Anda di halaman 1dari 4

Pembuatan Keputusan

A. Macam Keputusan Manajemen


Pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai suatu proses penilaian dan pemilihan dari
berbagai alternatif sesuai dengan kepentingan-kepentingan tertentu dengan menetapkan suatu
pilihan yang dianggap paling menguntungkan.
Berdasarkan keputusan yang harus diambil oleh level manajemen di perusahaan, jenis keputusan
terdiri atas :
 Keputusan Strategis, adalah keputusan yang dibuat oleh manajemen puncak dalam
sebuah perusahaan.
 Keputusan Taktis, adalah keputusan yang dibuat oleh manajemen menengah.
 Keputusan Operasional, adalah keputusan yang dibuat oleh tingkat manajemen yang
paling bawah, misalnya operator mesin di lantai produksi
Menurut Herbert Simon, secara umum membedakan antara tiga jenis keputusan, yaitu:
 Keputusan yang terstruktur (structured decision)
Keputusan yang terstruktur adalah keputusan yang terstruktur atau yang muncul berulang
- ulang dan rutin, dibuat menurut kebiasaan, aturan, serta prosedur tertulis maupun tidak.
Contoh: Strategi pemasaran untuk produk baru, pemberian cuti, pengambilan tugas
terakhir, dll
 Keputusan yang tidak terstruktur (unstructured decision)
Keputusan yang tidak terprogram apabila keputusan baru pertama kali muncul dan tidak
tersusun (unstructured). Keputusan semacam itu memerlukan penanganan khusus, untuk
memecahkan masalah, karena belum ada pedoman khusus dalam menangani masalah
tersebut. Keputusan tidak terstruktur tidak mempunyai suatu aturan yang baku,
tergantung pada jenis masalahnya.
Contohnya adalah memilih sampul depan sebuah majalah, mengontrak manajemen
tingkat senior, dan memilih proyek penelitian awal yang akan dilakukan.
 Keputusan semi terstruktur (semistructured decision)
Keputusan semi terstruktur (semistructured decision) ditandai dengan peraturan-peraturan
yang tidak lengkap untuk mengambil keputusan, dan adanya kebutuhan untuk membuat
penilaian serta pertimbangan subjektif sebagai pelengkap analisis data yang formal.
Contoh keputusan jenis ini adalah investasi keuangan, pengevaluasian kredit,
penjadwalan produksi, pemberian dana rehabilitasi sekolah, dan pengendalian persediaan

B. Proses Pembuatan Keputusan

1.) Pemahaman dan Perumusan Masalah.


Manajer harus bisa menemukan apa masalah yang sebenarnya, kemudian menentukan
bagian-bagian masalah yang mereka harus pecahkan serta bagian-bagian mana yang
seharusnya dipecahkan.
2.) Pengumpulan dan Analisa Data yang Relevan.
Setelah menemukan dan merumuskan masalah, manajer harus mulai memutuskan
langkah-langkah yang akan diambil selanjutnya. Pertama kali manajer harus menentukan
data-data apa yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang tepat, dan kemudian
mendapatkan informasi tersebut.

3.) Pengembangan Alternatif-Alternatif.


Pengembangan sejumlah alternatif memungkinkan manajer menolak kecenderungan
untuk membuat keputusan terlalu cepat dan membuat lebih mungkin pencapaian
keputusan yang efektif.

4.) Evaluasi Alternatif-Alternatif.


Setelah manajer mengembangkan sekumpulan alternatif, mereka harus mengevaluasinya
untuk menilai efektivitas setiap alternatif. Efektivitas dapat diukur dengan dua kriteria,
yaitu : apakah alternatif realistik bila dihubungkan dengan tujuan dan sumber daya
organisasi, dan seberapa baik alternatif akan membantu pemecahan masalah.

5.) Pemilihan Alternatif Terbaik


Pada tahap ini, manajer akan memilih hasil evaluasi dari berbagai alternatif. Alternatif
terpilih akan didasarkan pada jumlah informasi yang tersedia bagi manajer dan ketidak
sempurnaan kebijakan manajer.

6.) Implementasi Keputusan


Manajer harus membuat recana-rencana untuk mengatasi berbagai persyaratan dan
masalah yang mungkin dijumpai dalam penerapan keputusan. Implementasi keputusan
menyangkut lebih dari sekedar pemberian perintah. Akan tetapi mencakup juga masalah
penetapan anggaran atau skedul kegiatan, mengadakan dan mengalokasikan sumber
daya-sumber daya yang diperlukan, serta menugaskan tanggung jawab dan wewenang
pelaksanaan tugas-tugas tertentu.

7.) Evaluasi Hasil-hasil Keputusan


Manajer harus mengevaluasi apakah implementasi dilakukan dengan lancar dan
keputusan memberikan hasil-hasil yang diinginkan. Pembuatan keputusan adalah suatu
proses yang bersifat kontinyu bagi manajer dan merupakan tantangan yang harus selalu
dihadapinya.

C. Pendekatan Rasional Pengambilan Keputusan


Pengambilan keputusan secara rasional merupakan keputusan yang memperhatikan konsistensi
dan memaksimalkan hasil yang seringkali terjadi dalam batasan-batasan yang spesifik dengan
melakukan analisa situasi dan analisa keputusan.
Pendekatan rasional dalam pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cara :

1. Meneliti situasi
Apabila manajer telah mengenali problem yang sesuangguhnya, manajer dapat meneliti
lebih lanjut untuk memperoleh pemahaman yang lebih solidmengenai problem tersebut.
2. Mengembangkan alternatif Pemecahan
Setelah problem teridentifikasi, manajer dapat mengembangkan alternatif - alternatif
pemecahan yang praktis dan kreatif.
3. Mengevaluasi alternatif dan memilih alternatif yang terbaik
Dari alternatif - alternatif yang telah diperoleh, manajer harus mampu mengevaluasi
sejauh mana alternatif yang ada mampu memberikan kontribusi yang paling baik
terhadap perusahaan.
4. Implementasi
Selanjutnya setelah mendapatkan alternatif terbaik, manajer tinggal melaksanakan
alternatif tersebut.
5. Follow Up dan Evaluasi
Langkah terakhir adalah monitoring dan evaluasi, tahap ini dilakukan untuk memastikan
bahwa pelaksanaan keputusan yang diambil telah mengenai sasaran dan tujuan yang
ingin dicapai.

D. Delapan Tahap Proses Pengambilan Keputusan


Menurut Newman pada tahun 1988, dalam pengambilan keputusan terdapat 8 langkah yakni:
1. Pengenalan atau identifikasi masalah
Masalah yang timbul biasanya terjadi karena adanya perbedaan keinginan dengan keadaan yang
sedang terjadi.
2. Mendefinisi tujuan, adapun beberapa tujuannya adalah:
- Mengeksplorasi upaya untuk menemukan suatu fenomena yang ada
- Membuat aksi atau perbuatan untuk meneruskan tujuan dalam menemukan solusi, dll.
3. Kumpulkan data yang diperlukan, ini bertujuan untuk mendapatkan cara alternatif atas
keputusan yang diinginkan.
4. Mengidentifikasikan cara alternatif, bertujuan untuk mengetahui apakah layak atau tidaknya
alternatif yang ada.
5. Memilih kriteria alternatif, bertujuan untuk mengidentifikasikan kriteria dari alternatif untuk
menemukan alternatif yang tepat.
6. Menentukan hubungan diantara tujuan, alternatif dan data, bertujuan untuk merumuskan
hubungan dari tujuan alternatif lainnya.
7. Prediksi hasil setiap alternatif, ini bertujuan untuk mengetahui hasil dari setiap alternatif.
8. Memillih alternatif terbaik, ini merupakan langkah terakhir untuk menentukan alternatif yang
sesuai dengan tujuan dan siap untuk diterapkan.

Anda mungkin juga menyukai