Anda di halaman 1dari 9

Lingkungan Internal (Mikro)

1. Konsumen
Konsumen indomie tidak hanya ada di indonesia saja tetapi berada di australia.
Indomie merupakan makanan kegemaran di asutralia, hal ini bisa dilihat dari toko-toko yang
selalu kehabisan stok karena permintaan akan indomie di australia cukup banyak. Hal ini juga
di dukung oleh kebiasaan masyarakat australia yang membutuhkan makanan cepat saji karena
kapadatan jam kerja dan banyaknya netizen. Di Australia, tahun 2009 indomie dijual dengan
harga 25 sen per bungkusnya atau AUD 10 untuk satu kardus berisi 40 bungkus indomie,
sedangkan di Amerika Serikat pada tahun 2009, indomie biasa dijual dengan harga 1 dolar
per 3 bungkusnya.
2. Pesaing
Salah satu kompetitior indomie adalah mie sedap, mie sedap masuk ke pasar dengan harga
yang lebih murah dibandingkan dengan harga yang ditawarkan indomie. Sehingga konsumen
yang terpengaruh harga akan lebih memilih mie sedap.
Pesaing indomie di australia adalah makanan pasta. Tetapi tetap saja indomie dapat lebih
unggul karena indomie memiliki ke khasan rasa dan harga yang lebih murah harga 1 dolar
per 3 bungkus, dan penyajiannya juga mudah serta cepat.
Metode promosi yang digunakan adalah terutama melalui iklan di media elektronik dan
cetak, mensponsori berbagai acara, serta instalasi iklan billboard secara luas. Indomie sangat
dikenal dengan taglinenya, "Indomie Seleraku".Pada tahun 2008 Indomie melakukan inovasi
dalam promosinya dengan mengadakan event Indomie Jingle Dare, sebuah ajang kompetisi
bagi pelajar tingkatan SMA untuk membuat jingle bagi iklan Indomie.
3. Pemasok
Grup Indofood merupakan perusahaan Total Food Solutions, dengan kegiatan usaha yang
mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan
bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar. Sebagai perusahaan
terkemuka dalam industri makanan olahan di Indonesia, kegiatan operasional. Grup Indofood
didukung oleh sistem distribusi yang ekstensif sehingga produk-produknya sangat dikenal di
seluruh nusantara. Produk-produk Grup Indofood antara lain mi instan, dairy, bumbu
penyedap makanan, makanan ringan, makanan bayi, tepung terigu, pasta, biskuit, minyak
goreng, margarin dan shortening. Merek-merek produk Grup Indofood merupakan merek
terkemuka di pasar domestik, dikenal konsumen sebagai produk berkualitas dengan harga
terjangkau dan tersedia di berbagai pelosok Indonesia.
4. Chanel of distribution
Setiap perusahaan barang dan jasa tidak akan lepas dari masalah penyaluran barang yang
dihasilkan atau barang yang akan dijual ke konsumen. Para produsen berhak menentukan
kebijakan distribusi yang akan dipilih dan disesuaikan dengan jenis barang serta luasnya
armada penjualan yang akan digunakan. Jika perusahaan berada dalam persaingan yang
semakin tajam, perusahaan harus segera mengadakan penelitian terhadap pasarnya. Penelitian
tersebut untuk mengetahui kebutuhan serta selera konsumen dan jika mungkin menstimulir
permintaan serta menciptakan langganan (Kotler, 2006). Ada beberapa alternatif yang
mungkin dipilih penjual dalam mendistribusikan produknya kepada konsumen, yaitu :
(1) manufaktur konsumen,
(2) manufaktur pedagang eceran konsumen,
(3) manufaktur pedagang besar pedagang eceran konsumen
(4) manufaktur agen pedagang besar pedagang eceran konsumen
Dan berdasarkan survey yang dilakukan oleh Qasa Consulting, kekuatan distribusi Indomie
terbukti, dalam The Most Powerfull Distribution Performance tahun 2007, yang mencapai
95%. Karena pendistribusian indonmie sangat baik, maka Indomie mudah di dapatkan oleh
kosumen dimanapun.
5. Sumber daya manusia
Dengan total tenaga kerja sekitar 62 ribu, Indofood percaya bahwa karyawan adalah salah
satu kelompok paling penting dari stakeholder dan unsur penting dalam keberhasilan terus.
Perseroan percaya bahwa setiap karyawan memiliki kapasitas untuk berprestasi dan
memberikan kontribusi bagi keberhasilan tidak hanya perusahaan, tetapi bangsa itu sendiri.
Indofood akan terus berjuang sepanjang tahun untuk lebih lanjut membina hubungan baik di
semua tingkat staf dan manajemen untuk saling menguntungkan. Program pelatihan juga
akan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam rangka untuk
membantu semua divisi dalam mempertahankan pangsa pasar dan keuntungan di pasar yang
semakin kompetitif. Berbagai program pelatihan akan disajikan dalam setahun, sementara
Program Pengembangan Manajerial akan diperluas ke dalam divisi-divisi lain dari
perusahaan setelah peluncuran yang sukses di Memasak Minyak & Lemak dan Makanan
Bumbu Divisi.
Lingkungan Eksternal (Makro)
1. Ekonomi
Menurut catatan Bursa Efek Jakarta tahun 1994, PT. Indofood berhasil menguasai 90% pasar
mie instant di Indonesia. Sedangkan untuk di Australia, Indofood dengan kategori mie instant
berhasil menguasai hingga 70%. Oleh karena itu, harga Indomie di Australia sendiri senilai
69 sen atau kurang lebih Rp. 5700,-. Selain Indomie, Indofood memproduksi sejumlah merek
mi instan lainnya, seperti Sarimi dan Supermi. Namun, Indomie menjadi penyumbang
terbesar bagi pendapatan dari divisi mi instan Indofood. Pada 2009 lalu, total nilai penjualan
mi instan meningkat 7,2 persen menjadi Rp11,68 triliun dari Rp10,90 triliun di 2008.
Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya volume penjualan dan kenaikan harga pada 2008 dan
2009. Peningkatan penjualan dan turunnya biaya produksi menaikkan marjin laba usaha
divisi ini menjadi 11,8 persen pada tahun 2009 dari 4,1 persen pada 2008. Sudah bertahun-
tahun PT. Indofood bertahan di pasar Australia bahkan begitu digemari oleh warga Australia.
Daur hidup produknyapun, tetap berada di puncaknya bahkan mengalahkan mie instant dari
negaranya sendiri maupun negara luar lainnya. Tetapi dengan harga Indomie yang begitu
tinggi dibandingkan di Indonesia, perusahaan tetap saja harus membayarkan pajak usaha dari
keuntungan yang diperoleh perusahaan. Hingga kini, permintaan Australia terhadap produk
PT. Indofood tetap meningkat dari tahun ke tahun. Itu yang membuat perusahaan ini bertahan
di pasar Australia hingga sekarang
2. Sosial dan Budaya
Faktor social dan budaya, menitikberatkan kepada tata nilai dan sikap dari masyarakat. PT.
Indofood melihat dan menyesuaikan terlebih dahulu produknya sebelum akhirnya mampu
menguasai pasar baik di dalam negeri maupun diluar seperti Australia. Tata nilai dan sikap
masyarakat mempengaruhi :
- Gaya hidup masyarakat cenderung menyukai sesuatu yang instan seperti halnya pangsa pasar
Indofood di luar negeri seperti Australia, mayoritas masyarakatnya mayoritas orang-orang
yang sibuk sehingga hal ini menjadi peluang bagi Indofood untuk memasuki pasar yang akan
mempengaruhi pada permintaan produk terhadap perusahaan.
3. Teknologi
PT. Indofood harus memahami pengaruh perubahan faktor teknologi terhadap kegiatan
operasional perusahaan serta pemahaman tentang kemampuan perusahaannya dalam
menciptakan produk. Perkembangan teknologi ini, selain dengan menunjang tercapainya
tujuan perusahaan dapat juga menjadi ancaman bagi merosotnya produktifitas perusahaan.
Perusahaan Indofood yang dibentuk di Australia, pastinya memiliki mesin-mesin canggih
untuk memenuhi permintaan masyarakat Australia terhadap Indomie. Teknologi lain seperti
internet dan social-network lain juga ditempuh PT. Indofood untuk memasarkan produknya.
4. Demografi
Pemasaran Indomie dari perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur ini menargetkan kepada
konsumen dengan rentang usia diatas 3 tahun. Karena akan kurang pantas jika dikonsumsi
oleh batita (bayi dibawah tiga tahun) mereka masih membutuhkan asupan gizi yang lebih
baik, makanan-makanan bermanfaat bagi pertumbuhan mereka. Tetapi apabila untuk
dikonsumsi sekali-kali tidak apa-apa. Dari sisi jenis kelamin, dapat dikonsumsi oleh pria
maupun wanita. Dari sisi penghasilan, harga mie instant Indomie sendiri masih cukup
terjangkau di Australia bila dibandingkan dengan rata-rata penghasilan warga mereka per
tahun.
5. Geografi
Australia saling berbagi lautan dengan tetangga-tetangganya yang terdekat, yakni Indonesia
dan Papua Nugini. Australia terletak di sebelah tenggara Indonesia. Pada titik batasnya yang
terdekat, Australia dan Indonesia hanya terpisah beberapa kilometer saja. Pada gambar diatas,
terlihat Ibu kota negara dan ibukota propinsi di Indonesia; Ibukota nasional dan ibukota
negara bagian di Australia. Dengan letak geografis negara Australia dengan negara Indonesia
yang lebih dari sekedar dekat, memudahkan pengiriman (proses eksport-import) produk mie
instant dari Indofood menuju ke Australia. Dari segi biaya penyimpanan gudang, biaya
transport, bahkan waktu pengirimanpun akan lebih cepat dibanding pengiriman produk ke
negara lainnya. Ini pulalah yang membuat permintaan pasar konsumen di Australia semakin
meningkat.

6. Politik dan Hukum


Pengaruh politik dan hukum terhadap industri sapi potong dapat dinilai dari berbagai
peraturan maupun kesepakatan berbagai pihak yang terkait, misalnya kesepakatan WTO dan
AFTA yang berskala internasional, atau Peraturan Daerah (Perda) yang lingkupnya lebih
sempit. Hukum dagang PT. Indofood, yang pada awalnya didirikan dengan nama PT.
Panganjaya Intikusuma berdasarkan akta pendirian no.228 yang kemudian diubah dengan
akta no. 249, dan akta no.171 tanggal 15 november 1994. Tujuan utama didirikannya PT.
Indofood adalah memproduksi makanan olahan (khususnya mie instant), pengolahan gandum
menjadi tepung terigu, industri makanan terpadu, distribusi, perkebunan, dan pengolahan
kelapa sawit.
Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis di dalam manajemen perusahaan atau di dalam
organisasi yang secara sistematis dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana
yang matang untuk mencapai tujuan, baik itu tujuan jangka pendek maupun tujuan jangkan
panjang.

a) Strenght (Kekuatan)
Berikut ini adalah kekuatan dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk, yaitu sebagai berikut:
1. Keahlian dalam cita rasa Indonesia (rasa yang enak dan lezat)
2. Produksi rendah biaya
3. Jangkauan distribusi luas
4. Memiliki satu group yang menangani pendistribusian produk-produknya
(PT. Group Distribusi Indofood),
5. Kecepatan dalam menjangkau konsumen
6. Memiliki banyak anak perusahaan,
7. Brand yang sudah terkenal lama oleh masyarakat Indonesia terutama produk Mie
8. Memliki Sumber Daya Manusia yang besar sehingga mampu produksi yang besar
Pula
9. Terus melakukan inovasi untuk menghasilkan cita rasa mie yang sesuai dengan
Konsumen.
10. Telah merambah pasar Luar Negeri
b) Weakness (Kelemahan)
Berikut ini adalah kelemahan dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk, yaitu sebagai berikut:
1. Terlalu banyak Brand yang dikeluarkan
2. Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat oleh Indofood
3. Permintaan pasar yang belum terpenuhi
4. Produk memakai MSG (Monosodium Glutamate)
5. Besarnya biaya pemasaran yang digunakan
6. Ketersediaan bahan baku yang belum mencukupi khususnya produksi di Luar Negeri
c) Opportunities (Peluang)
Berikut ini adalah peluang dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk, yaitu sebagai berikut:
1. Pertumbuhan pasar yang terus meningkat, baik di kalangan bawah, menengah, maupun atas
2. Segementasi pasar yang tidak terlalu signifikan karena produk yang dihasilkan terus
menyesuaikan untuk dikonsumsi pria atau wanita, baik tua maupun muda
3. Memanfaatkan e-bussines dalam membantu mengembangkan pangsa pasar dan
memperkenalkan prosuk melalui internet, karena pengguna internet sama dengan masyarakat
konsumen
4. Melakukan ekspansi ke luar negeri
5. Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis
6. Melakukan diversifikasi terhadap produk lain
7. Pasar domestik maupun luar negeri masih terbuka lebar
8. Naiknya harga makanan pokok
9. Pola hidup masyarakat akan mie instant yang cukup tinggi
d) Threats (Ancaman)
Berikut ini adalah ancaman dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk, yaitu sebagai berikut:
1. Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun inovasi
2. Tidak fokus terhadap satu jenis produk
3. Terus dihadapi dengan pesaing-pesaing baru dengan jenis produk yang sama
4. Adanya kompetitor sejenis yang cukup banyak
5. Kemungkinan adanya anti MSG dan zat bahaya lainnya
Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi
sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai berikut:

1) Manajer Umum (General Manager)


Manejer utama mempunyai wewenang tertinggi perusahaan yang bertanggung jawab atas
berlangsungnya segala kegiatan perusahaan meliputi memimpin mengatur, membimbing dan
mengarahkan organisasi perusahaan, dimana kegiatan tersebut untuk mencapai prestasi yang
tinggi dalam menghasilkan produk-produk berkualitas dengan jaminan sistem mutu yang selalu
terjaga dan dilaksanakan secara konsisten.

2) Manajer Pabrik (Factory Manager)


Manajer pabrik bertugas dan bertanggung jawab dalam mengatur dan mengawasi kegiatan yang
berhubungan dengan produksi dan mengambil tindakan untuk kelancaran jalannya proses
produksi. Selain itu manajer pabrik memiliki tugas dan tanggung jawab: (1) Merencanakan,
mengkoordinasi, mengarahkan dan mengendalikan kegiatan manufacturing yang meliputi PPIC,
produksi, teknik purchasing dan gudang untuk memperlancar proses pencapaian sasaran
perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang. (2) meningkatkan usaha dalam bidang
peningkatan mutu produk, produktifitas kerja dan pengendalian biaya operasional secara
kontinu. (3) Mengatur dan mengendalikan proses manufacturing sesuai dengan standar yang
ditentukan.
Supervisor Produksi (Production Supervisor)
Supervisor produksi bertugas menyempurnakan organisasi, prosedur dan sistem kerja guna
pencapaian dalam semua aspek. Menyediakan kebutuhan sarana dan fasilitas kerja sesuai
dengan persyaratan.

Manajer Teknik (Manager Technical)


Bertugas merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan teknik sehingga dapat
menjamin kelancaran operasional mesin produksi dan sarana penunjang. Membuat
perencanaan kerja yang diselaraskan dengan tujuan manajemen khususnya dalam kegiatan
yang menyangkut teknik. Menjaga pelaksanaan perawatan dan perbaikan mesin.

Manajer Gudang (Warehouse Manager)


Manajer gudang bertugas merencanakan dan mengendalikan kegiatan pergudangan, sehingga
tercapai tujuan utamanya, diantaranya keamanan, keakurasian jumlah dan kebutuhan barang
yang dikelola, dengan melaksanakan sistem dan prosedur yang telah ditetapkan manajemen.
Menerapkan prosedur kerja, termasuk syarat-syarat, keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
untuk menjaga dan memelihara semua aset perusahaan berupa aset tetap atau aset tidak tetap.
Menjaga kelancaran dan pelaksanaan semua kegiatan arus transaksi barang melalui penentuan
tata letak gudang serta penunjang tenaga pelaksana, agar tercapai pemanfaatan fasilitas dan
optimalisasi tenaga kerja.

Supervisor PPIC
Supervisor ini bertugas merencanakan jadwal produksi dan mengendalikan pengadaan bahan
baku (Raw Material)/RM dan barang jadi (Finish Good)/FG. Merencanakan kedatangan RM untuk
menunjang kelancaran proses produksi sesuai jadwal yang telah dibuat. Membuat jadwal
produksi berdasarkan Confirmed Weekly Order (CWO) yang diterima. Memantau tingkat
persediaan dari gudang RM maupun FG sehingga standard dan persediaan penyangga tetap
terjaga.
3) Manajer Pengembangan dan Pengawasan Mutu Produk (Branch Process Development
and Quality Manager)
Manajer PDQC bertugas dan bertanggung jawab dalam memeriksa bahan baku, bahan
tambahan, produk jadi, dan bahan pengemas. Mengawasi analisa kualitas produksi,
bertanggung jawab atas kelengkapan laboratorium untuk analisa dan pengembangan produk.
Selain itu BPDQC bertugas dan bertanggung jawab: (1) Mengendalikan semua kegiatan
departemen PDQC dalam aspek proses pengendalian mutu untuk menjamin kelangsungan
aktifitas perusahaan. (2) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan GLP dan Kalibrasi di
laboratorium serta GNP dan HACCP diproses produksi. (3) Mengendalikan semua kegiatan
pengendalian mutu pada proses awal pengawasan mutu dan hasil pengawasan serta
pengembangan produk. (4) Mengatur dan merencanakan kerja, kebutuhan kerja tenaga kerja,
alat bantu dan fasilitas kerja selama masih dalam batas-batas standar baku yang diselaraskan
dengan rencana manajemen. (5) Menilai/mengevaluasi kerja staff departemen PDQC.

Supervisor Pengawasan Mutu Proses (Quality Control Process Spv)


Supervisor pengawasan mutu proses bertugas membantu BPDQC dalam hal sistem
pengendalian mutu proses produksi. Memantau & mengendalikan kualitas proses produksi dan
produk jadi, sesuai standar mutu yang ditetapkan. Memantau pekerjaan QC Process Spv & bagian
administrasi. Melakuaka perbaikan mutu dan cost peralatan untuk kebutuhan analisis.
Supervisor Pengawasan Mutu Bahan Baku/Produk Jadi (Quality control Raw Material/Finished Good
Spv)
Supervisor pengawasan mutu bahan baku/produk jadi bertugas membantu BPDQC dalam hal
pengendalian mutu RM & FG serta pengembangan proses produksi. Melakukan pengawasan
secara langsung terhadap proses Incoming Quality Control (IQC), Outgoing Quality Control (OQC)
yang meliputi koordinasi QC Field RM & FG serta pelaksanaan penerbitan hasil analisa IQC dan
OQC sehingga aktivitas kerja bisa berjalan lancar. Melakukan koordinasi tugas IQ RM & FG,
OQC RM & FG serta mengembangkan proses. Menjaga kelancaran tugas penerimaan RM/FG
dan OQC RM/FG. Mengawasi pelaksaan GMP HACCP dan SOP pada pergudangan. Mewakili
BPDQC jika tidak ada. Memantau, mengevaluasi standar mutu yang telah ditetapkan.
4) Manajer Keuangan (Finance and Accounting Manager)
Manajer keuangan bertugas dan bertanggung jawab merencanakan,
menyiapkan budget dan planning (AOP) untuk menentukan tujuan yang harus dicapai. Memonitor
kegiatan operasional dalam hal aspek financial supaya sejalan dengan AOP.
Menandatangani bank instrument (Cek, transfer bank) sesuai dengan batasan yang ditetapkan
perusahaan. Verifikasi setiaap pengeluaran biaya ataupun pembelian aset dan penggunaan
dana lainnya sesuai dengan batasan yang ditetapkan oleh perusahaan. Menetapkan pelasanaan
sistem dan prosedur yang berkaitan dengan keuangan.
5) Manajer Personalia (Branch Personnerl Manager)
Manajer personalia memiliki fungsi merencanakan, mengkordinir, mengarahkan dan
mengendalikan kegiatan kepersonaliaan yang meliputi hubungan industrial, administrasi
kepegawaian, keamanan, kehumasan, dan pelayanan umum untuk mendukung proses
pencapain tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Selain itu manajer
personalia memiliki tugas dan tanggung jawab menciptakan hubungan industrial yang harmonis
untuk mencapai ketenangan industrial (ketenangan kerja dan ketenangan usaha) dilingkungan
perusahaan. Menyelenggarakan syarat-syarat dan kondisi kerja dalam rangka mewujudkan hak
dan kewajiban karyawan dan administrasi kepegawaian secara tepat sebagai syarat untuk
meningktkan produktifitas kerja yang optimal. Memberikan dukungan dan pelayanan kepada
seluruh pihak agar dapat mencapai standar kerja secara optimal. Membuat analisa
pengembangan organisasi secara berkala dan secara aktif ikut mendukung kegiatan-kegiatan
pengembangan mutu/Total Quality Management (TQM). Turut serta melaksanakan program
HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point).
6) Manajer Pemasaran (Areaa Sales and Promotion Manager)
Manajer pemasaran memiliki tugas dan tanggung jawab dalam mengkoordinir distribusi produk
ke daerah pemasaran, melakukan tugas penjualan dan permintaan produk, menyiapkan rencana
penjualan dan permintaan produk, merencanakan dan membuat rancangan promosi, serta
membuat rencana penjualan dan permintaan produk.

7) Purcashing Office
Purchasing memiliki tugas dan wewenang dalam menetapkan dan memelihara prosedur
pembelian untuk mengendalikan aktifitas pembelian, mengesahkan dokumen pembelian
sebelum dokumen dikirim ke pemasok dan memilih serta mengevaluasi pemasok yang telah
ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai