Anda di halaman 1dari 8

A.

Pengertian Masalah dan Pengambilan Keputusan


Masalah (problem) adalah suatu deviasi antara yang seharusnya (should) terjadi dengan suatu yang
nyata (actual) terjadi, sehingga penyebabnya perlu ditemukan dan diverifikasi.
Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan
pilihan.Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan
alternatif.Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat
keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama, menyusn alternatif yang
akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang terbaik. Secara umum, pengertian
pengambilan keputusan telah dikemukakan oleh banyak ahli, diantaranya adalah :
B. Langkah langkah dalam Analisis Masalah
1. Menentukan tujuan yaitu menentukan target lebih dahulu tanpa mencampuradukkan apa
yang ingin dicapai dan apa yang ingin dilakukan
2. Mengumpulkan fakta yaitu dengan mempelajari catatan-catatan yang relevan, peraturan
dan kebiasaan yang berlaku, membicarakan dengan orang yang bersangkutan untuk
mengetahui pendapatnya
3. Mempertimbangkan fakta dan tentukan tindak lanjut yang harus diambil dengan
menghubungkan fakta yang satu dengan yang lain.
4. Mengambil tindakan dengan mempertimbangkan :

Tentukan siapa yang harus mengambil tindakan.

Pertimbangkan siapa yang perlu diberi informasi tentang keputusan yang akan diambil

Menentukan waktu yang tepat untuk melaksanakan tindakan yang telah diputuskan.

5. Periksa hasil pelaksanaannya untuk mengetahui apakah tujuan tercapai dan pelajari
perubahan-perubahan sikap dan hubungan antar satu pihak dengan pihak lain.
C. Keputusan Menurut Ahli :
1. G. R. Terry :
Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai pemilihan yang didasarkan kriteria
tertentu atas dua atau lebih alternatif yang mungkin.
2. Claude S. Goerge, Jr :
Mengatakan proses pengambilan keputusan itu dikerjakan oleh kebanyakan manajer berupa suatu
kesadaran, kegiatan pemikiran yang termasuk pertimbangan, penilaian dan pemilihan diantara
sejumlah alternatif.

3. Horold dan Cyril O'Donnell :


Mereka mengatakan bahwa pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternative

mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan
tidak ada jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang
telah dibuat.
4. P. Siagian :
Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap suatu masalah, pengumpulan
fakta dan data, penelitian yang matang atas alternatif dan tindakan.
D. Fase Pengambilan Keputusan
1. Aktivitas intelegensia
Proses kreatif untuk menemukan kondisi yang mengharuskan keputusan dipilih atau tidak.
2. Aktifitas desain
Kegiatan yang mengemukakan konsep berdasar aktifitas intelegensia untuk mencapai tujuan.
Aktifitas desain meliputi :
- menemukan cara-cara/metode
- mengembangkan metode
- menganalisa tindakan yang dilakukan
3. Aktifitas pemilihan
Memilih satu dari sekian banyak alternatif dalam pengambilan keputusan yang ada. Pemilihan ini
berdasar atas kriteria yang telah ditetapkan.
Dari tiga aktifutas tersebut diatas, dapat disimpulkan tahap pengambilan keputusan adalah :

Mengidentifikasi masalah utama

Menyusun alternatif

Menganalisis alternatif

Mengambil keputusan yang terbaik

E. Teknik Pengambilan Keputusan


1. Operational Research/Riset Operasi
Penggunaan metode saintifik dalam analisa dan pemecahan persoalan.
2. Linier Programming
Riset dengan rumus matematis.
3. Gaming War Game
Teori penentuan strategi.
4. Probability
Teori kemungkinan yang diterapkan pada kalkulasi rasional atas hal-hal tidak normal.

E. Proses Pengambilan Keputusan


Proses pembuatan keputusan hamper sama dengan proses perencanaan strategic formal yaitu
beberapa tahap :
1. Tahap 1 : Pemahaman dan perumusan masalah

2. Tahap 2 : Pengumpulan dan Analisa data yang relevan.


3. Tahap 3 : Pengembangan alternatifalternatif
4. Tahap 4 : Evaluasi Alternatif-alternatif
5. Tahap 5 : Pemilihan alternative terbaik
6. Tahap 6 : Implementasi keputusan
Pengambilan Keputusan menurut para Ahli :
Menurut G. R. Terry :
1. Merumuskan problem yang dihadapi
2. Menganalisa problem tersebut
3. Menetapkan sejumlah alternatif
4. Mengevaluasi alternatif
5. Memilih alternatif keputusan yang akan dilaksanakan
Menurut Peter Drucher :
1. Menetapkan masalah
2. Manganalisa masalah
3. Mengembangkan alternatif
4. Mengambil keputusan yang tepat
5. Mengambil keputusan menjadi tindakan efektif
Menurut Stonner
Menentukan penyebab masalah
Tentukan masalah
Diagnosis penyebab
Menguji penyebabnya
Mengembangkan Alternatif
Mencari alternative yang kreatif dan tidak buru-buru mengevaluasi
Evaluasi Alternatif dan Pemilihan alternative yang Baik
Evaluasi alternative
Pilih alternative terbaik
Melaksanakn keputusan dan mengadakn tindak lanjut.
Antisipasi masalah potensial
Menggunakan tindakan preventif
Set up tindakan kontigensi.
F. Manajemen strategis
Dalam pengambilan keputusan yang efektif diperlukan manajemen yang strategis seperti :
melekukan seleksi secara rasional atas suatu tindakan.
Proses pengambilan keputusan yang rasional dijelaskan sebagai berikut :

1. Menyelidiki Situasi :
Idetifikasi masalah
Identifikasi tujuan
Mendiagnosis penyebab
2. Mengembangkan Alternatif
Mencari alternative yang kreatif
3. Menilai dan Memilih Alternatif yang terbaik
4. Mengembangkan dan Menindaklanjuti.
Merencanakan implementasi
Mengiplementasikan rencana
Memonitor implementasi dan membuat penyesuaian yang diperlukan

KONSEP DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Dalam pengambilan keputusan tiap manajemen memiliki tipe kegiatan masing-masing, kegiatan
manajemen tersebut dihubungkan dengan tingkatannya didalam organisasi yang dibagi menjadi 3
bagian yaitu :
1. Perencanaan strategis
Merupakan kegiatan manajemen yang tingkatannya paling atas, tujuannya sebagai proses evaluasi
lingkungan diluar organisasi, penerapan tujuan-tujuan organisasi dan penentuan strategi-strategi
yang ingin diambil oleh perusahaan.
2. Pengendalian manajemen
Merupakan suatu system yang digunakan untuk meyakinkan bahwa organisasi telah menjalankan
strategi yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Tingkatan ini disebut juga tingkatan taktik
(tactical level) yang artinya bagaimana manajemen tingkat menengah menjalankan taktik supaya
perencanaan strategisnya berjalan dengan lancar. Taktik ini bersifat jangka pendek biasanya 1
tahun. Kegiatan yang dilakukan pada tingkatan ini terdiri dari : pembuatan program kerja,
penyusunan anggaran, pelaksanaan dan pengukuran dan pelaporan dan analisis.
3. Pengendalian operasi
Merupakan system untuk meyakinkan bahwa tiap tugas tertentu telah dilaksanakan secara efektif
dan eifisien, ini merupakan penerapan program yang telah ditetapkan di pengendalian manajemen,
kegiatan ini dilakukan dibawah proses pengendalian manajemen dan berfokus pada tugas-tugas
tingkat bawah.
Berikut adalah tipe pengambilan keputusan (decision making)
Pengambilan keputusan adalah tindakan manajemen dalam pemilihan alternative untuk mencapai
sasaran. Keputusan dibagi kedalam 3 tipe :
1. Keputusan terprogram/keputusan terstruktur

Adalah keputusan yang berulang-ulang dan rutin, sehingga dapat deprogram. Keputusan ini terjadi
pada manajemen tingkatan bawah. Contoh : keputusan pemesanan barang, keputuan penagihan
piutang dll
2. Keputusan setengah terprogram/setengah terstruktur
Adalah keputusan yang sebagian dapat deprogram, sebagian berulang dan rutin tetapi sebagian pula
tidak terstruktur. Keputusan ini bersifat rumit dan membutuhkan analisis perhitungan yang
terperinci misalkan keputusan alokasi dana dan promosi, atau dalam hal membeli system computer
yang canggih
3. Keputusan tidak terprogram/tidak terstruktur
Adalah keputusan yang tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi, keputusan ini terjadi
pada tingkat atas. Pengambilan keputusan ini bersifat mudah karena informasi terdapat dari
lingkungan luar tetapi tingkat resikonya sangat tinggi, dibutuhkan manajer dengan pengalaman yang
baik, karena harus dapat dipertanggung jawabkan, misalkan keputusan untuk bargabung dengan
perusahaan lain
Peranan manajemen, menurut Henry Mintzberg ada 3 macam :
1. Peran interpersonal
Yaitu peran hubungan personal dapat terdiri dari :
- Head figure (figure kepala) yaitu manajer mewakili organisasi untuk kegiatan diluar organisasi
- Leader (pemimpin) yaitu manajer mengkoordinasi, mengendalikan, memotivasi dan mendukung
bawahan-bawahanyya
- Liaison (penghubung) yaitu manajer menghubungkan personal-personal di semua tingkatan
manajemen
2. Peran informational
Yaitu peran dari manajer sebagai pusat saraf (nerve center) organisasi untuk menerima informasi
yang paling mutakhir dan sebagai penyebar informasi keseluruh personal di organisasi
3. Peran decisional
Yaitu peran manajer sebagai entrepreneur, orang yang menangani gangguan, mengalokasikan
sumber sumber daya organisasi, serta sebagai negosiator jika terjadi konflik di dalam organisasi
Dan yang terakhir dari semua peranan yang harus dimiliki oleh manajemen maka manajer harus
mengambil keputusan, menurut Simon (1960) ada beberapa tahap pengambilan keputusan,
disebutkan olehnya proses pengambilan keputusan ada 4 tahapan yakni :
1. Intelligence : pengumpulan informasi untuk mengindetifikasikan permasalahan
2. Design : tahap perancangan solusi dalam bentuk alternative pemecahan masalah
3. Choice : tahap memilih dari solusi dari alternative-alternativeyang disediakan
4. Implementation : tahap melaksanakan keputusan dan melaporkan hasilnya
Dari semua materi yang saya tulis diatas saya dapat menarik kesimpulan bahwa peranan manajemen
sangatlah penting khususnya dalam hal pengambilan keputusan, ini dikarenakan manajem-lah yang

mampu bertanggung jawab atas pertanggung jawaban pada setiap keputusan-keputusan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan atau organisasi, agar perusahaan atau organisasi tersebut mampu
menjalankan proses dan fungsinya sesuai dengan tujuan awal perusahaan itu didirikan.
DAFTAR PUSTAKA
Materi kelas 2KA10 ( fotokopian ) dosen Sistem Informasi Manajemen
E.S. Margianti, Suryadi HS. 1994. Sistem Informasi Manajemen . Jakarta. Gunadarma

A. Hakekat Pengambilan Keputusan


Pengambilan keputusan adalah tindakan pemilihan alternatif. Hal ini berkaian dengan fungsi
manajemen.. Misalnya, saat manajer merencanakan, mengelola, mengontrol, mereka membuat
keputusan. Akan tetapi, ahli teori klasik tidak menjelaskan peng keputusan tersebut secara umum.
Pelopor teori manajemen seperti Fayol dan Urwick membahas pengambilan keputusan mengenai
pengaruhnya pada delegasi dan otoritas, sementara bapak manajemen-Frederick W. Taylor- hanya
menyinggung metode ilmiah sebagai pendekatan untuk pengambilan keputusan. Seperti
kebanyakan aspek teori organisasi modern, analisis awal pengambilan keputusan dapat ditelusuri
pada Chester Barnard. Dalam The Functions of the Exec Barnard memberikan analisis komprehensif
mengenai pengambilan keputusan clan menyat "Proses keputusan ... merupakan teknik untuk
mempersempit pilihan."
Kebanyakan pembahasan proses pengambilan keputusan terbagi dalam beberapa langkah. Hal ini
dapat ditelusuri dari ide yang dikembangkan Herbert A. Simon, ahli teori kepufusan dan organisasi
yang memenangkan hadiah Nobel, yang mengonseptualisasikan tiga tahap utama dalam proses,
pengambilan keputusan:
1. Aktivitas inteligensi. Berasal dari pengertian militer "intelligence," Simon mendeskripsikan
tahap awal ini sebagai penelusuran kondisi lingkungan yang memerlukan pengambilan
keputusan.
2. Aktivitas desain. Selama tahap kedua, mungkin terjadi tindakan penemuan, pengembangan,
dan analisis masalah.
3. Aktivitas memilih. Tahap ketiga dan terakhir ini merupakan pilihan sebenarnya-memilih
tindakan tertentu dari yang tersedia
Berhubungan dengan tahap-tahap tersebut, tetapi lebih empiris (yaitu, menelusuri keputwq
sebenarnya dalam organisasi), adalah langkah pengambilan keputusan menurut Mintzberg a
koleganya:
1. Tahap identifikasi, di mana pengenalan masalah atau kesempatan muncul dan diagnosis
dibuat Diketahui bahwa masalah yang berat mendapatkan diagnosis yang ekstensif dan
sistematis, tep masalah yang sederhana tidak.

2. Tahap pengembangan, di mana terdapat pencarian prosedur atau solusi standar yang ada as
mendesain solusi yang baru. Diketahui bahwa proses desain merupakan proses pencarian d
percobaan di mana pembuat keputusan hanya mempunyai ide solusi ideal yang tidak jelas.
3. Tahap seleksi, di mana pilihan solusi dibuat. Ada tiga cara pembentukan seleksi: dengan
penilainn pembuat keputusan, berdasarkan pengalaman atau intuisi, bukan analisis logis;
dengan analisis alternatif yang logis dan sistematis; dan dengan tnwar-menawar saat seleksi
melibatkan kelompok pembuat keputusan dan semua manuver politik yang ada. Sekali
keputusan diterima secara formal, otorisasi pun kemudian dibuat.

Gambar 1 merangkum tahap pengambilan keputusan berdasarkan penelitian Mintzberg. Baik


terekspresi dalam tahap Simon maupun Mintzberg, terdapat langkah awal yang dapat diidentifikasi
yang menghasilkan aktivitas pemilihan dalam pengambilan keputusan. Perlu dicatat bahwa
pengambilan keputusan merupakan proses dinamis, terdapat banyak celah berupa umpan balik
dalam setiap tahap. "Celah umpan balik dapat disebabkan oleh masalah waktu, politik,
ketidaksetujuan antarmanajer, ketidakmampuan untuk mengidentifikasi alternatif yang tepat atau
mengimplementasikan solusi, pergantian manajer, atau munculnya alternatif baru secara tiba-tiba.
Yang penting adalah pengambilan keputusan merupakan proses dinamis. Proses dinamis ini
mempunyai implikasi perilaku dan strategis pada organisasi. Penelitian empiris terbaru
mengindikasikan bahwa proses keputusan yang mencakup pembuatan pilihan strategis
menghasilkan keputusan yang baik dalam organisasi 6 tetapi masih terdapat banyak masalah, yakni
manajer mengambil keputusan yang salah.' Kembali ke peranan dominan yang dimainkan teknologi
informasi dalam analisis dan praktik pengambilan keputusan yang efektif,e relevansi studi dan
aplikasi perilaku organisasi ini adalah apa yang disebut perilaku pengambilan keputusan.
B. Perilaku Pengambilan Keputusan
Perilaku pengambilan keputusan berkaitan dengan ahli teori perilaku organisasi seperti dalam buku
March dan Simon, Organization, pada tahun 1958, tetapi bidang tersebut menjadi lebih menarik
dengan topik seperti motivasi dan tujuannya, dan menekankan berkurangnya pengambilan
keputusan. Bidang :perilaku pengambilan keputusn dikembangkan di luar jalur teori dan penelitian
perilaku organisasi oleh psikolog kognitif dan ahli teori keputusan dalam ilmu ekonomi dan
informasi. Akan tetapi, barubaru ini muncul kembali minat mengenai perilaku pengambilan
keputusan, dan kembali ke jalur bidang perilaku organisasi.
Meskipun teori pengambilan keputusan klasik berjalan dalam asumsi rasionalitas dan kepastian,
tetapi tidak begitu halnya dengan teori keputusan perilaku. Ahli teori perilaku pengambilan
keputusan sependapat bahwa individu mempunyai keterbatasan kognitif. Kompleksitas organisasi
dan dunia secara umum menyebabkan individu bertindak dalam situasi ketidakpastian dan informasi
begitu arnbigu dan tidak lengkap." Kadang-kadang risiko dan ketidakpastian ini menyebabkan

pembuat kepuhisan organisasi mempunyai keputusan yang diragukan, atau tidak etis (lihat Contoh
Aplikasi OB: Wengikuti Persaingan atau Tersingkir?) Dikarenakan ketidakpastian dan ambiguitas,
sejumlah model pengambilan keputusan telah ada selama bertahun-tahun. Dasar dan titik awal
untuk mengembangkan menganalisis berbagai model perilaku pengambilan keputusan adalah tetap
mempertahankan tingkat dan arti rasionalitas

Anda mungkin juga menyukai