Disusun Oleh:
Kesimpulan ....................................................................................... 8
BAB I
PENDAHULUAN
1
di lebih dari 50 negara mengambil alih kepemilikan mayoritas saham di
Indocement.
Semen yang dipasarkan adalah semen dengan merek "Tiga Roda".
1.2 Visi dan misi
Visi
Menjadi produsen semen terkemuka di Indonesia, pemain di pasar beton
siap-pakai (RMC) di pulau Jawa dan Sumatera Selatan, serta pemain nomor
satu di pasar agregat di Jabodetabek.
Misi
Kami berkecimpung dalam bisnis penyediaan semen dan bahan bangunan
berkualitas dengan harga kompetitif dan tetap memerhatikan pembangunan
berkelanjutan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Market Penetration
3
Market Development
4
2.2 Analisis SWOT
Kekuatan (Strengths):
5
Peluang (Opportunities):
Risiko bisnis adalah ketidakpastian dalam proyeksi pengembalian atas modal yang
diinvestasikan di dalam sebuah perusahaan.
Potensi risiko terhadap fluktuasi nilai tukar terutama yang berasal dari transaksi
penjualan, pembelian dan pinjaman dalam mata uang asing. Kewajiban termasuk
hutang dan piutang dalam denominasi mata uang Dolar AS, Yen Jepang.
Meningkatnya risiko nilai tukar mata uang asing terhadap kewajiban Perusahaan
dan anak Perusahaannya diharapkan dapat terkompensasi sebagian oleh deposito
6
berjangka dan piutang dalam mata uang asing dengan memperhatikan
kecenderungan perubahan pada nilai tukar di masa datang.
Risiko ini berkaitan dengan pinjaman di bawah program pinjaman Pemerintah yang
telah digunakan untuk membiayai pengeluaran modal prusahaan. Fluktuasi suku
bunga dipantau untuk meminimalkan dampak negatif terhadap posisi keuangan.
Pinjaman dengan tingkat bunga variabel menghadapkan Perusahaan dan Anak
Perusahaan pada risiko suku bunga. Untuk mengukur risiko pasar dari fluktuasi
suku bunga, Perusahaan dan Anak Perusahaan terutama menggunakan profil
tingkat bunga dan jatuh tempo dari aset dan kewajiban keuangan berdasarkan
perubahan jadwal dari tingkat bunga.
Risiko Kredit
Perusahaan dan Anak Perusahaan menghadapi risiko kredit terutama dari piutang
usaha dan piutang lainnya. Risiko kredit dikelola melalui pemantauan saldo yang
tersisa dan penagihan piutang usaha dan piutang lainnya.
Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas muncul dalam situasi di mana Perusahaan dan Anak Perusahaan
mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban keuangan pada saat jatuh tempo.
Pengelolaan risiko likuiditas yang hati-hati menyiratkan upaya menjaga kas dan
setara kas yang cukup untuk memenuhi kewajiban keuangan Perusahaan dan Anak
Perusahaan. Perusahaan dan Anak Perusahaan terus melakukan analisis untuk
memonitor rasio posisi keuangan, antara lain, rasio likuiditas, rasio utang terhadap
persyaratan perjanjian utang.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Market Penetration
2. Market Development
Risiko bisnis adalah ketidakpastian dalam proyeksi pengembalian atas modal yang
diinvestasikan di dalam sebuah perusahaan.