Anda di halaman 1dari 3

Diskusi Akuntansi Biaya

1.posisi fungsi akuntansi biaya dalam perusahaan jasa, perusahaan dagang dan perusahaan
industri manufaktur !

~. Penentuan Harga Pokok Produksi atau Jasa (Cost of Good Sold), bagian tugas utama dari
akuntansi biaya adalah mencatat, menggolongkan, monitoring dan meringkas seluruh komponen
biaya yang berhubungan dengan proses produksi, dari data historis ini dijadikan acuan pihak
manajemen dalam penentuan harga pokok produksi.
~. Perencanaan dan Pengendalian Biaya (Forcasting and Controlling), atas dasar data
historis dari laporan keuangan tentang seluruh aktifitas biaya dapat dijadikan acuan dalam membuat
perencanaan anggaran kemudian melakukan monitoring terhadap penyimpangan biaya atas
anggaran yang telah ditetapkan sehingga meningkatkan efisiensi biaya perusahaan.

2. pada dasar nya .pendidikan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh manusia secara
sadar guna menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup manusia. Melalui proses pendidikan
perubahan - perubahan kualitas hidup manusia akan dapat diwujudkan. Hal ini berarti kegiatan yang
dilaksanakan oleh manusia dari zaman ke zaman memiliki suatu tujuan tertentu.

1. Diskusikan posisi fungsi akuntansi biaya dalam perusahaan jasa, perusahaan dagang dan
perusahaan industri manufaktur !
Beberapa fungsi akuntansi biaya dalam perusahaan akan dijabarkan dalam poin-poin berikut ini:
1. Penentuan Perhitungan serta Pelaporan Harga Pokok Produk
Fungsi pertama yang paling terlihat dari penggunaan Akuntansi Biaya dalam Perusahaan adalah
menentukan perhitungan serta membuat laporan mengenai Harga Pokok Produk atau HPP. Manfaat
akuntansi biaya antara lain mencatat, menggolongkan, serta meringkas biaya pembuatan produk
dari proses-proses yang dilakukan oleh perusahaan manufaktur. Akuntansi Biaya akan memberikan
data pasti mengenai harga produksi dan HPP yang wajar untuk sebuah produk bahkan sampai
harga per unit yang dihasilkan.
2. Rincian Harga Pokok Produk dengan Segenap Unsur
Sebuah produk yang dihasilkan sangat tidak mungkin hanya memuat harga yang berasal dari
Departemen Produksi saja. Ada bagian dari harga pokok produk tersebut yang merupakan hasil
dari produksi Departemen Non Produksi, misalkan seperti Departemen Riset dan Pengembangan,
yang bisa kita dapatkan dari maanfaat laporan keuangan. Akuntansi Biaya menyediakan cara yang
mudah untuk menentukan harga pokok dari departemen non produksi ini. Nantinya produk yang
beredar dengan harga jual yang sudah ditetapkan harus memuat biaya riset dan pengembangan
juga.
3. Informasi Dasar Perencanaan Biaya dan Beban
Sebuah perusahaan pasti diharapkan akan terus beroperasi dalam jangka waktu tak ditentukan,
bukan sekadar dalam periode tertentu saja. Maka dari itu akan selalu ada periode produksi baru.
Akuntansi Biaya juga melahirkan laporan yang akan digunakan untuk produksi periode selanjutnya.
Laporan ini bisa digunakan sebagai informasi dasar dalam merencanakan biaya produksi dan biaya
normal yang mungkin dibebankan pada hasil akhir produk. Perencanaan produksi ini penting untuk
melihat kinerja di masa lalu. Produksi di masa lalu harus dijadikan sebagai patokan untuk
melakukan produksi baru di periode sekarang.
4. Data untuk Penyusunan Anggaran
Hampir sama seperti poin ke-tiga, Akuntansi Biaya juga digunakan untuk menyusun anggaran
produksi. Dalam skala besar seperti sebuah perusahaan, penting untuk menyusun anggaran
produksi. Gunanya adalah sebagai guideline seberapa banyak biaya yang boleh dikeluarkan untuk
membuat produk tertentu. Akuntansi Biaya berperan dalam hal ini untuk melahirkan anggaran
produksi yang rasional berkaca dari laporan produksi di masa lampau. Penyusunan anggaran
ini memiliki fungsi untuk menunjukkan hubungan semua hal terkait dengan proses produksi, baik itu
penyediaan bahan mentah, jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, berapa banyak kapasitas mesin
produksi, dan lain-lain.
5. Informasi Biaya Bagi Manajemen untuk Pengendalian Manajemen
Paling krusial, Akuntansi Biaya digunakan sebagai alat dan metode untuk pengendalian yang
dilakukan tingkat manajerial. Penting untuk manajemen mengetahui bagaimana proses produksi
yang dilakukan departemen produksi mereka, apakah prosesnya sesuai dengan prosedur dan
anggaran atau ada penyimpangan yang terjadi. Penyimpangan ini, terutama dilihat dari biaya yang
dikeluarkan departemen tersebut, akan menjadi bahan evaluasi dan pengendalian untuk
perencanaan produksi di periode selanjutnya.

Perusahaan dagang memperoleh produk persediaan dari supplier dalam bentuk bahan jadi untuk
di jual kembali. Perusahaan ini hanya melakukan penjualan kembali dan mengambil selisih
penjualan sebagai keuntungan bisnis.

Perusahaan manufaktur memperoleh produk yang dibuat dari bahan mentah menjadi bahan baku
atau bahan jadi.

Sedangkan perusahaan jasa tidak memiliki persediaan barang untuk di pasarkan. Tetapi produk
mereka bersifat tidak berwujud seperti perusahaan dagang atau manufaktur. Produk mereka
terlihat berupa hasil jasa mereka. Sehingga dalam pencatatan akuntansi mereka hanya akan
terlihat pada bagian persediaan dan pembelian saja. Dengan kata lain dapat kita ringkas sebagai
berikut.

Perusahaan
Perusahaan Dagang Perusahaan Jasa
Manufaktur

- Bahan Baku
- Persediaan dalam
proses produksi
Persediaan Barang Dagang - Persediaan bahan Tidak memiliki persediaan
pembantu
- Persediaan barang
jadi

Pembelian Ada Ada Langsung dimasukkan dalam


peralatan atau perlengkapan

Ada harga pokok Ada harga pokok Tidak ada harga pokok
Harga
penjualan (HPP) penjualan (HPP) penjualan (HPP)

Akuntansi Tidak ada akuntansi


Ada akuntansi biaya Tidak ada akuntansi biaya
Biaya biaya

Pada perusahaan jasa, proses penjualan dan produksi jasa berlangsung ketika ada kesepakatan
antara perusahaan dan konsumen. Oleh karena itu, dari sudut pandang akuntansi hanya ada dua
transaksi utama pada perusahaan jasa, yaitu transaksi administratif dan penjualan jasa. Adapun
tahapan dalam siklus akuntansi perusahaan jasa adalah sebagai berikut.

1. Pencatatan, terdiri atas penjurnalan dan pemindahbukuan (posting).


2. Pengikhtisaran (ringkasan), tahap ini dilakukan setelah tahap pencatatan selesai dilakukan.
Pada tahap ini dibuat ringkasan dari pengaruh seluruh transaksi keuangan yang terjadi selama
periode yang bersangkutan. Ringkasan tersebut terlihat dalam saldo akhir dari setiap akun buku
besar. Selanjutnya, saldo setiap akun tersebut dicatat dalam dokumen tersendiri yang disebut
neraca saldo (trial balance). Kegiatan akuntansi yang dilakukan pada tahap pengikhtisaran
meliputi penyusunan neraca saldo, pembuatan jurnal penyesuaian, penyusunan kertas kerja
(neraca lajur), pembuatan jurnal penutup, neraca saldo setelah penutupan,
3. Pembuatan Laporan Keuangan, yang meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan
modal, dan laporan arus kas.

Anda mungkin juga menyukai