Anda di halaman 1dari 17

PENGAMBIL KEPUTUSAN

BY: NETA AYU ANDERA.,STR.,M.TR.KEB


PENGAMBIL KEPUTUSAN
( DECISION MAKING )
Keputusan merupakan hasil pemecahan dalam suatu
masalah yang hasrus dihadapi dengan tegas.
Keputusan ( Decision Making) sebagai pemilihan keputusan
atau kebijakan didasarkan atas kriteria tertentu.
Menurut Horold dan Cyril O’Donnel pengambil keputusan adalah
pemilihan diantara alternatif menegnai suatu cara bertindak yaitu
inti dari perencanaan, suatu sumber yang dapat dipercayai .
Pengambil keputusan merupakan salah satu bentuk perbuatan
berfikir dan hasil dari suatu perbuatan.
Menurut Suharman pengambil keputusan adalah proses memilih
atau menentukan berbagai kemungkinan diantara situasi –situasi
yang tidak pasti.
TUJUAN PENGAMBIL
KEPUTUSAN
Pengambil keputusan yang bersifat tunggal (hanya satu
masalah dan tidak berkaitan dengan masalah lain ), Tujuan
yang bersifat ganda (masih saling berkaitan, dapat bersifat
kontradikatif ataupun tidak kontradiktif )
DASAR-DASAR
PENGAMBIL KEPUTUSAN
1. Intuisi
Keputusan yang diambil berdasarkan perasaan dan
lebih bersifat subyektif yaitu mudah terkenal sugesti ,
pengaruh luar, faktor kejiwaan lain.
2. Pengalaman

Pengalaman dapat dijadikan pedoman dalam


menyelesaikan masalah, keputusan yang berdasarkan
pengalaman sangat bermanfaat bagi pengetahuan
praktis pengalaman dan kemampuan untuk
memperkirakan apa yang menjadi latar belakang
masalah dan sangat membantu dalam meudahkan
pemecahan masalah
3. Fakta
Keputusan yang berdasarkan sejumlah fakta, data atau
informasi yang cukup dalam pengambilan keputusan yang baik
dan solid, namun mendapatkan informasi yang cukup itu
sangat sulit.
4. Wewenang
Keputusan bedasarkan wewenang semaa akan menimbulkan
sifat rutin dan mengasosiasikan dengan praktik diktatorial.
Dimana pengambil keputusan berdasarkan wewenang
kadangkala oleh pembuat keputusan sering melewati
permasalahan yang seharusnya dipecahkan justru menjadi
kabur atau kurang jelas.
5. Rasional
keputusan yang bersifat rasional berkaitan dengan gaya guna,
Masalah yang dihadapi memerlukan pemecahan rasional.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PENGAMBIL
KEPUTUSAN
1. Hal-hal yang terwujud maupun tidak terwujud, yang
emosional maupun yang rasional perlu
diperhtungkan dalam pengambil keputusan.
2. Setiap keputusan harus dapat dijadikan bahan untuk
mencapai tujuan setiap keputusan jangan
berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus
leih mementingkan kepentingan.
3. Jarang sekali pilihan yang memuaskan, oleh karena
itu buatlah alernatif-alternatif tandingan
4. Pengambil keputusan merupakan tindakan mental
dari tindakan harus diubah menjadi tindakan fisik.
5. Pengambil keputusan yang efektif membutuhkan
waktu yang cukup lama
PROSES PENGAMBIL
KEPUTUSAN ( DECISION
MAKING )

1. Identifikasi masalah
2. Pengumpulan dan penganalisis data
3. Pembuatan alternatif- alternatif
kebijakan
4. Pemilihan salah satu alternatif terbaik
5. Pelaksanaan keputusan
6. Pemantauan dan pengevaluasian hasil
pelaksanaan
JENIS PENGAMBIL
KEPUTUSAN (DECISION
MAKING )

1. Jenis Pengambil Keputusan Terprogram


Jenis pengambil keputusan ini
mengandung suatu respons otomatik
terhadap kebijakan-kebijakan yang telah
ditetapakan sebelumnya. Akibat
pelaksanaan penga,bil keputusan yang
terprogram ini adalah membebaskan
manajemen untuk tugas-tugas yang lebih
penting. Misalnya keputusan pemesanan
barang, keputusan penagihan piutang .
2. Pengambil Keputusan tidak terprogram
Pengambilan keputusan jenis ini meliputi proses- proses
pengambil keputusan untuk menjawab masalah-masalah yang
kurang dapat didefinisikan. Masalah –masalah ini umumnya bersifat
kompleks, hanya sedikit parameter yang diketahui dan kebanyakan
parameter yang diketahui bersifat probabilistik. Untuk menjawab
masalah ini diperlukan seluruh bakat dan keahlian dari pengambil
keputusan ditambah dengan bantuan sistem informasi. Hal yang
dimaksud dimana untuk mendapatkan keputusan tidak terprogram
dengan baik, contohnya perluasan fasilitas-fasilitas kesehatan,
pengolaan dan pengiklanan.
ELEMEN-ELEMEN DASAR
PENGAMBIL KEPUTUSAN
1. Menetapkan Tujuan
Pengambil keputusan harus memiliki tujuan yang akan
mengarahkan tujuannya, apakah spesifik yang dapat diukur
hasilnya ataupun sasaran yang bersifat umum. Tanpa
penetapan tujuan, pengambil keputusan tidak bisa menilai
alternatif atau memilih suatu tindakan. Keputusan pada
tingkat individu, tujuan ditentukan oleh masing-masing
orang sesuai dengan sistem nilai seseorang.
2. Mengidentifikasi Permasalahan
Proses pengambilan keputusan umumnya dimulai setelah
permasalahan diidentifikasi. Permasalahan merupakan kondisi
dimana adanya ketidaksamaan antara kenyataan yang terjadi
dengan apa yang diharapkan. Permasalahan dalam organisasi
dapat berupa rendahnya produktivitas, adanya konflik
disfungsional, biaya operasional yang terlalu tinggi, pelayanan
tidak memuaskan klien, dan lain-lain.
Pengambilan keputusan yang efektif memerlukan adanya
identifikasi yang tepat atas penyebab permasalahan. Jika
penyebab timbulnya permasalahan tidak dapat diidentifikasi
dengan tepat, maka permasalahannya yang ada tidak dapat
diselesaikan dengan baik. Ada tiga kesalahan yang sering terjadi
dalam mengidentifikasi permasalahan, yaitu mengabaikan
permasalahan yang ada, pemusatan perhatian pada gejala dan
bukan pada penybab permasalahan yang sebenarnya, serta
melindungi diri karena informasi dianggap mengancan harga diri.
3.Mengembangkan sejumlah alternatif
permasalahan diidentifikasi, kemudian dikembangkan
serangkaian alternatif untuk menyelesaikan permasalahan.
Organisasi harus mengkaji berbagai informasi baik interen
maupun eksteren untuk mengembangkan serangkaian alternatif
yang diharapkan dapat memecahkan permasalahan yang terjadi.
Pengembangan sejumlah alternatif memungkinkan seseorang
menolak untuk membuat keputusan yang terlalu cepat dan
membuat lebih mungkin pencapaian keputusan yang efektif.
Proses pengambilan keputusan yang rasional mengharuskan
pengambil keputusan untuk mengkaji semua alternatif pemecahan
masalah yang potensial. Akan tetapi dalam kenyataannya
seringkali terjadi bahwa proses pencarian alternatif pemecahan
masalah seringkali terbatas.
4. Penilaian dan Pemilihan alternatif
Berbagai alternatif diidentifikasi, kemudian dilakukan
evaluasi terhadap masing-masing alternatif yang telah
dikembangkan dan dipilih sebuah alternatif yang
terbaik. Alternatif-alternatif tindakan dipertimbangkan
berkaitan dengan tujuan yang ditentukan, apakah
dapat memenuhi keharusan atau keinginan. Alternatif
yang terbaik adalah dalam hubungannya dengan
sasaran atau tujuan yang hendak dicapai. Bidang ilmu
statistik dan riset operasi merupakan model yang baik
untuk menilai berbagai alternatif yang telah
dikembangkan.
5.Melaksanakan Keputusan
Jika salah satu dari alternatif yang terbaik telah dipilih,
maka keputusan tersebut kemudian harus diterapkan.
Sekalipun langkah ini sudah jelas, akan tetapi sering kali
keputusan yang baik sekalipun mengalami kegagalan karena
tidak diterapkan dengan benar. Keberhasilan penerapan
keputusan yang diambil oleh pimpinan bukan semata-mata
tanggung jawab dari pimpinan akan tetapi komitmen dari
bawahan untuk melaksanakannya juga memegang peranan
yang penting (Gillies, 1996; Gitosudarmo, 1997).
 Mengevaluasi dan memilih alternatif suatu keputusan
seharusnya juga mempertimbangkan kemungkinan
penerapan dari keputusan tersebut. Betapapun baiknya suatu
keputusan apabila keputusan tersebut sulit diterapkan maka
keputusan itu tidak ada artinya. Pengambil keputusan
membuat keputusan berkaitan dengan tujuan yang ideal dan
hanya sedikit mempertimbangkan penerapan operasionalnya
6. Evaluasi dan pengendalian
Setelah keputusan diterapkan, pengambil keputusan tidak dapat
begitu saja menganggap bahwa hasil yang diinginkan akan tercapai.
Mekanisme sistem pengendalian dan evaluasi perlu dilakukan agar apa
yang diharapkan dari keputusan tersebut dapat terealisir. Penilaian
didasarkan atas sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan yang
bersifat khusus dan mudah diukur dapat mempercepat pimpinan untuk
menilai keberhasilan keputusan tersebut. Jika keputusan tersebut kurang
berhasil, di mana permasalahan masih ada, maka pengambil keputusan
perlu untuk mengambil keputusan kembali atau melakukan tindakan
koreksi. 
MATUR NUWUN

Anda mungkin juga menyukai