Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS PELUANG PASAR

”PRODUK INDOMIE”

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Nur Alam La Nafie, S.E., M.B.A.

DISUSUN OLEH:
Excel H.A Paotonan (35121097)
2B D3 ADMINISTRASI BISNIS

JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2022/2023
RISET ANALISIS PEMASARAN “INDOMIE”

A. PT INDOFOOD CBP
Indomie adalah merek mi instan yang diproduksi oleh Indofood CBP, anak
perusahaan Indofood di Indonesia. Indofood sendiri merupakan produsen mi instan
terbesar di dunia, dengan 16 pabrik, 15 miliar paket Indomie diproduksi setiap tahun.
Indomie juga diekspor ke lebih dari 60 negara di dunia. Pasar ekspor utama Indofood
termasuk Timor Leste, Australia, Papua Nugini, Arab Saudi, Taiwan, dan negara-
negara lain di Eropa, Afrika, Timur Tengah dan Asia.[2] Di luar pabrik utamanya di
Indonesia, Indomie telah diproduksi di Nigeria sejak 1995 dimana produk tersebut
merupakan merek yang populer. Indofood memiliki pabrik pembuatan mi instan
terbesar di Afrika.

B. ANALISIS PRODUK INDOMIE


1. PRODUCT
Satu Bungkus Indomie standard memiliki massa 85 gram, dan terdapat 2
sachet berisi 5 bumbu-bumbu yang disertakan, yakni: kecap, saus sambal, minyak
palm, bubuk perasa dan bawang goreng, selain itu juga tersedia dalam versi jumbo
dengan massa 120 gram. Produk yang diproduksi oleh Indomie adalah mie
berkualitas tinggi dengan berbagai macam varian. Ada Indomie goreng, Indomie
rasa soto, Indomie Kari Ayam, dan bahkan ada Indomie citarasa tradisional seperti
rasa soto makassar dan soto Madura. Hal tersebut menunjukan bahwa Indomie
ingin terus memberikan mie yang berkualitas kepada konsumennya, dengan juga
terus melakukan inovasi untuk menghasilkan cita rasa mie yang sesuai dengan
selera konsumen.
2. PRICE (Harga)
Indomie selain dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan paket 5 bungkus
atau paket 1 kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga Indomie juga sangat murah
dan terjangkau bagi semua kalangan masyarakat, di Indonesia, perbungkus indomie
dihargai hanya sekitar Rp.3000 perbungkus.
3. PLACE
Group Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di Indonesia,
menembus sampai hampir ke setiap sudut kepulauan. Jumlah titik stok (gudang)
semakin diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu
menyediakan penetrasi yang lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran.
Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail yang banyak,
termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing
area geografis dalam waktu yang singkat.
4. PROMOTION
Indomie Mengiklankan produkknya dengan tagline “INDOMIE SELERAKU”,
Mereka mengiklankan produknya di media social seperti facebook, twiter,
Instagram serta yang paling sering kita lihat di iklan TV dan menjadi sponsor
acara.

C. KOMPETISI PASAR
Selama 3 dekade Indomie menjadi penguasa pasar mie instant di Indonesia. Pada
tahun 2002 indomie menjadi penguasa 90% pangsa pasar sebagai Dominant market
leader. Indofood sempat turun memainkan pasarnya sehingga kesempatan ini
dimanfaatkan oleh pendatang baru mie sedap dari WingdFood dan Mie Kare dari
tua group.
Persaingan cepat ini mengakibatkan indomie kehilangan Sebagian pangsa
pasarnya. Market share yang mencapai 90% menjadi 70%. Penjualan Indofood
tetap naik, namun ada sebagian pasar – bisa jadi konsumen baru – yang direbut
oleh merek baru. Sehingga di pasar yang sebenarnya tumbuh, pertumbuhan pasar
Indofood – karena besarnya – tidak mampu mengimbangi pertumbuhan pasar
secara total. Menyadari hal ini, Indofood ”bangkit” dari tidurnya. Raksasa mie
instant ini mengerahkan seluruh brand-nya untuk bertahan dan
mengembalikan market shareyang direbut kompetitor.

D. ANALISIS SWOT PRODUK INDOMIE

1. Strength ( Kekuatan )
 Kaya akan cita rasa
 Produksi rendah biaya
 Jangkauan distribusi luas
 Kecepatan dalam menjangkau konsumen
 Brand yang sudah terkenal hingga ketingkat internasional
2. Weakness (Kelemahan)
 Terlalu banyak Brand yang dikeluarkan
 Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat oleh Indofood
 Permintaan pasar yang belum terpenuhi
 Mengandung zat yang berbahaya bagi tubuh seperti MSG
3. Threat (Ancaman)
 Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun
inovasi
 Tidak fokus terhadap satu jenis produk
 Penelitian-penelitian yang dilakukan oleh para ahli gizi mengeni kandungan
zat yang ada di Indomie terhadap produk lain
 Menciptakan mie dengan bahan-bahan yang lebih sehat seperti bahan-
bahan organik
4. Opportunity (peluang)
 Melakukan ekspansi ke luar negeri
 Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis
 Melakukan diversifikasi terhadap produk lain
5. Political
 Pemerintah yang menaikan harga bahan baku, dampaknya harga produk
indomie akan naik atau juga ukurannya menjadi lebih kecil dengan harga
tetap.
 Pemerintah yang menaikan harga bahan bakar atau BBM akan berdampak
pada peningkatan ongkos produksi, maka biaya ongkos produksinya
meningkat.
6. Economy
 Ketika gejala inflasi sedanng melanda, penjualan indomie bias dikatakan
stabil karena harganya yang terjangkau bagi semua kalangan masyarakat.
7. Social
 Gaya hidup masyarakat yang ingin praktis, maka kesempatan indomie
untuk memasarkan produknya lebih luas dengan varian terbaru.
 Orang zaman sekarang yang lebih suka makanan herbal (tidak mengandung
bahan kimia) akan berfikir ulang untuk membeli indomie yang
mengandung MSG.
8. Technology
 Fokus pemerintah yang sangat mendukung kemajuan teknologi sangat
berpengaruh karena indomie bisa diproduksi lebih banyak lagi tiap harinya.
 Dengan kemajuan teknologi kita dapat mempromosikan indomie varian –
varian terbaru dengan memanfaatkan teknologi internet.

Anda mungkin juga menyukai