0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
231 tayangan3 halaman
11. 2 KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KOPERASI
Untuk mengikuti arah gerak laju perkembangan antusiasme masyarakat dalam berkoperasi, maka pemerintah melakukan langkah-langkah antara lain :
1. Menumbuhkan iklim berusaha yang kondusif, ,elalui
a. Penyempurnaan aturan undang-undangkoperasi dengan terlebih dahulu mengintarisasi serta menelaah kebijaksanaan yang berkaitan dengan penciptaan persaingan yang sehat diantara pelaku pasar
b. Penyempurnaan undang-undang nomor 25 tahun 1992 dengan mempedomani definisi serta prisip darae koperasi yang diberlakukan secara univeral sesuai dengan keputusan kongres koperasi sedunia di manchester pada tahun 1995
c. Pemberian fasilitas kepada koperasi dengan ketentuan yang baku dijajaran perbankan melalui regulasi serta keberpihakan kepasa ekonomi akyat
d. Penciptaan iklim berusaha yang berkelanjutan dengan dilandasi tata nilai dalam berusaha, dan memberi arahan kepadsa pelakuk koperasi untuk senantiasa memiliki dan melaksanakan standar etoka usaha, menjunjung tinggi nilai profesionalisme dan enterpreneurship serta etos an disiplin kerja sesuai dengan tuntutan dan perkembangan dan kaidah-kaidah bisnis.
11. 2 KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KOPERASI
Untuk mengikuti arah gerak laju perkembangan antusiasme masyarakat dalam berkoperasi, maka pemerintah melakukan langkah-langkah antara lain :
1. Menumbuhkan iklim berusaha yang kondusif, ,elalui
a. Penyempurnaan aturan undang-undangkoperasi dengan terlebih dahulu mengintarisasi serta menelaah kebijaksanaan yang berkaitan dengan penciptaan persaingan yang sehat diantara pelaku pasar
b. Penyempurnaan undang-undang nomor 25 tahun 1992 dengan mempedomani definisi serta prisip darae koperasi yang diberlakukan secara univeral sesuai dengan keputusan kongres koperasi sedunia di manchester pada tahun 1995
c. Pemberian fasilitas kepada koperasi dengan ketentuan yang baku dijajaran perbankan melalui regulasi serta keberpihakan kepasa ekonomi akyat
d. Penciptaan iklim berusaha yang berkelanjutan dengan dilandasi tata nilai dalam berusaha, dan memberi arahan kepadsa pelakuk koperasi untuk senantiasa memiliki dan melaksanakan standar etoka usaha, menjunjung tinggi nilai profesionalisme dan enterpreneurship serta etos an disiplin kerja sesuai dengan tuntutan dan perkembangan dan kaidah-kaidah bisnis.
11. 2 KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KOPERASI
Untuk mengikuti arah gerak laju perkembangan antusiasme masyarakat dalam berkoperasi, maka pemerintah melakukan langkah-langkah antara lain :
1. Menumbuhkan iklim berusaha yang kondusif, ,elalui
a. Penyempurnaan aturan undang-undangkoperasi dengan terlebih dahulu mengintarisasi serta menelaah kebijaksanaan yang berkaitan dengan penciptaan persaingan yang sehat diantara pelaku pasar
b. Penyempurnaan undang-undang nomor 25 tahun 1992 dengan mempedomani definisi serta prisip darae koperasi yang diberlakukan secara univeral sesuai dengan keputusan kongres koperasi sedunia di manchester pada tahun 1995
c. Pemberian fasilitas kepada koperasi dengan ketentuan yang baku dijajaran perbankan melalui regulasi serta keberpihakan kepasa ekonomi akyat
d. Penciptaan iklim berusaha yang berkelanjutan dengan dilandasi tata nilai dalam berusaha, dan memberi arahan kepadsa pelakuk koperasi untuk senantiasa memiliki dan melaksanakan standar etoka usaha, menjunjung tinggi nilai profesionalisme dan enterpreneurship serta etos an disiplin kerja sesuai dengan tuntutan dan perkembangan dan kaidah-kaidah bisnis.
Untuk mengikuti arah gerak laju perkembangan antusiasme masyarakat dalam berkoperasi, maka pemerintah melakukan langkah-langkah antara lain : 1. Menumbuhkan iklim berusaha yang kondusif, ,elalui a. Penyempurnaan aturan undang-undangkoperasi dengan terlebih dahulu mengintarisasi serta menelaah kebijaksanaan yang berkaitan dengan penciptaan persaingan yang sehat diantara pelaku pasar b. Penyempurnaan undang-undang nomor 25 tahun 1992 dengan mempedomani definisi serta prisip darae koperasi yang diberlakukan secara univeral sesuai dengan keputusan kongres koperasi sedunia di manchester pada tahun 1995 c. Pemberian fasilitas kepada koperasi dengan ketentuan yang baku dijajaran perbankan melalui regulasi serta keberpihakan kepasa ekonomi akyat d. Penciptaan iklim berusaha yang berkelanjutan dengan dilandasi tata nilai dalam berusaha, dan memberi arahan kepadsa pelakuk koperasi untuk senantiasa memiliki dan melaksanakan standar etoka usaha, menjunjung tinggi nilai profesionalisme dan enterpreneurship serta etos an disiplin kerja sesuai dengan tuntutan dan perkembangan dan kaidah-kaidah bisnis. 2. Dukungan perkuatan bagi koperasi, meliputi A, dukungan perkuatan yang bersifat keuangan, Dukungan perkuatan yang bersifat bersifat non keuangan berupa jasa pengembangan bisnis. 3. Peningkatan kualitas sumber daya manusia koperasi, meliputi : A. Perumusan pealsanaan pe didikan koperasi yang sasarannya kepada pelajar mahaiswa dan generasi muda serta kelompok profesional, B. B. Perimusan modul dan pelaksanaan pendidikan kepada masyarakat yang terakdetitasi untuk meningkatkan lkemampuan dan kualitas manajemen penguasaan dan perluasan pasar, teknologi produksi, penanganan bahan baku, permodalan dan keuangan serta pengembangan jaringan pkerja. C. Pemberdayaan masyarakat D. Peningkatan profesionalisme koperasi melalui sistem insentif bantuan manajer konsultan atau pendamping dengan bekerja sama dengan perusahaan besar asing E. Kaderisasi pemgelola koperasi yang berkesinambungan. 4. Peningkatan peguasaan teknologi, meliputi A. Pengembangan pusat informasi pelayanan teknologi disentra-sentra pengembangan kperasi. B. Peningkatan kegiatan dan penerapan teknologi tepat guna untuk meningkatkan produktifitas, efisiensi dan daya saing koperasi terutama disentra-sentra produk ungguln dipedesaan C. Peningkatan sosialisasi sistem manajemen mutu D. Pemberdayaan koperasi dalam pemguasaan dan alih teknologi dalam rangka pengembangan mutu desain produk dan proses produksi dan pelayanan sehingga memenuhi standart mutu internasional. 5. Peningkatan penguasaan informasi A. Pengembangan dan penyempurnaan basis data serta sistem infoormasi koperasi B. Pengembangan informasi dan publikasi tentang roduk-produk unggulan, informasi expor impor, informasi kemitraan dan informasi sdm dan alih teknologi serta kewirausahaan. C. Pengembangan pusat-pusat informasi serta pemanfaatan teknologi informasi. D. Pengembangan forum komunikasi koperasi 6. Penguatan penguasaan pasar a. Pemberian akses yaing fair bagi koperasi untuk menjadi rekan pemerintah daerah dalam pemanfaatan APBD b. Pengembangan pemadaaatn fasilitas trading house dan forum pemasaran bersama melauiprogram kemitraan c. Pemberian kepastian tempat berusa bagi koperasi d. Pemberian peraanan yang lebih luas dalam kegiatan distribusi, grosir dan eceran dalam rangka pemenuhan bahan pokok e. Pengembangan dan peyebaran informasi bisnis dan harga berbagai komoditas. f. Pengembnagan jaringan pemasaran antar koperasi g. Peningkatan promosi bisnis dan fokus usaha pada komoditas unggulan daerah 7. Pengembangan organisasi dan manajemen koperasi Dalam kaitannya dengan strategi kebijakan pemgembangan organisasi dan manajemen koperasi yang bertujuan koperasi dapat menjain aktufitasnya dengan menerapkan prinsip=prinsip dan nilai-nilai dasar koperasi yamng membedakannya dengan badabn usaha lainnya dan sekaligus menjadikan koperasi dapat tumbuh dan berkembang dilingkungan pasar yang kompetitif, serta diarahkan pada tercapainya kondisi yang diinginkan yaitu sebagai berikut. A. Koperasi sebagai organisasi ekonomi yang ersifat distence (memiliki jati diri yang khas) dengan demikian corporate philosophy, corporate culture dalam praktek bisnis koperasi harus mempresentasikan nilai nilai yang mampu untuk menjadikan koperasi tumbuh dan berkembangan dalam lingkunganpasar yang kompetitif B. Nilai-nilai yang seharusnya melekat pada organisasi dan menejeman koperasi adalah kemampuan yuntuk mendorong dirinya sendiri, pengelolaan secara demokratis, berkeadilan dan solidritas. Nilai-nilai ini, mengisyaratkan bahwa koperasi sebagi organisasi yang berkemampuan untuk menolong diri sendiri harus mampu, memiliki tujuan ekonomi yang jelas dan memnejeman kebersamaa yang profesional.
Sebagai organisasi ekonomi yang dibentuk dari, oleh dan untuk
anggota, maka koperasi harus mampu merepresentasikan aktifitas ekonomi para anggotanya serta kepentingan para anggotanya yang dikelompok=kelompokan dalam tiga katagori. 1. Koperasi produsen 2. Kopresi konsumen 3. Koperasi kredit atau pembiayaan 8. Penoingkatan kualitas keanggotaan koperasi melalui a. Penigkatan pedidikan anggota koperasi untuk meningkatkan pemahaman anggota terhadap nilai dasar, pronsip koperasi, hak dan kewajiban anggota serta mekanisme kerja koperasi b. Penigkatan partisipasi anggota dalam mengikuti rapat anggota, kepengurusan dan partisipasi kegiatan usaha dan penumpukan modal c. Penigkatan kesejahteraan anggota melalui pengembangan usaha operasi yang dapat menciptakan peluang usaha bagi anggota pengkatan ketrkatan dengan anggota, penigkatan sisa hasil usaha dan manfaat lainnya bagi usah koperasi.