Anda di halaman 1dari 26

(P2MW)

Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha 2022

“SI MANIS CAP BANGKENG BUKIT (Gula Jahe Asli Minumam


Sehat Penambah Stamina dan Vitalitas”

Ketuan Tim
NURFADILLAH
105391100820

Universitas Muhammadiyah Makassar


2022
I. Latar Belakang

Setelah memperhatikan semakin meningkatnya jumlah pengangguran dan kurangnya


pengetahuan di masyarakat untuk memanfaatkan peluang bisni, di karenakan kurangnya
pengetahuan akan pemanfaatan sumberdaya yang ada dan menyebabkan semakin meningkatnya
kerisis ekonomi di masyarakat, di karenakan kurangnya pemikiran yang luas untuk menciptakan
lapangan pekerjaan baru, yang dapat membantu meningkatkan perekonomian bagi keluarga dan
masyarakat.Berwirausaha merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menjadikan
jalan keluardari permasalahan tersebut, banyak cara yang dilakukan dalam berwirausaha,
misalnya mengolah barang mentah menjadi produk ataupun barang setengah jadi menjadi suatu
produk yang mempunyai nilai jual yang cukup tinggi sehingga dapat dinikmati para konsumen.
Oleh karena itu penulis menciptakan suatu hasil atau produk yang memiliki nilai jual, penulis
membuat produk “SI MANIS CAP GUNUNG BANGKENG BUKIT (Gula Semut Jahe Asli
Minuman Sehat Penambah Stamina dan Vitalitas” Produk ini berbahan dasar nira dan jahe yang
sangat mudah di dapatkan, akan tetapi masyarakat kurang akan pengolahannya, sehingga tidak
menyadari bahwa nira ini jika di olah menjadi gula semut yang menarik dapat memiliki harga
jual yang cukup tinggi.
Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2018 Desa Bukit Harapan Kecamatan
Gantarang Kabupaten Bulukumba merupakan desa dengan luas wilayah 2,83 km2 . Desa terdiri
dari penduduk laki-laki sejumlah 1.584 jiwa dan penduduk perempuan sejumlah 1.532 jiwa
dengan total penduduk 3.116 jiwa. Desa Ujung–ujung memiliki wilayah perkebunan yang cukup
luas yaitu sekitar 7,83 Ha. Salah satu hasil perkebunan yang mendominasi yaitu kelapa.
Pemanfaatan kelapa yang dilakukan oleh masyarakat sekitar yaitu pembuatan gula kelapa. Gula
kelapa yang dikenal juga dengan nama gula jawa atau gula merah adalah salah satu bahan
pemanis untuk pangan yang berasal dari pengolahan nira kelapa. Selain sebagai pemanis, gula
kelapa juga berfungsi sebagai pemberi warna coklat. Gula semut adalah gula kelapa berbentuk
bubuk yang dapat dibuat dari nira palma, yaitu suatu larutan gula cetak palma yang telah dilebur
kembali dengan penambahan air pada konsentrasi tertentu (Suroso dan Suyitno, 2014). Kualitas
gula semut yang dihasilkan sangat ditentukan oleh bahan baku utamanya yaitu gula kelapa.
Bentuk gula semut yang serbuk menyebabkan gula mudah larut sehingga praktis dalam
penyajian, mudah dikemas dan dibawa, serta daya simpan yang lama karena memiliki kadar air
yang rendah (Febrianto, 2011). Disamping kelebihannya, gula semut memiliki kelemahan yaitu
proses pembuatan yang tidak mudah serta memiliki pH yang terlalu rendah. pH atau derajat
keasaman yang terdapat pada bahan baku sangat mempengaruhi proses kristalisasi pembuatan
gula semut karena adanya jumlah gula pereduksi yang terbentuk. Adanya gula pereduksi yang
tinggi akan mengikat air lebih banyak karena komponen OHmengikat H+ dari udara (proses
hidrolisis). Jahe adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan
obat. Secara umum jahe mempunyai manfaat untuk menghangatkan tubuh. Selain itu jahe juga
memiliki manfaat untuk melancarkan pencernaan, mengurangi rasa sakit datang bulan, dan
membantu proses detoksifikasi. Agar dapat memanfaatkan jahe secara praktis, maka jahe perlu
diolah dan dikemas dengan baik. Hal ini dapat dilakukan dengan mencampurkan jahe dengan
gula semut. Adanya gula semut jahe, dapat meningkatkan nilai jual sehingga pendapatan desa
meningkat

II. Deskripsi Usaha


a. Noble Purpose
Tanaman porang yang dulunya tidak memiliki nilai jual dikalangan masyarakat
bahkan dahulu sebelum tanaman porang memiliki nilai jual yang tinggi, masyarakat
beranggapan tanaman porang itu hanya tanaman liar yang bisa merusak pertumbuhan
tanaman yang tumbuh berada disekitarnya, tetapi banyaknya permintaan ekspor umbi
yang kering yang dijadikan bahan kosmetik dan dijadikan bahan makanan seperti
tepung. Beacukai Makassar dan Pemerintah Provinsi Sulawesi selatan melakukan
kerja sama dengan petani porang dan mulai melakukan ekspor melalui pelabuhan di
pulau Jawa. Lima Kabupaten di Sulawesi selatan melakukan ekspor melalui Bea
Cukai 52 ton porang dengan nilai ekonomi Rp 709 Juta dengan tujuan ke Vietnam.

Sehinggah dalam hal ini, saya bermaksud untuk menbangun sebuah badan usaha
produksi tanaman porang yang lebih berkelanjutan, dengan mengandalkan sumber
daya yang tersedia, saya bersama anggota usaha dapat membangun, memproduksi
usaha bisnis tanaman porang, agar tembus dalam dunia Ekspor Ekonomi Global, serta
lebih memamfaatkan peluang bisnis ini, untuk dapat memajukan dan memulihkan
kembali Ekonomi Kreatif di daerah maupun wilayah yang berpotensi tinggi dengan
adanya gerakan Tani Mudah Mienial.

Selain itu, kami berencana membuka lapangan kerja serta membangun tempat
distribusi perkembangan tanaman porang, untuk dapat di kenal lebih jauh dan maju.
Dengan itu secara signifikan memenuhi permintaan konsumen yang ijaikannya bahan
dasar makanan, atau bentuk pengolahan lannya, agar dapat bersain di bidang usaha
agribsnis lainnya secara global.

b. Konsumen Potensial
1. Karakteristik calon konsumen potensial
Berbicara mengenai konsumen yang potensial, kita sebagai calon
entrepreneur, harus siap menghadapi perilaku calon konsumen yang
bermacam-macam. Biasanya mereka adalah peluang untuk menghasilkan hasil
yang maksimal dari penjualan kita. Bahkan sekalipun ketika menghadapi
calon konsumen yang sedikit menyebalkan, kita harus tetap ramah dalam
melayani mereka.

Khususnya bagi calon konsumen yang potensial, mereka adalah orang-


orang yang berpeluang besar menjadi pelanggan setia. Sehingga kita harus
memahami cara mereka membeli dan apa yang mereka butuhkan. Dalam hal
ini, akan membantu kita untuk menjangkau mereka dan membuat mereka
yakin untuk tetap membeli tanaman porang dengan kita.

2. Problem atau masalah calon konsumen potensial


Bagi para pemula yang mulai merintis usaha, atau dalam hal ini, sering
kali mengalami kesalahan dalam hal pemasaran atau penjulan yang berujung
pada kerugian usaha itu sendiri. Dalam usaha produktif di bidang Kuliner,
setiap pelaku harus memiliki strategi dalam menjalankan kegiatan penjualan
mereka. Menentukan strategi pemasaran yang tepat pada usaha atau bisnis
bukan perkara yang mudah, karena dalam menyusun strategi pemasaran, kita
harus paham kondisi market, pelanggan, dan media apa yang akan kita
gunakan dalam proses pemasaran.
Berikut adalah 4 ciri problem atau masalah calon konsumen yang
potensial dengan jenis produk yang kita berikan :
- Suka Bertanya
Calon konsumen yang benar-benar dengan produk kita biasanya
akan aktif bertanya. Mungkin bagi kita tindakan tersebut akan membuat
kita risih karena apa yang ditanyakan adalah hal-hal yang sudah
terpampang jelas dengan apa yang kami sampaikan. Namun, hal baiknya
calon konsumen seperti ini hanya ingin mendapatkan konfirmasi langsung
dari kita dan menambah keyakinan atas tanaman yang kita tawarkan,baik
dari fisik maupun kualitas tanamannya. Jadi, kita sebagai calon
entrepreneur jangan malas untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
setiap calon konsumen. Lagi pula hal ini tidak sulit untuk membalasnya
dan memang sudah menjadi tugas seorang pedagang atau jiwa wirausaha
untuk melayani semua calon konsumen secara responsif.

- Selalu Menawar Dengan Harga Yang Lebih Rendah


Menawar harga adalah hal yang bisa dimaklumi. Dan mungkin
juga kita akan merasa sebal jika calon konsumen suka menawar dengan
harga yang tidak pleksibel dengan harga pasar. Kita yang sudah
memberikan harga terbaik namun mereka tetap berusaha meminta harga
diturunkan sesuai keinginan mereka, bisanya hal ini membuat kita untuk
menahan harga dan berfikir kembali penjualan barang.

- Banyak Berpikir
Mempertimbangkan banyak hal sebelum membeli produk kita,
menjadikan ciri bahwa calon konsumen merupakan pelanggan yang
potensial. Mempertimbangkan artinya memiliki ketertarikan untuk
membeli produk kita. Sebab jika memang tidak tertarik, maka produk
yang ditawarkan tidak akan dipikirkan untuk di beli.

- Membanding-bandingkan produk kita dengan jenis produk petani


lainnya.
Ketika kita menjual beberapa produk dengan fungsi yang sama
namun, dari jenis yang berbeda atau tingkat harganya berbeda, biasanya
calon konsumen akan membanding-bandingkan produk jenis tanaman
yang kita tawarkan. Mereka akan bertanya-tanya, tentang apa kelebihan
dan kekurangan pada masing-masing dan jenis dari tanaman porang kita.

3. Potensi pasar
- Potensi Porang Itu Sendiri
Nilai porang memeiliki keunggulan yang sangat tinggi. Umbi ini
dapat dijual dalam bentuk basah, irisan kering, tepung, dan
glukomanan. Harga umbi porang basah berkisar Rp 4.000–Rp 15.000
per kilogram. Ketika sudah dikeringkan, harganya mencapai Rp
55.000–Rp 65.000 per kilogram. Menurut data dari Kementerian
Pertanian RI, nilai ekspor porang pada 2020 mencapai Rp 923,6
miliar. Pasar ekspor porang pun masih luas. Negara tujuan ekspornya
antara lain Jepang, China, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Vietnam,
Australia, dan sejumlah negara di Amerika dan Eropa.

- Nilai Ekonomis Porang


Salah satu keunggulan utama porang sehingga punya nilai
ekonomis yang begitu tinggi adalah karena umbi ini mengandung
glukomanan. Glukomanan adalah polisakarida larut dalam air yang
dianggap sebagai serat makanan dan dapat dijadikan pengental alami.
Oleh karena itu, selain sebagai bahan pangan, porang dapat diolah
menjadi bahan pembuat lem, kapsul, pengikat formulasi tablet,
pengganti gel, campuran dalam pembuatan kertas, silikon, hingga
isolator listrik. Tak mengherankan, porang dimanfaatkan dalam
berbagai industri, antara lain industri makanan, kecantikan, bahan
bangunan, sampai penerbangan.
- Menjadi Sumber Daya Ekonomi kreatif Baru
Saat ini, ada 20.000 hektar lahan di Indonesia yang ditanami
porang dan terus bertambah. Salah satu lokasi budi daya porang
terdapat di Desa Klangon, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun.
Kepala Desa (Kades) Klangon, Saradan, Madiun, Didik Kuswandi,
berbagi pengalaman mengenai keberhasilannya dalam memajukan
desa dan menjadikan tepian hutan menjadi sumber ekonomi baru, yaitu
dengan melakukan budi daya tanaman porang dan pengembangan
ekowisata. Didik yang juga sebagai ketua kelompok (kluster) tani
porang binaan BRI. Pada awalnya tahun 2005 hanya membina sekitar
600 anggota di atas luasan lahan 100 hektar. Semakin tingginya nilai
jual porang, menarik minat masyarakat sekitar untuk ikut budidaya
tanaman porang. Saat ini, tercatat sebanyak 1.500 anggota dengan area
tanam seluas 1.500 hektar. Peningkatan jumlah anggota kelompok tani
porang di periode 3 tahun terakhir, terlihat juga pada pertumbuhan
populasi tanaman porang setiap tahunnya mencapai lebih dari 70
persen. Dengan aset pertanian yang dimiliki kelompoknya tersebut,
Didik ingin menjadikan Desa Klangon sebagai ibu kota komoditas
Porang di Indonesia, bahkan dunia.
c. Produk (disertai foto produk)

1. Keunikan dan diferensiasi produk


2. Permasalahan dan kebutuhan konsumen

Umbi porang mempunyai potensi yang sangat besar dalam bidang


produksi, namun hal ini belum dikelola secara besar dan maksimal, padahal
umbi porang adalah bahan baku dalam pembuatan tepung glukomannan yang
mempunyai nilai ekonomi yang sangat tinggi dan kegunaan yang luas dalam
bidang pangan. Tepung glukomannan tersebut apabila diproduksi secara
besar-besaran dapat meningkatkan ekspor non migas, devisa negara,
mengatasi inflasi kesejahteraan masyarakat, ekonomi kreatif dan menciptakan
lapangan kerja. Zat glukomannan ini dapat digunakan untuk bahan perekat,
bahan seluloid, kosmetik, bahan makanan, industri tekstil dan kertas.

d. Sumber Daya

1. Keahlian masing-masing anggota tim:

- Zul Ma’rij. M, bidang keahlian Administras Bisnis/Pemasaran


- Muhammad Fajar, bidang keahlian Digitalisai/Perancangan
- Rika Yoshita, bidang keahlian Akuntansi/Keuangan
- Resi Safutri, bidang keahlian Akuntansi/Menejemen

2. Sumber daya fisik dan non fisik serta strategi pemasaran produk:

a. Sumber daya fisik

- Lahan
- Traktor
- Cangkul
- Linggis
- Garpu
- Tangki air
- Sprayer tipe gendong
- Parang
- Sabit
- Pupuk kandang
- Pupuk cair
- Peptisida
- Dll.

b. Sumber daya non fisik

- Wawasan
- Pengetahuan
- Pengalaman
- Pengjaringan
- Kreatifitas
- Kedisiplinan
- Keterampilan
- Observasi
- Kerja sama
- Kolaborasi

c. Strategi pemasaran produk

1) Digitalisasi (media sosial)


Bentuk pemasaran digital yang kita digunakan dalam
pemasaran produk ini adalah penggunaan media sosial sebagai
wadah dari pemasaran produk hasil panen tanaman porang di
Kabupaten Bulukumba. Adanya penerapan media sosial di
lingkup petani mudah milenial tidak hanya sebagai akses untuk
memasarkan hasil panen, tetapi juga digunakan untuk bertukar
pengalaman atau berdiskusi dengan petani lainnya dengan grup
daring yang telah dibuat.
Supaya media sosial dapat menarik pengunjung dan
selanjutnya dapat melakukan transaksi dengan petani nira dan
petani jahe milenial di Kabupaten Bulukumba diterapkan
sebuah strategi content marketing dan juga pemasaran melalui
kegiatan lelang online. Penerapan Content Marketing
menggunakan system konten yang terdiri dari 3 konsep yaitu
Hero, Hub, dan Hygiene.

- Hero
Sebagai konten utama, dimana konten ini isinya langsung
berupa produk yang dijual atau hard selling, dalam hal ini
konten dari akun media sosial yang dimiliki petani porang
langsung berjualan produk hasil panennya yang akan dijual.
Tujuannya untuk menyampaikan pesan utama dari pemasaran
melalui media sosial yaitu untuk berjualan produk SI MANIS
CAP GUNUNG BANGKENG BUKIT (Gula Semut Jahe Asli
Minuman Sehat Penambah Stamina dan Vitalitas).
- Hub
Sebagai konten penghubung, konten ini tidak langsung
menjual produk SI MANIS, akan tetapi berupa konten yang
berisi hiburan yang berisi latar cerita dari SI MANIS atau
informasi seputar wilayah produksi dari Wirausaha muda SI
MANIS ini, tujuannya untuk memberi kesan baik kepada
pelanggan, baik dari segi produk yang ditawarkan maupun dari
konten yang disediakan.

- Hygiene
Sebagai konten rutin, dalam konten ini nanti berisi
informasi mengenai gambaran umum terkait informasi atau
berita harian dari perkembangan SI MANIS saat ini. Tujuannya
untuk membantu memberi informasi seputar produksi dan
budidaya produk mentah dari SI MANIS saat ini ataupun
informasi lain yang bermanfaat kepada pengunjung media
sosial untuk memperkenalkan produk secara umum.

Konten dan lelang yang diterapkan melalui media sosial


berdampak nyata terhadap peningkatan penjualan Produk SI
MANIS CAP GUNUNG BANGKENG BUKIT (Gula Semut
Jahe Asli Minuman Sehat Penambah Stamina dan Vitalitas).
Setelah adanya media sosial penjualan hasil panen dari petani
muda Porang Milenial di Kabupaten Bulukumba mampu
menjangkau konsumen yang lebih luas. Dengan hal ini, kita
mudah mempertemukan pembeli atau pengepul, sehingga lebih
efektif dan efisien diterapkan dalam pemasaran terutama di
masa pandemi COVID-19.

2) Secara langsung (Umum)


Budidaya porang sedang naik daun. Bahkan bisnis ini tidak
mengenal paceklik meskipun di musim pandemi. Porang
adalah tanaman jenis umbi-umbian yang sering kali disebut
dengan iles-iles. Pada umumnya banyak yang tidak tahu bahwa
sudah lama dimanfaatkan sebagai bahan pangan dan diekspor
sebagai bahan baku industri.

Metode pemasaran dengan menggunakan bauran


pemasaran (Marketing Direct Selling). Keberhasilan
perusahaan di bidang pemasaran porang terkait dengan
keberhasilannya dalam menentukan produk yang lebih tepat,
harga yang pantastis, saluran distribusi yang baik, serta
promosi yang efektif. Bauran pemasaran yang terdiri dari
produk, dan harga ditetapkan dengan cermat agar kepuasan
konsumen serta keberlanjutan usaha dapat terwujud.

Untuk lebih jelasnya berikut penulis sertakan di bawah ini:


a. Produk
Produk yang dihasilkan oleh usaha bisnis ini sudah pastinya
adalah tanaman porang. Tanaman yang disediakan terdiri dari
berbagai jenis sehingga tanaman porang dapat sesuai dengan
kenginan dan kebutuhan konsumen. Tidak hanya itu, jenis
ukuran selalu update dan bentuknya juga bervariasi atau
beraneka ragam. Sehingga bisa mendapatkan perhatian dari
konsumen, serta memenuhi segala permintaan konsumen, dan
pada pemakaian atau konsumsinya juga dapat terpenuhi.

b. Harga
Penetepan harga merupakan salah satu elemen penting bagi
manajemen perusahaan. Harga ditetapkan berdasarkan
perhitungan besarnya biaya yang dibutuhkan (biaya bahan
baku, harga pokok produksi, biaya promosi) ditambah dengan
presentase keuntungan yang diinginkan yang pada intinya
harga tetap ekonomis. Harga yang ditentukan beragam sesuai
dengan jenis, bahan, dan tingkat kesulitan produksi produk
yang diinginkan konsumen. Harga produk SI MANIS ini
menggukan sistem besaran kilogram dalam Kemasan.
Sehingga dapat menigkatkan minat pembeli, harga produk
mulai dari Rp. 15.000- Rp. 35.000.

3. Keuangan Usaha
a. Sumber pendapatan usaha
- Penjualan produk
- Tabungan
- Investor
- Pinjaman Keluarga
b. Proyeksi penggunaan dana untuk usaha kedepannya
- Sumber daya
Memenuhi segala aspek kebutuhan, baik dari sumber daya fisik,
seperti sarana dan perasana yang digunakan, misalnya alat untuk proses
penanaman, perawatan pertumbuhan, pembersihan lokasi penanaman,
serta alat bantu lainnya yang dapat di gunakan dalam proses
berkelanjutan.

- Perkembangan usaha
Alhamdulillah, semoga dengan adanya pendanaan, kami bersyukur
dan berusaha agar anggaran ini kami gunakan dengan baik. Disamping
itu kami berusaha memenuhi kebutuhan sumber daya fisik dan non fisik
agar hasil produksi usaha (tanaman porang), ini dapat lebih berkembang,
maju dan lebih berpotensi untuk mendapatkan hasil panen yang
maksmal. Selain itu kami dapat berusaha semaksimal mungkin agar
usaha ini dapat berjalan sepanjang masa, membuka lapangan kerja serta
membuka cabang pengolahan produksi hasil pertanian lainnya. Dalam
hal ini, mampu bersaing di sector bidan pertanan, guna memenuhi
kebutuhan masyarakat atau permasalah konsumen yang potensial.

c. Biaya operasional, pendapatan, dan keuntungan usaha bulan


terakhir. proyeksi keuangan kedepan

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) USULAN USAHA KBMI TAHUN 2021


AGRIBISNIS TANAMAN PORANG
Peralatan
Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
Penunjang
sabit 3 50,000 150,000
cangkul 3 70,000 210,000
parang 3 80,000 240,000
selang 1 150,000 150,000
topi 5 50,000 250,000
sepatu laras 5 125,000 625,000
karung 25 25,000 625,000
tangki air
1 500,000
pingwing 500,000
baskom 3 30,000 90,000
kantong plastik 50 5,000 250,000
polibag 50 5,000 250,000
mulsa 2 300,000 600,000
ember 5 20,000 100,000
mulsa 2 350,000 700,000
terpal 1 100,000 100,000
kawat pengaman 3 300,000 900,000
gergaji 3 85,000 255,000
gunting 5 15,000 75,000
kaos kaki 5 20,000 100,000
kaos tangan 5 25,000 125,000
tali rafia 10 10,000 100,000
linggis 2 150,000 300,000
sanko gulma 4 35,000 140,000
sanko tanam 2 30,000 60,000
linggis bermata
2 150,000
lebar 300,000
seng (naungan) 5 100,000 500,000
pipah paralong 2 200,000 400,000
garpu 1 250,000 250,000
SUB TOTAL (Rp) 8,345,000

Bahan Habis Pakai Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)


Bibit tanaman
100
(tire/porang) 3,000 300,000
pupuk kandang 10 500,000 5,000,000
pupuk urea 5 150,000 750,000
pestisida Optimus 77 5 150,000 750,000
pestisida primax
5
(jarken) 250,000 1,250,000
Pestisida Kromosom 5 125,000 625,000
peptisida dangke 5 85,000 425,000
SUB TOTAL (Rp) 9,100,000
Biaya Operasional Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
biaya sewa 300,000 300,000
biaya pemeliharaan 150,000 150,000
biaya promosi 5 orang 50,000 250,000
biaya pengiriman 2 orang 200,000 400,000
SUB TOTAL (Rp) 1,100,000
TOTAL KESELURUHAN 18,545,000

PERUSAHAAN XXX
LAPORAN ARUS KAS
PER 30 JUNI 2020 DAN 2021
Laporan 2020 2021
Saldo Awal Rp 3,650,000 Rp 6,510,000
DANA P2MW
Kas yang diterima/masuk
Penerimaan kas dari
pelanggan Rp 6,850,000 Rp 7,169,000
Total kas yang diterima Rp 6,850,000 Rp 7,169,000
Kas yang
dibayarkan/keluar
Kas untuk membeli
Rp 4,300,000 Rp 5,100,000
persediaan
Kas untuk membayar biaya
Rp 1,550,000 Rp 1,670,000
operasional
Total kas yang dibayarkan Rp 5,850,000 Rp 6,770,000
Prive Rp 100,000
Aliran Kas Bersih Rp 4,650,000 Rp 6,909,000

PERUSAHAAN XXX
LAPORAN LABA RUGI
PER 30 JUNI 2020 DAN 2021
KOMPONEN LABA-RUGI 2020 2021
Total Penjualan Rp 6,850,000 Rp 7,169,000
Harga Pokok Penjualan -Rp 2,335,000 -Rp 1,670,000
Laba Kotor Rp 4,515,000 Rp 5,499,000

Biaya Operasional
Biaya Umum &
Administrasi Rp 500,000 Rp 450,000
Biaya Penjualan Rp 100,000 Rp 180,000
Biaya lain-lain Rp 50,000 Rp 100,000
Total Biaya Operasi Rp 650,000 Rp 730,000

Laba Bersih Operasi Rp 3,865,000 Rp 4,769,000

III. Rencana Kegiatan dan Penggunaan Anggaran

1. Rencana kegiatan yang akan dilakukan selama program


Tanaman porang yang dulunya tidak memiliki nilai jual dikalangan masyarakat
bahkan dahulu sebelum tanaman porang memiliki nilai jual yang tinggi, masyarakat
beranggapan tanaman porang itu hanya tanaman liar yang bisa merusak pertumbuhan
tanaman yang tumbuh berada disekitarnya, tetapi banyaknya permintaan ekspor umbi
yang kering yang dijadikan bahan kosmetik dan dijadikan bahan makanan seperti tepung.

Sehinggah dalam hal ini kegiatan berkelanjutan yang ingin kami laksanakan
selama program ini adalah bagaimana kita mengimplementasikan, memadukan,
mengembangkan serta melalukan distribusi produk ke distributor pertanian terbuka agar
dapat di olah dan diproduksi lebih lanjut, guna mendapatkan keuntungan yang jauh lebih
tinggi. Serta memiliki nilai jual yang maksimal sesuai yang kita harapkan. Maka
demikian, tindakan ini dapat membuat produk kita jauh lebih di kenal, sehingga
selangkah lagi kita dapat memperoleh keberhasilan dalam dunia bisnis “Usaha Tanaman
Porang”. Dengan demikian, kita adalah seorang entrepreneur penanggulangan
pengolahan hasil produki pertanian di kalangan masyarakat. Dan akan menjadi tani
muda milenal sebagai seorang pencetus di dunia pertanian.

2. Rencana penggunaan anggaran


a. Biaya pengolahan
- Biaya operasional pengembangan produksi/konsumen
Bantuan yang diberikan untuk kebutuhan produksi pengolahan selama menjalani
peroses penanaman, mencakup kebutuhan seperti transportasi dari rumah ke kebun
dan dari konsumen serta makanan yang di perlukan. Diberikan secara bertahap
selama beberapa pertemuan dalam seminggu dan selama menjalani proses
pengolahan produk (selama donasi mencukupi).

- Biaya Penunjang Peralatan


Biaya yang dialokasikan selama masa pemgembangan produk atau dalam hal ini,
adalah proses perkebangan pada tanaman berlangsung dan tidak ditanggung oleh
beberapa pihak dari dinas pertanian, seperti biaya penyemaian/pembesaran bibit, alat
penunjang seperti traktor mini (penggembur tanaman), cangkul, sabit untuk gulma,
peptisida dan biaya lainnya. Dialokasikan sebagai target berdasarkan hasil verifikasi
di awal.

b. Administrasi/pemasaran
Bantuan yang di berikan dapat memenuhi biaya pengeluaran dalam melaksanakan
proses pemasaran di berbagai tempat yang mungkin memelukan beberapa biaya
tambahan. Bukan lagi ketika permintaan konsumen yang berada di luar daerah seperti
wilayah Takalar, Gowa, dan Makassar. Produksi wilayah perkotan sebagai suplay
utama yang jauh lebih fleksibel dalam menjankau pemasaran yang lebih luas.

c. Akses internet
Biaya yang digunakan untuk menjangkau lebih banyak calon donatur di Facebook
dan Instagram melalui promosi Ads (termasuk biaya pajak PPN JLN 10%).
Tujuannya agar penggalang dana bisa memenuhi target dana yang dibutuhkan lebih
cepat dan segera mendapatkan keuntungan sesuai kebutuhan melalui media sisial.
Dana yang digunakan untuk promosi di media sosial ini sepenuhnya dibayarkan
kepada Facebook, sementara tim kita bisa membantu menyediakan copywriting dan
pengelolaan Ads secara gratis jika kekurangan biaya untuk melakuakan pembelian
kuota. Sebagai ilustrasi, untuk setiap rupiah yang dialokasikan sebagai biaya promosi
Ads umumnya mendatangkan donasi biasanya 5/10 kali lipat, sehingga sangat
membantu kita untuk menjangkau konsumen.

Untuk memastikan donasi digunakan sesuai kebutuhan utama, kami memastikan


alokasi dana yang digunakan untuk promosi di sosial media maksimal 15% dari dana
yang terkumpul. Dana yang benar-benar dihabiskan umumnya di bawah 10% dari
donasi yang terkumpul.

Dana dapat digunakan untuk :

1. Pengembangan pasar dan saluran distribusi


a. Pengembangan pasar
Sebuah tindakan usaha yang dilakukan oleh para anggota tim dalam
meningkatkan penjualan dari hasil produk yang kita dihasilkan. Kegiatan ini
merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan pertumbuhan
produktivitas usaha, dalam menungjan keberhasilan dan peningkatan sumber
daya yang lebih fleksibel, produktif dan efesien.

b. Saluran distribusi
Seseorang atau lembaga yang kegiatannya menyalurkan barang dari
produsen sampai ke tangan konsumen dengan tujuan untuk memperoleh
keuntungan. Saluran ini kita diperlukan agar proses distribusi berjalan lancar
dengan tujuan hasil produksi dapat sampai ke tangan konsumen.

2. Pengembangan produk
Untuk memberikan nilai maksimal bagi konsumen, memenangkan
persaingan usaha tetangga, dalam hal ini adalah usaha yang berada di daerah
dekat dengan lokasi produksi. Tindakan lain yaitu dengan memilih produk yang
lebih inovatif dan lebih berkualitas, produk yang dimodifikasi atau di lakukan
perubahan khusus pada umbi tanaman dapat menambah nilai jual yang tinggi,
serta menambah sarana dan prasana untuk menungjan sebagian kekurangan.

3. Produksi
Dana yang disalurkan kepada kami, dapat kami terapkan dengan cara
Intensifikasi, dalam hal ini adalah sebuah kegiatan usaha untuk meningkatkan
mutu (kualitas) dan jumlah (kuantitas) hasil produksi dengan cara meningkatkan
produktivitas kerja dalam mengembangkan variasi produk tanaman dan sumber
daya. Dengan hal in dapati menambah faktor produksi yang dibutuhkan. Apapun
dengan cara memversifikasi, adalah bentuk usaha untuk meningkatkan mutu
(kualitas) dan jumlah (kuantitas) hasil produksi dengan cara pengembangan jenis
tanaman produksi.
4. Pengembangan sumber daya
Pengembangan sumber daya, usaha bisnis ini dapat dibagi dua yaitu:

1) Pengembangan SDM semakin penting manfaatnya karena tuntutan jabatan


atau bidang keahlian dari masing-masing pekerjaan, dapat diasosiasikan
dengan maksimal dan lebih produktif apalagi dengan kemajuan teknologi
yang begitu cepat, serta semakin ketatnya persaingan antar perusahaan
sejenis. Maka dalam hal ini dapat kita lakukan pengembangan dan
kemajuan kreativitas yang harus didukung dan dibenahi.

2) Pengembangan sumber daya alam sendiri, lebih kepada menyalurkan dana


pada hasil bumi yang berbeda, karena kita tahu sumber daya alam
umumnya terbatas. Maka dari itu perlu adanya inovasi dalam menyalurkan
dana tersebut pada potensi SDA yang tersedia sehingga kita dapat
memaksimalkan sumber daya ini, untuk memajukan ekonomi daerah dan
bagaimana caranya agar kita sebagai jiwa mahasiswa mudah dapat
bersaing kedepannya untuk menyongsong perkembangan dan
pertumbuhan ekonomi Negara.

5. Legalitas, perizinan, sertifikasi, dan standarisasi


Perizinan dan legalitas, secara real dalam sector pemerintah daerah yang
bersangkutan, telah didahulukan sejak pembelian tanah dari orang tua kami, sejak
itu tanpa kita ketahui. Dalam hal ini lahan atau media yang di gunakan dalam
usaha bisnis ini ialah atas pemberian dari orang tua kepada ketua tim proposal.

6. Belanja ATK dan peralatan penunjang maksimal 5%


Peralatan penunjang yang digunakan dalam bisnis ini, berupa pupuk
tanaman, peptisida, cangkul, bahan penanaman (polibaq), dan jenis garpu
tanaman. Dalam kegiatan ini bisnis hanya berfokus pada peralatan dan bahan
sebagai penunjang.

7. Penutup
Demikian proposal usaha ini kami buat, kami mengucapkan terima kasih
pada pihak yang sudah membantu proses penyusunan proposal ini. Kami juga
berterima kasih pada para pihak yang berkenan membaca proposal ini. Semoga
proposal usaha yang kami ajukan dapat dipertimbangkan, diterima, dan
bermanfaat bagi kita semua. Kami berharap jika proposal ini dapat diterima
banyak pihak sebagai tahapan awal untuk merintis usaha (Agribisnis Tanaman
Porang). Selain itu, kami berharap Bapak/Ibu berkenan memberikan bantuan
pendanaan agar kegiatan usaha (Agribisnis Tanaman Porang) dapat berjalan dan
bersaing dengan usaha lainnya. Kami menyadari bahwa proposal kami masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun semangat
kami.
Proposal pengajuan program pembinaan mahasiswa wirausaha (P2MW)
ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun. Saya
mengajukan proposal ini dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas diri dan
untuk terus berprestasi dalam bidang akademik maupun di luar akademik, serta
tentunya agar diri semakin terpacu untuk memberikan yang terbaik bagi negara
Indonesia.
Besar harapan saya untuk lolos menjadi salah satu penerima program
pembinaan mahasswa wirausaha, atas perhatian Bapak/Ibu saya mengucapkan
terima kasih. Atas segala waktu dan perhatian Bapak/Ibu, kami ucapkan terima
kasihkasih.

8. Lampiran (Business Model Canvas)

9. Lain-lain
1. Akun sosisal media promosi dan pemasaran (Sosmed)
a. Facebook

b. Instagam

Lampiran 4: Format Lembar Pengesahan Mahasiswa


LEMBAR PENGESAHAN

Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha 2022

Judul Usaha : SI MANIS CAP GUNUNG BANGKENG BUKIT (Gula Jahe Asli
Minuman Sehat Penambah Stamina dan Vitalitas).

Ketua Pengusul

Nama Lengkap : Nurfadillah

NIM/NPM : 105391100820

Program Studi : (S1) Pendidikan Fisika

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Nomor HP : 082188607137

Alamat surel (email) : dilha2109@gmail.com


Pengusul 1.

Nama Lengkap : Agung Winardi

NIM/NPM : 105731117320

Program Studi : (S1) Akuntansi

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Nomor HP : 081526048467

Alamat surel (email) : agungwinardi77@gmail.com

Pengusul 2.

Nama Lengkap : Nurfadillah

NIM/NPM :

Program Studi : (S1) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Nomor HP : 082189324671

Alamat surel (email) :

Pengusul 3.

Nama Lengkap : Andi Reski Amelia

NIM/NPM :

Program Studi : (S1) Pendidikan Sekolah Dasar

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Nomor HP : 082394637935

Alamat surel (email) :


Pengusul 4.

Nama Lengkap :

NIM/NPM :

Program Studi :

Fakultas :

Nomor HP :

Alamat surel (email) :

Dana yang diusulkan : Rp,

Makassar, Mei 2022

Menyetujui

Pimpinan Perguruan Tinggi,


Bidang Kemahasiswaan Ketua Pengusul

( ) (NURFADILLAH)
NIP/NIDN: NIM : 105391100820
DAFTAR PUSTAKA

Febrianto, Arie,M,. 2011. Studi Kelayakan Pendirian Unit Pengolahan Gula Semut Dengan Pengolahan
Sistem Reprosesing Pada Skala Industri Menengah Di KabupatenBlitar. Proceeding Lokakarya Nasional
Pemberdayaan Potensi Keluarga Tani Untuk Pengentasan Kemiskinan.

Suroso dan Suyitno. 2014. Pembuatan Gula Semut dari Bahan Baku Gula Kelapa Cetak dengan Suhu
Akhir Pemasakan terhadap Kualitas Produk yang Dihasilkan. Skripsi. Jurusan THP. Fakultas Teknologi
Pertanian. INSTIPER Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai