LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Strategi
Strategi perusahaan adalah rencana tindakan management untuk menjalankan
2.2. Pemasaran
2.2.1. Pengertian Pasar
Menurut Kotler dan Keller (2006, p10), pasar adalah tempat fisik dimana
pembeli dan penjual berkumpul untul membeli dan menjual produk.
Para ekonom mendeskripsikan pasar sebagai kumpulan pembeli dan penjual
yang bertransaksi atas produk produk tertentu atau kelas produk (product class).
7
lingkungan bisnis yang terus berubah dan pentingnya menyampaikan customer value
yang lebih superior.
10
terhubung pada low cost atau diferensiasi produk. Lima strategi kompetitif yang
berbeda pun muncul:
11
12
13
market untuk penawaran produk suatu individu dan/atau perusahaan. Jack Trout
menyaring esensi positioning kedalam empat prinsip berikut:
a). Sebuah perusahaan harus membangun posisi di dalam benak target customer nya.
b). Posisi tersebut harus bersifat singular, menyediakan satu pesan yang singkat dan
konsisten.
c). Posisi tersebut harus membedakan perusahaan dengan kompetitor.
d). Sebuah perusahaan tidak dapat menjadi segala hal untuk semua orang
perusahaan harus memfokuskan usaha (effort) nya.
Prinsip prinsip ini berlaku untuk semua tipe perusahaan yang bersaing untuk
mendapatkan pelanggan (customers).
14
tersebut:
15
tetapi
model
dengan
tiga
dimensi
dapat
digunakan
untuk
memperlihatkan tiga atribut. Ketika lebih dari tiga dimensi diperlukan untuk
menjelaskan performa produk di dalam market yang ada, maka sebuah bagan terpisah
juga diperlukan untuk tujuan presentasi visual.
Menurut Cannon, Perreault, dan McCarthy (2008, p102), kebanyakan dari
pendekatan
ini
mengharuskan
riset
pemasaran
formal.
Hasilnya
biasanya
16
17
menyusun
mengidentifikasi
pembagian
suatu
pasar
strategi
marketing,
konsumen
yang
perusahaan
akan
harus
mempengaruhi
perkembangan perusahaan. Menurut Kotler dan Keller (2006, p231 - 238) pembagian
pasar konsumen dibagi menjadi empat, yaitu:
1. Segmentasi Geografis.
Segmentasi geografis untuk membagi pasar dalam unit geografis yang berbeda
meliputi: negara, negara bagian, wilayah, kota, maupun pinggiran kota.
2. Segmentasi Demografis.
Dalam segmentasi demografis, pasar dibagi kedalam kelompok berdasarkan
variabel misalnya:
a) Usia.
b) Jumlah anggota keluarga.
c) Jenis kelamin.
d) Pendapatan.
e) Pekerjaan.
f) Pendidikan.
g) Agama/keyakinan.
h) Ras.
i) Generasi.
j) Kelas sosial.
18
3. Segmentasi Psychographic.
Psychographic adalah ilmu yang menggunakan psikologi dan demografis untuk
mendapatkan pengertian yang lebih mendalam mengenai konsumen.
Dalam segmentasi Psikografi pembeli dibagi kedalam kelompok yang berbeda
berdasarkan karakteristik personal/psikologis, gaya hidup, atau values.
Orang orang yang ada didalam demografi yang sama dapat memperlihatkan
profil psikografis yang sangat berbeda.
4. Segmentasi Perilaku.
Dalam segmentasi perilaku pembeli dibagi kedalam kelompok berdasarkan
pengetahuan mereka, sikap terhadap, penggunaan, atau tanggapan terhadap
produk.
2.8. Brand
2.8.1. Pengertian Brand
Pada bagian ini akan dijelaskan tentang definisi, istilah - istilah tentang
brand, dan tinjauan teoritis yang digunakan dalam menyusun karya ilmiah.
Menurut Kotler dan Keller (2009, p276), brand adalah sebuah nama, istilah,
tanda, simbol atau desain, atau kombinasi dari semuanya ini yang dimaksudkan untuk
mengidentifikasikan barang atau jasa dari seorang penjual atau kelompok penjual
serta membedakannya dari barang atau jasa dari pesaing.
19
Brand juga adalah produk atau jasa yang dimensinya berbeda dari produk
atau jasa lain yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan yang sama.
Perbedaan ini dapat bersifat fungsional, rasional, atau tangible yang
berhubungan dengan performance produk dari brand. Juga dapat bersifat lebih
simbolis, emosional, atau intangible yang berhubungan dengan apa yang
direpresentasikan oleh brand.
20
21
Menjalin relasi brand yang tepat dengan pelanggan (What about you and
me?)
22
23
Terjemahan dalam
personality
personality (Indicator
bahasa Indoneia
Variable)
Sincerity (tulus).
Down to earth*
Membumi
24
Aaker, 1997.
(merakyat)
Small town
Kuno
Honest
Jujur
Sincere
Tulus
Real
Sungguh - sungguh
Wholesome
Bermoral baik
Original*
Eksentrik
(individualitas)
Excitement (gembira).
Cheerful*
Riang
Sentimental
Perasa
Friendly*
Ramah (bersahabat)
Enduring
Bertahan lama
Up-to-date*
Mengikuti zaman
Unique*
Unik
Contemporary
Kontemporer (masa
Aaker, 1997.
kini)
Independent
Mandiri
Exciting*
Menyenangkan
(gembira)
Spirited*
Energik (semangat)
25
Competence (cakap).
Cool*
Tenang
Young*
Muda
Imaginative*
Imajinatif (kreatif)
Trendy*
Trendi
Reliable
Dapat dihandalkan
Hardworking
Pekerja keras
Secure
Aman
Intelligent
Cerdas
Successful
Sukses (berhasil)
Leader
Pemimpin
Confident
Percaya diri
Technical
Teknis
Corporate
Berbadan hukum
Glamorous
Elegan (glamor)
Upper class*
Kelas atas
Charming*
Memikat
Good looking
Mempesona
Aaker, 1997.
Sophistication
(terkemuka).
Aaker, 1997.
26
Rugged (tangguh).
Feminine*
Feminin
Smooth
Lembut
Outdoorsy
Senang dengan
Aaker, 1997.
kegiatan luar
Masculine*
Jantan
Tough
Tangguh
Rugged
Kasar
Western
Ngoboi berbudaya
barat
Nurturance (perhatian).
Loving
Penyayang
Compassionate
Rasa simpati
Kind
Baik hati
Helpful
Senang membantu
Caring*
Penuh perhatian
Purposeful
Accessible*
Bersahabat (mudah
Venable, 2001.
Effectiveness (efektif).
Venable, 2001.
ditemukan)
27
Loyal untuk
kebaikan masyarakat
Reputable*
Bereputasi (nama
baik)
Efficient (efisien).
Accountable
Bertanggung jawab
Financially stable
Mantap secara
Venable, 2001.
finansial
Long-term orientation
Orientasi jangka
panjang
Cost-effective
28
29
30
31
hirarki, dari yang paling mendesak dibagian bawah piramid sampai yang kurang
mendesak pada puncak piramid.
Model ini memperlihatkan dan mengintegrasikan daftar kebutuhan yang panjang
yang telah dipelajari sebelumnya kedalam hirarki dari lima kategori utama (dari yang
paling rendah sampai yang paling tinggi):
Keamanan (Safety): Kebutuhan untuk rasa aman dan lingkungan yang stabil,
serta tiadanya rasa sakit (pain), ancaman, atau penyakit (illness).
Harga diri (Esteem): Kebutuhan akan penghargaan diri (self esteem) melalui
pencapaian personal (personal achievement) dan juga penghargaan sosial
(social esteem) melalui pengakuan dan respek dari orang lain.
Dibawah ini adalah piramida yang menggambarkan hirarki kebutuhan dari teori
Maslow:
32
33
Pemasar harus mengerti secara penuh baik teori dan kenyataan dari
perilaku konsumen.
Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor faktor kultural,
sosial, dan personal. (Kotler dan Keller, 2009, p190).
Unsur sudden dari segi waktu, yaitu sesuatu yang dimengerti secara
tiba - tiba.
Sesuatu yang insightful berarti berisikan informasi yang mendalam pada suatu
objek permasalahan yang kompleks, dan ditemukannya tidak setiap saat. Dalam
beberapa kamus lain dijelaskan bahwa insights ini biasanya bersifat original dan
34
breakthrough. Lebih jauh dikatakan, insights merupakan sebuah flash, artinya suatu
pengetahuan yang brilian, yang muncul secara tiba - tiba. Kata kunci lainnya,
insights ini bersifat intuitif dan disejajarkan dengan sixth sense atau indera keenam.
Pengertian insights dalam konteks psikologi adalah mencari tahu secara
lebih mendalam apa latar belakang dan faktor - faktor yang mendorong perbuatan,
pemikiran dan perilaku seseorang.
Analisis data statistik jelas sangat berguna, tetapi itu hanya sampai titik
tertentu saja. Dalam kondisi pasar yang lebih kompleks, dimana banyak faktor yang
menyebabkan terjadinya sesuatu tidak bisa dikuantifikasi begitu saja dengan model
yang bersifat causal (sebab - akibat); pengetahuan secara kualitatif tentang pasar yang
lebih mendalam mulai dirasakan sebagai suatu kebutuhan. Ini sejalur dengan
pandangan bahwa pemasaran adalah gabungan antara ilmu (science) dan seni (art).
Consumer Insights adalah bagian utama dari seni tersebut! Intinya, berpikir kreatif
dan lebih luas dari menerjemahkan data secara kuantitatif. Menggali sesuatu yang
tidak tampak di permukaan.
35
Banyak contoh lahirnya ide produk baru dan ide komunikasi iklan karena
kekuatan Consumer Insights. Dari ide sederhana seperti menambahkan sayuran
kering atau bawang goreng dalam produk - produk mie instant, hingga ide slogan
brilian Just Do it oleh Nike. Bukan besar kecilnya ide yang penting, tetapi adalah
bagaimana ide tersebut dapat diterapkan dan menambahkan value bagi konsumennya.
Yang perlu diperhatikan tentang Consumer Insights:
Insights tidak harus datang dari brand manager saja, melainkan dari semua
orang yang tergabung dalam organisasi, termasuk pemilik perusahaan.
Consumer insights perlu dibudayakan dalam perusahaan.
Adanya posisi consumer insights manager di organisasi adalah salah satu cara
untuk menghimpun semua insights yang relevan dan disalurkan sesuai dengan
kapasitasnya.
Insights tidak berguna apabila tidak actionable. Tantangannya adalah
bagaimana membuat informasi yang digali sebagai insights, menjadi jelas dan
dimengerti oleh tim pemasaran (termasuk di dalamnya product development
dan research agency), dan kemudian diterjemahkan dalam suatu rencana yang
nyata.
36
Story Telling
Non-Participatory Observation
Netnography
Unstructured Interview
Subject Diaries
Shadowing/ Day-in-the-life
Usability Interview
Activity Sessions
Non-Participatory Observation
Non-Participatory Observation merupakan pengamatan pasif, ethnographer
pada dasarnya hanya memperhatikan dan mencatat apa yang terjadi di
hadapannya. Teknik ini juga disebut Non-Interactive Observation. Misalnya,
mengamati bagaimana dinamika antara pembeli dan penjual dalam bertransaksi
pada sebuah toko bangunan atau mengamati bagaimana sebuah produk anti-
37
bocor diaplikasikan oleh seorang tukang pada tempat - tempat dimana terjadi
masalah pada saat musim hujan. Tujuannya adalah mencari the telling moment,
yaitu hal-hal mendasar yang menjelaskan aspek keseharian produk di
lingkungan naturalnya. Insights dari the telling moment inilah yang seringkali
menjadi kunci dari solusi permasalahan produk.
Story Telling
Story Telling merupakan teknik yang bertujuan untuk menceritakan sebuah
peristiwa dengan bahasa konsumen sendiri. Mereka punya talenta yang cukup
baik karena dalam keseharian konsumen sudah biasa berbincang - bincang
menceritakan ihwal permasalahannya, apakah dengan teman, dengan pasangan,
atau dengan koleganya. Tugas seorang enthnographer adalah secara kreatif
memancing konsumen agar menceritakan pengalaman atau perasaannya
terhadap merek tanpa tempelate pertanyaan - jawaban yang itu - itu saja.
Dengan teknik ini, biasanya konsumen akan lebih cepat untuk dituntun
membicarakan ketertarikan, ketidaksukaan, atau isu - isu lainnya seputar topik
yang kita kehendaki.
Dalam menanyakan keterikatan seorang pria eksekutif dengan merek mobilnya,
tidak mungkin lagi kita menanyakan pertanyaan yang langsung tembak seperti:
Faktor apa yang membuat Bapak memilih mobil dengan merek ini?
Pendekatan yang lebih jitu dan lebih ekploratif adalah pada saat kita
menyampaikan sebuah pernyataan yang membutuhkan komentar responden,
misalnya: Pak, kata orang, you are what you drive! Setujukah Bapak dengan
ungkapan itu? Pertanyaan yang menarik dan tak terduga seperti ini akan
38
Netnography
Ethnography yang awalnya lebih menekankan pada faktor observasi langsung
di lokasi asalnya, bisa difasilitasi dengan bantuan teknologi komunikasi dan
internet sehingga muncul teknik - teknik baru.
39
Online Participatory
Online Observational
Online chatting
E-mail history
40
Dalam hal ini kami hanya menggunakan salah satu teknik netnography yaitu:
Online Observational, yaitu membaca dan menyimpulkan catatan catatan diskusi yang lalu dari sebuah e-forum.
41
Di sebelah mana pembeli keluar dari toko? (Apakah dari kiri, kanan,
melalui aisle yang sejajar, melalui perimeter aisle, dsb.).
Masing masing behavior ini diukur, membuat protokol observasi dapat bertindak
baik sebagai screener maupun driver bagi kuesioner terkait.
42
Observasi yang telah diukur dari setiap pembeli kemudian di record lalu
dihubungkan dengan interview dengan pembeli. Dengan mengintegrasikan observasi
dan interview, kita dapat mem provide sebuah gambaran kompleks dari pembeli yang
menerangkan konsistensi dan kontradiksi dari apa yang dilakukan, dikatakan, dan
dibeli oleh pembeli.
Integrasi protokol observasional dan kuesioner dikelola dan dirancang
untuk mengekstraksi segmen, kebutuhan dan keadaan, pendorong (driver), dan hotspot, bagi pembeli.
2.13. Statistik
2.13.1. Pengertian Statistik
Statistik adalah cabang dari matematika yang mengubah data menjadi informasi yang
berguna bagi para pembuat keputusan.
Statistik adalah pengukuran numerikal yang menjelaskan sebuah karakteristik dari
sample. (Levine, Stephan, Krehbiel, dan Berenson, 2008, p2 5).
43
Pie Chart: Pie chart adalah sebuah lingkaran yang dipecah menjadi
potongan potongan yang merepresentasikan kategori. Ukuran setiap
potongan pie beragam menurut persentase dalam setiap kategori.