Anda di halaman 1dari 4

RESUME POLA PEMBINAAN PEGAWAI DAN MEKANISME PENJATUHAN HUKUMAN

DISIPLIN ASN

NAMA : ENDAH WAL ISTANAWATI

NPM : 072519024

 -  PP 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS (terkait larangan dan kewajiban sebagai PNS)

 -  PP 4 Tahun 1966 tentang Pemberhentian/ Pemberhentian Sementara PNS (Kasus Pidana)

 -  UU Nomor 5 Tahun 2016 tentang ASN (khusus Kejahatan dalam Jabatan/Tipikor)

1. PRINSIP DASAR PP No 53 Tahun 2010


o Yang bertanggung jawab terhadap disiplin PNS adalah Atasan Langsung masing
masing.
o Pelanggaran disiplin PNS Bukan Delik Aduan, oleh karena itu setiap atasan langsung
mengetahui / mendapat informasi tentang dugaan pelanggaran disiplin yang
dilakukan bawahannya, maka atasan langsung tersebut wajib menindak lanjuti.( Psl.
23 ayat(l))
o Atasan langsung yang telah mengetahui pelanggaran disiplin yang dilakukan
bawahannya, tetapi tidak memproses atau melapor kepada atasannya, maka ybs
juga dijatuhi hukuman disiplin yang jenisnya sama dengan hukuman disiplin yang
seharusnya dijatuhkan kepada PNS yang melakukan pelanggaran.(Psl. 21).
o Pelanggaran disiplin = Seluruh tindakan/ perbuatan yang bersifat negatip, karena
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi PNS, baik
itu yang berkaitan dengan kedinasan maupun yang tidak berkaitan dengan
kedinasan, sehingga termasuk melanggar kewajiban dan atau larangan ( Psl. 3 dan
atau 5).

2. POLA PEMBINAAN PP 53 TAHUN 2010

Dibagi menjadi 3 Ruang Pembinaan

1. Pembinaan OPD, yaitu diberikan ruang pembinaan bagi atasan langsung / pimpinan OPD
untuk melakukan pembinaan bagi tingkat pelanggaran ringan dan atau pemberian sanksi
ringan.

2. Pembinaan BKPSDM, yaitu diberikan ruang bagi BKPSDM untuk memonitor dan
mengevaluasi pembinaan yang dilakukan OPD karena salah satu fungsi BKPSDM adalah
sebagai Instansi Pembina Kepegawaian.

o Mengarahkan Pembinaan OPD sesuai ketentuan


o Pendekatan Persuasif kepada PNS yang melanggar (sisi kemanusiaan) agar
melakukan perubahan.

3. Pembinaan Tim Pertimbangan Kepegawaian (BAPEK), diberikan ruang kepada Tim dalam
proses pembinaan tahap akhir berupa pemberian sanksi pembinaan bagi pelanggaran
tingkat sedang/ berat.

3. TINGKAT DAN JENIS HUKUMAN DISIPLIN


o Hukuman disiplin Ringan
 Teguran lisan
 Teguran tertulis
 Pernyataan tidak puas secara tertulis
o Hukuman Disiplin Sedang
 Tunda KGB selama 1 tahun
 Tunda kenaikan pangkat selama 1 tahun
 Turun pangkat setingkat lebih rendah selama 1 tahun.
o Hukuman Disiplin Berat.
 Turun pangkat setingkat lebih rendah selama 3 tahun
 Pemindahan dalam rangka turun jabatan setingkat lebih rendah.
 Pembebasan dari jabatan
 Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
 Pemberhentian tidak dengan hormat.

4. PEMBINAAN TERHADAP PELANGGARAN KARENA MELAKUKAN TINDAK PIDANA (PP 4 TH


1966 DAN UU ASN)

a. PNS yang melakukan Pelanggaran karena tersangkut tindak pidana diberhentikan


sementara dari jabatan negerinya dengan penerbitan SK Bupati (PP 4 Th 1966)

b. PNS yang melakukan Pelanggaran karena tersangkut tindak pidana diberikan ruang
pembinaan Tahap Akhir yaitu oleh Tim Pertimbangan Kepegawaian Daerah (BAPEK)
yang mengacu pada Putusan Inkrah Pengadilan:

c. Pidana Kurungan kurang 2 Tahun serta dampak yang ditimbulkan karena tindak
pidana tersebut (bagi lembaga, organisasi dan Negara) diberikan sanksi (ringan,
sedang dan berat) dengan kajian PP 53 tahun 2010 sesuai larangan dan kewajiban
yang dilanggar sebagai PNS.

d. Pidana kurungan lebih dari 2 Tahun serta dampak yang ditimbulkan karena tindak
pidana tersebut (bagi lembaga, organisasi dan Negara) dapat diberhentikan sebagai
PNS.

e. PNS yang sudah menjalani Hukuman Pidana diangkat kembali sebagai PNS serta
diberikan sanksi terhadap pelanggaran yang dibuat berdasarkan ketentuan yang
berlaku.

5. KEJAHATAN DALAM JABATAN ATAU YANG ADA HUBUNGANNYA DENGAN JABATAN /


TIPIKOR (UU 5 TH 2016)
o PNS yang terbukti secara inkrah berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri
diberhentikan Tidak Dengan Hormat sebagai PNS (Pasal 87 ayat 4, UU ASN)

6. PERTIMBANGAN DALAM MENENTUKAN JENIS HUKUMAN YANG AKAN DIJATUHKAN:

o Latar Belakang Perbuatannya

 Terpaksa dilakukan atau tidak.

 Disengaja atau tidak.

 Direncanakan atau tidak.

 Ada atau tidak keuntungan pegawai yang bersangkutan / orang lain atas
perbuatan tersebut.

o Berat / ringannya dan banyaknya pelanggaran

 Pernah dilakukan PNS atau tidak.

 Bertentangan atau tidak dengan program pemerintah.

 Melanggar prinsip-prinsip kenegaraan atau tidak.

 Resistensi tinggi atau tidak terhadap PNS lain atau masyarakat.

o Akibat pelanggaran

 Ada dampak negatif terhadap unit kerja/Instansi/ Pemerintah.

 Menurunkan citra negatif PNS pada unit kerja/Instansi/ Pemerintah.

 Menghalangi pelaksanaan tugas unit kerja / Instansi / Pemerintah.

o Dampak jenis hukuman terhadap yang bersangkutan.


 Apakah jenis tersebut akan memberikan efek jera atau tidak terhadap yang
bersangkutan;
 Cepat atau tidak dampaknya kepada yang bersangkutan;
 Mempengaruhi psikologis yang bersangkutan atau tidak.

o Kesesuaian dengan peraturan


Apakah telah ditetapkan limitatif dalam peraturan atau tidak. ( misal :Kawin/ Cerai,
Tidak Masuk Kerja).
o Kejujuran / Penyesalan yang bersangkutan
 Apakah mempersulit atau tidak;
 Apakah ada kemungkinan akan mengulangi perbuatannya atau tidak;
 Apakah perbuatan tersebut telah pernah dilakukan sebelumnya atau tidak.

7. KONSEKUENSI HUKUMAN DISIPLIN :


o PNS dalam proses pemeriksaan tidak dapat dipertimbangkan KP & Pindah Instansi;
o PNS sedang menjalani Hukuman Disiplin tidak dapat diberikan KGB & KP;
o PNS sedang mengajukan upaya administratif tidak diberikan KGB & KP dan Pindah
Instansi s/d ada keputusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap;
o CPNS yg dijatuhi HD sedang/berat dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk diangkat
menjadi PNS & Diberhentikan Dengan Hormat /Tidak Dengan Hormat.

Anda mungkin juga menyukai