Anda di halaman 1dari 20

Perusahaan manufaktur dan jasa sama-sama memiliki banyak pilihan

untuk mengubah pelanggan impas atau rugi mereka menjadi


pelanggan yang menguntungkan:

• Meningkatkan proses yang digunakan untuk memproduksi,


menjual, mengirimkan, dan melayani pelanggan.
Dalam laporan tahunan indomie menyatakan “ ntuk pasar luar Indonesia, kami
akan terus mendorong konsumsi dan pertumbuhan penjualan. Aksesibilitas dan visibilitas produk
akan terus diperbaiki dengan dukungan distributor. Kami akan meningkatkan brand awareness
melalui aktivitas pemasaran yang disesuaikan untuk masingmasing negara atau wilayah operasional.
Portofolio produk yang baru dengan harga terjangkau akan ditawarkan untuk mendorong
permintaan. Kami juga akan meningkatkan kapasitas produksi untuk mengantisipasi kenaikan
permintaan di berbagai pasar yang sedang berkembang, selain juga meningkatkan efisiensi
produksi.”

Keunggulan proses produksi


Indomie merupakan produk yang telah melalui proses produksi yang sangat higienis dengan standar
Internasional dan didukung dengan teknologi berkualitas tinggi. Selain telah bersertifikasi “Halal”
dari Majelis Ulama Indonesia, pabriknya sendiri telah disertifikasi ISO 9001:2001 dan HACCP (Hazard
Analysis and Critical Control Point) dari SGS. Sertifikasi ini membuktikan bahwa Indomie telah
memenuhi persyaratan sebagai bahan pangan dengan standar Internasional.

Harga Indomie yang ekonomis dan cita rasanya yang telah disesuaikan dengan selera Indonesia
membuat produk mi instan ini sangat digemari oleh masyarakat. Bahkan, tidak jarang warga
Indonesia yang melakukan perjalanan ke luar negeri membawa Indomie untuk mengatasi masalah
ketersediaan makanan yang praktis dan sesuai dengan selera Indonesia. Kepraktisan dalam
penyajiannya dan mudahnya pendistribusian membuat Indomie menjadi andalan warga Indonesia
saat terjadi tragedi bencana alam untuk mengatasi masalah keterbatasan dan kelangkaan bahan
pangan di lokasi dengan segera.

Indomie diklaim sebagai makanan yang sehat dan bergizi oleh produsennya. Produk mi instan ini
disebut memiliki berbagai kandungan gizi seperti energi, protein, niasin, asam folat, mineral zat besi,
natrium, dan berbagai vitamin seperti vitamin A, B1, B6, dan B12. Meskipun begitu, konsumsi
Indomie yang terlalu sering tidak dianjurkan, sebab Indomie mengandung pewarna tartrazine yang
tidak baik bagi kesehatan apabila dikonsumsi dalam jangka panjang.

memperhatikan aspek kualitas dan kuantitas produknya. Produk PT ISM memiliki kualitas yang tinggi
dari segi rasa, packing dll. Hal tersebut terlihat dari bahan-bahan yang digunakan di setiap
produknya merupakan bahan pilihan. Tepung terigu yang digunakan merupakan kualitas terbaik dari
Bogasari Flour Mils. Rempah-rempah dan bumbu yang terkandung dalam tiap masing-masing rasa
indomie yang merupakan pilihan terbaik dari kekayaan alam nusantara dan diproses dengan sangat
higienis, proses dengan Standard Internasional, dan teknologi berkualitas tinggi. Tambahan
fortifikasi mineral dan vitamin A, B1, B6, B12, Niasin, Asam Folat dan Mineral Zat Besi.
Kemudian Indofood juga membangun beberapa Pabrik di negara lain untuk menekan biaya produksi
dan transportasi.

Australia terletak di sebelah tenggara Indonesia. Pada titik batasnya yang terdekat, Australia dan
Indonesia hanya terpisah beberapa kilometer saja. Pada gambar diatas, terlihat  Ibu kota negara dan
ibukota propinsi di Indonesia; Ibukota nasional dan ibukota negara bagian di Australia. Dengan letak
geografis negara Australia dengan negara Indonesia yang lebih dari sekedar dekat, memudahkan
pengiriman (proses eksport-import) produk mie instant dari Indofood menuju ke Australia. Dari segi
biaya penyimpanan gudang, biaya transport, bahkan waktu pengirimanpun akan lebih cepat
dibanding pengiriman produk ke negara lainnya. Ini pulalah yang membuat permintaan pasar
konsumen di Australia semakin meningkat.

Pengoperasian pabrik secara efisien dapat menekan biaya produksidan operasi secara
keseluruhan tanpa mengabaikan kualitas produk yang dihasilkan. layout yang baik mengakibatkan
setiap aktivitas terencana dan memiliki interelasi antara satu dengan yang lainnya.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk ini telah mendesain tata letak ruang produksi yang meliputi mesin-
mesin untuk proses produksi mi instan mulai dari penuangan bahan baku sampai
pengemasan mi instan dengan baik. Hal tersebut bertujuan agar dalam bekerja karyawan biasa
seefisien mungkin. Karena pengoperasian pabrik secara efisien dapat menekan biaya produksi dan
operasi secara keseluruhan tanpa mengabaikan kualitas produk yang dihasilkan. layout yang baik
mengakibatkan setiap aktivitas terencana dan memiliki interelasi antara satu dengan yang lainnya.
Secara umum bisa dibilang bahwa desain layout pabrik ini ikut menentukan efisiensi dalam proses
produksi dan ikut mempengaruhi berapa lama kelangsungan atau kesuksesan kerja suatu industri.
Disamping itu pengaturan desain layout pabrik yang baik bisa mempermudah dalam proses
pengawasan proses produksi dan juga bisa mempermudah pengaturan ulang layout pabrik jika ada
rencana perluasan pabrik dikemudian hari. Sehinga PT Indofood Sukses Makmur Tbk, memiliki
pola untuk proses produksi yaitu bentuk garis lurus, bentuk ini digunakan bila lintasan produksi
pendek, relatif singkat dan hanya mengandung sedikit komponen dan beberapa peralatan produksi.
Pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk, bentuk pola proses produksi ini terlihat pada
penempatan mesinmesin proses mulai dari penuangan bahan baku sampai proses packing secara
berurutan sehinga akan mempermudah karyawan dalam bekerja. Karena akan berpengaruh pada
hasil produksi. Secara garis besar tujuan utama dari tata letak pabrik ialah mengatur area dan
segala fasilitas produksi yang paling ekonomis untuk operasi produksi, aman, dan nyaman sehingga
akan dapat menaikkan moral kerja dan performans dari operator.

PT Indofood  Sukses  Makmur  Tbk,   telah  mendesain  tata  letak   pabrik


dengan sedemikian rupa sehinga akan memperlancar aktivitas baik karyawan dan hal-
hal yang menyangkut proses produksi misalnya gudang bahan baku dekat  dengan  ruangan
proses produksi. Tujuan  utama  dalam desain  layout pabrik   adalah   untuk   meminimalkan   total  
biaya   yang   antara   lain   meliputi elemen-
elemen biaya sebagai berikut, Biaya konstruksi dan instalasi fasilitas
produksi, Biaya pemindahan bahan (material handling costs), Biaya produksi
maintenance costs, safety costs, dan biaya penyimpanan produk

Strategi menjual, promosi, tidak membedakan pelanggan


Indomie untuk saat ini merupakan pemimpin pasar untuk berbagai produk mi instan di Indonesia.
Posisinya yang kuat disebabkan oleh faktor Indomie sebagai produk mi instan yang pertama kali
hadir di Indonesia serta strategi promosi dan pemasaran yang gencar. Metode promosi yang utama
digunakan adalah iklan di media elektronik dan cetak, sponsor acara, serta instalasi iklan billboard.
Indomie sangat dikenal dengan tagline "Indomie Seleraku". Pada tahun 2008 Indomie melakukan
inovasi dalam promosinya dengan mengadakan acara Indomie Jingle Dare, sebuah ajang kompetisi
bagi pelajar tingkatan SMA untuk membuat jingle bagi iklan Indomie

Melalui iklan TV “Seenak Bumbu Racikan Sendiri” dan video online “Masa Sih Diracik Tanpa
Pengawet?”, kredibilitas Indofood Racik sebagai merek produk yang terbuat dari bahan-bahan
pilihan dan alami berhasil ditingkatkan terutama di kalangan ibu-ibu yang gemar memasak untuk
keluarga tercinta. Kami juga melakukan berbagai kampanye di media sosial untuk meningkatkan
keyakinan konsumen terhadap Indofood Racik, diantaranya melalui kampanye
“#NikmatnyaRacikanAsli”. Kami mengundang para ibu yang sudah memanfaatkan kepraktisan
Indofood Racik yang disiapkan dengan bahan-bahan alami tanpa bahan pengawet dan memiliki cita
rasa yang otentik, untuk berbagi pengalaman sehingga dapat menjawab keraguan dan kekhawatiran
dari konsumen yang masih belum menggunakan produk ini dan memilih untuk meracik bumbu
sendiri.

Distribusi yg cepat dan tepat, ada brp point


Dalam pemasarannya, grup distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi mi instan yang terluas di
Indonesia, yang mana menembus sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok
(gudang) semakin diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan
penetrasi pasar yang lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan
pada area-area yang memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap
gudang dapat melayani masing-masing area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin. Indomie
dapat dibeli secara satuan per bungkus, dapat juga dibeli dengan paket per 5 bungkus dan paket 1
kardus yang berisi 30 atau 40 bungkus indomie. Harga Indomie relatif ekonomis, di Indonesia pada
tahun 2018, Indomie dihargai Rp 2.400 per bungkusnya atau sekitar 17 sen dolar Amerika. Di
Australia, tahun 2009 Indomie dijual dengan harga 25 sen per bungkusnya atau AUD 10 untuk satu
kardus berisi 40 bungkus Indomie, sedangkan di Amerika Serikat pada tahun 2009, Indomie biasa
dijual dengan harga 1 dolar per 3 bungkusnya, dan dapat ditemukan di berbagai supermarket Asia
seperti Lion Supermarket, Marina Food, atau 99 Ranch Market.

Grup Distribusi merupakan aset strategis dan bagian penting dari kegiatan operasional Indofood
yang terintegrasi secara vertikal. Dengan jaringan distribusinya yang luas, Grup ini memastikan
ketersediaan produk-produk kami serta pihak ketiga di seluruh Nusantara. Saat ini, Grup Distribusi
memiliki lebih dari 1.100 distribution/stock point di seluruh Indonesia, yang berlokasi di wilayah
dengan tingkat kepadatan outlet ritel moderen dan tradisional yang tinggi. Sehingga memungkinkan
bagi kami untuk dapat memperdalam penetrasi distribusi, mendistribusikan produk-produk secara
cepat dan efisien tanpa mengesampingkan kesegaran produk, serta menerima informasi
perkembangan pasar terkini dengan cepat.

Indofood’s distribusi group memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia, menembus ke
hampir setiap sudut nusantara. Selain produk-produk Indofood sendiri, Indofood juga
mendistribusikan produk-produk ke pihak ketiga. Jumlah poin saham yang diperluas secara agresif
sejak tahun 2005, memberikan penetrasi yang lebih luas dan lebih dalam efisien melalui rantai
pasokan dan pengiriman. Stock poin berlokasi di daerah-daerah dengan kepadatan tinggi gerai ritel,
termasuk pasar tradisional, memungkinkan masingmasing titik saham untuk melayani wilayah
geografis dekat ditetapkan dalam waktu sesingkat mungkin.

1.      Saluran distribusi
Setiap perusahaan barang dan jasa tidak akan lepas dari masalah
penyaluran barang yang dihasilkan atau barang yang akan dijual ke
konsumen. Para Produsen berhak menentukan kebijakan distribusi
yang akan dipilih dan disesuaikan dengan jenis barang serta luasnya
armada penjualan yang akan digunakan. Sedangkan untuk tahapan
distribusi Indomie adalah dari Produsen → Wholeseller → Retailer →
Konsumen. Karena, produk mi instan tahan lama dan tidak mudah
rusak sehingga produk Indomie tidak masalah jika mengunakan
saluran distribusi yang panjang. Contoh saluran
distribusi Wholeseller sudah hampir menyeluruh ke
semua wholeseller-wholeseller besar diseluruh Indonesia seperti
Giant, Hypermart, Carefour dan lain sebagainya, dan juga retailer
seperti Indomaret dan penjual warung-warung kelontong yang
tersebar di seluruh Indonesia
Daftar distributor utama PT. Indofood :
·         PT. Indomarco Adi Prima
·         PT. Tristama Makmur
·         PT. Putri Daya Usaha Utama
·         PT. Cemaco Mandiri Corporation
·         PT. Cereko Reksa Corporation
              Selebihnya di distribusikan melalui lebih dari 50 distributor
dan subdistributor independent, untuk selanjutnya didistribusikan ke
160.000 pedagang eceran di seluruh Indonesia.
              Sedangkan untuk di pasar luar negeri seperti di Amerika dan
Australia produk Indomie dapat ditemukan di berbagai supermarket
Asia seperti Lion Supermarket, Marina Food, dan 99 Ranch Market.
2.      Wilayah penjualan
              Akhir tahun 1980 PT. Indofood mulai bergerak di pasar
Internasional dengan mengekspor mi Instan ke beberapa negara
ASEAN, Timur Tengah, Hongkong, Taiwan, China, Belanda, Inggris,
Jerman, Australia, dan negara-negara di Afrika, bahkan konsumen
dari Nigeria merupakan yang terbesar di seluruh dunia. Untuk di
Indonesia sendiri penjualan Indomie sudah menyeluruh dari sabang
hingga Merauke, bahkan di Yogyakarta agen-agen bekerjasama
dalam menyediakan Indomie dengan warung- warung seperti Burjo
( warung yang menyediakan bubur kacang hijau dan mi instan/mie
goreng sebagai menu utama) yang berjumlah ratusan.
3.      Lokasi gerai
              Lokasi gerai sudah ada di Indonesia beberapa negara ASEAN
dan juga Amerika dan Eropa. Lokasi pabriknya tersebar di 15 kota,
diantaranya Medan, Pekanbaru, Palembang, Tangerang, Lampung,
Pontianak, Manado, Semarang , Surabaya, Banjarmasin, Makasar,
Cibitung, Jakarta, Bandung dan Jambi, sedangkan cabang tanpa
pabrik yaitu Solo Bali dan Kendari. Hal ini bertujuan agar produk yang
dihasilkan cukup untuk didistribusikan ke wilayah sekitar kota
dimana pabrik berada, sehingga produk dapat diterima oleh
konsumen dalam keadaan segar serta membantu program
pemerintah melalui pemerataan tenaga kerja lokal.
4.      Tingkat dan lokasi persediaan
              Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki
oulet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap
gudang dapat melayani masing-masing area geografis dalam waktu
yang sesingkat mungkin.
5.      Sistem transportasi
              Saat ini PT. Indofood sudah memiliki lebih dari 1200
kendaraan operasional yang kegiatan pemasarannya memegang
peranan sangat penting dalam menjual produknya kepada
masyarakat melalui penjualan sendiri yang beroperasi di DKI Jakarta,
Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Sedangkan untuk
wilayah diluar wilayah-wilayah tersebut maka dilakukan penjualan
tidak langsung melalui distributor lalu pengecer dan grosir baru ke
konsumen akhir.

Pelayanan ke pelanggan
Grup CBP memproduksi dan memasarkan berbagai produk konsumen bermerek yang menawarkan
solusi praktis untuk konsumen di segala usia. Kegiatan operasional Grup CBP dijalankan oleh ICBP,
anak perusahaan Indofood yang sahamnya tercatat di BEI sejak bulan Oktober 2010. Sebagian besar
produk makanan Grup CBP merupakan pemimpin pasar dengan merek-merek yang memiliki status
top-of mind di masing-masing kategorinya, dan memperoleh kepercayaan dan loyalitas dari jutaan
konsumen di Indonesia sejak lama.

Grup menjual barang jadi dalam perjanjian distribusi/supply terkait kepada pihak-pihak berelasi
tertentu terutama kepada PT Indomarco Adi Prima (“IAP”) dengan harga yang disepakati tergantung
dari produk.

• Menyebarkan harga berbasis menu untuk memungkinkan


pelanggan memilih fitur dan layanan yang ingin diterima dan dibayar.
Membuat diferensiasi produk yaitu indomie, sarimi, dll dg harga yg
berbeda sesuai segmentasi pasar
Divisi Mi Instan memproduksi dan memasarkan berbagai produk seperti instant bag noodles, instant
cup noodles, mi telur dan bihun instan. Dengan kapasitas produksi lebih dari 16 miliar bungkus per
tahun, Grup CBP merupakan salah satu produsen mi instan terbesar di dunia. Ragam portofolionya
memenuhi kebutuhan semua segmen pasar dan meliputi merek-merek yang telah dikenal seperti
Indomie, Supermi, Sarimi, Sakura, Pop Mie, Pop Bihun dan Mi Telur Cap 3 Ayam. Merek-merek
tersebut telah meraih banyak penghargaan dan diterima baik di seluruh Indonesia atas keunggulan
kualitas dan rasanya. Indofood yang bergerak di bidang mie instan merupakan pelopor dalam
industri makanan olahan di Indonesia. Saat ini perusahaan menjadi perusahaan pengolahan mie
terdepan dan memegang market leader pada masing-masing brand yang dimilikinya.

Produk hasil olah di Indofood adalah Mie Instan. Dengan Brand yaitu Indomie, Supermie, Sarimi dan
Sakura. Masing-masing Brand mempunyai karakteristik dan ciri khas yang berbeda-beda. Pada
Produk Indomie memiliki nilai gizi yang paling tertinggi dari semua brand, misalnya dalam Indomie
Mie instan terdapat mineral seperti Zat besi dan Vitamin. sehingga harga Indomie adalah Mie Instan
dengan harga jual tinggi dan untuk sasaran pemakaian biasanya pada kalangan masyarakat
menengah keatas. Untuk Brand Supermie, mempunyai kharakteristik seperti terdapat penambahan
zat pelembut sehingga cita rasa Supermi semakin baik. Sarimi adalah produk ketiga dari Indofood
yang memiliki spesifikasi untuk masyarakat kalangan menengah kebawah sehingga harga sarimi
cukup terjangkau dan terakhir adalah Sakura, seperti sarimi, mie Sakura juga didistribusikan untuk
kalangan menengah ke bawah.

Diferensiasi produk yang dilakukan oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk. dilakukan untuk
memenangkan persaingan hingga menguasai pangsa pasar. Kepemimpinan biaya rendah dibuktikan
dengan PT Indofood memproduksi mie instan dengan harga yang lebih murah tetapi dengan
menggunakan bahan baku yang sama dengan yang lainnya, contohnya adalah supermi.
Kepemimpinan biaya-rendah dapat diartikan mencapai nilai maksimum sebagaimana yang
diinginkan pelanggan (Tripomo dan Udan, 2005:146-152).

ICBP menjalin kemitraan dengan para wirausahawan Indomie melalui program , yang bertujuan
membagikan praktik-praktik terbaik di bidang kebersihan makanan dan pengelolaan warung makan,
serta meningkatkan kesejahteraan para wirausahawan.

 Penetapan harga produk mie instan di Indonesia berbeda dengan produk Indofood lainnya, hal
tersebut dikarenakan dalam menentukan harga mie instan Indofood membidik 2 target pasar yaitu
kalangan menengah ke atas dan kalangan menengah ke bawah. Untuk membidik target menengah
ke atas, Indofood menggunakan Indomie sebagai produk yang digunakan. Dengan sudah dimilikinya
brand mie instan dan produk yang lebih elegan, strategi harga Indomie ditentukan dengan memilih
strategi harga di atas rata-rata pesaing atau sedikit lebih mahal, namun juga diimbangi dengan
kualitas produk yang baik. Sementara itu untuk target mengah ke bawah, Indofood meluncurkan
Supermi dan Sarimi, dan strategi harga yang digunakan ialah menggunakan strategi harga sama
dengan rata-rata pesaing.

            Namun di luar negeri, harga Indomie masih tergolong murah jika dibandingkan dengan mie
instan dari negara lain. Indomie dapat dibeli secara satuan per bungkus, dapat juga dibeli dengan
paket per 5 bungkus dan paket 1 kardus yang berisi 30 atau 40 bungkus indomie. Harga indomie
relatif ekonomis, di Indonesia pada tahun 2014 sebesar Rp 1.800,00. Di tahun 2010 indomie dihargai
Rp. 1350,00 per bungkusnya atau sekitar 10 sen dolar Amerika. Di Australia, tahun 2014 indomie
dijual dengan harga 69 sen per bungkusnya atau Rp5.700,00, sedangkan di Amerika Serikat pada
tahun 2009, indomie biasa dijual dengan harga 1 dolar per 3 bungkusnya, dan dapat ditemukan di
berbagai supermarket Asia seperti Lion Supermarket, Marina Foods, atau Ranch 99.

            Metode penetapan harga yang dipilih adalah metode mark up pricing, karena dengan metode
ini dapat menentukan laba yang kita inginkan. Selain itu metode ini merupakan metode yang paling
mudah dan hanya menetapkan laba yang di inginkan. Contohnya yaitu laba yang diinginkan dari
penjualan indomie adalah 50%. Cost/unit=Rp 900. Harga mark up=Rp900:(1–0,5)=Rp 1.800/pcs.
Indomie akan dijual dengan harga yang rendah terlebih dahulu. Selain itu indomie akan menjadi
sponsor – sponsor event yang besar dan sumbangan kemanusiaan dengan tujuan agar produk ini
lebih dikenal oleh masyarakat luas. Biaya event dan kemanusiaan dibebankan ke produk=Rp150/pcs.
Image=Rp50/pcs=Rp 200/pcs. Harga akhir yang diambil adalah Rp2.000/pcs

            Bahan pengawet merupakan salah satu zat yang memang diperlukan dalam distribusi
makanan yang diawetkan. Tanpa bahan ini maka setiap makanan akan menjadi cepat busuk dan
kadaluwarsa dan tidak layak dimakan atau dikonsumsi. Tentu saja semakin sedikit campuran bahan
pengawetnya akan menjadikan produk ini mahal karena harus ditanggung dengan sistim distribusi
secara khusus yg menghemat waktu dan kalau ada yg kadaluarsa harus dimusnahkan.Tentu saja
produsen makanan akan berhitung dengan cermat mana yang akan didahulukan. Di negara seperti
Taiwan yang menuntut adanya bahan pengawet yang berkadar rendah, maka mie instant akan cepat
kadaluarsa sehingga menjadi lebih sedikit mahal karena cepat rusak.
• Meningkatkan hubungan pelanggan untuk meningkatkan margin
dan menurunkan biaya untuk melayani pelanggan itu.
“Indomie…. Seleraku,” demikian sebuah ‘jingle’ iklan yang nyaris selalu ada pada ingatan masyarakat
tentang produk makanan mie instan. Brand Indomie bahkan nyaris mendunia dengan cakupan pasar
yang mencapai Asia, Timur Tengah dan Amerika Latin.

Indomie sudah hadir cukup mapan menguasai pangsa pasar mie instan di dalam negeri. produk mie
instan ini memang sudah dikenal oleh komsumenkonsumen di banyak negara di belahan dunia.
Bahkan di dalam negeri, begitu kuatnya brand awareness Indomie di benak masyarakat, namanya
kadung melekat sebagai pengganti nama mie instan.

Produk Indofood banyak di promosikan melalui : media elektronik dan cetak yang menarik, papan
billboard di jalan-jalan besar, menjadi sponsor acara, mengadakan ajang lomba membuat jingle
untuk indomie. Salah satu promosi indomie yang cukup unik adalah dengan mengajak konsumen
untuk bercerita pengalaman- nya bersama indomie. Cara ini juga tergolong cukup sukses dilihat dari
antusiasme masyarakat dalam mengirim cerita-ceritanya tersebut dan dimuat dalam media
elektronik yaitu iklan televisi

1.      Noodle community
              Melalui jaringan Noodle Community, Indofood bisa menjalin
hubungan baik dengan customer. Dalam beberapa negara maju,
noodle atau mie sudah diapresiasi dan memiliki komunitas tersendiri
bagi penggemarnya. Sebagai contoh, Australia memiliki komunitas
bernama Noodle Culture. Ini adalah cara bagi Indomie untuk
menembus pangsa pasar tersebut dan merebut hati komunitas
Noodle Culture.
              Bagi orang-orang seperti mereka, memakan mie adalah suatu
bagian dari culinary taste, apalagi dengan bermacam varian rasa. Jadi
mie instant dapat dipandang sebagai makanan yang bercita rasa dan
bukan sekedar makanan darurat seperti pada kondisi bencana alam
yang kita ketahui. Sedangkan untuk negara yang belum memiliki
komunitas ini, Indomie dapat masuk sebagai pioneer untuk
membuat komunitasnya.
              Noodle shop di Indonesia yaitu warkop atau warung
kopi.Warkop biasa menjual kopi, susu, dan Indomie. Sesuatu yang
sangat lazim ditemukan di Indonesia, namun langka di negeri lain.
Hal ini dapat dikemas dalam bentuk berbeda. Konsep Noodle Shop
adalah menjadi tempat nongkrong seperti layaknya Coffee Shop,
namun menu utama di sini adalah Indomie.
2.      Distribution Channel
              Indomie biasanya didistribusikan dalam jumlah besar melalui
supermarket / hypermarket, seperti Carrefour, HERO, WalMart, 7
Eleven dan banyak supermarket lainnya. Selain melalui swalayan,
Indomie juga bisa dijual melalui Warkop atau Noodle Shop yang
diusulkan dalam inovasi ini. Noodle Community yang sebelumnya
diterangkan juga memiliki channel untuk mengadakan event sebagai
sesama pecinta mie, di sinilah Indomie bisa berkonstribusi ke dalam
market tersebut.
3.      Partner
              Partner penting bagi Indomie dalam proses Go International
adalah Supermarket dan Noodle Shop. Dengan menjadi supplier dari
tempat-tempat tersebut maka Indomie akan memiliki konsumen
tetap dan siap untuk ekspansi ke negara-negara lain.
4.      Health institute
              Selain itu Indofood memiliki akses dengan institut-institut
kedokteran untuk mengklarifikasi seberapa berbahaya dampak mie
instant yang dikonsumsi secara berlebihan dan penyuluhan
mengenai frekuensi makan mie berikut dengan analisis nutrisi yang
dibutuhkan para pecinta mie supaya tetap hidup sehat dengan
menikmati makanan kesukaan mereka.
5.      Supply chain/activity configuration
              Yang dibutuhkan oleh Indomie untuk Go International dalam
supply chain dan activity adalah pabrik yang siap untuk dijalankan di
negara-negara besar. Event Management untuk mengadakan event
dengan Komunitas Noodle. Advertising Management untuk
membentuk konsep advertisement yang berbeda-beda sesuai
dengan target market tiap negara. Business Branch Manager sebagai
badan manajemen dari setiap negara tempat ekspansi. Logistik
apabila diperlukan untuk menekan cost dari export.

• Lebih disiplin dalam memberikan diskon dan tunjangan.


Memberikan diskon, misal menjual indomie bundle

Peningkatan Proses

Manajer harus terlebih dahulu memeriksa operasi internal mereka


untuk melihat di mana mereka dapat meningkatkan proses mereka
sendiri untuk menurunkan biaya melayani pelanggan. Jika sebagian
besar pelanggan bermigrasi ke ukuran pesanan yang lebih kecil,
perusahaan harus berusaha untuk mengurangi biaya proses seperti
pengaturan dan penanganan pesanan sehingga preferensi pelanggan
dapat diakomodasi tanpa menaikkan harga keseluruhan. Misalnya,
Madison Dairy dapat berusaha untuk menjadi lebih efisien dalam
menangani pesanan dengan mendorong pelanggan untuk mengakses
halaman web pembelian dan melakukan pemesanan melalui
Internet. Ini secara substansial akan menurunkan biaya pemrosesan
pesanan kecil dalam jumlah besar. Jika pelanggan memiliki preferensi
untuk pemasok yang menawarkan variasi tinggi, perusahaan
manufaktur dapat mencoba menyesuaikan produk mereka sedini
mungkin, serta menggunakan teknologi informasi untuk
meningkatkan keterkaitan dari desain hingga manufaktur sehingga
variasi dan penyesuaian yang lebih besar dapat ditawarkan. tanpa
denda biaya.
Penetapan Harga Berdasarkan Aktivitas

Penetapan harga adalah alat paling ampuh yang dapat digunakan


perusahaan untuk mengubah pelanggan yang tidak menguntungkan
menjadi pelanggan yang menguntungkan. Penetapan harga
berdasarkan aktivitas menetapkan harga dasar untuk memproduksi
dan mengirimkan kuantitas standar untuk setiap produk standar.
Selain harga dasar ini, perusahaan menyediakan menu pilihan,
dengan harga terkait, untuk setiap layanan khusus yang diminta oleh
pelanggan. Harga untuk layanan khusus pada menu dapat diatur
hanya untuk memulihkan biaya berbasis aktivitas untuk melayani,
memungkinkan pelanggan untuk memilih dari menu fitur dan
layanan yang diinginkannya sementara juga memungkinkan
perusahaan untuk memulihkan biaya layanannya. menyediakan fitur
dan layanan tersebut kepada pelanggan tersebut. Sebagai alternatif,
perusahaan dapat memilih untuk memperoleh margin atas layanan
khusus dengan menetapkan harga layanan tersebut di atas biaya
penyediaan layanan. Biaya tambahan harga dapat dikenakan saat
merancang dan memproduksi varian khusus untuk kebutuhan khusus
pelanggan. Diskon akan ditawarkan ketika pola pemesanan
pelanggan menurunkan biaya pemasokan perusahaan.
Oleh karena itu, penetapan harga berdasarkan aktivitas menetapkan
harga pesanan, bukan produk. Ketika manajer mendasarkan harga
pada informasi biaya yang valid, pelanggan mengubah pola
pemesanan, pengiriman, dan distribusi mereka dengan cara yang
menurunkan total biaya rantai pasokan untuk kepentingan pemasok
dan pelanggan.
Mengelola Hubungan
Perusahaan dapat mengubah pelanggan yang tidak menguntungkan
menjadi pelanggan yang menguntungkan dengan mengelola
hubungan pelanggan, termasuk membujuk mereka untuk
menggunakan cakupan produk dan layanan perusahaan yang lebih
luas. Margin dari peningkatan pembelian berkontribusi untuk
menutupi biaya terkait pelanggan yang tidak meningkat secara
proporsional dengan volume, seperti biaya tenaga penjual yang
ditugaskan ke akun. Perusahaan dapat menetapkan ukuran pesanan
minimum dari pelanggan yang tidak menguntungkan, sehingga
margin dari volume yang lebih tinggi lebih dari menutupi biaya
pemrosesan pesanan dan pengaturan produksi untuk pelanggan.
Pelanggan perusahaan jasa sering kali memiliki lebih dari satu
hubungan dengan mereka. Pertimbangkan bank komersial dengan
produk tingkat pemula dasar: pinjaman komersial. Selisih bunga atas
pinjaman semacam itu—selisih antara suku bunga pinjaman efektif
bank dan suku bunga yang dibebankan kepada pelanggan—mungkin
tidak cukup untuk menutupi biaya bank untuk membuat dan
mempertahankan pinjaman karena persaingan yang ketat dan
penggunaan hubungan pinjaman yang rendah oleh pelanggan. .
Namun, bank dapat memperoleh keuntungan yang cukup dari
layanan lain yang digunakan pelanggan—misalnya, layanan
perbankan investasi dan pengelolaan uang perusahaan—yang secara
agregat pelanggan adalah layanan yang sangat menguntungkan.
Sebagai alternatif, bagaimanapun, peminjam kecil yang tidak
menggunakan layanan perbankan komersial atau perbankan
investasi lainnya mungkin sangat tidak menguntungkan. Dalam hal
ini, bank dapat meminta nasabah untuk memperluas penggunaan
fasilitas pinjaman (yaitu, meminjam lebih banyak) dan menggunakan
layanan lain yang lebih menguntungkan yang ditawarkan oleh
layanan bank.
Pelanggan perusahaan telekomunikasi mungkin memiliki, selain akun
telepon rumah dasar, saluran data berkecepatan tinggi, saluran
Internet, sambungan kabel televisi, kontrak pemeliharaan dan
layanan, dan persewaan peralatan. Oleh karena itu, sebelum
mengambil tindakan drastis dengan pelanggan yang memiliki akun
telepon rumah dasar yang tidak menguntungkan, manajer
perusahaan harus memahami semua hubungan yang dimilikinya
dengan pelanggan dan bertindak berdasarkan profitabilitas total
hubungan, bukan hanya berdasarkan profitabilitas. dari satu produk.
Sebagai salah satu contoh bagaimana bank komersial menangani
pelanggan yang tidak menguntungkan, petugas pinjaman mencoba
memecat pelanggan korporat yang tidak menguntungkan, yang
hanya memiliki satu hubungan perbankan dan tidak menggunakan
fasilitas perbankannya secara intensif. Petugas tersebut berbagi
ekonomi dari hubungan yang tidak menguntungkan dengan
pelanggan dan menyarankan agar mencari lembaga keuangan lain
untuk kebutuhan pinjamannya. Pelanggan, bagaimanapun, ingin
mempertahankan hubungannya dengan bank dan menawarkan
untuk menemukan cara untuk meningkatkan profitabilitas bank pada
akun ini. CFO menawarkan perjalanan ke New York untuk pertemuan
berkala, daripada meminta petugas pinjaman mengunjungi kantor
pusatnya di Midwestern. Ia juga menawarkan untuk menggunakan
lebih banyak produk dan layanan bank sehingga hubungan tersebut
dapat diubah menjadi hubungan yang menguntungkan bagi bank.
Beberapa pelanggan mungkin tidak menguntungkan hanya karena ini
adalah awal dari hubungan dengan perusahaan. Perusahaan
mungkin telah mengeluarkan biaya tinggi untuk mendapatkan
pelanggan, dan pembelian awal produk atau jasa oleh pelanggan
mungkin tidak cukup untuk menutupi biaya perolehan dan
pemeliharaannya. Tidak ada tindakan yang diperlukan pada saat ini.
Perusahaan mengharapkan dan berharap bahwa pembelian produk
dan layanan pelanggan akan meningkat dan segera menjadi
menguntungkan, termasuk memulihkan kerugian yang terjadi di
tahun-tahun awal. Perusahaan dapat lebih toleran terhadap
pelanggan baru yang tidak menguntungkan daripada pelanggan tidak
menguntungkan yang telah mereka layani selama 10 tahun atau
lebih. Nanti di bab ini, kita akan membahas profitabilitas seumur
hidup pelanggan, cara yang lebih formal untuk mengelola pelanggan
baru yang tidak menguntungkan.
Air Terjun Harga

Di luar faktor-faktor yang telah dibahas, diskon besar-besaran dan


pemberian tunjangan khusus juga dapat menyebabkan pelanggan
impas atau sangat tidak menguntungkan. Sebelum menghadapi
pelanggan dengan kenaikan harga eksplisit, perusahaan harus
memeriksa banyak cara telah mengurangi harga efektif yang
sebenarnya dibayar pelanggan. Tampilan 6-4 menunjukkan
bagaimana produsen peralatan dapur telah menawarkan banyak
diskon dan potongan harga kepada salah satu pelanggan
terbesarnya, rantai ritel perbaikan rumah utama. Bagan ini sering
disebut sebagai air terjun penetapan harga karena banyak kebocoran
pendapatan dari daftar harga yang disebabkan oleh tunjangan dan
diskon khusus yang diberikan untuk mendapatkan pesanan dan
membangun loyalitas pelanggan. Dalam pameran ini, daftar harga
mulai dari $105. Penjual menawarkan diskon volume 2% karena
pengecer telah memesan setidaknya 10 unit produk. Dia
menawarkan diskon hampir 3% lagi dari daftar harga untuk
mencocokkan apa yang diklaim pengecer sebagai penawaran
menarik dari pesaing, sehingga menurunkan harga faktur menjadi
$100 per unit. Diskon ini, bagaimanapun, hanyalah awal dari
beberapa potongan lain dari daftar harga.
Perusahaan memberi semua pelanggan ritelnya diskon 2% ($2) jika
mereka membayar tagihan secara penuh dalam waktu 10 hari.
Secara terpisah, untuk mendorong pembelian besar sepanjang
tahun, perusahaan menawarkan bonus volume tahunan hingga 5%
berdasarkan total pembelian tahunan pengecer. Pengecer juga
menerima tunjangan iklan kooperatif hingga 4% untuk menampilkan
produk perusahaan dalam iklan cetaknya. Penjualan batch produk ini
terjadi menjelang akhir kuartal kalender ketika perusahaan mencoba
untuk mendorong penjualan tambahan, sehingga menawarkan
tunjangan promosi 5% untuk pembelian unit yang dapat dikirim
sebelum akhir kuartal. Akhirnya, perusahaan setuju untuk membayar
ongkos angkut untuk mengangkut peralatan ke pusat distribusi
pengecer. Biaya pengiriman sebesar $2 per unit, atau tambahan
pengurangan 2% dari harga yang ditagih.
Masing-masing diskon dan tunjangan ini tampak seperti konsesi kecil
untuk mendapatkan pesanan, mendorong volume penjualan yang
tinggi, dan menerima pembayaran dengan segera. Diskon diberikan
oleh unit organisasi yang berbeda: Tenaga penjual memiliki
kebijaksanaan untuk menawarkan diskon untuk mendapatkan
pesanan dalam menghadapi tekanan persaingan, departemen
keuangan memberikan diskon untuk mendorong pembayaran yang
cepat dan juga menerima sinyal ketika pelanggan berada di beberapa
kesulitan keuangan dan tidak memanfaatkan diskon pembelian yang
menarik, CEO perusahaan ingin menghasilkan penjualan pada
minggu terakhir kuartal pelaporan, dan departemen pemasaran ingin
memotivasi volume pendapatan yang tinggi dari pelanggan
sepanjang tahun. Namun Peraga 6-4 mengungkapkan bahwa jumlah
total diskon dan potongan harga untuk satu pesanan ini
menghasilkan kebocoran pendapatan total sebesar $23 (hampir 23%)
dari daftar harga asli.
Perusahaan, seperti yang diilustrasikan di atas, gagal melihat semua
kebocoran pendapatan dari daftar harga karena mereka mencatat
diskon dan tunjangan dalam sistem yang berbeda dan membuat
pengurangan pendapatan pada waktu yang berbeda dalam setahun.
Misalnya, diskon pembayaran segera dapat dicatat oleh departemen
keuangan dalam akun laporan laba rugi agregat (pengurangan
penjualan); departemen keuangan juga menggabungkan semua
biaya pengiriman ke dalam akun laporan keuangan umum yang
diberi label sebagai biaya transportasi. Itu tidak menghubungkan
diskon pembelian atau biaya pengiriman kembali ke pelanggan atau
pesanan individu. Diskon volume dapat dikembalikan ke pelanggan
hanya setelah mengumpulkan volume yang cukup untuk memenuhi
syarat, dan tidak terkait kembali ke transaksi individu yang
memenuhi syarat untuk diskon volume. Dengan diskon dan
tunjangan yang dicatat ke dalam akun yang berbeda dan pada waktu
yang berbeda, tidak ada manajer yang melihat gambaran lengkap
yang ditunjukkan pada Tampilan 6-4 dan akibatnya tidak ada yang
menyadari berapa banyak kerugian pendapatan yang terjadi dengan
pesanan individu dan pelanggan.
Satu perusahaan, mencoba untuk memahami lebih baik kebijakan
diskon, menghasilkan grafik yang ditunjukkan pada Tampilan 6-5.
Pameran ini menunjukkan bahwa jumlah diskon yang diberikan
kepada pelanggan pada tahun sebelumnya tidak ada hubungannya
dengan volume atau biaya untuk melayani pelanggan individu. Garis
diagonal miring ke bawah menunjukkan kebijakan diskon yang
masuk akal di mana pelanggan berbiaya rendah dapat menerima
diskon dari daftar harga, sedangkan pelanggan berbiaya tinggi akan
menerima sedikit atau tanpa diskon. Namun banyak perusahaan di
atas garis diagonal ini menunjukkan bahwa diskon besar (beberapa
mencapai 60%) telah diberikan kepada pelanggan yang memiliki
biaya layanan tinggi, sementara banyak pelanggan yang memiliki
biaya layanan rendah (di bawah diagonal) menerima sedikit diskon.
Selain itu, banyak pelanggan berbiaya tinggi yang menerima diskon
besar juga bukan pelanggan dengan volume tertinggi (seperti yang
ditunjukkan oleh ukuran lingkaran mereka yang lebih kecil di
pameran ini). Ini adalah contoh perusahaan dengan sedikit disiplin
atau rasionalitas ekonomi yang jelas dalam kebijakan diskonnya.
Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan sekarang memperluas
sistem penetapan biaya berbasis aktivitas mereka untuk melacak
semua pengurangan pendapatan, serta biaya dan tunjangan
promosi, ke pesanan individu dan pelanggan sehingga mereka dapat
menghitung laba atau rugi aktual, yang direalisasikan, pelanggan
dengan pelanggan. Tampilan 6-6 menunjukkan bagaimana satu
perusahaan menghitung laporan laba rugi operasi untuk setiap
pelanggan. Ini melakukan perhitungan ini setiap kuartal untuk setiap
pelanggan sehingga dapat melihat keuntungan dan kerugian aktual
dari setiap pelanggan, termasuk semua pengurangan pendapatan
dan tunjangan. Di perusahaan ini, seorang wiraniaga, yang
memegang paket berisi semua laporan laba rugi operasional
pelanggannya, berjalan ke petugas keuangan senior untuk berterima
kasih atas ringkasan triwulanannya: “Ini adalah Alkitab saya;
begitulah cara saya mengelola dan menjalankan bisnis saya.”

Tampilan 6-7 menunjukkan satu cara tambahan untuk meringkas


kontribusi bersih dari setiap pelanggan. Posisi pelanggan dalam
diagram ini ditentukan oleh dua parameter, yaitu koordinat x dan y.
Posisi y atau vertikal ditentukan oleh margin kotor dari semua
produk yang dijual ke pelanggan. Margin kotor sama dengan
pendapatan bersih yang diterima (setelah dikurangi semua diskon
dan potongan harga) dikurangi semua biaya produksi produk yang
dibeli oleh pelanggan selama periode tersebut. Biaya tersebut
berasal dari sistem kalkulasi biaya berdasarkan aktivitas perusahaan
sehingga mewakili biaya permintaan aktual atas sumber daya
perusahaan untuk mengembangkan dan memproduksi produk yang
dibeli oleh pelanggan. Posisi x atau horizontal mewakili jumlah
semua biaya MSDA yang terkait dengan melayani pelanggan dan
memproses serta memenuhi pesanannya. Pelanggan di atas garis
diagonal menguntungkan. Yang di bawah ini tidak menguntungkan;
yaitu, margin kotor dari produk dan layanan yang dijual tidak
mencakup semua biaya yang diperlukan untuk memasarkan,
menjual, mendistribusikan, dan melayani pelanggan.
Tampilan 6-7 menunjukkan bahwa perusahaan dapat memperoleh
keuntungan dengan pelanggan dalam berbagai cara. Untuk
pelanggan di sudut kanan atas, perusahaan dapat mengeluarkan
banyak uang untuk transportasi, dukungan teknis, dan layanan
karena margin kotor yang tinggi pada produk dan layanan yang dijual
kepada pelanggan ini. Di kuadran kiri bawah, sebuah perusahaan
dapat menghasilkan uang bahkan dengan pelanggan yang sangat
diskon, seperti Wal-Mart atau pengecer "kotak besar", selama biaya
pelayanan pelanggan itu rendah. Melihat kembali pada Tampilan 6-1,
Wal-Mart memiliki banyak karakteristik pelanggan berbiaya rendah
untuk melayani: Ia membeli berbagai produk terbatas dalam jumlah
besar, dengan pesanan yang dapat diprediksi, pengiriman standar ke
pusat distribusinya, dan membayar dalam waktu 30 hari. Jadi
meskipun Wal-Mart menuntut harga terendah dari pemasoknya,
Wal-Mart masih dapat menjadi pelanggan pemasok yang paling
menguntungkan karena volume pembeliannya yang besar dan biaya
pelayanan yang rendah.
Perusahaan senang memiliki pelanggan di kuadran kiri atas dari
Tampilan 6-7. Pelanggan ini tidak peka terhadap harga, meminta
sedikit diskon, dan berbiaya rendah untuk dilayani. Pelanggan seperti
itu harus dihargai dan dipelihara, termasuk mendedikasikan tim
layanan pelanggan kepada mereka dan bersiap untuk bersaing secara
agresif untuk mempertahankan bisnis mereka jika pesaing berusaha
menjual kepada mereka. Masalah terjadi dengan pelanggan di
kuadran kanan bawah dari Tampilan 6-7. Ini biasanya pelanggan
besar yang memanfaatkan ukuran mereka untuk menuntut diskon
besar dan banyak layanan khusus dan dukungan teknis. Ini adalah
pelanggan di tepi kanan kurva paus perusahaan dari profitabilitas
pelanggan kumulatif. Jika sebuah perusahaan memiliki pelanggan
yang sangat tidak menguntungkan, ia harus mencoba berbagai
tindakan untuk mengubah mereka ke arah barat laut pada diagram,
menuju titik impas dan mungkin bahkan profitabilitas. Tindakan ini
termasuk penetapan harga berdasarkan menu, rasionalisasi bauran
produk, penghapusan diskon dan tunjangan, dan pindah ke pesanan
yang lebih besar serta pengemasan dan distribusi yang lebih standar.
Hanya jika semua tindakan tersebut gagal untuk mengembalikan
profitabilitas pelanggan, perusahaan akan mempertimbangkan untuk
"memecahkan" pelanggan dengan mendorongnya untuk membeli
produk atau layanannya dari pemasok alternatif.

Anda mungkin juga menyukai