OLEH:
2016
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................3
1.3 Tujuan.............................................................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................4
A. Keputusan Membeli........................................................................................4
1. Definisi Proses Pengambilan Keputusan Membeli......................................4
2. Tahapan Proses Pengambilan Keputusan Membeli.....................................6
3. Jenis Pengambilan Keputusan Membeli......................................................9
4. Faktor yang Mempengaruhi Proses Pengambilan Keputusan Membeli....11
BAB III PEMBAHASAN......................................................................................22
BAB IV PENUTUP...............................................................................................24
3.1 Kesimpulan..................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................1
1
BAB I
PENDAHULUAN
menyatakan bahwa program tersebut menargetkan konversi dari 5,2 juta kiloliter
minyak tanah ke 3,5 juta ton gas yang akan dilakukan hingga tahun 2010. Jika
menghemat 15-20 trilyun subsidi BBM per tahun (Departemen ESDM 2007).
Adapun tujuan dari kebijakan ini ialah dalam rangka: (a) melakukan
dan subsidinya relatif lebih kecil daripada subsidi minyak tanah; (c) menyediakan
bahan baker yang praktis, bersih, serta efisien untuk rumah tangga dan usaha
Program konversi minyak tanah ke LPG sudah berjalan lebih dari lima
tahun yakni pada tahun 2007, namun di dalam pelaksanaan tidak sejalan dengan
1
fakta yang terjadi di masyarakat ketika program dijalankan. Pada pelaksanaannya
program konversi minyak tanah ke LPG yang dilakukan di beberapa wilayah tidak
mudah mengubah perilaku konsumsi energi bahan bakar rumah tangga dari
adalah 30%. Bahkan diduga terdapat sebagian keluarga yang semula mencoba
beralih dari minyak tanah ke LPG, kembali menggunakan bahan bakar minyak
(Amiruddin 2009).
pengamanan kompor gas jika terjadi kebocoran dan cara penanganan kerusakan
meledak sehingga merasa lebih aman menggunakan bahan bakar lain seperti
minyak tanah dan kayu bakar. Selain itu, permasalahan ekonomi yang muncul
dalam penerapan konversi minyak tanah ke gas ini ialah pemanfaatan gas yang
Pembelian isi ulang gas dalam bentuk tabung mengharuskan masyarakat untuk
2
Menurut Essael (1987) ada tiga faktor yang mempengaruhi pengambilan
konsumen. Variabel ini adalah produk, harga, distribusi dan promosi. Perubahan
pandangan yang berbeda terhadap alternatif merk dan harga dibandingkan dengan
LPG 3Kg, maka penulis tertarik untuk lebih memperjelas lagi topik tersebut
3
1. Apakah faktor-faktor perilaku konsumen yang terdiri dari atas faktor budaya,
1.3 Tujuan
1. Apasaja faktor-faktor perilaku konsumen yang terdiri dari atas faktor budaya,
4
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Keputusan Membeli
dari dua atau lebih pilihan alternatif (Schiffman dan Kanuk, 2004). Dengan kata
lain, keputusan dapat dibuat hanya jika ada beberapa alternatif yang dipilih.
Apabila alternatif pilihan tidak ada maka tindakan yang dilakukan tanpa adanya
produk dan terdiri dari dua sumber utama, yaitu usaha pemasaran perusahaan
5
(produk, tempat, harga, dan promosi) dan pengaruh sosioekternal konsumen
(keluarga, teman, tetangga, kelas sosial, budaya). Tahapan proses fokus terhadap
6
apakah suatu produk akan dibeli atau diputuskan untuk tidak dibeli sama sekali.
keputusan, konsumen memiliki sasaran atau perilaku yang ingin dicapai atau
tindakan perilaku. Proses pengambilan keputusan terdiri dari empat tahapan. Pada
7
terjadi evaluasi terhadap alternatif yang ada dan tindakan yang paling sesuai
barang yang telah dibeli akan digunakan dan konsumen melakukan evaluasi ulang
pemilihan alternatif perilaku yang sesuai dari dua alternatif perilaku atau lebih dan
dianggap sebagai tindakan yang paling tepat dalam membeli dengan terlebih
yaitu:
8
1. Pengenalan Kebutuhan
tibatiba.
kebutuhan.
internal, maka proses pencarian difokuskan pada stimulus eksternal yang relevan
9
1). Semua pribadi, seperti opini dan sikap dari teman, kenalan, keluarga
keinginannya. Setelah tahu apa yang tepat maka ia akan melakukan penilaian
Terdiri dari dua tahap, yaitu menetapkan tujuan pembelian dan menilai
10
alternatif terhadap suatu kebutuhan, maka konsumen akan mengevaluasi pilihan
4. Keputusan membeli
konsumen mengenai apa yang dibeli, keputusan membeli atau tidak, waktu
5. e. Konsumsi
menggunakan produk.
11
6. Perilaku sesudah pembelian
terdiri dari enam tahapan, yaitu diawali dengan tahapan pengenalan kebutuhan,
keputusan untuk membeli, tahapan kelima konsumsi dan diakhiri dengan tahapan
variasi itu, Engel (1995) menjelaskannya ke dalam tipe yang lebih terperinci
12
dengan mengolongkan tipe pengambilan keputusan menjadi tiga golongan yaitu :
lama seperti mobil, rumah, pakaian mahal, peralatan elektronik, dan sebagainya.
dan evaluasi terhadap banyak alternatif. Proses tidak hanya berhenti sampai tahap
tahapan proses pengambilan keputusan diikuti meskipun tidak berurutan dan akan
banyak sekali alternatif yang dievaluasi. Jika hasil yang diharapkan terpenuhi
maka keputusan ditunjukkan dalam bentuk rekomendasi pada orang lain dan
13
adanya keinginan untuk membeli kembali. Sebaliknya, bila konsumen merasa
individu akan menghambat orang lain untuk melakukan pembelian di tempat yang
serupa.
Tahap pencarian informasi dan evaluasi alternatif dilakukan oleh konsumen tetapi
Setelah melakukan proses pembelian, konsumen merasa tidak perlu lagi untuk
melakukan evaluasi lagi karena konsumen sudah merasa yakin dengan pilihannya.
14
c. Pengambilan Keputusan Terbatas (Limited Problem Solving)
informasi alternatif dan kriteria yang digunakan untuk evaluasi. Pilihan biasanya
informasi dan evaluasi sebelum pembelian atau dengan kata lain pengenalan
Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga jenis
15
4. Faktor yang Mempengaruhi Proses Pengambilan Keputusan Membeli
1). Intensitas dari pendirian negatif orang lain terhadap alternatif yang
disukai konsumen.
seperti pendapatan keluarga, harga yang diharapkan dan manfaat produk yang
16
diinginkan.
dua bagian yaitu berasal dari lingkungan (eksternal) dan bersifat individual
(internal).
a. Budaya
dalam pengambilan keputusan membeli. Menurut Engel dkk. (1995) ada beberapa
17
eksentrik)
nilai dan kebiasaan sebagai berikut: kepercayaan terdiri dari sejumlah besar
kebudayaan
18
yang tepat, abadi atau sulit berubah, tidak terikat pada objek spesifik dari situasi
dan diterima dengan luas oleh anggota masyarakat. Sedangkan kebiasaan adalah
pola jelas dari perilaku yang diakui secara budaya atau diterima cara
norma dan kebiasaan dimana individu belajar dari masyarakat dan berperan
b. Kelas sosial
beberapa aspek yang menentukan kelas sosial (Kahl, dalam Engel dkk, 1995)
19
yaitu : pekerjaan, pendidikan dan pendapatan. Dikatakan bahwa orang yang
berada pada status sosial yang sama cenderung untuk saling berbagi keyakinan,
nilai dan cara bertindak di antara sesama mereka serta memiliki perasaan yang
lebih dekat dengan mereka. Nilai, keyakinan dan interaksi yang berkembang ini
Kelas sosial adalah bagian-bagian yang relatif homogen dan tetap dalam
memiliki tata nilai, minat dan perilaku yang mirip. Dalam Loudon dan Bitta
(1993) kelas sosial didefenisikan sebagai sebuah kelompok terdiri dari sejumlah
orang yang memiliki posisi yang sama pada masyarakat. Posisi tersebut mungkin
20
c. Demografi
menekankan pada aspek-aspek yang menetap yang mengacu pada populasi suatu
daerah yang bersifat kuantitatif seperti usia, pendapatan, pekerjaan, jenis kelamin,
pendidikan dan kode wilayah. Sementara itu Engel dkk (1995) mengemukakan
d. Pengaruh kelompok
berpikir dan nilai yang dianut kelompok mempengaruhi perilaku individu. Secara
sadar atau tidak, individu melakukan proses penyesuaian diri ke dalam kelompok
21
dengan menuruti harapan kelompok dan ide serta opini anggota di dalam
kelompok tersebut.
22
kelompok yang memberikan kerangka atau referensi kepada individu dalam
terhadap nilai dan perilaku secara umum dan luas disebut kelompok acuan
acuan yang bersifat tidak langsung, yang terdiri dari individu atau kelompok yang
seperti bintang film, bintang olahraga, atau acara yang disusun dengan baik dan
menarik agar mudah dilihat oleh orang. Derajat pengaruh yang dapat diberikan
individu dan suatu produk pada faktor spesifik sosial (Schiffman dan Kanuk,
2004).
e. Keluarga
23
pengaruh individu yang membentuk keluarga yang bersangkutan (Engel dkk,
1995). Individu membeli produk untuk dipakai sendiri dan untuk dipakai oleh
pengaruh bagi keputusan membeli, yang terdiri dari usia kepala rumah tangga atau
keluarga, status perkawinan, kehadiran anak dan status pekerjaan serta peran
status suami istri dalam rumah tangga. Rumah adalah contoh produk yang dibeli
oleh keluarga yang melibatkan dua pasangan (suami dan istri), anak dan
kemungkinan melibatkan kakek- nenek atau anggota keluarga lain yang besar.
terdiri dari ayah, ibu, anak yang tinggal bersama, dan keluarga besar (extended
family) yang terdiri dari keluarga inti dan keluarga tambahan kakek, nenek,
24
keluarga terdiri dari orang tua. Setelah keluarga, terdapat kelompok referensi yang
lainnya yang dapat mempengaruhi pola pembelian dan konsumsi individu secara
berurutan adalah teman, kelompok sosial, subkultur tertentu, budaya sendiri dan
budaya lain. Peran dan status merupakan posisi orang dalam kelompoknya. Peran
dan status tertentu dapat berpengaruh terhadap besar kecilnya pengaruh seseorang
terhadap orang lain, termasuk dalam pembelian atau konsumsi barang (Schiffman
a. Persepsi
25
Konsumen mengumpulkan informasi, memprosesnya, dan menyimpan sebagian
informasi, serta menambah dan menggabungkan informasi yang baru dengan yang
lama sehingga akan menghasilkan suatu pemecahan masalah dalam bentuk adanya
stimulus datang melalui salah satu reseptor sensori utama individu. Seseorang
akan membuka diri terhadap stimulus, jika stimulus tersebut diletakkan pada
26
Tahap kedua dari persepsi yaitu adanya perhatian (attention) yang muncul
ketika stimulus mengaktifkan satu atau lebih sensori reseptor dan sensasi yang
terbentuk bergerak menuju otak untuk diproses. Banyaknya stimulus yang hadir
akan menimbulkan perhatian pada stimulus yang menarik. Faktor stimulus adalah
karekteristik fisik dari stimulus, seperti penerangan, ukuran, intensitas, warna dan
dari sensasi atau proses pada saat stimulus baru ditempatkan dalam salah satu
kategori makna dari sensasi atau proses dimana stimulus baru ditempatkan dalam
produk, seperti penempatan merek, harga, citra, layanan, atau pesan promosi/iklan
27
(Winsor, 1997).
atau toko sebagian besar karena adanya hubungan yang kuat antara nilai yang
dan teman. Perilaku konsumen dapat dipelajari karena sangat dipengaruhi oleh
28
membeli bagi konsumen. Seseorang harus mempelajari semua hal yang berkaitan
c. Gaya hidup
Gaya hidup adalah fungsi dari karekteristik seseorang yang telah terbentuk
Kotler (2000) mengemukakan bahwa gaya hidup seseorang adalah pola hidup
dan pendapat (opini) yang bersangkutan. Gaya hidup individu didasari oleh
konsep dirinya yaitu sikap yang dianut seseorang dalam dirinya. Gaya hidup
29
d. Sikap
terhadap beberapa aspek lingkungan. Ada tiga komponen sikap, yaitu kognitif,
terhadap objek. Afektif berarti perasaan atau reaksi emosional terhadap objek.
intensi perilaku dengan mempertimbangkan atribut fisik dari suatu objek. Ketiga
komponen sikap akan konsisten satu sama lainnya. Jika pihak pemasar dapat
30
arah serta tujuan bagi perilaku seseorang. Sedangkan motif adalah konstruk yang
respon perilaku dan memberikan arah spesifik terhadap respon tersebut. Ketika
31
Kepribadian menyediakan pola khusus organisasi yang membuat individu
unik dan berbeda dengan semua individu yang lain. Konsumen akan memilih
produk berdasarkan pada apa yang paling dibutuhkannya dan memilih produk apa
(Engel, 1995).
Menurut Schiffman dan Kanuk (2004), tiga hal nyata dalam kepribadian
konsisten, abadi dan dapat dirubah. Kepribadian merupakan konsep yang berguna
dan tetap, namun perilaku konsumsi konsumen sangat bervariasi karena faktor
32
perilaku. Namun dalam keadaan tertentu kepribadian dapat berubah. Kepribadian
dapat dirubah oleh kejadian-kejadian hidup seperti kelahiran anak, kematian orang
membeli dibagi menjadi dua kelompok antara lain : faktor yang berasal dari
Faktor Internal mencakup persepsi, belajar dan ingatan, gaya hidup, sikap, serta
33
BAB III
PEMBAHASAN
Berdasar hasil pengamatan yang dilakukan untuk mengetahui alasan apa saja
berikut :
1. Faktor Budaya :
tanah mulai berkurang dan maraknya kompor LPG saat ini membawa
itu dipilihnya LPG 3Kg dibandingkan 12Kg dikarenakan harga yang relatif
lebih murah menjadikan LPG 3Kg sebagai primadona bagi salah satu
2. Faktor Sosial
yang berdampak pada jumlah kuota penjualan LPG 3Kg lebih besar
dibandingkan LPG 12Kg. Hal ini membuat masyarakat mencari LPG 3Kg
34
3. Faktor Pribadi
dipasar. LPG 3Kg mudah dijumpai dipasaran selain itu faktor harga juga
12Kg.
4. Faktor Psikologi
ditambah lagi barang yang dibutuhkan memiliki harga yang relatif lebih
dibandingkan 12Kg.
5. Faktor Harga
Bukan menjadi rahasia umum relatif rendahnya harga yang
LPG 3 Kg.
35
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
dilakukan individu dalam pemilihan alternatif perilaku yang sesuai dari dua
alternatif perilaku atau lebih dan dianggap sebagai tindakan yang paling tepat
keputusan.
produk dan terdiri dari dua sumber utama, yaitu usaha pemasaran perusahaan
36
keputusan membeli, antara lain pengambilan keputusan diperluas
37
DAFTAR PUSTAKA
Nairah. 2007. Perilaku Konsumen Rumah Tangga dalam Pembelian Buah di Kota
Lampung.
Prentice Hall.
Fanescynthiadewi.blogspot.com/2014/02/proses-pengambilan-keputusan-oleh-
konsumen.html