Anda di halaman 1dari 7

PENGANTAR MANAJEMEN

“Pengambilan Keputusan Manajemen”

Dosen Pengampu : Luh Putri Mas Mirayani, SE., M.Si

OLEH :

KELOMPOK 4

1. Ni Putu Sri Wulandari (15 / 2102622010281)


2. Ni Kadek Dwi Yunita Lestari (24 / 2102622010290)
3. Ni Luh Dyah Asmirawati (25 / 2102622010291)
4. Ni Luh Putu Suniantari (26 / 2102622010292)
5. Ni Kadek Dwiyani Putri (31 / 2102622010297)
Akuntansi D Malam

PRODI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

DENPASAR

2023
PEMBAHASAN MATERI

A. Pengertian Pengambilan Keputusan Manajer


Pengambilan keputusan merupakan sebuah proses rangkaian kegiatan
menganalisis berbagai fakta, informasi, data dan teori/pendapat yang akhirnya sampai
pada satu kesimpulan yang dinilai paling baik dan tepat untuk menetapkan suatu
tindakan di masa depan. Pertimbangan dari berbagai aspek sangat penting sebelum
suatu keputusan itu diambil. Pengambilan keputusan (decision making) dalam suatu
perusahaan dilakukan oleh seorang manajer dalam menetapkan beberapa alternatif
solusi dari permasalahan organisasi, kemudian menetapkan satu diantara beberapa
solusi yang dianggap paling tepat.
Pengambilan keputusan mempunyai arti penting bagi maju atau mundurnya
suatu organisasi. Pengambilan keputusan yang tepat akan menghasilkan suatu
perubahan terhadap organisasi ke arah yang lebih baik, namun sebaliknya pengambilan
keputusan yang salah akan berdampak buruk pada roda organisasi dan administrasinya.
Untuk dapat mengambil keputusan yang paling tepat, seorang manajer harus
melakukan proses pemilihan dan penilaian terhadap beberapa alternatif solusi dari
permasalahan organisasi. Proses ini seperti mengidentifikasi masalah utama yang
mempengaruhi tujuan, mengumpulkan data, menganalisis data, mengambil keputusan
yang dianggap paling tepat dari beberapa alternatif solusi, mengimplmentasikan
keputusan, dan kemudian mengevaluasi keputusan.
Secara umum tujuan dari pengambilan keputusan adalah untuk memperoleh
pilihan terbaik dari alternatif-alternatif yang tersedia agar tujuan yang dacapai dapat
berjalan dengan baik. Tujuan pengambilan keputusan dapat dibedakan atas dua jenis,
yaitu:
1. Tujuan Bersifat Tunggal
Terjadi apabila keputusan yang dihasilkan hanya menyangkut satu masalah,
artinya sekali diputuskan tidak akan ada kaitannya dengan masalah lain.
2. Tujuan Bersifat Ganda
Terjadi apabila keputusan yang dihasilkan itu menyangkut lebih dari satu
masalah, artinya bahwa satu keputusan yang diambil sekaligus memecahkan dua
masalah atau lebih, yang bersifat kontradiktif atau yang bersifat tidak kontradiktif.
B. Proses Pengambilan Keputusan
Proses pengambilan keputusan merupakan suatu proses atau sebagai usaha
untuk menentukan satu alternative dari berbagai alternative untuk memecahkan suatu
masalah. Proses pengambilan keputusan secara rasional oleh manajer melewati
beberapa tahapan, sebagai berikut:
1. Pemahaman dan Perumusan Masalah.
Hal pertama yang harus dilakukan oleh seorang manajer dalam pembuatan
keputusan adalah memahami masalah yang sedang dihadapi, dan peka terhadap
masalah-masalah yang ada. Setelah masalah telah dipahami dengan baik,
selanjutnya adalah menentukan bagian-bagian masalah yang harus dipecahkan.
Para manajer dapat mempermudah identifikasi masalah dengan cara sistematik
menguji hubungan sebab-akibat.
2. Pengumpulan dan Analisa Data yang Relevan.
Setelah manajer menentukan dan merumuskan masalah, mereka harus mulai
memutuskan langkah-langkah selanjutnya. Manajer pertama kali harus menentukan
data-data apa yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang tepat, dan kemudian
mendapatkan informasi tersebut.
3. Pengembangan Alternatif-Alternatif.
Pengembangan sejumlah alternatif memungkinkan manajer menolak
kecendrungan untuk membuat keputusan terlalu cepat dan membuat lebih mungkin
pencapaian keputusan yang efektif.
4. Evaluasi Alternatif-Alternatif
Setelah manajer mengembangkan alternatif-alternatif, mereka harus
mengevaluasinya untuk menilai efektifitas setiap alternatif. Efektifitas dapat diukur
dengan dua kriteria : 1. apakah alternatif tersebut realistik bila dihubungkan dengan
tujuan dan sumber daya organisasi/perusahaan, atau 2. seberapa baik alternatif akan
membantu pemecahan masalah.
5. Pemilihan Alternatif Terbaik
Tahap kelima pembuatan keputusan merupakan hasil evaluasi berbagai
alternatif. Alternatif terpilih akan didasarkan pada jumlah informasi yang tersedia
bagi manajer dan ketidak sempurnaan kebijakan manajer.
6. Implementasi Keputusan
Setelah alternatif terbaik dipilih, para manajer harus membuat rencana-
rencana untuk mengatasi berbagai persyaratan dan masalah yang mungkin dijumpai
dalam penerapan keputusan. Implementasi keputusan menyangkut lebih dari
sekedar pemberian perintah. Manajer harus menetapkan anggaran atau jadwal
rencana kegiatan, mengadakan dan mengalokasikan sumber daya-sumber daya
yang diperlukan, serta menugaskan tanggung jawab dan wewenang pelaksanaan
tugas-tugas tertentu.
7. Evaluasi Hasil-Hasil Keputusan
Implementasi keputusan harus dimonitor terus memnerus. Manajer harus
mengevaluasi apakah implementasi dilakukan dengan lancar dan keputusan
memberikan hasil-hasil yang diinginkan.

C. Tipe-Tipe Pengambilan Keputusan


Tipe pengambilan keputusan adalah tindakan manajemen dalam pemilihan
alternative untuk mencapai sasaran. Pengambilan keputusan dibagi dalam 3 tipe, yaitu
sebagai berikut :
1. Keputusan Terprogram / Keputusan Terstruktur, yaitu keputusan yang
berulang-ulang dan rutin, sehingga dapat diprogram. Keputusan terstruktur
terjadi dan dilakukan terutama pada manjemen tingkat bawah. Jenis pengambilan
keputusan ini mengandung suatu respons otomatik terhadap kebijaksanaan-
kebijaksanaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Masalah yang bersifat
pengulangan dan rutin dapat diselesaikan dengan pengambilan keputusan jenis ini.
Tantangan yang besar bagi seorang analis adalah mengetahui jenis-jenis
keputusan ini dan memberikan atau menyediakan metode-metode untuk
melaksanakan pengambilan keputusan yang terprogram di mana saja. Agar
pengambilan keputusan harus didefinisikan dan dinyatakan secara jelas. Bila hal ini
dapat dilaksanakan, pekerjaan selanjutnya hanyalah mengembangkan suatu
algoritma untuk membuat keputusan rutin dan otomatik.
Dalam kebanyakan organisasi terdapat kesempatan-kesempatan untuk
melaksanakan pengambilan keputusan terprogram karena banyak keputusan
diambil sesuai dengan prosedur pelaksanaan standar yang sifatnya rutin. Akibat
pelaksanaan pengambilan keputusan yang terprogram ini adalah membebaskan
manajemen untuk tugas-tugas yang lebih penting. Contoh dari keputusan tipe ini
adalah keputusan pemesanan barang atau keputusan penagihan piutang.
2. Keputusan Setengah Terprogram / Setengah Terstruktur, yaitu keputusan
yang sebagian dapat diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian
tidak terstruktur. Keputusan ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan
perhitungan-perhitungan serta analisis yg terperinci. Contoh dari keputusan tipe ini
adalah keputusan membeli sistem komputer yang lebih canggih. Contoh yang
lainnya adalah keputusan alokasi dana promosi.
3. Keputusan Tidak Terprogram / Tidak Terstruktur, yaitu keputusan yang tidak
terjadi berulang ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen
tingkat atas. Informasi untuk mengambil keputusan tidak terstruktur tidak mudah
didapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar.
Pengalaman manajer merupakan hal yang sangat penting dalam pengambilan
keputusan tidak terstruktur. Keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain
adalah contoh keputusan tidak terstruktur yang jarang terjadi.

D. Bagaimana Seorang Manajer Sebagai Pengambil Keputusan


Pembuatan keputusan adalah bagian kunci kegiatan manajer, terutama dalam
melaksanakan fungsi perencanaan. Pembuatan keputusan adalah serangkaian kegiatan
yang dipilih sebagai penyelesaian dari suatu masalah tertentu. Dalam pembuatan
keputusan, manajer merespon kesempatan dan tantangan yang ada dengan menganalisis
berbagai pilihan dan membuat keputusan mengenai tujuan dan tindakan yang akan
dilakukan. Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan
mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi.
Sebagai seorang pengambil keputusan, manajer berperan menjadi
wirausahawan, pemecah malasah, pembagi sumber daya, dan negosiator. Seorang
manajer harus mampu membuat suatu perubahan dan mengendalikannya untuk
memajukan organisasi. Ketika suatu permasalahan terjadi, manajer harus bertanggung
jawab untuk menyelesaikannya. Berikut merupakan beberapa perspektif tentang
bagaimana cara manajer membuat suatu keputusan.
1. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Intuisi
Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat
subjektif yaitu mudah terkena sugesti, pengaruh luar, dan faktor kejiwaan lain. Sifat
subjektif dari keputusuan intuitif ini terdapat beberapa keuntungan, yaitu
pengambilan keputusan oleh satu pihak sehingga mudah untuk memutuskan dan
keputusan intuitif lebih tepat untuk masalah-masalah yang bersifat kemanusiaan.
Pengambilan keputusan yang berdasarkan intuisi membutuhkan waktu yang singkat
untuk masalah-masalah yang dampaknya terbatas. Pada umumnya pengambilan
keputusan yang bersifat intuitif akan memberikan kepuasan. Akan tetapi,
pengambilan keputusan ini sulit diukur kebenarannya karena kesulitan mencari
pembandingnya dengan kata lain hal ini diakibatkan pengambilan keputusan intuitif
hanya diambil oleh satu pihak saja sehingga hal-hal yang lain sering diabaikan.
2. Pengambilan Keputusan Rasional
Keputusan yang bersifat rasional berkaitan dengan daya guna. Masalah
masalah yang dihadapi merupakan masalah yang memerlukan pemecahan rasional.
Keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional lebih bersifat objektif.
Dalam masyarakat, keputusan yang rasional dapat diukur apabila kepuasan optimal
masyarakat dapat terlaksana dalam batas-batas nilai masyarakat yang di akui saat
itu.
3. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta
Ada yang berpendapat bahwa sebaiknya pengambilan keputusan didukung
oleh sejumlah fakta yang memadai. Sebenarnya istilah fakta perlu dikaitkan dengan
istilah data dan informasi. Kumpulan fakta yang telah dikelompokkan secara
sistematis dinamakan data. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan dari data.
Dengan demikinan, data harus diolah lebih dulu menjadi informasi yang kemudian
dijadikan dasar pengambilan keputusan. Keputusan yang berdasarkan sejumlah
fakta, data atau informasi yang cukup itu memangmerupakan keputusan yang baik
dan solid, namun untuk mendapatkan informasi yang cukup itu sangat sulit.
4. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pengalaman
Sering kali terjadi bahwa sebelum mengambil keputusan, pimpinan
mengingat-ingat apakah kasus seperti ini sebelumnya pernah terjadi. Pengingatan
semacam itu biasanya ditelusuri melalui arsip-arsip penhambilan keputusan yang
berupa dokumentasi pengalaman-pengalaman masa lampau. Jika ternyata
permasalahan tersebut pernah terjadi sebelumnya, maka pimpinan tinggal melihat
apakah permasalahan tersebut sama atau tidak dengan situasi dan kondisi saat ini.
Jika masih sama kemudian dapat menerapkan cara yang sebelumnya itu untuk
mengatasi masalah yang timbul.
5. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang
Banyak sekali keputusan yang diambil karena wewenang (authority) yang
dimiliki. Setiap orang yang menjadi pimpinan organisasi mempunyai tugas dan
wewenang untuk mengambil keputusan dalam rangka menjalankan kegiatan demi
tercapainya tujuan organisasi yang efektif dan efisien
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/milafadlia7419/61c865d89bdc403bc72ec922/pengambilan-
keputusan-oleh-seorang-manajer-sebagai-penentu-tercapainya-tujuan-
organisasi#:~:text=Pengambilan%20keputusan%20(decision%20making)%20merupakan,sol
usi%20yang%20dianggap%20paling%20tepat.
file:///C:/Users/ASUS/Downloads/222-Article%20Text-762-3-10-20211226.pdf
https://www.studocu.com/id/document/universitas-jenderal-soedirman/management/tipe-
pengambilan-keputusan/44264722
https://www.academia.edu/37841148/Manajer_sebagai_Pembuat_Keputusan
http://repository.ut.ac.id/3881/2/ADBI4531-M1.pdf
http://etheses.uin-malang.ac.id/1772/5/09410127_Bab_2.pdf
https://arwana007.files.wordpress.com/2014/09/vi-pengamen-karakter-2014.pdf

Anda mungkin juga menyukai