Anda di halaman 1dari 3

1. Rancangan Strategis bauran pemasaran ( Marketing Mix) yang dapat dilakukan oleh PT.

Indofood
agar dapat memasuki pasar Internasional adalah sebagai berikut, meliputi :
 PRODUCT
Brand name yang digunakan adalah Indomie. Satu bungkus Indomie standard memiliki massa
85gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbuan yang disertakan, yaitu kecap manis, saus
sambal, minyak palm, bubuk perasa dan bawang goreng. Indomie juga tersedia dalam versi jumbo
dengan massa 120 gram Anonim,2008). Indomie memiliki rasa yang sesuai dengan selera orang
Indonesia. Indomie pun selalu berusaha memenuhi keinginan konsumen yang semakin banyak,
terbukti dengan semakin bertambahnya variasi produk Indomie, mulai dari mie goreng, mie soup, mie
regional (mie dengan variasi rasa sesuai dengan masakan tradisional daerah-daerah Indonesia), mie
premium, serta mie jumbo.

 PRICE
Indomie selain dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan paket 5 bungkus atau paket 1 kardus
berisi 30 atau 40 indomie. Harga Indomie juga sangat murah dan terjangkau bagi semua kalangan
masyarakat di Indonesia, perbungkus indomie dihargai hanya sekitar Rp. 1700,-

 PLACES
Group Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di Indonesia, menembus sampai
hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok (gudang) semakin di perbanyak secara
agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi yang lebih luas melalui rantai
suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail
yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing area
geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin (www.indofood.com)

 PROMOTION
    Tagline : Indomie Seleraku
      Iklan : billboard, iklan TV, sponsor acara
      Event : Indomie menggelar ajang membuat lagu ´jingle´ untuk pelajar SMA, acara tersebut berjudul
Jingle Dare, yang berlangsung pada 24 April 2008.
Pembuatan Shop Sign (Spanduk Nama Burjo dengan tema Indomie untuk setiap Burjo di Yogyakarta)
Ditinjau dari aspek product life-cycle.

 PEOPLE
Untuk memasarkan produk indomie, PT Indofood memberikan pelayanan yang mudah kepada para
konsumennya. PT Indofood menyediakan layanan kepada para konsumennya dengan menempatkan
SPG disetiap outlet yang menjual produk indomie. Selain itu PT Indofood juga memberikan
pelayanan melalui suara customer dengan menelpon ke CS bebas pulsa.

 PROCESS
Dalam produk indomie yang di produksi oleh PT Indofood, maka ada penjaminan mutu dalam setiap
proses produksinya. Hal itu terlihat dari setiap kemasan yang diberi label komposisi yang terkandung
dalam setiap bungkus indomie dan tanggal pembuatan serta tanggal kadaluarsa. Hal ini dikarenakan
PT Indofood ingin memberikan jaminan mutu yang terbaik dalam setiap produk yang diprosuksinya
agar konsumen tidak meras khawatir akan jaminan mutu yang diberikan.

 PYSHICAL EVIDENCE
Untuk memberikan rasa kenyamanan dan kepercayaan kepada para konsumennya PT Indofood
memiliki pabrik untuk produksi yang cukup memadai dengan mesin-mesin produksi yang canggih.
Lokasi produksi PT Indofood ada dibeberapa tempat, salah satunya adalah pabrik untuk produksi
Indomie berada di :
PT Indofood Sukses Makmur Bogasari Flour Mills, Kunci Biru Building, 1st Floor,Jl. Raya Cilincing
No.1, Tanjung Priok,Jakarta Utara 14110,Indonesia
DKI Jakarta

2. Amdal merupakan suatu proses dalam studi formal dari studi kelayakan bisnis untuk memperkirakan
tentang bagaimana dampak dari lingkungan terhadap rencana kegiatan usaha proyek operasi bisnis
yang bertujuan untuk memastikan tentang adanya masalah-masalah dari dampak lingkungan yang
akan segera dilakukan analisis pada tahap awal perencanaan dan perancangan proyek sebagai salah
satu bahan pertimbangan bagi pembuat keputusan kelanjutan dari proyek bisnis.

Dalam kasus yang terjadi, banyak perusahaan yang ada di Bengkulu tidak mengimplementasikan
poin-poin AMDAL yang sudah disusun saat awal perancangan perusahaan yang mengakibatkan
kerusakan lingkungan. Untuk membenahi keadaan tersebut, diperlukan keaktifan pemerintah,
Pengusaha / sponsor, serta peran aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan. Pemerintah Bengkulu
bertugas untuk memastikan terselenggaranya pembangunan yang berkelanjutan dan tidak
mengobarkan lingkunga. Pengusaha (sebagai pemrakarsa atau proponen) harus memastikan rencana
usaha atau kegiatan dapat beroperasi karena layak lingkungan. Serta peran aktif masyarakat sebagai
kelompok yang terpengaruh langsung dengan keberadaan tempat usaha. Ketiga komponen tersebut
harus saling bersinergi untuk menjalankan bisnis dengan tetap menghormati dan menjaga lingkungan
dari dampak buruk operasi proyek atau kegiatan dari industri maupun dari kegiatan-kegiatan yang
dimungkinkan akan dapat menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan hidup.

3. Menurut Muray D.Bryce, terdapat 10 penyebab kegagalan manajemen pada suatu bisnis, meliputi :

1.Kegagalan memahami fungsi puncak pimpinan (Top manajemen).

2.Kegagalan memberikan wewenang dan tanggung jawab yang memadai.

3.Kegagalan mendapatkan tenaga manajemen yang memadai.

4.Kekurangan tenaga manajemen yang berpengalaman.

5.Kekurangan pemimpin yang berbakat.


6.Tidak ada pendelegasian.

7.Kurangnya kesadaran tentang profit dan biaya.

8.Kurangnya kesadaran menggunakan alat akuntansi sebagai alat manajemen.

9.Kurangnya pengelolaan sumber daya manusia.

10.Kurangnya kesadaran terhadap fungsi pemasaran.

Pada kasus gagalnya Sevel dalam usaha retail di Indonesia ditinjau dari pendapat Muray D. Bryce
dapat disimpulkan bahwa gagalnya manajemen puncak dalam Menyusun tujuan berdirinya Sevel
menyebabkan sevel harus gulung tikar. Gagalnya manajemen puncak untuk menganalisis model
bisnis di tengah gempuran persaingan bisnis usaha retail, serta terlalu tingginya target yang tidak
dapat dicapai oleh kariwan Sevel yang menyebabkan penurunan pendapatan sebesar 8,7 persen.

Selain itu pembangunan yang terus menerus dilakukan oleh Sevel dalam membangun food store
destination, tanpa mempertimbangkan perilaku konsumen yang hanya membeli makan dan minum
dalam jumlah yang sedikit namun dapat menghabiskan waktu yang lama untuk sekedar nongkrong di
gerai, menjadi penyebab lain membengkaknya pengeluaran yang harus Sevel tanggung. Dari hal
tersebut dapat dikatakan bahwa manajemne Sevel gagal dalam memahami tentang profit
( pendapatan ) dan biaya operasional.

4. Sebelum membuka gerai di Indonesia, ada hal pertama yang perlu diketahui yaitu mengenai regulasi
dan peraturan yang berlaku. Karena dengan memahami regulasi yang ada maka bisa menghindari
menjual barang yang sah secara hukum. Contohnya tentang regulasi larangan penjualan minuman
beralkohol. Dengan mengetahui hal yang dilarang untuk diperjualbelikan di Indonesia maka Sevel
dapat dengan tepat Menyusun strategi untuk mencari produk unggulannya untuk dijual di gerai-gerai
sevel yang ada di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai