Anda di halaman 1dari 3

NUR RAHMAN ARDANA

041000675
PENGANTAR EKONOMI MIKRO ESPA4111
TUGAS 2 (PERBAIKAN)

1. Produksi merupakan proses pengolahan input atau beberapa input menjadioutput. Hubungan antara kuantitas input
dan output disebut teori produksi yang kadang-kadang dinyatakan sebagai fungsi produksi.
Biaya adalah nilai uang dari input yang digunakan dalam produksi di mana besarnya nilai uang tersebut adalah
hasil kali kuantitas input yang digunakan dengan harganya masing-masing. Periode produksi samahalnya dengan
periode biaya yang dibedakan menurut factor produksi tetap atau variabel, tergantung pada kuantitas penggunaan
input sepanjang rentang kuantitas output yang diproduksi, apakah tetap atauberubah kuantitasnya.
(SUMBER BMP ESPA4111 HAL.4.3)
Hubungan periode produksi dengan biaya dalam jangka pendek
Hubungan antara output dan input dinyatakan sebagai hokum penambahan basil yang semakin berkurang. Hukum
ini menyatakan bahwa bila suatu faktor produksi atau input terus ditambah sedangkan faktor-faktor produksi lain
dianggap konstan maka output yang dihasilkanterusbertambah, tetapi lewat titik tertentu tambahan output akan
semakin berkurang. Sebagai contoh sebidang lahan ditanami padi untuk menghasilkan beras, maka bisa
dipekerjakan satu, dua, tiga dan seterusnya, orang tenaga kerja untuk menanam dan menggarap. Di sini faktor
produksi tanah merupakan faktor produksi tetap sementara tenaga kerja merupakan factor produksi variabel. Dalam
jangka pendek perusahaan tak mempunyai cukup waktu untuk mengubah tingkat penggunaan semua faktor
produksi,hanya sebagian saja yang bisa diubah.Hal ini karena diperlukan waktu untuk mengadakan penyesuaian-
penyesuaian .Dalam jangka pendek,perusahaan tidak mempunyai cukup waktu untuk mengubah kapasitas pabrik
tetapi ia dapat mengubah tingkat penggunaan input tertentu.Karena kapasitas pabrik sudah tertentu maka output
bisa diubah dengan menggunakan lebih banyak atau lebih sedikit tenaga kerja,bahanbahan,dan input lainnya.
(SUMBER BMP ESPA4111 HAL.4.6 & 4.10)
Produk marjinal merupakan tambahan output atau produk total akibat dipekerjakannya tambahan satu satuan tenaga
kerja atau tambahan satu factor produksi variabel. Produk rata-rata per tenaga kerja dapat dihitung dengan membagi
produk total dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksi, yang dituliskan sebagai berikut.
AP = TP / L dan MP = TP (t) – TP (t-1)
Dimana AP = Produk rata-rata
TP = Produk Total
MP = ProdukMarjinal
(t) dan (t-1) = Tingkat penggunaantenagakerja
2. Ciri-ciri pasar industri monopoli murni :
Karakteristik Pasar Monopoli Murni
Banyaknya Hanya ada satu perusahaan produsen yang merupakan satu-satunya penjual di pasar. Ia bisa
Perusahaan/Produse mempengaruhi harga pasar dengan merubah kuantitas yang ditawarkannya.
n dan Kendali Harga
Macam Produk Unik, takadabarang pengganti yang dekat.
Kemungkinan masuk Dihalangi hingga tak bisa masuk kedalam industri dan mempengaruhi besarnya penawaran
ke dalam industri produk bagi perusahaan produsen lain.Hal ini karena situasinya (alami dan biaya produksi
rata-rata dan marginal menurun dengan bertambahnya output), atau karena berbagai
upaya/tindakan pencegahan oleh perusahaan monopolis.
Persaingan bukan- Tak ada persaingan harga dan sangat efektif dilakukan advertensi untuk mendorong atau
harga menggeser kurva permintaannya yang berlereng menurun (berslopenegatif) kekanan atas
serta membuatnya makin tidak elastis (makintegak).
Keuntungan Diperoleh keuntungan ekonomi atau super normal (di atas normal) dan ini bertahan karena
perusahaan produsen tak ada persaingan di pasar produk (output)
Kebijakan Mencegah atau melakukan regulasi atas industry monopoli lewat pajak, dan mungkin juga
pemerintah berupa pemilikan perusahaan oleh pemerintah.
monopoli murni tidak dapat menaikan harga setinggi -tingginya karena jika perusahaan monopolis menaikan harga
lebih tinggi maka kuantitas barang yang terjual akan berkurang. Kurva permintaan pasar yang dihadapi oleh monopolis
berlereng menurun, para pembeli akan berusaha mengganti barang tersebut dengan barang lain, meskipun bukan
merupakan barang yang sempurna. Tujuan lainnya supaya dapat memperoleh keuntungan total maksimal.
(SUMBER BMP ESPA4111 HAL.6.45)

3. Upaya pengendalian penggabungan monopolis-oligopolis yaitu:


• Kebijakan pengaturan industri monopoli. Kebijakan ini dimaksudkan untuk kepentingan dan kesejahteraan
masyarakat berupa jaminan kualitas pelayanan pada harga memadai. Pengaturan ditujukan pada industri monopoli
alamiah yang memperoleh manfaat penurunan biaya dari produksi dengan skala ekonomis.
• Dua kritik diajukan atas pengaturan seperti ini. Pengaturan justru berkembang tak mengarah oada manfaat
masyarakat konsumen tetapi justru menjamin tingkat keuntungan tertentu bagi industry monopoli. Sementara dalam
jangka panjang, pengaturan yang membatasi tingkat keuntungan yang terlalu rendah menyebabkan indsutri
monopolis bersangkutan sulit memperoleh keuntungan super ormal dan tak dapat menyediakan dana/capital guna
mempertahankan kegiatan, melakukan modernisasi, dan memperluas kapasitas produksi. Bentuk lain campir tangan
pemerintah adalah lewat pengenaan pajak, baik secara spesifik maupun lump sum serta penentuan harga
maksimum. Semua membawa konsekuensi pada tingkat harga dan tingkat output keseimbangan yang memberikan
keuntungan maksimal.
•Pengaturan lewat undang-undang antitrust. Tujuan utama adalah agar unsur persaingan dapat cukup berfungsi pada
industry yang kondisi teknologi dan ekonominya mengarah pada monopoli. Undang-undang tersebut disusun untuk
melarang upaya membangun monopoli dalam bisnis dan melarang diskriminasi harga serta berbagai pengaturan
atau transaksi antarperusahaan yang mengarah upaya membentuk monopoli atas suatu industry.
•Upaya berikutnya harus lebih menekankan pengaturan pada berbagai pelarangan kebijakan penentuan harga yang
mengarah pada persaingan tak sehat yang mematikan pesaing dalam upaya menguasai pasar dan membentuk
kekuatan monopoli.
Meskipun cenderung dilakukan kebijakan pengendalian atau pembatasan bisnis monopolis-oligopolis skala besar,
namun beberapa peraturan bahkan cenderung mendorong pertumbuhan dan memperkuatnya, yaitu undang-undang
hak paten dan tarif/bea masuk barang impor. Hak paten memang bisa memberi dorongan kemajuan teknologi
karena melindungi penggunaan oleh mereka yang melakukan upaya penemuan, hingga mendorong upaya
penemuan proses ataupun produk baru tetapi dalam jangka panjang perlindungan yang cukup lama mendorong
monopolis memperkuat posisinya sebagai pemegang hak. Produksi berupa tariff/bea masuk barang impor jelas
menimbulkan monopoli-oligopoli secara eksklusif kepada yang terlibat.
Kebijakan pengendalian paling lugas atas keburukan monopolis-oligopoli adalah dengan pengambil alihan
perusahaan bersangkutan menjadi milik Negara. Memang sejauh tertentu bisa menyelesaikan masalah distribusi
pendapatan dengan menjual produk pada tingkat harga seperti dalam pasar persaingan murni, atau bahkan lebih
rendah kepada kelompok masyarakat tertentu dibawah biaya marjinal yang meibatkan pemberian subsidi. Namum
pengambilalihan seperti ini mengandung masalh seperti rendahnya efesiensi fianansial dan ekonomis karena
BUMN cenderung bekerja kurang efesien dibandingkan dengan perusahaan swasta sejenis, karena pengaruh
struktur manajemen birokratis.

Anda mungkin juga menyukai