”PRODUK INDOMIE”
DOSEN PENGAMPU:
Dr. Nur Alam La Nafie, S.E., M.B.A.
DISUSUN OLEH:
Excel H.A Paotonan (35121097)
2B D3 ADMINISTRASI BISNIS
A. PT INDOFOOD CBP
Indomie adalah merek mi instan yang diproduksi oleh Indofood CBP, anak
perusahaan Indofood di Indonesia. Indofood sendiri merupakan produsen mi instan
terbesar di dunia, dengan 16 pabrik, 15 miliar paket Indomie diproduksi setiap tahun.
Indomie juga diekspor ke lebih dari 60 negara di dunia. Pasar ekspor utama Indofood
termasuk Timor Leste, Australia, Papua Nugini, Arab Saudi, Taiwan, dan negara-
negara lain di Eropa, Afrika, Timur Tengah dan Asia.[2] Di luar pabrik utamanya di
Indonesia, Indomie telah diproduksi di Nigeria sejak 1995 dimana produk tersebut
merupakan merek yang populer. Indofood memiliki pabrik pembuatan mi instan
terbesar di Afrika.
C. KOMPETISI PASAR
Selama 3 dekade Indomie menjadi penguasa pasar mie instant di Indonesia. Pada
tahun 2002 indomie menjadi penguasa 90% pangsa pasar sebagai Dominant market
leader. Indofood sempat turun memainkan pasarnya sehingga kesempatan ini
dimanfaatkan oleh pendatang baru mie sedap dari WingdFood dan Mie Kare dari
tua group.
Persaingan cepat ini mengakibatkan indomie kehilangan Sebagian pangsa
pasarnya. Market share yang mencapai 90% menjadi 70%. Penjualan Indofood
tetap naik, namun ada sebagian pasar – bisa jadi konsumen baru – yang direbut
oleh merek baru. Sehingga di pasar yang sebenarnya tumbuh, pertumbuhan pasar
Indofood – karena besarnya – tidak mampu mengimbangi pertumbuhan pasar
secara total. Menyadari hal ini, Indofood ”bangkit” dari tidurnya. Raksasa mie
instant ini mengerahkan seluruh brand-nya untuk bertahan dan
mengembalikan market shareyang direbut kompetitor.
1. Strength ( Kekuatan )
Kaya akan cita rasa
Produksi rendah biaya
Jangkauan distribusi luas
Kecepatan dalam menjangkau konsumen
Brand yang sudah terkenal hingga ketingkat internasional
2. Weakness (Kelemahan)
Terlalu banyak Brand yang dikeluarkan
Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat oleh Indofood
Permintaan pasar yang belum terpenuhi
Mengandung zat yang berbahaya bagi tubuh seperti MSG
3. Threat (Ancaman)
Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun
inovasi
Tidak fokus terhadap satu jenis produk
Penelitian-penelitian yang dilakukan oleh para ahli gizi mengeni kandungan
zat yang ada di Indomie terhadap produk lain
Menciptakan mie dengan bahan-bahan yang lebih sehat seperti bahan-
bahan organik
4. Opportunity (peluang)
Melakukan ekspansi ke luar negeri
Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis
Melakukan diversifikasi terhadap produk lain
5. Political
Pemerintah yang menaikan harga bahan baku, dampaknya harga produk
indomie akan naik atau juga ukurannya menjadi lebih kecil dengan harga
tetap.
Pemerintah yang menaikan harga bahan bakar atau BBM akan berdampak
pada peningkatan ongkos produksi, maka biaya ongkos produksinya
meningkat.
6. Economy
Ketika gejala inflasi sedanng melanda, penjualan indomie bias dikatakan
stabil karena harganya yang terjangkau bagi semua kalangan masyarakat.
7. Social
Gaya hidup masyarakat yang ingin praktis, maka kesempatan indomie
untuk memasarkan produknya lebih luas dengan varian terbaru.
Orang zaman sekarang yang lebih suka makanan herbal (tidak mengandung
bahan kimia) akan berfikir ulang untuk membeli indomie yang
mengandung MSG.
8. Technology
Fokus pemerintah yang sangat mendukung kemajuan teknologi sangat
berpengaruh karena indomie bisa diproduksi lebih banyak lagi tiap harinya.
Dengan kemajuan teknologi kita dapat mempromosikan indomie varian –
varian terbaru dengan memanfaatkan teknologi internet.