unilever bekerja untuk menciptakan
masa depan yang lebih baik setiap hari, membuat pelanggan merasa nyaman . berpenampilan
baik dan lebih menikmati kehidupan melalui brand dan jasa yang memberikan manfaat utnuk
mereka maupun orang lain. Menginspirasi masyarakat untuk melakukan tindakan kecil setiap
harinya yang bila digabung akan membuat perubahan besar bagi dunia dan senantiasa
mengmbangkan cara baru dalam berbisnis yang memungkinkan kami Unilver untuk tumbuh
sekaligus mengurangi dampak lingkungan.

4
Saham Unilever pertama kali ditawarkan kepada masyarakat pada tahun 1981 tercatat
di Bursa Efek Indonesia sejak 11 Januari 1982, Pada akhir 2009, saham Unilever menempati
peringkat ketujuh kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia.
Perseroan memiliki dua anak perusahaan : PT Anugrah Lever (dalam likuidasi),
kepemilikan Perseroan sebesar 100% (sebelumnya adalah perusahaan patungan untuk
pemasaran kecap ) yang telah konsolidasi dan PT Technopia Lever, kepemilikan perseroan
sebesar 51% begerak di bidang distribusi ekspor, dan impor produk dengan merek Domestos
Nomos.
Pada pembagian struktur organisasi PT.Unilever Indonesia, dapat diketahui bahwa
pembagiannya berdasarkan pada product yang dihasilkan oleh masing-masing divisi dan juga
dibagi berdasarkan fungsionalnya berikut adalah perinciannya:
 Pada pembagian pertama adalah berdasarkan pada product yang dihasilkan :
o Director Food adalah orang yang mengatur segala kegiatan berkaitan dengan
produk makanan yang dihasilkan Unilever
o Director Ice Cream adalah orang yang mengatur segala kegiatan berkaitan
dengan produk Ice Cream yang dihasilkan Unilever.
 Pembagian kedua adalah berdasarkan functionalnya
o Chief Functional Officer adlah orang yang mengatur segala kegiatan yang
berkaitan dengan semua keuangan yang ada pada Unilever
o Home dan personal care adalah orang yang bekerja mengurusi semua yang ada
dalam perusahaan, berkaitan dengan individu kepegawaian.
o Supplaychain adalah bagian untuk mengatasi permasalahan bahan baku (supply
chain)
o Customer development adalah bagian untk mengurusi tentang masalah
costumer ,merangkul customer sebanyak-banyaknya
o Home resources dan corporate relation adalah bagian untuk human resource
dan hubungan anatar perusahaan atau yang bekerjasama dengan perusahaan
Dapat dilihat bahwa setiap pembagian director mempunyai sub,divisi yang berada di
bawahnya. Contohnya director home dan personal caresub divisi yaitu commercial HPC dan
marketing HPC, setiap kegiatan yang dilakukan oleh dua divisi yang ada di bawah director,
aka nada dibawah pengawasan director.
Begitu pula pada marketing HPC ada home care dan personal care akan berada di
bawah pengawasan marketing HPC sehingga segala pengaduan kerja harus melalui marketing
HPC dan tidak boleh langsung ke director. Walaupun demikian, karena Unilever adalah
5
learning organitation, maka sharing antar divisi bolh dilakukan tidak mengenal struktur
organisasi. Akan tetapi permasalahan per divisi secara urutan struktur organisasi.

Logo PT Unilver Indonesia

Gambar Jaringan Pendistribusian Produk PT Unilever

6
1.2.1Struktur TataKelola PT.Unilever
Struktur Organisasi PT.Unilever

7
1.2.2 Struktur Kepemilikan PT.Unilever

1.3 Visi dan Misi Perusahaan


Visi
Produk Unilever telah menyentuh sekitar 2 milyar orang setiap hari, baik itu melalui perasaan
yang luar biasa karena mereka memiliki rambut yang kemilau dan senyum yang menawan,
membuat rumah mereka segar dan bersih, atau dengan menikmati secangkir kopi, makanan
yang lezat atau snack yang sehat.
Empat pilar utama dari visi kami menggambarkan arah jangka panjang dari perusahaan kemana
tujuan kami dan bagaimana kami menuju ke arah sana:
1. Kami bekerja untuk membangun masa depan yang lebih baik setiap hari.
2. Kami membantu orang-orang merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati
kehidupan dengan brand dan pelayanan yang baik bagi mereka dan bagi orang lain.
3. Kami menjadi sumber inspirasi orang-orang untuk melakukan hal kecil setiap hari yang
dapat membuat perbedaan besar bagi dunia.
4. Kami akan mengembangkan cara baru dalam melakukan bisnis dengan tujuan
membesarkan perusahaan kami dua kali lipat sambil mengurangi dampak lingkungan.

8
Kami selalu percaya akan kekuatan brand kami dalam meningkatkan kualitas kehidupan
orang-orang dan dalam melakukan hal yang benar. Semakin bertumbuhnya bisnis kami,
meningkat pula tanggung jawab kami. Kami mengenali tantangan global seperti perubahan
iklim yang menjadi kepedulian kita bersama. Mempertimbangkan dampak yang lebih luas dari
tindakan kami selalu menyatu dalam nilai-nilai kami dan merupakan bagian fundamental
mengenai siapa diri kami.

Misi
1. Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan aspirasi
konsumen
2. Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan,konsumen dan komunitas.
3. Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambahdari segala proses.
4. Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orangdengan kinerja yang tinggi.
5. Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan memberikan
imbalan di atas rata-rata karyawan dan pemegang saham.

BAB 2
ANALISIS

2.1 Aspek Pasar dan Pemasaran


A. Pengertian Pasar dan Pemasaran
Pasar dan pemasaran merupakan dua sisi yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain,
artinya pasar dan pemasaran memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi dan saling
mempengaruhi, dengan kata lain, setiap ada kegiatan pasar selalu diikuti oleh pemasaran dan
setiap kegiatan pemasaran adalah untuk mencari atau menciptakan pasar. Pengertian pasar
secara sederhana ialah sebagai tempat bertemunya para penjual dan pembeli untuk melakukan
transaksi. Dalam pengertian ini mengandung arti bahwa pasar merupakan kumpulan atau
himpunan dari para pembeli, baik pembeli nyata maupun pembeli potensial atas suatu produk
atau jasa tertentu. Pasar juga dapat diartikan pula sebagai suatu mekanisme yang terjadi antara
pembeli dan penjual atau tempat pertemuan antara kekuatan-kekuatan permintaan dan
penawaran Yang dimaksud dengan permintaan adalah jumlah barang dan jasa yang diminta
konsumen pada berbagai tingkat harga pada suatu waktu tertentu. Secara umum faktor-faktor
yang mempengaruhi permintaan suatu barang atau jasa adalah:
9
 Harga barang itu sendiri.
 Harga barang lain yang memiliki hubungan.
 Pendapatan
 Selera
 Jumlah penduduk.
Selanjutnya pengertian penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang ditawarkan produsen
pada berbagai tingakat harga pada waktu tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi
penawaran suatu barang dan jasa:
 Harga barang itu sendiri.
 Harga barang lain yang memiliki hubungan.
 Teknologi
 Harga input.
 Tujuan perusahaan.
Dalam pratiknya terdapat berbagai struktur pasar yang ada. Salah satu cara untuk mengenal
struktur pasar adalah dengan melihat jumlah perusahaan yang ada didalam industri yang
menawarkan barang dan jasa. Adapun jenis struktur pasar yang ada dan bisa dikelompokkan
kedalam beberapa poin yaitu:
 Pasar persaingan sempurna.
 Pasar persaingan monopolistic.
 Pasar Oligopoli.
 Pasar Monopoli.
Setelah para pemasar mengetahui data kondisi pasar yang akan dimasuki, maka
pemasar akan melakukan peramalan berapa permintaan yang ada sekarang dan dimasa yang
akan datang serta berapa besar pasar yang harus direbut. Untuk menentukan besarnya produksi
dikaitkan dengan permintaan yang akan datang, maka dilakukan dengan peramalan pasar.
Penggunaan alat ramalan tergantung dengan jenis data informasi yang ada serta tujuan
penggunaannya. Metode peramalan yang akan digunakan antara lain adalah time series, causal
method, dan metode-metode lainnya. Kemudian hasil produksi yang telah di buat sesuai
dengan kondisi permintaan harus pula ditunjang oleh strategi untuk mencapai target penjualan
yang telah ditentukan. Strategi ini dikenal dengan strategi pemasaran, baru kemudian
menentukan strategi pemasaran yang akan dilakukan misalnya dengan marketing mix strategy.
Dalam kaitan dengan studi kelayakan suatu usaha atau proyek, aspek pasar dan pemasaran
merupakan salah satu aspek yang paling penting. Hal ini disebabkan karena aspek pasar dan

10
pemasaran sangat menentukan hidup matinya suatu perusahaan. Oleh karena itu aspek pasar
dan pemasaran, baik untuk perusahaan yang sudah berjalan maupun bagi perusahaan yang baru
akan berdiri perlu dilakukan suatu studi kelayakan terlebih dahulu. Intinya aspek pasar dan
pemasaran adalah untuk mengetahui berapa besar pasar yang akan dimasuki, struktur pasar dan
peluang pasar yang ada, prospek pasar dimasa yang akan datang serta bagaimana strategi
pemasaran yang harus dilakukan.

2.1.1 Strategi Produk PT.Unilever Indonesia


didalam menghadapi persaingan antar perusahaan PT.Unilever memiliki strategi-strategi
dalam menghadapi persaingan-persaingan anatr perusahaan, strategi itu antara lain:
1. Kepemimpinan Harga Rendah
Dengan menjaga harga yang rendah dan rak-rak diisi dengan baik menggunakan system
pengisian kembali persediaan yang melegenda, wal-mart menjadi pemimpin bisnis
eceran di amerika serikat. System milik wal-mart mengirimkan pesanan atas barang
dagang baru secara langsung kepada pemasok ketika pelanggan membayar pembelian
mereka pada kasir, terminal titik penjualan mencatat kode barang setiap barang yang
melewati kasir dan mengirimkan transaksi pembeli langsung kepada computer pusat
wal-mart . computer mengumpulkan pesanan dari semua took wal-mart dan
mengirimkan pesanan dari semua took wal-mart menggunakan teknologi web, system
ini mapu membuat wal-mart mempertahankan biaya rendah sembari menyesuaikan
persediaan untuk memenuhi permintaan pelanggan.
2. Differensiasi Produk
Produk Unilevr terus memperkenalkan kemasan-kemasan yang terbaru, tetap Unilever
tetap mempertahankajn kualitas produknya. Baik itu yang kemasan botol kaca, sachet,
botol kecil dan masih banyak lagi kemasannya.
3. Berfokus Pada Peluang Pasar
Produk Unilever menggunakan system informasi pelanggan yang berbeda dengan yang
lain, produk masuk kedalam pasar dengan cara mempromosikan barang-barang dengan
cara terjun langsung ke masyarakat dengan bukti-bukti kualitas secara real, mislanya
dengan diadakan perlombaan-perlombaan kepada masyarakat perbandingan antar
produk Unilever dengan produk-produk pesaing.
4. Menguatkan Keakraban Pelanggan dan Pemasok
Menggunakan system informasi untuk memfasilitasi akses langsung dari pemasok
terhadap jadwal produksi, dan bahkan mengizinkan pemasok untuk memutuskan

11
bagaimana dan kapan mengirim pasokan kepada pemasok. Selain itu Unileverjuga
melakukan
PT.Unilever Indonesia pun menjalankan kegiatan pemasaran dengan menggunakan
variable bauran pemasaran (marketing mix):
 Produk
Produk adalah suatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian
untuk dibeli, digunakan atau pun dinkonsumsi yang dapat memnuhi suatu keinginan
atau kebutuhan yang termasuk dalam produk selain berbentuk fisik juga jasa atau
layanan. Rangkaian produk Unilever Indonesia mencakup Brand-brand ternama yang
disukai dunia seperti pepsodent, ponds, lux, lifeboy, sunsilk, dove, clear, Rexona,
Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Wall’s, Blue Band, Royeo, Bango dan lain-lain. Dari
masing-masing produk mempunyai tampilan yang berbeda-beda.
 Harga
harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan dengan manfaat dari memiliki atau
menggunakan produk atau jasa yang nilainya diterapkan oleh pembeli dan penjual
melalui tawar-menawar atau ditetapkan oleh penjual untuk harga yang sama terhaap
semua pembeli. Harga yang di tawarkan untuk produk ini juga relative murah sesuai
dengan kualitas yang dihasilkan.
 Distribusi
Distribusi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan agar produk dapat
diperolehdengan mudah tersedia bagi konsumen sasaran sebagian besar produsen
menggunakan perantara pemasaran untuk memasarkan produk khususnya barang
dengan membangun satu saluran distribusi yaitu sekelompok organisasi yang saling
bergantung dalam keterlibatan mereka pada proses yang memungkinkan suatu produk
atau jasa tersedia bagi penggunaan atau konsumsi oleh konsumen atau pengguna
industrial. Distribusi untuk produk ini biasanya dapat berlangsung di gudang distribusi,
supermarket, pasar tradisional, dan warung-warung eceran.
 Promosi
Promosi merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk
mengkonsumsi manfaat produknya dan meyakinkan konsumen agar mau melakukan
tindakan pembelian. Biasanya promosi yang dilakukan PT.Unilever Indonesia melalui
pengiklanan di televise, event-event,dll.
Promosi strategi yang dapat dilakukan oleh PT.Unilever yaitu:
o Periklanan
12
Semua bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide,barang atau jasa
yang dibayar oleh suatu sponsor tertentu.
o Promosi penjualan
Berbagai intensif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba
atau membeli suatu produk atau jasa.
o Hubungan Masyarakat dan Publisitas
Berbagai program untuk mempromosikan dana tau melindungi citra
perusahaan atau produk dan individualnya.
o Penjualan Secara Pribadi
Mereka langsung dengan satu calon pembeli atau lebih untuk melakukan
presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesan.
o Pemasaran Langsung
Penggunaan surat, telepon, faksimili, email, dan alat penghubung
nonpersonal lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau
mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan calon
pelanggan.

3.1 Aspek Teknis dan Teknologi


A. Penentuan Lokasi Usaha
Pemilihan lokasi merupakan unsur pertama yang mandapat sorotan, karena itu adalah
tempat dimana produksi itu akan berlangsung. Kesalahan dalam memilih lokasi banyak
membawa implikasi negativ dari proses secara keseluruhan. Pemilihan lokasi yang kurang
cermat juga dapat berdampak lain, seperti adanya kerawanan sosial, alam dan pengaruh buruk
dari lingkungan. Guna menghindar dari semua kemungkinan buruk itu maka pada saat
pemilihan lokasi perlu diadakan stuudi yang cermat, dan harus dapat merinci semua
kemungkinan, baik keunggulan maupun kelemahan dari alternativ lokasi yang akan dipilih.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penentuan Lokasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi yang tepat dapat dibagi menjadi dua
bagian, yaitu:
Faktor primer
Pertumbuhan utama dalam penentuan lokasi pabrik adalah:
 Letak pasar
 Letak sumber bahan baku
 Tenaga kerja
13
 Fasilitas pengangkutan
 Fasilitas tenaga kerja dan listrik

3.1.1 Penentuan Luas Produksi


Penentuan luas produksi adalah berkaitan dengan beberapa jumlah produksi yang
dihasilkan dalam waktu tertentu dengan mempertimbangkan kapasitas produksi dan peralatan
yang dimiliki serta biaya yang paling efesien. produksi dapat dilihat dari segi ekonomis dan
segi teknis. Dari segi ekonomis yang dilihat adalah beberapa jumlah produk yang
dihasilkan dalam waktu tertentu dengan biaya yang paling efesien. Sedangkan dari segi
teknisnya yang dilihat adalah jumlah produk yang diihasilkan atas dasar kemampuan mesin
dan peralatan serta persyaratan teknis.
Secara umum luas produksi ekonomis ditentukan antara lain oleh:
 Kecenderungan permintaan yang akan datang.
 Kemungkinan pengadaan bahan baku, bahan pembantu, tenaga kerja, dan lain-lain.
 Tersedianya teknologi, mesin dan peralatan pasar.
 Daur hidup produk, dan produk subtitusi dari produk tersebut.

Tata Letak (Lay-Out)


Lay out merupakan suatu proses dalam penentuan bentuk dan penempatan fasilitas yang dapat
menentukan efisiensi produksi/operasi. Lay-out dirancang berkenaan dengan produk, proses,
sumber daya manusia dan lokasi sehingga dapat tercapai efisiensi operasi.
Dengan adanya lay-out akan diperoleh berbagai keuntungan antara lain:
 Memberikan ruang gerak yang memadai untuk beraktifitas dan pemeliharaan.
 Pemakaian ruangan yang efisien.
 Mengurangi biaya produksi maupun investasi.
 Aliran material menjadi lancer.
 Biaya pengangkutan material dan barang jadi yang rendah.
 Kebutuhan persediaan yang rendah.
 Memberikan kenyamanan, kesehatan dan keselamatan kerja yang lebih baik.

Pada umumnya jenis lay-out didasarkan pada situasi sebagai berikut:


 Posisi tetap (Fixed position)
 Orientasi proses (Process oriented)
 Tata letak kantor (Office lay-out)
14
 Tata letak pedagang eceran/pelayanan (Retail and service lay-out)
 Tata letak gudang (Warehouse lay-out)
 Tata letak produk (Product lay-out)

3.1.2 Pemilihan Teknologi


Pemilihan teknologi bisa mempengaruhi keberhasilan suatu perushaan. Misalnya
teknologi yang bagaimana yang sebaiknya diterapkan dari dalam perusahaan.
Hal-hal yang perlu diperhatkan dalam pemilihan teknologi antara lain:
 Ketepatan teknologi dengan bahan bakunya.
 Keberhasilan teknologi ditempat lain.
 Pertimbangan teknologi lanjutan.
 Besarnya biaya investasi dan biaya pemeliharaan.
 Kemampuan tenaga kerja dan kemungkinan pengembangannya.
 Petimbangan pemerintah dalam hal tenaga kerja.

4.1 Aspek Yuridis (Aspek Hukum)


Pengertian aspek hukum
Aspek hukum mengkajii tentang legalitas usulan proyek yang akan dibangun dan
dioperasikan, ini berarti bahwa setiap proyek yang akan didirikan dan dibangun di wilayah
tertentu haruslah memenuhi hukum dan tata peraturan yang berlaku di wilayah tersebut.
Berikut ini disajikan jenis data, sumber data dan cara memperoleh data dan cara menganalisis
data yang terkait dengan aspek hukum.
Berkaitan dengan keberadaan secara legal dimana memulai suatu usaha yang meliputi
ketentuan hukum yang berlaku termasuk :
Perizinan
Izin lokasi :
 Sertifikat (akte tanah)
 Bukti pembayaran PBB yang terakhir
 Rekomendasi dari RT / RW / Kecamatan.

Izin usaha :
Beberapa jenis izin usaha yang dikeluarkan oleh pemerintah yang menyangkut izin usaha
perdagangan, yaitu:

15
SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
Merupakan surat izin yang diberikan oleh menteri atau pejabat yang ditunjuk kepada
pengusaha untuk melaksanakan kegiatan usaha dibidang perdagangan dan jasa. Surat izin
usaha perdagangan (SIUP) diberikan kepada para pengusaha, baik perseorangan, firma, CV,
PT, koperasi, maupun BUMN. Kewajiban pemegang SIUP yaitu melaporkan kepada kepala
kantor wilayah Departemen Perdagangan dan Industri atau kantor Departemen Perdagangan
yang menerbitkan SIUP apabila perusahaan tidak melakukan lagi kegiatan perdagangan atau
menutup perusahaan disertai dengan pembelian SIUP.

SITU (Surat Izin Tempat Usaha)


Setiap perusahaan yang ada perlu dan harus mengurus SITU, demi keamanan dan
kelancaran usahanya. SITU dikeluarkan oleh pemerintah Kabupaten atau Kotamadya
sepanjang ketentuan-ketentuan Undang-Undang Gangguan mewajibkannya. Dalam
menjalankan perusahaan, pengusaha yang bersangkutan wajib menaati syarat-syarat antara
lain:
 Keamanan
 Kesehatan
 Ketertiban
Syarat-syarat lain (mengutamakan tenaga kerja dari sekitarnya dan menjaga keindahan
lingkungan, serta penghijauan).

NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)


Setiap pribadi yang berpenghasilan diatas penghasilan tidak kena pajak (PTKP), dan
badan usaha wajib atau harus mendaftarkan diri sebagai wajib pajak pada Kantor Pelayanan
Pajak setempat dan akan diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Terhadap para wajib
pajak yang tidak mendaftarkan dirinya sebagai wajib pajak dan mendaftarkan Nomor Pokok
Wajib Pajak (NPWP), akan dikenakan sanksi pidana sesuai dengan ketentuan Undang-undang
Nomor X Tahun 2000, yaitu sebagai berikut: "Barang siapa dengan sengaja tidak mendaftarkan
dirinya atau menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak NPWP, sehingga dapat
menimbulkan kerugian pada negara, dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya tiga
tahun dan atau denda setinggi-tingginya empat kali jumlah pajak yang terutang atau yang
kurang atau yang tidak dibayar."

16
NRP (Nomor Register Perusahaan) atau TDP (Tanda Daftar Perusahaan)
Berdasarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang wajib daftar perusahaan,
maka perusahaan diwajibkan mendaftarkan ke kantor pendaftaran perusahaan, yaitu di Kantor
Departemen Perdagangan setempat. NRP (Nomor Register Perusahaan) disebut juga TDP.
NRP/TDP wajib dipasang di tempat yang mudah dilihat oleh umum. Nomor NRP/TDP wajib
dicantumkan pada papan nama perusahaan dan dokumen-dokumen yang dipergunakan dalam
kegiatan usaha.

AMDAL (Analisis Mengenal Dampak Lingkungan)


AMDAL adalah suatu hasil studi yang dilakukan dengan pendekatan ilmiah, dipandang
dari beberapa sudut pandang ilmu pengetahuan, yang merupakan dampak penting usaha atau
kegiatan yang terpadu yang direncanakan terhadap lingkungan hidup dalam suatu kesatuan
hamparan ekosistem dan melibatkan kewenangan lebih dari satu instansi yang bertanggung
jawab.

Pengertian Legalitas Perusahaan


Legalitas suatu perusahaan atau badan usaha adalah merupakan unsur yang terpenting,
karena legalitas merupakan jati diri yang melegalkan atau mengesahkan suatu badan usaha
sehingga diakui oleh masyarakat. Dengan kata lain, legalitas perusahaan harus sah menurut
undang-undang dan peraturan, di mana perusahaan tersebut dilindungi atau dipayungi dengan
berbagai dokumen hingga sah di mata hukum pada pemerintahan yang berkuasa saat itu.
Keberlangsungan suatu usaha dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah
keberadaan unsur legalitas dari usaha tersebut. Dalam suatu usaha, faktor legalitas ini
berwujud pada kepemilikan izin usaha yang dimiliki. Dengan memiliki izin maka kegiatan
usaha yang dijalankan tidak disibukkan dengan isu-isu penertiban atau pembongkaran
Bentuk-Bentuk Legalitas Perusahaan
Ada beberapa jenis jati diri yang melegalkan badan usaha, diantaranya yaitu:

Nama Perusahaan
Nama perusahaan merupakan jati diri yang dipakai oleh perusahaan untuk menjalankan
usahanya yang melekat pada bentuk usaha atau perusahaan tersebut, dikenal oleh masyarakat,
dipribadikan sebagai perusahaan tertentu, dan dapat membedakan perusahaan itu dengan
perusahaan yang lain.

17
Merek
Menurut Pasal 1 UU no. 15 Taun 2001: Merek adalah tanda berupa gambar, susunan
warna, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang
memiliki daya pembeda, dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa.

Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)


Setiap perusahaan yang melakukan kegiatan perdagangan diwajibkan memiliki Surat
Izin Perusahaan Dagang (SIUP), yaitu surat izin yang diberikan oleh menteri atau pejabat yang
ditunjuk kepada pengusaha untuk melaksanakan kegiatan usaha perdagangan secara sah, baik
itu perusahaan kecil, perusahaan menengah, apalagi perusahaan besar, terkecuali perusahaan
kecil perorangan .Untuk memperoleh SIUP, perusahaan wajib mengajukan Surat Permohonan
Izin (SPI), yaitu daftar isian yang memuat perincian data perusahaan pengusaha dan kegiatan
usaha, dan pengusaha juga wajib membayar sejumlah uang sebagai biaya administrasi. SIUP
dikeluarkan berdasarkan domisili pemilik atau penanggung jawab perusahaan. Bagi pemilik
perusahaan yang berdomisili di luar tempat kedudukan perusahaan maka ia harus menunjuk
penanggung jawab/ kuasa berdasarkan domisili yang dikuatkan dengan KTP di tempat SIUP
diterbitkan.

Izin Usaha Industri (IUI)


Selain perusahaan perdagangan barang dan/atau jasa, ada pula perusahaan industri.
Sama halnya dengan perusahaan perdagangan, perusahaan industri pun juga harus memiliki
surat izin yaitu Surat Izin Industri (IUI). Setiap pendirian perusahaan industri baru atau
perluasan wajib memperoleh IUI. Untuk memperoleh IUI diperlukan tahap Persetujuan Prinsip
yang diberikan kepada perusahaan industri untuk dapat langsung melakukan persiapan dan
usaha pembangunan, pengadaan, pemasangan/instalasi peralatan dan lain-lain yang diperlukan
termasuk dimulainya kegiatan produksi percobaan. IUI berlaku untuk seterusnya selama
perusahaan industri yang bersangkutan berproduksi.

Manfaat Legalitas Perusahaan


Dengan dimilikinya surat-surat izin sebagai bentuk legalitas perusahaan, maka akan diperoleh
beberapa manfaat diantaranya:
Sarana perlindungan hukum

18
Seorang pengusaha yang telah melegalkan perusahaannya akan terhidar dari tindakan
pembokaran atau penertiban dari pihak berwajib, sehingga memberikan rasa aman dan nyaman
akan keberlangsungan usahanya.

Sarana Promosi
Dengan mengurus dokumen-dokumen legalitas tersebut, secara tidak langsung
pengusaha telah melakukan serangkaian promosi.

Bukti kepatuhan terhadap hukum


Dengan memiliki unsur legalitas tersebut menandakan bahwa pengusaha telah
mematuhi aturan hukum yang berlaku, secara tidak langsung ia telah menegakkan budaya
disiplin pada dirinya.

Mempermudah mendapatkan suatu proyek


Dalam suatu tender, selalu mensyaratkan bahwa perusahaan harus memiliki dokumen-
dokumen hukum yang menyatakan pelegalan perusahaan tersebut. Sehingga hal ini sangat
penting nantinya untuk sarana pengembangan usaha.

Mempermudah pengembangan usaha


Untuk pengembangan usaha pasti diperlukan dana yang cukup besar untuk
merealisasikannya. Dana yang dibutuhkan bisa diperoleh dengan proses peminjaman kepada
pihak bank, dan dokumen-dokumen legalitas ini akan menjadi salah satu persyaratan yang
diajukan pihak bank.

3.1.1 Aspek Yuridis PT.Unilever


PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai
Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris
di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No.
14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302
pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9
Januari 1934 Tambahan No. 3.
Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli 1980,
nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta no. 92 yang dibuat oleh
notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT
19
Unilever Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan No.
C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di Berita Negara No.
2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39.
Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya
setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam) No. SI-
009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981.
Pada Rapat Umum Tahunan perusahaan pada tanggal 24 Juni 2003, para pemegang saham
menyepakati pemecahan saham, dengan mengurangi nilai nominal saham dari Rp 100 per
saham menjadi Rp 10 per saham. Perubahan ini dibuat di hadapan notaris dengan akta No. 46
yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 10 Juli 2003 dan disetujui oleh Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. C-17533
HT.01.04-TH.2003.
Perusahaan bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan
makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-produk
kosmetik.
Sebagaimana disetujui dalam Rapat Umum Tahunan Perusahaan pada tanggal 13 Juni, 2000,
yang dituangkan dalam akta notaris No. 82 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H.
tertanggal 14 Juni 2000, perusahaan juga bertindak sebagai distributor utama dan memberi
jasa-jasa penelitian pemasaran. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-
undangan (dahulu Menteri Kehakiman) Republik Indonesia dengan keputusan No. C-
18482HT.01.04-TH.2000.
Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1933.

5.1 Aspek Manjemen dan SDM


Aspek manajemen dan organisasi adalah aspek yang sangat vital dalam suatu usaha.
Karena usaha yang akan atau sedang dirintis mungkin saja akan mengalami kegagalan jika
manajemen dan organisasi tidak berjalan dengan baik. Proses manajemen sendiri juga terdapat
kaidah-kaidah agar suatu usaha bisa berjalan lebih mudah. Dan kaidah-kaidah (aturan) itu
sendiri bisa tergambar jelas melalui fungsi-fungsi manajemen berikut:

1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan dalah proses untuk menentukan kemana dan bagaimana suatu usaha akan
dijalankan atau dimulai untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.
2. Pengorganisasian (Organizing)
20
Pengorganisasian adalah proses untuk mengelompokkan kegiatan-kegiatan dalam unit-unit
tertentu agar jelas dan teratur sesuai dengan tanggung jawab dan wewenang si pemegang unit.
3. Pelaksanaan (Actuating)
Pelaksanaan adalah proses dimana semua hal yang terencana telah dimulai oleh seluruh unit.
Seperti seorang manajer yang mengerahkan seluruh bawahannya untuk memulai pekerjaan
sesuai dengan tugas yang telah ditetapkan kepadanya.
4. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan adalah proses untuk mengukur, menilai dan mengevaluasi hasil pekerjaan agar
tetap sesuai dengan rencana awal dan mengoreksi berbagai penyimpangan selama proses
pelasanaan kerja.
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya meliputi segala sesuatu yang dipersiapkan perusahaan
berkaitan dengan kinerja SDM, yakni dalam penempatan posisi kerja sesuai dengan bidangnya
masing-masing. Dalam konsep manajemen SDM terdapat hal yang berkaitan erat seperti
adanya kebijaksanaan, prosedur dan juga praktik dalam mengatur orang lain demi tercapainya
tujuan. Dalam manajemen SDM juga diterapkan fungsi-fungsi manajemen seperti
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dan fungsi yang bersifat operatif
seperti pengadaan, kompensasi, pengembangan, integrasi, pemeliharaan dan pemutusan
hubungan kerja.
1. Analisis jabatan
Analisis jabatan adalah hal yang pertama kali dilakukan sebelum memulai suatu usaha, yakni
dengan cara mempelajari dan mengumpulkan berbagai informasi seperti identitas jabatan,
fungsi jabartan, uraina tegas, wewenang, tanggung jawab, bahan dan alat dan kondisi kerja,
dan hal-hal lain yang berhubungan dengan jabatan, agar tidak salah posisi dan bekerja sesuai
dengan porsinya secara optimal. Analisis diperlukan juga untuk mengevaluasi suatu unit
pekerjaan itu sendiri apakah suatu jabatan/ unit itu diperlukan atau tidak.
Pesayaratan jabatan seperti persyaratan pendidikan, pengalaman, pelatihan, psikologi da
persyaratan khusus itu diperlukan agara seseorang yang akan masuk bekerja bisa bekerja
dengan baik nanatinya. Informasi analisis jabatan juga berguna bagi manajemen SDM,
penarikan tenaga kerja, orientasi, pelatihan dan pengembangan dan lainnya.
2. Perencanaan SDM
Perencanaan sumber daya manusia adalah mempersiapkan tenaga kerja yang sesuai dengan
kebuuhan perusahaan, yakni tentang jumlah tenaga kerja berdasakan prakiraan hasil produksi

21
dan dalam sistem manajerial juga berdasarkan jumlah jabatan yang tersedia dalam struktur
organisasi perusahaan.
3. Pengadaan tenaga kerja
Pengadaan dan pencarian tenaga kerja baru dilakukan setelah analisis jabatan dan perencanaan
SDM sudah terpenuhi dalam rangka mengisi jabatan yang tersedia. Pengadaan tenaga kerja
sendiri merupakan proses untuk memperoleh jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat untuk
memenuhi kebutuhan organisasi dan juga bidang pengoperasian usaha di lapangan, meliputi:
a. Penarikan (Recruitment)
Penarikan adalah proses untuk mencari calon karyawan yang memenuhi syarat tertentu
sehingga dari mereka perusahaan bisa memilih orang-orang yang tepat untuk mengisi
lowongan yang ada. Calon karyawan tersebut bisa diperoleh dari dalam organisasi (internal)
dan juga dari luar organisasi (eksternal). Penarikan dari internal biasanya untuk keperluan
pengembangan atau perulasan perusahaan dengan memindahkan atau menaikkan jabatan dari
sebelumnya, sedangkan bagi perusahaan baru hanya diperlukan dari eksternal saja.
b. Seleksi (Selection)
Setalah dilakukan pencarian tenaga kerja, tahap selanjutnya adalah menyeleksi seluruh calon
tenaga kerja yang paling memenuhi kriteria yang terdiri dari uji materi, uji kesehatan, uji
psikologi dan yang terakhir adalah wawancara (interview).
c. Penempatan (Placement)
Penempatan adalah pencocokan seseorang dengan jabatan yang telah disediakan yang diikuti
dengan orientasi, dimana terdapat penjelasan di dalamnya tentang tugas-tugas yang akan
dilakukan sesuai dengan standar kerja yang berlaku.
4. Kompensasi
Kompensasi adalah suatu imbalan atau penghargaan kepada setiap personel yang bekerja di
suatu perusahaan dan kompensasi ini penting adanya demi mencapai tujuan yang diinginkan
yang bertalian langsung dengan keberlangsungan karyawan yang bekerja. Umumnya
kompensasi ini berupa kompensasi finansial sperti upah, gaji, komisi, bonus dan asuransi. Ada
juga yang nonfinansial berupa rasa aman, pujian dan pengakuan, fkeksibelitas karier dan
peluang untuk kenaikan penghasilan.
5. Pengembangan
Pihak manajemen perlu untuk melakukan program pengembangan pada setiap karyawannya
untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan agara mampu memenuhi tuntutan organisasi
dalam menghadapi persaingan dan perubahan. Pelatihan dan pengembangan ini bisa di

22
dalkukan di dalam perusahaan atau di luar perusahaan sesuai dengan kebutuhan dan anggaran
perusahaan.
6. Integrasi
Integrasi adalah penyesuaian keinginan karyawan dengan manajemen, yakni bagaimana
karyawan bisa menyelaraskan antara kepentingan pribadinya dengan kepentingan perusahaan
agar sama-sama menguntungan melalui penyampaian aspirasi mereka. Dengan adanya Serikat
Buruh khususnya di Indonesia memungkinkan keinginan karyawan terhadap perusahaan bisa
dijembatani seperti keinginan untuk mendapatkan kesejahteraan, kenaikan gaji dan lain-lain
yang berkaitan dengan masalah pekerjaan.
7. Pemutusan Hubungan Kerja
Pemutusan hubungan kerja biasa disebabkan oleh faktor usia (masa pensiun), permintaan
pengunduran diri karena alasan pribadi dan adanya pemecata karena adanya kesalahan.

5.1.1 Sumber Daya Manusia PT Unilever


Organisasi sangat tergantung pada kualitas sumber daya manusianya. Pengembangan
dan perbaikan kualitas SDM akan sangat membantu organisasi dalam mencapai tujuannya.
Secara konseptual pengelolaan SDM di Unilever adalah Talent Management yang bertujuan
untuk memaksimalkan pengembangan karyawan, mempersiapkan SDM/talenta yang
kompeten di waktu yang akan datang, dan membuat talenta-talenta perusahaan tidak mudah
meninggalkan perusahaan (retention strategy). Perusahaan memiliki visi dan misi, strategi
untuk mencapainya, maupun organization capabilities yang perlu dibangun, sementara
pegawai memiliki kebutuhan akan pengembangan karir, reward & recognition, maupun
lingkungan kerja yang menyenangkan.Keterlibatan dan partisipasi pegawai dalam perusahaan
menjadi lebih penting ketika perusahan tersebut memulai suatu fungsi karena tanpa
keterlibatannya kegunaan atau fungsional perusahaan tersebut tidak akan berjalan sebagaimana
mestinya. Keterlibatan dan partisipasi juga cenderung menghasilkan suatu kinerja, pola
kegiatan serta hasil dari keterlibatan seluruh unsur manusia dalam organisasi akan
menghasilkan suatu fungsi dalam organisasi. Unilever menyadari hal ini sehingga dibentuklah
Budaya Organisasi sedemikian mungkin agar setiap pegawai merasa betah dan terpacu untuk
meningkatkan kinerjanya yang pada akhirnya dapat mendukung pencapaian visi misi
perusahaan.
Bagi Unilever, sumber daya manusia adalah pusat dari seluruh aktivitas perseroan. Unilever
memberikan prioritas pada mereka dalam pengembangan profesionalisme, keseimbangan

23
kehidupan, dan kemampuan mereka untuk berkontribusi pada perusahaan.Terdapat lebih dari
300.000 karyawan tersebar di seluruh Indonesia.

b. Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia


Kegiatan manajemen sumber daya manusia berkisar pada pengadaan, penggunaan dan
pemeliharaan sumber daya manusia.Agar ketiga pokok kegiatan tersebut berjalan lancar perlu
disiapkan sistem yang handal.Tahap pengadaan mencakup perencanaan SDM, rekrutmen,
seleksi dan orientasi. Tahap penggunaan perlu memperhatikan kesesuaian antara kemampuan
SDM dan apa yang menjadi tugas serta tanggung jawabnya. Juga perlu diperhatikan hal-hal
mengenai kesempatan memperoleh pelatihan dan pendidikan, supervisi, penilaian kinerja,
imbalan serta jaminan perlindungan dan kesehatan kerja.Terakhir, pada tahapan pemeliharaan
sumber daya manusia tujuannya adalah bagaimana agar karyawan merasa puas bekerja.
Salah satu kekuatan Unilever ada pada kualitas sumber daya manusia. Unilever secara rutin
merekrut lulusan baru dari universitas terkemuka.Setelah itu diberikan pelatihan sistem
produksi, pemasaran dan keuangan selama tiga bulan.Mereka tidak langsung kerja tetapi
ditraining terlebih dahulu di berbagai bidang seperti manufaktur, pemasaran, penelitian dan
pengembangan.Saat ini tenaga kerja yang diserap oleh Unilever secara langsung berjumlah
3.000 orang ini belum termasuk tenaga kerja tidak langsung. Total tenaga kerja yang terserap
berjumlah 25.000 orang. Jika diansumsikan satu orang memiliki empat anggota keluarga maka
perusahaan menanggung nasib sekitar 100.000 orang.Mengembangkan SDM
untukPertumbuhan.Pertumbuhan merupakan topik yang umum dibicarakan dan menjadi
perhatian utama di Unilever Indonesia. Pandangan terhadap karyawan terwujud dalam visi
:‘mengembangkan Sumber Daya Manusia untuk pertumbuhan’. Agar perusahaan dapat terus
tumbuh, karyawanpun perlu terus dibina dan dikembangkan secara berkesinambungan.Harus
diupayakan terciptanya sinergi antara strategi perusahaan dan perkembangan karyawan.Agar
dapat mencapai hasil terbaik, strategi kami harus berdasarkan pada dinamika antara organisasi
dan manusianya.Energi inilah yang membangkitkan keunggulan dalam menghadapi
persaingan.
Bagi Unilever, mengembangkan karyawan tidak cukup dengan mengasah intelektualitas dan
keahlian, melainkan juga mendekati secara emosional dengan menyentuh hati para karyawan.
Unilever menginginkan tim yang beranggotakan orang-orang penuh energi yang berjuang
untuk melampaui target bisnis dan melakukannya semata-mata karena mereka mau sambil

24
sekaligus menikmati proses dalam mencapainya.Bagi Unilever, sumber daya manusia adalah
pusat dari seluruh aktivitas perseroan.

6.1 Aspek Keuangan (Analisis Kriteria Perusahaan)


6.1.1 Aspek keuangan real PT.Unilever
Unilever Indonesia “go public” dan tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak 11 Januari
1982. Jumlah saham yang diterbitkan sebanyak 7.630.000.000 lembar saham biasa dengan
nilai nominal Rp 10,-. Per akhir 2012, Unilever Indonesia menempati urutan ke tujuh terbesar
untuk kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia.
Struktur modal
 Modal Dasar : Rp 76.300.000.000
 Modal yang Ditempatkan : Rp 76.300.000.000
 Modal Disetor : Rp 76.300.000.000
 Nilai Nominal per saham : Rp 10
Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia:
Tanggal Tindakan Korporasi Jumlah Saham
11 Januari 1982 Penawaran Umum 9,200,000
15 Desember 1989 Saham Bonus (Kapitalisasi dari 1,533,334
selisih penilaian kembali aset tetap)
22 September 1933 Saham bonus (kapitalisasi dari agio 717,891
saham)
2 Januari 1998 Saham Pendiri 64,848,775
6 November 2000 Pemecahan saham (nilai nominal Rp 686,700,000
1.000 menjadi Rp 100)
3 September 2003 Pemecahan saham (nilai nominal Rp 6,867,000,000
1.000 menjadi Rp 10)
12 November 2008 Pengalihan kepemilikan saham dari 6,484,877,500
Mavibel (Maatschappij voor
Internationale Beleggingen) kepada
Unilever Indonesia Holding B.V.,
the Netherlands
Pemegang Saham:

25
Unilever Indonesia Holding B.V. memiliki 6,484,877,500 saham atau setara 85% dari total
jumlah saham UNVR. Publik memiliki 1,145,122,500 saham (15%).

26
27
28
29
30
6.1.2 Aspek Keuangan (Analisis Kriteria Investasi)
PERHITUNGAN KRTITERIA INVESTASI
1. Net Present Value (NPV)
NPV merupakan bet benefit yang telah didiskon dengan menggunakan social
opportunity cost of capital sebagai diskon factor.
Rumus:

Kriteria:
NPV > 0 (nol) ▬ usaha/proyek layak (feasible) untuk dilaksanakan
NPV < 0 (nol) ▬ usaha/proyek layak (feasible) untuk dilaksanakan
NPV = 0 (nol) ▬ usaha/proyek berada dalam keadaan BEP dimana TR=TC dalam bentuk
present value

BENEFIT COST INV.KAS PV DF DF ke DF ke NPV ke NPV

KLP BERS proceed outlays 1 2 1 ke 2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

9 74.223 65.334 38.784 43.671 34.782 15% 19% 8.889 627

Maka:

31
NPV = 74.223 – 65.334
NPV = 8.889
Dari perhitungan tersebut menghasilkan NPV positif sebesar Rp 8.889,- yang artinya
usha/proyek layak (feasible) untuk dilaksanakan.

2. Metode Payback Period


Payback period merupakan metode yang digunakan untuk mrnghitung lama
periode yang diperlukan untuk mengembalikan uang yang telah diinvestasikan dari
aliran kas masuk (proceeds)
Kriteria penilaiannya adalah jika proyek payback period lebih pendek
dibandingkan periode payback maksimum maka usulan layak diterima.
Rumus yang digunakan untuk menghitung payback period (PP) sebagai berikut:

𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝐾𝑎𝑠 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ


Payback Periode= 𝑋 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝐾𝑎𝑠 𝑀𝑎𝑠𝑢𝑘 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
34.782
= 8.889 X 1 tahun

= 3.91
Berdasarkan pada hasil perhitungan discount factor,besarnya nilai Payback Period
adalah 3.91 tahun

3. Profitability Indeks
Metode profitability indeks (PI) ini dapat dicari dengan menghitung perbandingan
antara nilai sekarang (present value) penerimaan kas bersih di masa yang akan
datang (proceeds) dengan nilai sekarang investasi (outlays)menurut Suliyanto
(2010:2005):

𝑃𝑟𝑜𝑐𝑒𝑒𝑑𝑠 43.671
PI = = = 1,12
𝑂𝑢𝑡𝑙𝑎𝑦𝑠 38.784

Kriteria Pemilihan:
Jika PI > 1, maka usulan proyek dikatakan layak
Jika PI < 1, maka usulan proyek dikatakan tidak layak

32
Dari perhitungan tersebut ternyata menghasilkan PI positif sehingga usulan proyek
dikatakan layak.

4. Internal Rate of Return


Metode ini digunakan untuk menghitung tingkat bunga yang dapat menyamakan
antara nilai sekarang dari semua aliran kas masuk dengan aliran kas keluar dari
suatu proyek menurut Suliyanto (2010:211)
Rumus yang digunakan untuk menghitung Rumus IRR untuk interpolasi adalah:

𝑁𝑃𝑉 1
IRR = i1 + (𝑁𝑃𝑉 1−𝑁𝑃𝑉2) X (𝑖2 − 𝑖1)

Keterangan:
i 1 = tingkat discount rata yang menghasilkan NPV 1
i 2 = tingkat discount rate yang meghasilkan NPV 2

> i layak
IRR = i impas

i tak layak

8.889
IRR =0,15 + x (0.19 – 0.15)
8.889−627
8.889
= 0,15 + x (0,04)
8.262

= 0,15 + 0,04303
IRR = 0,19303 = 19,30%
IRR merupakan indicator tingkat efesiensi dari suatu investasi. Suatu proyek/investasi dapat
dilakukan apabila laju pengambilannya ( rate of return ) lebih besar dari pada laju
pengembalian apabila melakukan investasi di tempat lain (deposito bank, reksadana dll).

33
34

Anda mungkin juga menyukai