Anda di halaman 1dari 14

Strategi

Pemasaran
Gojek & Grab
saat kondisi
pandemi
Perhatian!
Kelompok 4

1. Listyaningsih_1901111048
2. Diwa Yudo Harsono_1901111022

3. Ardintya Putra Setyanto_1901111024


Sejarah Perkembangan GO-JEK Sejarah Perkembangan Grab

Gojek didirikan oleh Nadiem Makarim, Grab didirikan oleh Anthony Tan dan
warga negara Indonesia lulusan Master of Bussines Tan Hooi Ling pada 2012, awalnya ide tentang Grab
Administration dari Harvard Bussines School. Pada muncul ketika Tan yang masih menjadi mahasiswa
tanggal 13 Oktober 2010, Gojek resmi berdiri di Harvard Bussines School mendengar keluhan
dengan 20 orang pengemudi. Pada saat itu, Gojek temannya soal layanan taksi di Malaysia yang sering
masih mengandalkan call center untuk salah rute atau mengenakan tarif mahal. Grabcar
menghubungkan penumpang dengan pengemudi resmi beroperasi pada Juli 2014. Empat bulan
ojek. Pada pertengahan 2014, berkat popularitas kemudian, tepatnya pada November 2014, Grab
Uber kala itu Nadiem Makarim mulai mendapatkan mulai membuka layanan Grabride. Grabride
tawaran investasi. Pada tanggal 7 Januari 2015, merupakan layanan transportasi online yang
Gojek akhirnya meluncurkan aplikasi berbasis menggunakan jasa ojek motor. Memasuki 2015
android dan ios untuk mengantikan sistem Grab tak lagi hanya jadi jasa transportasi.
pemesanan menggunakan call center. Perusahaan ini juga mulai menyediakan layanan
pengantar barang. Dengan nama Grab Express,
Grab membantu masyarakat Indonesia, Vietnam,
Malaysia dan Singapura.

Diwa

Akibat pandemi Gojek dan Grab kompak mengalami penurunan jumlah
pengguna aktif secara harian.

Menurut lembaga statqo analytics yang mengkaji kondisi dua perusahaan


transportasi online yaitu Gojek dan Grab, pengguna aktif transportasi online mengalami
penurunan sejak pertengahan maret 2020 lalu. Tepatnya setelah pemberlakuan imbauan
work from home (WFH) sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona. Sejak 13
maret 2020 pengguna Gojek dan Grab kompak mengalami penurunan jumlah aktif secara
harian. Rata-rata jumlah pengguna harian kedua moda transportasi itu diperkirakan
menurun hingga 17% selama 1 bulan terakhir. Berdasarkan data statqo rata-rata pengguna
aktif pada aplikasi Gojek pada akhir Februari 2020 berada dikisaran 3,3 juta pengguna.
Sedangkan memiliki rata-rata 3 juta pengguna. Akan tetapi memasuki bulan maret 2020
mulai terjadi penurunan. Pengguna aktif Gojek menurun sekitar 14% dari rata-rata
mingguan pada 13 maret sekitar 3,2 juta pengguna, menjadi hanya 2,5 juta pengguna pada
26 maret 2020. Sementara Grab, mengalami penurunan hingga 16% dari rata-rata sekitar
2,5 pengguna aktif menjadi hanya 2 juta pengguna aktif pada 26 maret 2020. Data ini juga
menunjukkan penurunan pada minggu kedua bulan maret yakni pada tanggal 19 maret,
Gojek turun diangka 2,9 juta sedangkan sedangkan Grab hanya 2,4 juta.

Diwa
Strategi Marketing ?

Strategi marketing adalah keseluruhan rencana


pemasaran bisnis untuk menjangkau orang dan
mengubahnya menjadi pelanggan untuk produk
atau layanan yang kita sediakan.

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including


icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
Diwa
GO-JEK dan GRAB yang termasuk perusahaan jasa, maka pengembangan program
meliputi Strategi marketing 7P yaitu sebagai berikut:

. PRODUCT . PRICE PLACE

.
PROMOTION PEOPLE PROCESS PHYSICAL
EVIDENCE

Tya
Strategi Marketing GO-JEK dan GRAB
Strategi penetapan harga

Salah satu strategi marketing yang diterapkan oleh Go-Jek adalah dengan
menentukan tarif. Aspek ini sama pentingnya dari memikirkan ekspansi
selanjutnya karena dari sana konsumen bisa menilai apakah layanan jasa ini
bagus atau tidak.

Sementara Grab, untuk menentukan tarif ada dua elemen yang perlu
diperhatikan, yaitu penumpang dan mitra pengemudinya. Hubungan keduanya adalah
supply dan demand. Perusahaan memberikan harga terbaik kepada penumpang
sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas.

Tya
Strategi marketing GO-JEK dan GRAB

Promo untuk konsumen Fitur dan kerja sama

Advertisements Model Manajemen

Tya
Fokus GO-JEK dan GRAB saat pandemi

01

Layanan transportasi online


(GoRide dan GoCar)

02 03

Pesan-antar makanan Dompet digital (GoPay)


dan kebutuhan pokok
(GoFood)
Tya
MARKET SHARE

Kenaikan bisnis layanan logistik dan belanja kebutuhan


sehari-hari, optimis dengan langkah-langkah yang ditempuh akan
membantu perusahaan mendistribusikan sumber daya untuk fokus
mengembangkan bisnis yang memiliki dampak luas, khususnya tiga
layanan inti, dan pengembangan layanan yang mengalami kenaikan
performa signifikan selama pandemi seperti misalnya bisnis logistik
mencatat pertumbuhan 80% sejak awal pemberlakuan pembatasan
jarak sosial dan transaksi layanan belanja kebutuhan sehari-hari
yang naik dua kali lipat.

Tya
Keberlangsungannya

GO-JEK GRAB
membuka Cloud Kitchen, sejenis mendorong unit bisnis GrabMerchant
sharing dapur yang relatif terjangkau yakni jaringan retail pelaku usaha
untuk mendukung bisnis kuliner mikro untuk mempermudah
mendapatkan bahan baku dan juga
pasar yang lebih luas

Ardin
Posisi yang lebih kuat bertahan pada situasi
pandemi antara GOJEK dan GRAB adalah :

Dengan kondisi Gojek yang memiliki brand


dan pasar lebih kuat di Indonesia sebagai
pasar terbesar di Asia Tenggara, Secara
bisnis market share Gojek lebih kuat dan
memiliki brand image yang lebih positif di
Indonesia.
Sedangkan Grab masih membutuhkan
merger. Dengan berbagai tekanan yang
dihadapi aksi ini dinilai akan lebih
menguntungkan perusahaan berbasis di
Singapura tersebut. Sementara Grab sendiri
lebih unggul di luar negeri.

Tapi untuk Asia Tenggara, Indonesia adalah


kunci karena pasar terbesar, jadi posisi tawar
Gojek lebih kuat

Ardin
Antisipasi yang dilakukan GOJEK dan Grab

Gojek telah menghentikan sejumlah


layanan non-inti yang terdampak
pandemi dan restrukturisasi
organisasi secara menyeluruh demi
optimalisasi pertumbuhan.

Melakukan upaya efisiensi untuk


mengantisipasi penurunan bisnis.
Salah satu yang telah dilakukan yakni
PHK terhadap 360 karyawannya.

Ardin
Thanks You All

Anda mungkin juga menyukai