Harga Indomie yang ekonomis dan cita rasanya yang telah disesuaikan dengan selera Indonesia
membuat produk mi instan ini sangat digemari oleh masyarakat. Bahkan, tidak jarang warga
Indonesia yang melakukan perjalanan ke luar negeri membawa Indomie untuk mengatasi masalah
ketersediaan makanan yang praktis dan sesuai dengan selera Indonesia. Kepraktisan dalam
penyajiannya dan mudahnya pendistribusian membuat Indomie menjadi andalan warga Indonesia
saat terjadi tragedi bencana alam untuk mengatasi masalah keterbatasan dan kelangkaan bahan
pangan di lokasi dengan segera.
Indomie diklaim sebagai makanan yang sehat dan bergizi oleh produsennya. Produk mi instan ini
disebut memiliki berbagai kandungan gizi seperti energi, protein, niasin, asam folat, mineral zat besi,
natrium, dan berbagai vitamin seperti vitamin A, B1, B6, dan B12. Meskipun begitu, konsumsi
Indomie yang terlalu sering tidak dianjurkan, sebab Indomie mengandung pewarna tartrazine yang
tidak baik bagi kesehatan apabila dikonsumsi dalam jangka panjang.
memperhatikan aspek kualitas dan kuantitas produknya. Produk PT ISM memiliki kualitas yang tinggi
dari segi rasa, packing dll. Hal tersebut terlihat dari bahan-bahan yang digunakan di setiap
produknya merupakan bahan pilihan. Tepung terigu yang digunakan merupakan kualitas terbaik dari
Bogasari Flour Mils. Rempah-rempah dan bumbu yang terkandung dalam tiap masing-masing rasa
indomie yang merupakan pilihan terbaik dari kekayaan alam nusantara dan diproses dengan sangat
higienis, proses dengan Standard Internasional, dan teknologi berkualitas tinggi. Tambahan
fortifikasi mineral dan vitamin A, B1, B6, B12, Niasin, Asam Folat dan Mineral Zat Besi.
Kemudian Indofood juga membangun beberapa Pabrik di negara lain untuk menekan biaya produksi
dan transportasi.
Australia terletak di sebelah tenggara Indonesia. Pada titik batasnya yang terdekat, Australia dan
Indonesia hanya terpisah beberapa kilometer saja. Pada gambar diatas, terlihat Ibu kota negara dan
ibukota propinsi di Indonesia; Ibukota nasional dan ibukota negara bagian di Australia. Dengan letak
geografis negara Australia dengan negara Indonesia yang lebih dari sekedar dekat, memudahkan
pengiriman (proses eksport-import) produk mie instant dari Indofood menuju ke Australia. Dari segi
biaya penyimpanan gudang, biaya transport, bahkan waktu pengirimanpun akan lebih cepat
dibanding pengiriman produk ke negara lainnya. Ini pulalah yang membuat permintaan pasar
konsumen di Australia semakin meningkat.
Pengoperasian pabrik secara efisien dapat menekan biaya produksidan operasi secara
keseluruhan tanpa mengabaikan kualitas produk yang dihasilkan. layout yang baik mengakibatkan
setiap aktivitas terencana dan memiliki interelasi antara satu dengan yang lainnya.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk ini telah mendesain tata letak ruang produksi yang meliputi mesin-
mesin untuk proses produksi mi instan mulai dari penuangan bahan baku sampai
pengemasan mi instan dengan baik. Hal tersebut bertujuan agar dalam bekerja karyawan biasa
seefisien mungkin. Karena pengoperasian pabrik secara efisien dapat menekan biaya produksi dan
operasi secara keseluruhan tanpa mengabaikan kualitas produk yang dihasilkan. layout yang baik
mengakibatkan setiap aktivitas terencana dan memiliki interelasi antara satu dengan yang lainnya.
Secara umum bisa dibilang bahwa desain layout pabrik ini ikut menentukan efisiensi dalam proses
produksi dan ikut mempengaruhi berapa lama kelangsungan atau kesuksesan kerja suatu industri.
Disamping itu pengaturan desain layout pabrik yang baik bisa mempermudah dalam proses
pengawasan proses produksi dan juga bisa mempermudah pengaturan ulang layout pabrik jika ada
rencana perluasan pabrik dikemudian hari. Sehinga PT Indofood Sukses Makmur Tbk, memiliki
pola untuk proses produksi yaitu bentuk garis lurus, bentuk ini digunakan bila lintasan produksi
pendek, relatif singkat dan hanya mengandung sedikit komponen dan beberapa peralatan produksi.
Pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk, bentuk pola proses produksi ini terlihat pada
penempatan mesinmesin proses mulai dari penuangan bahan baku sampai proses packing secara
berurutan sehinga akan mempermudah karyawan dalam bekerja. Karena akan berpengaruh pada
hasil produksi. Secara garis besar tujuan utama dari tata letak pabrik ialah mengatur area dan
segala fasilitas produksi yang paling ekonomis untuk operasi produksi, aman, dan nyaman sehingga
akan dapat menaikkan moral kerja dan performans dari operator.
Melalui iklan TV “Seenak Bumbu Racikan Sendiri” dan video online “Masa Sih Diracik Tanpa
Pengawet?”, kredibilitas Indofood Racik sebagai merek produk yang terbuat dari bahan-bahan
pilihan dan alami berhasil ditingkatkan terutama di kalangan ibu-ibu yang gemar memasak untuk
keluarga tercinta. Kami juga melakukan berbagai kampanye di media sosial untuk meningkatkan
keyakinan konsumen terhadap Indofood Racik, diantaranya melalui kampanye
“#NikmatnyaRacikanAsli”. Kami mengundang para ibu yang sudah memanfaatkan kepraktisan
Indofood Racik yang disiapkan dengan bahan-bahan alami tanpa bahan pengawet dan memiliki cita
rasa yang otentik, untuk berbagi pengalaman sehingga dapat menjawab keraguan dan kekhawatiran
dari konsumen yang masih belum menggunakan produk ini dan memilih untuk meracik bumbu
sendiri.
Grup Distribusi merupakan aset strategis dan bagian penting dari kegiatan operasional Indofood
yang terintegrasi secara vertikal. Dengan jaringan distribusinya yang luas, Grup ini memastikan
ketersediaan produk-produk kami serta pihak ketiga di seluruh Nusantara. Saat ini, Grup Distribusi
memiliki lebih dari 1.100 distribution/stock point di seluruh Indonesia, yang berlokasi di wilayah
dengan tingkat kepadatan outlet ritel moderen dan tradisional yang tinggi. Sehingga memungkinkan
bagi kami untuk dapat memperdalam penetrasi distribusi, mendistribusikan produk-produk secara
cepat dan efisien tanpa mengesampingkan kesegaran produk, serta menerima informasi
perkembangan pasar terkini dengan cepat.
Indofood’s distribusi group memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia, menembus ke
hampir setiap sudut nusantara. Selain produk-produk Indofood sendiri, Indofood juga
mendistribusikan produk-produk ke pihak ketiga. Jumlah poin saham yang diperluas secara agresif
sejak tahun 2005, memberikan penetrasi yang lebih luas dan lebih dalam efisien melalui rantai
pasokan dan pengiriman. Stock poin berlokasi di daerah-daerah dengan kepadatan tinggi gerai ritel,
termasuk pasar tradisional, memungkinkan masingmasing titik saham untuk melayani wilayah
geografis dekat ditetapkan dalam waktu sesingkat mungkin.
1. Saluran distribusi
Setiap perusahaan barang dan jasa tidak akan lepas dari masalah
penyaluran barang yang dihasilkan atau barang yang akan dijual ke
konsumen. Para Produsen berhak menentukan kebijakan distribusi
yang akan dipilih dan disesuaikan dengan jenis barang serta luasnya
armada penjualan yang akan digunakan. Sedangkan untuk tahapan
distribusi Indomie adalah dari Produsen → Wholeseller → Retailer →
Konsumen. Karena, produk mi instan tahan lama dan tidak mudah
rusak sehingga produk Indomie tidak masalah jika mengunakan
saluran distribusi yang panjang. Contoh saluran
distribusi Wholeseller sudah hampir menyeluruh ke
semua wholeseller-wholeseller besar diseluruh Indonesia seperti
Giant, Hypermart, Carefour dan lain sebagainya, dan juga retailer
seperti Indomaret dan penjual warung-warung kelontong yang
tersebar di seluruh Indonesia
Daftar distributor utama PT. Indofood :
· PT. Indomarco Adi Prima
· PT. Tristama Makmur
· PT. Putri Daya Usaha Utama
· PT. Cemaco Mandiri Corporation
· PT. Cereko Reksa Corporation
Selebihnya di distribusikan melalui lebih dari 50 distributor
dan subdistributor independent, untuk selanjutnya didistribusikan ke
160.000 pedagang eceran di seluruh Indonesia.
Sedangkan untuk di pasar luar negeri seperti di Amerika dan
Australia produk Indomie dapat ditemukan di berbagai supermarket
Asia seperti Lion Supermarket, Marina Food, dan 99 Ranch Market.
2. Wilayah penjualan
Akhir tahun 1980 PT. Indofood mulai bergerak di pasar
Internasional dengan mengekspor mi Instan ke beberapa negara
ASEAN, Timur Tengah, Hongkong, Taiwan, China, Belanda, Inggris,
Jerman, Australia, dan negara-negara di Afrika, bahkan konsumen
dari Nigeria merupakan yang terbesar di seluruh dunia. Untuk di
Indonesia sendiri penjualan Indomie sudah menyeluruh dari sabang
hingga Merauke, bahkan di Yogyakarta agen-agen bekerjasama
dalam menyediakan Indomie dengan warung- warung seperti Burjo
( warung yang menyediakan bubur kacang hijau dan mi instan/mie
goreng sebagai menu utama) yang berjumlah ratusan.
3. Lokasi gerai
Lokasi gerai sudah ada di Indonesia beberapa negara ASEAN
dan juga Amerika dan Eropa. Lokasi pabriknya tersebar di 15 kota,
diantaranya Medan, Pekanbaru, Palembang, Tangerang, Lampung,
Pontianak, Manado, Semarang , Surabaya, Banjarmasin, Makasar,
Cibitung, Jakarta, Bandung dan Jambi, sedangkan cabang tanpa
pabrik yaitu Solo Bali dan Kendari. Hal ini bertujuan agar produk yang
dihasilkan cukup untuk didistribusikan ke wilayah sekitar kota
dimana pabrik berada, sehingga produk dapat diterima oleh
konsumen dalam keadaan segar serta membantu program
pemerintah melalui pemerataan tenaga kerja lokal.
4. Tingkat dan lokasi persediaan
Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki
oulet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap
gudang dapat melayani masing-masing area geografis dalam waktu
yang sesingkat mungkin.
5. Sistem transportasi
Saat ini PT. Indofood sudah memiliki lebih dari 1200
kendaraan operasional yang kegiatan pemasarannya memegang
peranan sangat penting dalam menjual produknya kepada
masyarakat melalui penjualan sendiri yang beroperasi di DKI Jakarta,
Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Sedangkan untuk
wilayah diluar wilayah-wilayah tersebut maka dilakukan penjualan
tidak langsung melalui distributor lalu pengecer dan grosir baru ke
konsumen akhir.
Pelayanan ke pelanggan
Grup CBP memproduksi dan memasarkan berbagai produk konsumen bermerek yang menawarkan
solusi praktis untuk konsumen di segala usia. Kegiatan operasional Grup CBP dijalankan oleh ICBP,
anak perusahaan Indofood yang sahamnya tercatat di BEI sejak bulan Oktober 2010. Sebagian besar
produk makanan Grup CBP merupakan pemimpin pasar dengan merek-merek yang memiliki status
top-of mind di masing-masing kategorinya, dan memperoleh kepercayaan dan loyalitas dari jutaan
konsumen di Indonesia sejak lama.
Grup menjual barang jadi dalam perjanjian distribusi/supply terkait kepada pihak-pihak berelasi
tertentu terutama kepada PT Indomarco Adi Prima (“IAP”) dengan harga yang disepakati tergantung
dari produk.
Produk hasil olah di Indofood adalah Mie Instan. Dengan Brand yaitu Indomie, Supermie, Sarimi dan
Sakura. Masing-masing Brand mempunyai karakteristik dan ciri khas yang berbeda-beda. Pada
Produk Indomie memiliki nilai gizi yang paling tertinggi dari semua brand, misalnya dalam Indomie
Mie instan terdapat mineral seperti Zat besi dan Vitamin. sehingga harga Indomie adalah Mie Instan
dengan harga jual tinggi dan untuk sasaran pemakaian biasanya pada kalangan masyarakat
menengah keatas. Untuk Brand Supermie, mempunyai kharakteristik seperti terdapat penambahan
zat pelembut sehingga cita rasa Supermi semakin baik. Sarimi adalah produk ketiga dari Indofood
yang memiliki spesifikasi untuk masyarakat kalangan menengah kebawah sehingga harga sarimi
cukup terjangkau dan terakhir adalah Sakura, seperti sarimi, mie Sakura juga didistribusikan untuk
kalangan menengah ke bawah.
Diferensiasi produk yang dilakukan oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk. dilakukan untuk
memenangkan persaingan hingga menguasai pangsa pasar. Kepemimpinan biaya rendah dibuktikan
dengan PT Indofood memproduksi mie instan dengan harga yang lebih murah tetapi dengan
menggunakan bahan baku yang sama dengan yang lainnya, contohnya adalah supermi.
Kepemimpinan biaya-rendah dapat diartikan mencapai nilai maksimum sebagaimana yang
diinginkan pelanggan (Tripomo dan Udan, 2005:146-152).
ICBP menjalin kemitraan dengan para wirausahawan Indomie melalui program , yang bertujuan
membagikan praktik-praktik terbaik di bidang kebersihan makanan dan pengelolaan warung makan,
serta meningkatkan kesejahteraan para wirausahawan.
Penetapan harga produk mie instan di Indonesia berbeda dengan produk Indofood lainnya, hal
tersebut dikarenakan dalam menentukan harga mie instan Indofood membidik 2 target pasar yaitu
kalangan menengah ke atas dan kalangan menengah ke bawah. Untuk membidik target menengah
ke atas, Indofood menggunakan Indomie sebagai produk yang digunakan. Dengan sudah dimilikinya
brand mie instan dan produk yang lebih elegan, strategi harga Indomie ditentukan dengan memilih
strategi harga di atas rata-rata pesaing atau sedikit lebih mahal, namun juga diimbangi dengan
kualitas produk yang baik. Sementara itu untuk target mengah ke bawah, Indofood meluncurkan
Supermi dan Sarimi, dan strategi harga yang digunakan ialah menggunakan strategi harga sama
dengan rata-rata pesaing.
Namun di luar negeri, harga Indomie masih tergolong murah jika dibandingkan dengan mie
instan dari negara lain. Indomie dapat dibeli secara satuan per bungkus, dapat juga dibeli dengan
paket per 5 bungkus dan paket 1 kardus yang berisi 30 atau 40 bungkus indomie. Harga indomie
relatif ekonomis, di Indonesia pada tahun 2014 sebesar Rp 1.800,00. Di tahun 2010 indomie dihargai
Rp. 1350,00 per bungkusnya atau sekitar 10 sen dolar Amerika. Di Australia, tahun 2014 indomie
dijual dengan harga 69 sen per bungkusnya atau Rp5.700,00, sedangkan di Amerika Serikat pada
tahun 2009, indomie biasa dijual dengan harga 1 dolar per 3 bungkusnya, dan dapat ditemukan di
berbagai supermarket Asia seperti Lion Supermarket, Marina Foods, atau Ranch 99.
Metode penetapan harga yang dipilih adalah metode mark up pricing, karena dengan metode
ini dapat menentukan laba yang kita inginkan. Selain itu metode ini merupakan metode yang paling
mudah dan hanya menetapkan laba yang di inginkan. Contohnya yaitu laba yang diinginkan dari
penjualan indomie adalah 50%. Cost/unit=Rp 900. Harga mark up=Rp900:(1–0,5)=Rp 1.800/pcs.
Indomie akan dijual dengan harga yang rendah terlebih dahulu. Selain itu indomie akan menjadi
sponsor – sponsor event yang besar dan sumbangan kemanusiaan dengan tujuan agar produk ini
lebih dikenal oleh masyarakat luas. Biaya event dan kemanusiaan dibebankan ke produk=Rp150/pcs.
Image=Rp50/pcs=Rp 200/pcs. Harga akhir yang diambil adalah Rp2.000/pcs
Bahan pengawet merupakan salah satu zat yang memang diperlukan dalam distribusi
makanan yang diawetkan. Tanpa bahan ini maka setiap makanan akan menjadi cepat busuk dan
kadaluwarsa dan tidak layak dimakan atau dikonsumsi. Tentu saja semakin sedikit campuran bahan
pengawetnya akan menjadikan produk ini mahal karena harus ditanggung dengan sistim distribusi
secara khusus yg menghemat waktu dan kalau ada yg kadaluarsa harus dimusnahkan.Tentu saja
produsen makanan akan berhitung dengan cermat mana yang akan didahulukan. Di negara seperti
Taiwan yang menuntut adanya bahan pengawet yang berkadar rendah, maka mie instant akan cepat
kadaluarsa sehingga menjadi lebih sedikit mahal karena cepat rusak.
• Meningkatkan hubungan pelanggan untuk meningkatkan margin
dan menurunkan biaya untuk melayani pelanggan itu.
“Indomie…. Seleraku,” demikian sebuah ‘jingle’ iklan yang nyaris selalu ada pada ingatan masyarakat
tentang produk makanan mie instan. Brand Indomie bahkan nyaris mendunia dengan cakupan pasar
yang mencapai Asia, Timur Tengah dan Amerika Latin.
Indomie sudah hadir cukup mapan menguasai pangsa pasar mie instan di dalam negeri. produk mie
instan ini memang sudah dikenal oleh komsumenkonsumen di banyak negara di belahan dunia.
Bahkan di dalam negeri, begitu kuatnya brand awareness Indomie di benak masyarakat, namanya
kadung melekat sebagai pengganti nama mie instan.
Produk Indofood banyak di promosikan melalui : media elektronik dan cetak yang menarik, papan
billboard di jalan-jalan besar, menjadi sponsor acara, mengadakan ajang lomba membuat jingle
untuk indomie. Salah satu promosi indomie yang cukup unik adalah dengan mengajak konsumen
untuk bercerita pengalaman- nya bersama indomie. Cara ini juga tergolong cukup sukses dilihat dari
antusiasme masyarakat dalam mengirim cerita-ceritanya tersebut dan dimuat dalam media
elektronik yaitu iklan televisi
1. Noodle community
Melalui jaringan Noodle Community, Indofood bisa menjalin
hubungan baik dengan customer. Dalam beberapa negara maju,
noodle atau mie sudah diapresiasi dan memiliki komunitas tersendiri
bagi penggemarnya. Sebagai contoh, Australia memiliki komunitas
bernama Noodle Culture. Ini adalah cara bagi Indomie untuk
menembus pangsa pasar tersebut dan merebut hati komunitas
Noodle Culture.
Bagi orang-orang seperti mereka, memakan mie adalah suatu
bagian dari culinary taste, apalagi dengan bermacam varian rasa. Jadi
mie instant dapat dipandang sebagai makanan yang bercita rasa dan
bukan sekedar makanan darurat seperti pada kondisi bencana alam
yang kita ketahui. Sedangkan untuk negara yang belum memiliki
komunitas ini, Indomie dapat masuk sebagai pioneer untuk
membuat komunitasnya.
Noodle shop di Indonesia yaitu warkop atau warung
kopi.Warkop biasa menjual kopi, susu, dan Indomie. Sesuatu yang
sangat lazim ditemukan di Indonesia, namun langka di negeri lain.
Hal ini dapat dikemas dalam bentuk berbeda. Konsep Noodle Shop
adalah menjadi tempat nongkrong seperti layaknya Coffee Shop,
namun menu utama di sini adalah Indomie.
2. Distribution Channel
Indomie biasanya didistribusikan dalam jumlah besar melalui
supermarket / hypermarket, seperti Carrefour, HERO, WalMart, 7
Eleven dan banyak supermarket lainnya. Selain melalui swalayan,
Indomie juga bisa dijual melalui Warkop atau Noodle Shop yang
diusulkan dalam inovasi ini. Noodle Community yang sebelumnya
diterangkan juga memiliki channel untuk mengadakan event sebagai
sesama pecinta mie, di sinilah Indomie bisa berkonstribusi ke dalam
market tersebut.
3. Partner
Partner penting bagi Indomie dalam proses Go International
adalah Supermarket dan Noodle Shop. Dengan menjadi supplier dari
tempat-tempat tersebut maka Indomie akan memiliki konsumen
tetap dan siap untuk ekspansi ke negara-negara lain.
4. Health institute
Selain itu Indofood memiliki akses dengan institut-institut
kedokteran untuk mengklarifikasi seberapa berbahaya dampak mie
instant yang dikonsumsi secara berlebihan dan penyuluhan
mengenai frekuensi makan mie berikut dengan analisis nutrisi yang
dibutuhkan para pecinta mie supaya tetap hidup sehat dengan
menikmati makanan kesukaan mereka.
5. Supply chain/activity configuration
Yang dibutuhkan oleh Indomie untuk Go International dalam
supply chain dan activity adalah pabrik yang siap untuk dijalankan di
negara-negara besar. Event Management untuk mengadakan event
dengan Komunitas Noodle. Advertising Management untuk
membentuk konsep advertisement yang berbeda-beda sesuai
dengan target market tiap negara. Business Branch Manager sebagai
badan manajemen dari setiap negara tempat ekspansi. Logistik
apabila diperlukan untuk menekan cost dari export.
Peningkatan Proses