Anda di halaman 1dari 6

3.

Perancangan Proses dan Kapasitas Produksi

3.1 Proses dan Strategi Produksi

Dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Operasi”, Jay Heizer dan Barry Render
(2009:56-57), mengatakan bahwa diferensiasi, biaya rendah dan respons yang cepat dapat
dicapai saat manajer membuat keputusan efektif dalam sepuluh wilayah manajemen operasional
yang dikenal sebagai keputusan operasi (Operations Decisions). Pengambilan keputusan proses
dan strategi produksi harus diambil secara tepat agar perusahaan selalu siap memenuhi
permintaan pasar yang bisa berubah sewaktu-waktu.

Keputusan perencanaan proses dan kapasitas yang diambil oleh manajemen berkaitan
dengan komitmen yang akan dilakukan perusahaan dalam hal teknologi, kualitas, penggunaan
sumber daya manusia dan pemeliharaan. Komitmen yang diambil juga akan menentukan struktur
biaya dasar suatu perusahaan, seperti modal dan rancangan pengeluaran.

PT Indofood melakukan kegiatan massproduction dimana varian produk yang diproduksi


tidak banyak, tetapi dengan volume yang besar di tiap varian. Hal tersebut disebabkan oleh
permintaan produk yang relatif stabil, demikian juga dengan design produk yang jarang sekali
berubah bentuk.

Berikut ini adalah strategi produksi yang dilakukan oleh Indofood untuk menembus pasar
internasional:

1. Inovasi terus menerus

PT Indofood memilik pangsa pasar yang sangat luas hingga ke mancanegara, sehingga
perusahaan berkomitmen untuk terus melakukan inovasi dari segi kualitas dan rasa yang terus
dikembangkan dengan menyesuaikan pada hasil riset terhadap keinginan dan selera konsumen.
Selain itu, PY Indofood juga mengembangkan rasa Indomie berdasarkan wilayah sehingga
tercipta banyak sekali varian rasa yang telah dikeluarkan sebagai contoh: Indomie goreng cabe
ijo, Indomie goreng sate, Indomie goreng rasa cakalang, Indomie goreng rendang, Indomie
Aceh, dll.
2. Pengadaan pabrik di luar negeri

Untuk mendukung ekspansi ke luar negeri dan mempermudah proses produksi, Indofood
memutuskan untuk membangun pabrik produksi indomie di luar negeri, antara lain di Malaysia,
Afrika Selatan, Mesir, Nigeria, dan Kenya.

3. Standarisasi produk

Dikenal sebagai makanan khas Indonesia dengan cita rasa tinggi, Indomie memiliki
keunggulan utama di cita rasa yang dapat diterima di seluruh dunia. Terbukti ada banyak
wisatawan Indonesia yang tinggal di luar negeri, tetap setia mencari indomie sebagai pelepas
rindu dengan masakan Indonesia. Bahkan wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia juga
banyak yang pulang ke negaranya dengan membawa Indomie sebagai oleh-oleh khas Indonesia.
Oleh karena itu, kegiatan produksi yang dilakukan Indomie telah terstandarisasi di seluruh pabrik
yang ada diluar Indonesia, baik dari segi kemasan dan produk untuk mempertahankan kualitas
dan rasa.

4. Mempertahankan kualitas

Selain membangun pabrik di luar negeri, PT Indofood memiliki komitmen untuk


konsisten menghasilkan produk makanan bermutu, aman, dan halal untuk dikonsumsi. Aspek
utama seperti kesegaran, higienis, kandungan gizi, rasa, praktis, aman dan halal, senantiasa
menjadi prioritas perusahaan untuk menjamin mutu produk yang selalu terjaga.

Produksi Indomie juga memperhatikan keamanan bagi customer. Namun bukan saja
sekedar soal keamanan produknya, namun lebih dari itu, yakni proses produksi harus sesuai
standar internasional. Bahan baku yang diperoleh harus berasal dari kebun atau pertanian yang
sudah memenuhi standar perusahaan. Indofood juga telah memenuhi persyaratan standar
internasional bagi eksportir untuk masuk negara tertentu dalam bentuk sertifikasi ISO 9001:
2008, HACCP (Hazard Analysis &Critical Control Points) dan sertifikat halal.

5. Strategi Pemilihan Teknologi

Keunggulan kualitas produk makananan dan minuman yang dihasilkan oleh Indofood
tidak lepas dari dengan yang namanya kemajuan. Denganadanya kemajuan teknologi,
perusahaan bisa berinovasi untuk mengembangkan jenis produk makanan dan minuman yang
beraneka ragam dari waktu ke waktu sampai saat ini.

Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi perusahaan indofood bisa memasarkan


produknya agar bisa dengan mudah dijangkau oleh masyarakat bahkan sampai bisa menjangkau
masyarakat di plosok negeri. Perusahaan Indofood akan memanfaatkan dunia internet untuk bisa
mempromosikan produk yang disediakan perusahaan seperti sosial media, media online, media
elektronik, dan media cetak agar promosi produk bisa sampai ke tangan pelanggan secara
langsung. Karena dengan adanya pelanggan yang semakin meluas dan banyak, maka kesempatan
untuk mengembangkan anak perusahaan akan semakin terbuka lebar.

3.2 Perencanaan kapasitas poduksi

PT Indofood yang berpusat di Jakarta, mendirikan cabang pabrik pada bulan Mei 1992 di
Bandung dengan nama PT Karya Pangan Inti Sejati dan mulai beroperasi pada bulan Oktober
1992. Jumlah karyawan yang ada saat itu berjumlah 200 orang yang dibagi menjadi dua shift
dengan peralatan produksi sebanyak 3 line. Setiap line produksi memiliki kapasitas produksi
sebanyak 18.000 produk/jam. Pada tahun 1993 penggunaan mesin meningkat menjadi 8 line dan
pada tahun 1994 meningkat menjadi 10 line mesin, dengan jumlah line saat ini sejumlah 14 line.

Karena permintaan yang semakin meningkat, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
mengeluarkan kebijakan dengan meningkatkan kapasitas produksi dan mendirikan pabrik kedua
pada September 2007 dengan peralatan produksi 2 line, dimana peralatan yang dipakai memiliki
kapasitas 2x lebih besar dibandingkan kapasitas mesin produksi yang terdapat di pabrik I.

Secara kuantitas PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk merupakan perusahaan yang
memiliki permintaan produk mie instan yang sangat tinggi. Indofood merupakan produsen mie
instan terbesar dengan kapasitas produksi 13 milyar bungkus per tahun, Selain itu Indofood juga
pemegang jaringan distribusi mie instan terbesar di Indonesia. Berdasarkan data PT. Indofood
Sukses Makmur Tbk. (2004-2006), perkembangan produksi mie instan di Indonesia
memperlihatkan puncak peningkatan yang positif, walaupun pada tahun 2006 sempat mengalami
suatu penurunan produksi yang tidak terlalu signifikan.
4. Pemilihan Lokasi

Strategi lokasi adalah usaha yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan nilai
efektifitas dan efisiensi perusahaan dalam proses produksi dimana keputusan tidak hanyan
diambil sebelum memulai produksi, tapi juga ditengah produksi berlangsung karena adanya
perubahan permintaan, keadaan masyarakat sekitar, kebutuhan internal.

PT Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di Indonesia yang menembus sampai


hampir ke setiap sudut kepulauan. Perusahaan terus menambah jumlah gudang sejak tahun 2005,
untuk memenuhi peningkatan permintaan, menyediakan penetrasi yang lebih luas melalui
rantai suplai dan distribusi yang lebih baik.

4.1 Saluran Distribusi

Daftar distributor utama PT. Indofood :

 PT. Indomarco Adi Prima

 PT. Tristama Makmur

 PT. Putri Daya Usaha Utama

 PT. Cemaco Mandiri Corporation

 PT. Cereko Reksa Corporati

Dari pabrik utama, produk akan di distribusikan melalui lebih dari 50 distributor dan sub-


distributor independent, yang kemudian akan didistribusikan ke 160.000 pedagang eceran yang
tersebar di seluruh Indonesia. Sedangkan untuk di pasar luar negeri seperti di Amerika dan
Australia produk Indomie dapat ditemukan di berbagai supermarket Asia.

4.2 Wilayah Penjualan

Pada akhir tahun 1980 PT. Indofood mulai bergerak di ekspor pasar internasional dengan
target tujuan ke beberapa negara ASEAN, Timur Tengah, Hongkong, Taiwan, China, Belanda,
Inggris, Jerman, Australia, dan beberapa negara di Afrika. Untuk di dalam Indonesia
sendiri, penjualan Indomie sudah tersebar dari Sabang hingga Merauke. Ada banyak sekali
warung kaki lima di Yogyakarta dan kota-kota besar lainnya yang bekerja sama dengan para
agen dalam menyediakan Indomie.

4.3 Lokasi Gerai

Lokasi gerai Indomie sudah ada di beberapa negara ASEAN, Amerika dan Eropa.
Penyebaran lokasi pabrik untuk di Indonesia sudah tersebar di 15 kota, diantaranya Medan,
Pekanbaru, Palembang, Tangerang, Lampung, Pontianak, Manado, Semarang, Surabaya,
Banjarmasin, Makasar, Cibitung, Jakarta, Bandung dan Jambi. PT Indofood juga membuka
cabang tanpa pabrik di Solo, Bali dan Kendari dengan tujuan agar produk yang dihasilkan cukup
untuk didistribusikan ke wilayah sekitar kota.

4.4 Tingkat dan lokasi persediaan

Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki oulet retail


yang banyak , termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani permintaan di
masing-masing area geografis dalam waktu cepat.

4.5 Sistem transportasi

PT. Indofood sudah memiliki lebih dari 1200 kendaraan operasional yang memilik
peranan penting dalam menjual produknya kepada masyarakat melalui penjualan dengan wilayah
operasi di DKI Jakarta, Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Sedangkan untuk
wilayah diluar wilayah-wilayah tersebut akan dilakukan penjualan tidak langsung melalui
distributor, agen pengecer atau agen grosir, setelahnya baru ke konsumen akhir.
DAFTAR PUSTAKA

Heizer, Jay dan Barry Render. 2009. Manajemen Operasi Buku 1 Edisi 9. Jakarta: Salemba
Empat.
Qoddiriyah, Aisyah dkk. 2019. “MANAJEMEN PRODUKSI PT. INDOFOOD CBP SUKSES
MAKMUR, Tbk”. Sumatera: Universitas Sriwijaya
https://www.academia.edu/16225680/Analisis_Strategi_PT_Indofood_di_pasar_Internasional?
auto=download
https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/552/jbptunikompp-gdl-ilonaannis-27561-1-unikom_i-i.pdf
“Strategi Lokasi Manajemen Operasional dan Faktor Yang Mempengaruhi”.
rajamanajemen.com. 10 Juli 2021. 11 Desember 2021. https://www.rajamanajemen.com/strategi-
lokasi-manajemen-operasional/

Anda mungkin juga menyukai