Anda di halaman 1dari 16

Kamis 7-9

DENGAN KOPERASI MAMPU MENINGKATKAN KAPASITAS


EKONOMI ANGGOTA DAN MARKET LEADERS DALAM BERBAGAI
SEKTOR INDUSTRI KECIL DI PASAR ASEAN

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Perekonomian dan Koperasi Indonesia
Yang dibina oleh Drs. H. Gatot Isnani, M.Si

Oleh:

Happy Jesica Putri Wandani (07)

No Telp : 085697795924

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN

1
Maret 2017
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Happy Jessica Putri Wandani
Nim : 160413602090
Jurusan/Program Studi : S1 Manajemen
Fakultas/Program : Fakultas Ekonomi
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini benar-benar
tulisan saya, dan bukan merupakan plagiasi baik, sebagian atau seluruhnya.
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa makalah ini hasil
plagiasi, baik sebagian atau seluruhnya, maka saya bersedia menerima sanksi atas
perbuatan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang,
Yang membuat pernyataan

(Happy Jessica P.W)

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu topik hangat yang tengah diperbincangkan saat ini adalah isu
mengenai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Sejak dulu, Indonesia telah
menjadi bagian dari beberapa forum seperti APEC, ASEAN, dan MEA yang
sedianya dilaksanakan mulai tanggal 31 Desember 2015 akan mewujudkan sebuah
komunitas ekonomi yang lebih terstuktur. Indonesia merupakan salah satu negara
anggota ASEAN, sehingga wajar bila banyak yang mempertanyakan bagaimana
kesiapan Indonesia menghadapi MEA 2015. Dari hasil penelitian menunjukan
bahwa peran ekspor dan Foreign Direct Investment (FDI) di Indonesia masih
sedikit dibandingkan 5 negara ASEAN yang lain. Peringkat daya saing dan
sumber daya manusia (SDM) Indonesia juga masih rendah dibanding Singapura,
Malaysia dan Thailand.

Indonesia sebagai negara dengan penduduk terbanyak di ASEAN


merupakan pasar yang potensial untuk aliran masuk barang, jasa dan tenaga kerja
bagi negara lainnya di ASEAN. Indonesia sebagai pasar konsumen terbesar di
ASEAN sangat berpotensi untuk dibanjiri barang-barang konsumsi.
Membanjirnya barang-barang tersebut memang memiliki nilai positif bagi
konsumen. Namun nilai tambah akan lebih dirasakan bagi perekonomian, jika
produk-produk Indonesia yang justru menginvasi negara-negara ASEAN. Jika hal
tersebut terjadi, produksi domestik akan bertambah yang berimplikasi positif
terhadap penyerapan tenaga kerja, peningkatan realisasi investasi dan berdampak
akhir terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan penduduk. Oleh karena
itu, Indonesia harus mengoptimalkan peran ekspor dan FDI sebagai efek dari
adanya globalisasi dan juga dilaksanakannya MEA 2015. Selain itu Indonesia juga

3
harus membenahi infrastuktur, kualitas SDM dan kesiapan Koperasi dan UMKM
dalam menghadapi MEA.

Angky (2008:132) menarik kesimpulan sebagai berikut.


Berbicara tentang perekonomian nasional, maka tidak lepas dari
peran Koperasi dan UKM (Usaha Kecildan Menengah). Para
pengusaha yang bergerak dalam usaha kecil dan menengah
ini bergerak dalam berbagai bidang usaha. Sebagian bergerak
dalam usaha formal, tetapi tidaksedikit yang bergerak dalam usaha
nonformal. Jumlah mereka yang berusaha secara non formal justru
lebih banyak dibanding yang formal.
Mereka merambah semua bidang usaha yang berkaitan dengan hajat hidup
masyarakat. Usaha Kecil danMenengah merupakan bentuk usaha yang saat ini
mengalami globalisasi dalam perkenomian Indonesia, UKM menjadi salah satu
faktor pendorong untuk memajukan sektor perekonomian di Indonesia, hal
ini dapat terlihat pada peran Koperasi dan UKM yang banyak membantu
mengurangi pengangguran, menekan angka kemiskinan, membantu menyuplai
dana untuk Negara, meningkatkan pendapatan masyarakat dan lain sebagainya.
Adanya keterkaitan erat antara ekonomi kerakyatan dengan koperasi.
Pendapat ini didukung Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 yang merupakan
salah satu undang-undang yang mengatur tentang Pengertian Ekonomi,
Pemanfaatan SDA dan Prinsip Perekonomian Nasional.

Syahrizal (2012: 236) menarik kesimpulan sebagai berikut.


Tanggungjawab dan peranan koperaasi yang sangat tinggi di dalam
menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean faktanya didak dibarengi
dengan peningkatan kualitas produk koperasi. Produk hasil
produksi Koperasi belum memiliki daya saing yang tinggi dalam
bersiang dengan kompetitor dalam skala pasar Asean. Masalah ini
timbul berasal dari masalah pokok yang dialami mayoritas koperasi
di Indonesia yaitu Masalah internal koperasi antara lain: kurangnya
pemahaman anggota dan pengurus akan kewajibannya, kurang
cakapnya pengurus dalam mengelola koperasi, kurangnya kerja
sama antara pengurus, pengawas dan anggotanya dan sulitnya
koperasi berkembang karena modal terbatas. Dalam
pelaksanaannya mengalami disorientasi, bukan kesejahteraan
anggota yang menjadi tujuan tetapi keuntungan pribadi. Selain itu,
koperasi-koperasi belum bisa menjadi satu kesatuan untuk
mencapai tujuan bersama, masih berdiri dengan kepentingan
masing-masing. Masalah eksternal koperasi antara lain iklim usaha
yang mendukung pertumbuhan koperasi belum selaras dengan
kehendak anggota koperasi dan tekanan arus globalisasi.

4
Dari keadaan yang ada kami mencoba memberikan alternatif solusi nyata
dalam membangun koperasi Indonesia dalam menghadapi persaingan Pasar Asean
yang berjudul Dengan Koperasi Mampu Meningkatkan Kapasitas Ekonomi
Anggota dan Market Leaders dalam Berbagai Sektor Industri Kecil di Pasar
Asean.

B. Rumusan Masalah

1. Apa koperasi itu?


2. Apa tujuan koperasi Indonesia?

3. Bagaimana peran dan perkembangan koperasi di Indonesia?


4. Apa prinsip koperasi Indonesia?
5. Bagaimana peranan koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat ?
6. Apa saja permasalahan yang terjadi pada koperasi di Indonesia?
7. Bagaimana peranan koperasi dalam MEA ?
8. Bagaimana Strateji untuk menjadi market leader ?

Teknis penulisan makalah ini berpedoman pada Buku Pedoman Penulisan


Karya Ilmiah Universitas Negeri Malang (UM,2010)

5
BAB II
PEMBAHASAN

A Pengertian Koperasi
Menurut Undang-Undang No. 25 tahun 1992 pasal 3 tentang Perkoperasian
yang menyebutkan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan
orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan asas kekeluargaan. Dari pengertian tersebut dapat dirumuskan
unsur-unsur penting koperasi yaitu:
1. Koperasi merupakan badan usaha.
2. Koperasi dapat didirikan oleh orang seorang dan atau badan hukum koperasi
yang sekaligus sebagai anggota koperasi yang bersangkutan.
3. Koperasi dikelola berdasarkan prinsip-prinsip koperasi.
4. Koperasi dikelola berdasarkan atas asas kekeluargaan.

B. Tujuan Koperasi Indonesia


Tujuan koperasi sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang No. 25
tahun 1992 pasal 3 tentang Perkoperasian, yaitu memajukan kesejahteraan
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun
tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang
maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan koperasi
adalah
1. Memajukan kesejahteraan anggota koperasi.
2. Memajukan kesejahteraan masyarakat.
3. Membangun tatanan perekonomian nasional.

6
C. Peranan Koperasi Terhadap Perkembangan Ekonomi Indonesia
Pemberdayaan koperasi secara tersktuktur dan berkelanjutan diharapkan
akan mampu menyelaraskan struktur perekonomian nasional, mempercepat
pertumbuhan ekonomi nasional, mengurangi tingkat pengangguran terbuka,
menurunkan tingkat kemiskinan, mendinamisasi sektor riil, dan memperbaiki
pemerataan pendapatan masyarakat.
Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa
fungsi dan peran koperasi sebagai berikut:
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas
kehidupan manusia dan masyarakat.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko-
gurunya.
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional, yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
5. Mengembangkan kreativitas dan membangun jiwa berorganisasi bagi
para pelajar.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa peran koperasi antara lain :
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
2. Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasional.

7
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional yang merupakan usaha bersama atas asas kekeluargaan dan
demokrasi ekonomi.

D. Prinsip Koperasi
Prinsip koperasi sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang No. 25
tahun 1992 pasal 3 tentang Perkoperasian, yaitu menerima anggota secara
terbuka bagi siapa saja yang berminat menjadi anggota dan koperasi
berlandaskan kekeluargaan yang menjunjung tinggi asas demokrasi.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa Koperasi
melaksanakan prinsip Koperasi sebagai berikut:
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil
sebanding dengan besarnya jasa usaha masingmasing
anggota
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
kemandirian.
Dalam mengembangkan Koperasi, maka Koperasi
melaksanakan pula prinsip Koperasi sebagai berikut:
1. Pendidikan perkoperasian
2. Kerja sama antar koperasi.

E. Peranan Koperasi Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat


Keanggotaan koperasi bersifat terbuka dan sukarela. Terbuka artinya
anggota koperasi terbuka bagi siapa saja sesuai dengan jenis koperasinya.
Keanggotaan koperasi tidak membedakan suku, derajat maupun agama. Sukarela
artinya keanggotaan koperasi tidak atas paksaan. Setiap anggota mempunyai hak
dan kewajiban yang sama. Sesuai dengan pengertian koperasi bahwa koperasi
merupakan kegiatan ekonomi yang berasaskan kekeluargaan. Maka tujuan utama

8
koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya.
Agar tujuan Koperasi (kesejahteraan anggota dan masyarakat) dapat
tercapai, maka koperasi memegang peranan yang sangat vital dan strategis dalam
perekonomian Indonesia. Hal ini disebabkan, koperasi merupakan sektor usaha
yang memiliki jumlah terbesar dengan daya serap angkatan kerja yang signifikan.
Seperti pada Usaha kecil, Menengah dan Koperasi (UKMK) merupakan
kelompok usaha ekonomi yang penting dalam perekonomian indonesia. Hal ini
disebabkan, usaha kecil menengah dan koperasi merupakan sektor usaha yang
memiliki jumlah terbesar dengan daya serap angkatan kerja yang signifikan. Oleh
karena itu kesenjangan pendapatan yang cukup besar masih terjadi antara
pengusaha besar dengan usaha kecil, menengah dan koperasi (UKMK),
pengembangan daya saing UKMK, secara langsung merupakan upaya dalam
rangka peningkatan kesejahteraan rakyat banyak, sekaligus mempersempit
kesenjangan ekonomi. Keberadaan UKMK sebagai tulang punggung
perekonomian kota menjadi perhatian khusus.
Menurut kementerian koperasi dan usaha kecil dan
menengah Republik Indonesia kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi,
usaha kecil, menengah dan koperasi hanya memberikan kontribusi sebesar 16,4%
sedangkan usaha besar 83,6%. Berdasarkan penguasaan pangsa pasar, usaha kecil,
menengah dan koperasi hanya menguasai pangsa pasar sebesar 20% (80% oleh
usaha besar).
Hal tersebut menunjukkan dua sekaligus, yaitu super kuatnya sektor usaha
besar dan teramat lemahnya sektor UKMK. Peran serta koperasi sudah makin
terlihat dalam pengembangan roda perekonomian di Indonesia. Di banyak daerah,
koperasi punya andil besar untuk mensejahterakan anggota maupun yang bukan
anggota. Dalam peranan koperasi untuk memberikan kesejahteraan misalnya
kontribusinya dalam menciptakan lapangan kerja. Hal ini tentu saja bisa makin
meringankan beban pemerintah maupun swasta dalam menangani tenaga kerja
yang jumlahnya makin meningkat dari tahun ke tahun. Koperasi disini juga
dimaksudkan untuk menampung kegiatan perekonomian pada tingkat lapisan

9
bawah yang masih merupakan bagian terbesar dari rakyat Indonesia. Untuk
melancarkan kegiatan-kegiatan koperasi tersebut.
Keuntungan koperasi bisa diperoleh antara lain dari laba penjualan dan jasa
peminjaman. Meskipun koperasi tidak mengambil laba penjualan atau jasa
peminjaman yang besar. Namun apabila koperasi berjalan dengan lancar
keuntungan koperasi pun bisa menjadi besar pula.
Keuntungan koperasi akan dikembalikan kembali kepada anggota sebagai
SHU (Sisa Hasil Usaha). Tentu saja setelah dikurangi biaya-biaya operasional.
Pembagian keuntungan atau Sisa Hasil Usaha ini dibagi secara adil sehingga tidak
ada yang dirugikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa koperasi
memiliki peran yang besar di masyarakat. Jika banyak orang yang dapat
mengambil kemanfaatan koperasi maka ekonomi masyarakat pun akan kuat. Oleh
karena itu tak heran jika koperasi disebut sebagai soko guru atau tiang utama
perekonomian di Indonesia.
Spanji (2011: 53) menarik kesimpulan sebagai berikut.
Meski demikian koperasi di Indonesia masih banyak
kelemahannya. Meskipun juga telah memiliki beberapa kelebihan.
Kita perlu tahu kelebihan dan kelemahan koperasi di Indonesia.
Dengan mengetahui hal tersebut, kita dapat belajar bagaimana
memanfaatkan kelebihannya, dan bagaimana mengatasi
kelemahannya. Hal ini bertujuan agar koperasi benar-benar menjadi
badan usaha yang melindungi dan mengayomi masyarakat.
1) Kelebihan Koperasi di Indonesia
a. Bersifat terbuka dan sukarela.
b. Besarnya simpanan pokok dan simpanan wajib tidak
memberatkan anggota.
c. Setiap anggota memiliki hak suara yang sama, bukan
berdasarkan besarnya modal.
d. Bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota dan bukan
sematamata mencari keuntungan.
2) Kelemahan Koperasi Di Indonesia
a. Koperasi sulit berkembang karena modal terbatas.
b. Kurang cakapnya pengurus dalam mengelola koperasi.
c. Pengurus kadang-kadang tidak jujur.
d. Kurangnya kerja sama antara pengurus, pengawas dan
anggotanya.

F. Permasalahan Yang Terjadi Pada Koprasi Di Indonesia


Menurut Syahrizal (2012:236) menarik kesimpulan sebagai berikut.

10
Produk hasil produksi Koperasi belum memiliki daya saing yang
tinggi dalam bersiang dengan kompetitor dalam skala pasar Asean.
Masalah ini timbul berasal dari masalah pokok yang dialami
mayoritas koperasi di Indonesia yaitu Masalah internal koperasi
antara lain: kurangnya pemahaman anggota dan pengurus akan
kewajibannya, kurang cakapnya pengurus dalam mengelola
koperasi, kurangnya kerja sama antara pengurus, pengawas dan
anggotanya dan sulitnya koperasi berkembang karena modal
terbatas. Dalam pelaksanaannya mengalami disorientasi, bukan
kesejahteraan anggota yang menjadi tujuan tetapi keuntungan
pribadi. Selain itu, koperasi-koperasi belum bisa menjadi satu
kesatuan untuk mencapai tujuan bersama, masih berdiri dengan
kepentingan masing-masing. Masalah eksternal koperasi antara lain
iklim usaha yang mendukung pertumbuhan koperasi belum selaras
dengan kehendak anggota koperasi dan tekanan arus globalisasi.
Masalah daya saing ini harus segera diselesaikan agar produk koperasi
mampu memiliki mutu terstandart sehingga ke depan koperasi mampu menjadi
market leader dalam pasar Asean.

G. Peran Koperasi dalam MEA

ASEAN sebagai gabungan bangsa-bangsa Asia Tenggara yang


beraggotakan 10 negara (Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina,
Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar dan Kamboja) memiliki pandangan
terbuka, hidup dalam perdamaian, stabilitas dan kemakmuran, serta terikat
bersama dalam kemitraan dalam pembangunan yang dinamis. Untuk itu, pada
tahun 2003, para pemimpin ASEAN telah bersepakat untuk membangun suatu
masyarakat ASEAN pada tahun 2020. Dalam perkembangannya para pemimpin
Negara anggota mempertegas komitmennya dan memutuskan untuk mempercepat
pembentukan masyarakat ASEAN pada tahun 2015.

Menurut kementerian koperasi dan usaha kecil dan menengah


Republik Indonesia Pembentukan Komunitas ASEAN 2015 berlandaskan
pada 3 pilar, yaitu Komunitas Keamanan ASEAN (ASEAN Security
Community), Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic
Community), dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASEAN Socio-
Cultural Community). Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic

11
Community/AEC) 2015, akan diarahkan kepada pembentukan sebuah
integrasi ekonomi kawasan dengan mengurangi biaya transaksi
perdagangan, memperbaiki fasilitas perdagangan dan bisnis, serta
meningkatkan daya saing sektor UMKM.

Pemberlakuan AEC 2015 bertujuan untuk menciptakan pasar


tunggal dan basis produksi yang stabil, makmur, berdaya saing tinggi, dan
secara ekonomi terintegrasi dengan regulasi efektif untuk perdagangan dan
investasi, yang di dalamnya terdapat arus bebas lalu lintas barang, jasa,
investasi, dan modal serta difasilitasinya kebebasan pergerakan pelaku
usaha dan tenaga kerja.

Implementasi AEC 2015 akan berfokus pada 12 sektor prioritas,


yang terdiri atas 7 (tujuh) sektor barang (industri pertanian, peralatan
elektonik, otomotif, perikanan, industri berbasis karet, industri berbasis
kayu, dan tekstil) dan 5 (lima) sektor jasa (transportasi udara, pelayanan
kesehatan, pariwisata, logistik, dan industri teknologi informasi atau e-
ASEAN).

Kementerian Koperasi dan UKM memiliki concern dan komitmen


dalam mendukung upaya mengantisipasi pelaksanaan MEA melalui
koordinasi, sinkronisasi, sinergi dan kerjasama mulai dari aspek hulu,
middle dan hilir dalam kerangka pemberdayaan pemberdayaan Koperasi
dan UMKM.

H. Strateji Untuk Menjadi Market Leader

Impian yang ingin dicapai setiap koperasi tentu dapat melihat aktivitas
usaha yang dijalankan menduduki puncak persaingan sebagai market leader.
Namun sudah pasti jalan menuju pemimpin pasar bukan usaha yang mudah. Perlu
kerja keras serta keberanian lebih agar mampu mengungguli para rival bisnis.
Tidak sedikit dari mereka bahkan rela mengeluarkan budget untuk biaya

12
pemasaran yang cukup besar, tujuannya jelas, agar mimpi menguasai pasar bisa
tercapai. Meskipun begitu, untuk menjadi seorang market leader tidak
semudah membalik telapak tangan. Dibutuhkan perjuangan keras dan waktu yang
cukup lama untuk bisa berhasil menanamkan image sebuah produk di hati para
konsumen.

Carvena (1996:176) ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar produk yang
dipasarakan mampu memenjadi market leader :

1. Ciptakan produk yang inovatif

Sebagian besar yang sekarang sukses menjadi market


leader di pasaran adalah produk-produk yang menawarkan inovasi
baru pada konsumennya. Baik inovasi dari jenis produknya, inovasi
dalam proses produksinya, maupun inovasi pada strategi
pemasarannya. Jadilah inovator di bidang Anda, karena semakin
inovatif produk yang Anda tawarkan, maka semakin besar pula
peluang pasar yang Anda ciptakan.

2. Jadilah solusi terbaik bagi konsumen

Untuk bisa menjadi pemimpin pasar, sebaiknya tawarkan


sebuah keunggulan yang menjadi solusi bagi para konsumen.
Tentukan terlebih dahulu solusi yang akan Anda tawarkan pada
para konsumen. Selanjutnya fokuslah untuk mengembangkan
keunggulan tersebut, hingga produk Anda bisa digunakan
masyarakat sesering mungkin dan menjadi satu-satunya solusi
terbaik bagi para konsumen.

3. Perhatikan kelancaran distribusi produk

Kelancaran distribusi produk menjadi langkah penting bagi


Anda untuk mengusai pasar. Usahakan agar produk Anda bisa
diditribusikan hingga ke berbagai daerah, dari mulai wilayah
perkotaan sampai daerah pedesaan. Biasanya perusahaan yang
menjadi market leader, selalu mengupayakan produknya bisa
dijangkau oleh semua kalangan masyarakat. Oleh karena itu,
pastikan produk Anda dapat diperoleh konsumen dengan mudah di
berbagai daerah.

4. Tambahkan nilai lebih

Sebagai market leader, tentu Anda harus menjaga dan


meningkatkan kualitas produk maupun pelayanan yang diberikan

13
kepada konsumen. Besarnya peluang pasar yang berhasil Anda
ciptakan, memungkinkan para follower tertarik mengikuti
kesuksesan Anda. Sehingga resiko yang paling sering Anda hadapi
sebagai market leader yaitu banyaknya pesaing yang menduplikasi
atau membuat produk sejenis dengan produk Anda. Karena itu,
tambahkan nilai lebih pada produk Anda secara berkala, agar
konsumen tidak pernah bosan dengan produk Anda, sekaligus
memperkecil peluang para pesaing untuk mengikuti perkembangan
produk-produk Anda.

5. Lakukan strategi pemasaran melalui pendekatan konsumen

Tidak bisa sipungkiri bahwa keberadaan konsumen sangatlah


penting bagi pemasaran bisnis Anda. Jadi, sebisa mungkin
gunakan strategi pemasaran yang bisa mendekatkan produk Anda
dengan konsumen. Misalnya saja dengan mengadakan
kegiatan promosi produk yang melibatkan konsumen secara
langsung. Dengan begitu konsumen memiliki ikatan yang lebih
kuat dengan produk Anda, dan loyalitas konsumenpun semakin
terjaga.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

14
Tahun ini Indonesia memasuki era MEA (Masyarakat Ekonomi
Asean), sehingga target pasar dan pesaing kita adalah masyarakat seluruh
Asean. Dalam menghadapi keadaan ini tentu Koperasi Indonesia harus
melakukan langkah-langkah progresive dan terarah untuk meraih hasil
terbaik dari tujuan koperasi, yaitu mensejahterahkan ekonomi anggota.
Kementerian Koperasi dan UKM memiliki concern dan komitmen dalam
mendukung upaya mengantisipasi pelaksanaan MEA melalui koordinasi,
sinkronisasi, sinergi dan kerjasama mulai dari aspek hulu, middle dan hilir
dalam kerangka pemberdayaan pemberdayaan Koperasi dan UMKM.

3.2 Saran

Salahsatu langkah yang harus ditempuh adalah meningkatkan penjualan


produk koperasi dengan menjadi market leader di pasaran. Beberapa cara yang
bisa dilakukan oleh Koperasi Indonesia agar produk yang dipasarakan mampu
memenjadi market leader, sehingga mampu berdampak kepada peningkatan
kapasitas ekonomi anggota yaitu menciptakan produk yang inovatif, hadirkan
solusi terbaik, jadilah solusi terbaik bagi konsumen, perhatikan kelancaran
distribusi produk, tambahkan nilai lebih, lakukan strategi pemasaran melalui
pendekatan konsumen dan lakukan diferensiasi bisnis.

DAFTAR RUJUKAN

15
Angky, 2008 . Ideologi Koperasi Menatap Masa Depan: Pemberdayaan Koperasi
Sebagai Basis Pengembangan Ekonomi Rakyat. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma & Pustaka Widyatama

Cravena, D. Strategic Marketing. Terjemahan Lina Salim. 1996. Jakarta: Erlangga

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah b. (online).


www.depkop.go.id. Diakses tanggal 3 April 2017

Spanji, W. 2011. Kelebihan dan Kelemahan Koperasi. Jakarta: Gunadarma.

Syahrizal, A. 2012. Mengenal Esensi Gerakan Koperasi. Makalah diskusi tentang


Esensi Gerakan Koperasi yang diselenggarakan Gerakan Cinta Koperasi
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian.


(Online), www.hukumonline. Diakses tanggal 08 Maret 2017.

Undang-Undang Republik Indonesia Pasal 33 Tentang Pengertian


Ekonomi, Pemanfaatan SDA dan Prinsip Perekonomian Nasional. (Online),
www.hukumonline. Diakses tanggal 08 Maret 2017.

Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah:


Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, Tugas Akhir, Laporan Penelitian. Edisi
Kelima. Malang: Universitas Negeri Malang.

16

Anda mungkin juga menyukai