MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Perekonomian dan Koperasi Indonesia
Yang dibina oleh Drs. H. Gatot Isnani, M.Si
Oleh:
No Telp : 085697795924
1
Maret 2017
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Malang,
Yang membuat pernyataan
2
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu topik hangat yang tengah diperbincangkan saat ini adalah isu
mengenai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Sejak dulu, Indonesia telah
menjadi bagian dari beberapa forum seperti APEC, ASEAN, dan MEA yang
sedianya dilaksanakan mulai tanggal 31 Desember 2015 akan mewujudkan sebuah
komunitas ekonomi yang lebih terstuktur. Indonesia merupakan salah satu negara
anggota ASEAN, sehingga wajar bila banyak yang mempertanyakan bagaimana
kesiapan Indonesia menghadapi MEA 2015. Dari hasil penelitian menunjukan
bahwa peran ekspor dan Foreign Direct Investment (FDI) di Indonesia masih
sedikit dibandingkan 5 negara ASEAN yang lain. Peringkat daya saing dan
sumber daya manusia (SDM) Indonesia juga masih rendah dibanding Singapura,
Malaysia dan Thailand.
3
harus membenahi infrastuktur, kualitas SDM dan kesiapan Koperasi dan UMKM
dalam menghadapi MEA.
4
Dari keadaan yang ada kami mencoba memberikan alternatif solusi nyata
dalam membangun koperasi Indonesia dalam menghadapi persaingan Pasar Asean
yang berjudul Dengan Koperasi Mampu Meningkatkan Kapasitas Ekonomi
Anggota dan Market Leaders dalam Berbagai Sektor Industri Kecil di Pasar
Asean.
B. Rumusan Masalah
5
BAB II
PEMBAHASAN
A Pengertian Koperasi
Menurut Undang-Undang No. 25 tahun 1992 pasal 3 tentang Perkoperasian
yang menyebutkan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan
orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan asas kekeluargaan. Dari pengertian tersebut dapat dirumuskan
unsur-unsur penting koperasi yaitu:
1. Koperasi merupakan badan usaha.
2. Koperasi dapat didirikan oleh orang seorang dan atau badan hukum koperasi
yang sekaligus sebagai anggota koperasi yang bersangkutan.
3. Koperasi dikelola berdasarkan prinsip-prinsip koperasi.
4. Koperasi dikelola berdasarkan atas asas kekeluargaan.
6
C. Peranan Koperasi Terhadap Perkembangan Ekonomi Indonesia
Pemberdayaan koperasi secara tersktuktur dan berkelanjutan diharapkan
akan mampu menyelaraskan struktur perekonomian nasional, mempercepat
pertumbuhan ekonomi nasional, mengurangi tingkat pengangguran terbuka,
menurunkan tingkat kemiskinan, mendinamisasi sektor riil, dan memperbaiki
pemerataan pendapatan masyarakat.
Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa
fungsi dan peran koperasi sebagai berikut:
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas
kehidupan manusia dan masyarakat.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko-
gurunya.
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional, yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
5. Mengembangkan kreativitas dan membangun jiwa berorganisasi bagi
para pelajar.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa peran koperasi antara lain :
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
2. Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasional.
7
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional yang merupakan usaha bersama atas asas kekeluargaan dan
demokrasi ekonomi.
D. Prinsip Koperasi
Prinsip koperasi sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang No. 25
tahun 1992 pasal 3 tentang Perkoperasian, yaitu menerima anggota secara
terbuka bagi siapa saja yang berminat menjadi anggota dan koperasi
berlandaskan kekeluargaan yang menjunjung tinggi asas demokrasi.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa Koperasi
melaksanakan prinsip Koperasi sebagai berikut:
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil
sebanding dengan besarnya jasa usaha masingmasing
anggota
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
kemandirian.
Dalam mengembangkan Koperasi, maka Koperasi
melaksanakan pula prinsip Koperasi sebagai berikut:
1. Pendidikan perkoperasian
2. Kerja sama antar koperasi.
8
koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya.
Agar tujuan Koperasi (kesejahteraan anggota dan masyarakat) dapat
tercapai, maka koperasi memegang peranan yang sangat vital dan strategis dalam
perekonomian Indonesia. Hal ini disebabkan, koperasi merupakan sektor usaha
yang memiliki jumlah terbesar dengan daya serap angkatan kerja yang signifikan.
Seperti pada Usaha kecil, Menengah dan Koperasi (UKMK) merupakan
kelompok usaha ekonomi yang penting dalam perekonomian indonesia. Hal ini
disebabkan, usaha kecil menengah dan koperasi merupakan sektor usaha yang
memiliki jumlah terbesar dengan daya serap angkatan kerja yang signifikan. Oleh
karena itu kesenjangan pendapatan yang cukup besar masih terjadi antara
pengusaha besar dengan usaha kecil, menengah dan koperasi (UKMK),
pengembangan daya saing UKMK, secara langsung merupakan upaya dalam
rangka peningkatan kesejahteraan rakyat banyak, sekaligus mempersempit
kesenjangan ekonomi. Keberadaan UKMK sebagai tulang punggung
perekonomian kota menjadi perhatian khusus.
Menurut kementerian koperasi dan usaha kecil dan
menengah Republik Indonesia kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi,
usaha kecil, menengah dan koperasi hanya memberikan kontribusi sebesar 16,4%
sedangkan usaha besar 83,6%. Berdasarkan penguasaan pangsa pasar, usaha kecil,
menengah dan koperasi hanya menguasai pangsa pasar sebesar 20% (80% oleh
usaha besar).
Hal tersebut menunjukkan dua sekaligus, yaitu super kuatnya sektor usaha
besar dan teramat lemahnya sektor UKMK. Peran serta koperasi sudah makin
terlihat dalam pengembangan roda perekonomian di Indonesia. Di banyak daerah,
koperasi punya andil besar untuk mensejahterakan anggota maupun yang bukan
anggota. Dalam peranan koperasi untuk memberikan kesejahteraan misalnya
kontribusinya dalam menciptakan lapangan kerja. Hal ini tentu saja bisa makin
meringankan beban pemerintah maupun swasta dalam menangani tenaga kerja
yang jumlahnya makin meningkat dari tahun ke tahun. Koperasi disini juga
dimaksudkan untuk menampung kegiatan perekonomian pada tingkat lapisan
9
bawah yang masih merupakan bagian terbesar dari rakyat Indonesia. Untuk
melancarkan kegiatan-kegiatan koperasi tersebut.
Keuntungan koperasi bisa diperoleh antara lain dari laba penjualan dan jasa
peminjaman. Meskipun koperasi tidak mengambil laba penjualan atau jasa
peminjaman yang besar. Namun apabila koperasi berjalan dengan lancar
keuntungan koperasi pun bisa menjadi besar pula.
Keuntungan koperasi akan dikembalikan kembali kepada anggota sebagai
SHU (Sisa Hasil Usaha). Tentu saja setelah dikurangi biaya-biaya operasional.
Pembagian keuntungan atau Sisa Hasil Usaha ini dibagi secara adil sehingga tidak
ada yang dirugikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa koperasi
memiliki peran yang besar di masyarakat. Jika banyak orang yang dapat
mengambil kemanfaatan koperasi maka ekonomi masyarakat pun akan kuat. Oleh
karena itu tak heran jika koperasi disebut sebagai soko guru atau tiang utama
perekonomian di Indonesia.
Spanji (2011: 53) menarik kesimpulan sebagai berikut.
Meski demikian koperasi di Indonesia masih banyak
kelemahannya. Meskipun juga telah memiliki beberapa kelebihan.
Kita perlu tahu kelebihan dan kelemahan koperasi di Indonesia.
Dengan mengetahui hal tersebut, kita dapat belajar bagaimana
memanfaatkan kelebihannya, dan bagaimana mengatasi
kelemahannya. Hal ini bertujuan agar koperasi benar-benar menjadi
badan usaha yang melindungi dan mengayomi masyarakat.
1) Kelebihan Koperasi di Indonesia
a. Bersifat terbuka dan sukarela.
b. Besarnya simpanan pokok dan simpanan wajib tidak
memberatkan anggota.
c. Setiap anggota memiliki hak suara yang sama, bukan
berdasarkan besarnya modal.
d. Bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota dan bukan
sematamata mencari keuntungan.
2) Kelemahan Koperasi Di Indonesia
a. Koperasi sulit berkembang karena modal terbatas.
b. Kurang cakapnya pengurus dalam mengelola koperasi.
c. Pengurus kadang-kadang tidak jujur.
d. Kurangnya kerja sama antara pengurus, pengawas dan
anggotanya.
10
Produk hasil produksi Koperasi belum memiliki daya saing yang
tinggi dalam bersiang dengan kompetitor dalam skala pasar Asean.
Masalah ini timbul berasal dari masalah pokok yang dialami
mayoritas koperasi di Indonesia yaitu Masalah internal koperasi
antara lain: kurangnya pemahaman anggota dan pengurus akan
kewajibannya, kurang cakapnya pengurus dalam mengelola
koperasi, kurangnya kerja sama antara pengurus, pengawas dan
anggotanya dan sulitnya koperasi berkembang karena modal
terbatas. Dalam pelaksanaannya mengalami disorientasi, bukan
kesejahteraan anggota yang menjadi tujuan tetapi keuntungan
pribadi. Selain itu, koperasi-koperasi belum bisa menjadi satu
kesatuan untuk mencapai tujuan bersama, masih berdiri dengan
kepentingan masing-masing. Masalah eksternal koperasi antara lain
iklim usaha yang mendukung pertumbuhan koperasi belum selaras
dengan kehendak anggota koperasi dan tekanan arus globalisasi.
Masalah daya saing ini harus segera diselesaikan agar produk koperasi
mampu memiliki mutu terstandart sehingga ke depan koperasi mampu menjadi
market leader dalam pasar Asean.
11
Community/AEC) 2015, akan diarahkan kepada pembentukan sebuah
integrasi ekonomi kawasan dengan mengurangi biaya transaksi
perdagangan, memperbaiki fasilitas perdagangan dan bisnis, serta
meningkatkan daya saing sektor UMKM.
Impian yang ingin dicapai setiap koperasi tentu dapat melihat aktivitas
usaha yang dijalankan menduduki puncak persaingan sebagai market leader.
Namun sudah pasti jalan menuju pemimpin pasar bukan usaha yang mudah. Perlu
kerja keras serta keberanian lebih agar mampu mengungguli para rival bisnis.
Tidak sedikit dari mereka bahkan rela mengeluarkan budget untuk biaya
12
pemasaran yang cukup besar, tujuannya jelas, agar mimpi menguasai pasar bisa
tercapai. Meskipun begitu, untuk menjadi seorang market leader tidak
semudah membalik telapak tangan. Dibutuhkan perjuangan keras dan waktu yang
cukup lama untuk bisa berhasil menanamkan image sebuah produk di hati para
konsumen.
Carvena (1996:176) ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar produk yang
dipasarakan mampu memenjadi market leader :
13
kepada konsumen. Besarnya peluang pasar yang berhasil Anda
ciptakan, memungkinkan para follower tertarik mengikuti
kesuksesan Anda. Sehingga resiko yang paling sering Anda hadapi
sebagai market leader yaitu banyaknya pesaing yang menduplikasi
atau membuat produk sejenis dengan produk Anda. Karena itu,
tambahkan nilai lebih pada produk Anda secara berkala, agar
konsumen tidak pernah bosan dengan produk Anda, sekaligus
memperkecil peluang para pesaing untuk mengikuti perkembangan
produk-produk Anda.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
14
Tahun ini Indonesia memasuki era MEA (Masyarakat Ekonomi
Asean), sehingga target pasar dan pesaing kita adalah masyarakat seluruh
Asean. Dalam menghadapi keadaan ini tentu Koperasi Indonesia harus
melakukan langkah-langkah progresive dan terarah untuk meraih hasil
terbaik dari tujuan koperasi, yaitu mensejahterahkan ekonomi anggota.
Kementerian Koperasi dan UKM memiliki concern dan komitmen dalam
mendukung upaya mengantisipasi pelaksanaan MEA melalui koordinasi,
sinkronisasi, sinergi dan kerjasama mulai dari aspek hulu, middle dan hilir
dalam kerangka pemberdayaan pemberdayaan Koperasi dan UMKM.
3.2 Saran
DAFTAR RUJUKAN
15
Angky, 2008 . Ideologi Koperasi Menatap Masa Depan: Pemberdayaan Koperasi
Sebagai Basis Pengembangan Ekonomi Rakyat. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma & Pustaka Widyatama
16