Anda di halaman 1dari 49

BEHAVIOUR FINANCE

DANI SETIAWAN
MIRAE ASSET DEPOK

This material is prepared by PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia for investment recommendation purpose, prohibited to be used as advertisement and distributed to the
investors. The information contained has been taken from sources which we deem reliable. No warranty is made to the accuracy and completeness of the information.
However, we disclaim any responsibility and liability of this material arising against legal issues regarding customers’ investment outcome in any situations.
1 LOT PENGANTAR
Behavioral Finance sebagai salah satu bagian ilmu dari
psikologi dan keuangan untuk membantu pelaku pasar
dalam berinvestasi saham secara rational.

Apa yang dipelajari?


1. Mitos dan takhayul di bursa saham
2. Behavioral Finance sebagai bagian edukasi menjadi investor yang rational
3. Studi kasus untuk pembelajaran Investor
4. Aspek psikologis dan emosi yang tepat untuk berinvestasi saham
Bagaimana Cara Mendapatkan Uang yang Cepat?
1. Mitos di Bursa Saham Indonesia:

Harga terendah 50?

Harga saham yang sudah naik tinggi tidak mungkin


naik lagi?

Investor tidak perlu cut loss?

Perusahaan bagus, terkenal = sahamnya bagus?


Takhayul di Bursa Saham Global
1. Friday 13th Effect
2. Chinese Numerology Effect
3. October Effect bermula pada bulan Oktober 1929
4. Sell in May and Go Away
Best period ( Nov-Apr) Worst Period (Mei – Oct)
Takhayul & Pasar Efisien
2. Teori Pasar Efisien

Dalam suatu pasar yang efisien harga akan


“mencerminkan sepenuhnya” informasi yang tersedia dan
sebagai implikasinya harga akan bereaksi dengan seketika
tanpa adanya bias terhadap informasi baru. (Fama, 1970)

Teori efisiensi pasar adalah teori yang membahas tentang


harga atau nilai sekuritas yang mencerminkan secara
penuh semua informasi yang tersedia pada informasi
tersebut . (Hanafi, 2004)

PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia


3 Bentuk Pasar Efisien
semua data dan harga
1. Bentuk lemah masa lalu sudah
sepenuhnya TAtidak berguna.
(weak form): tercerminkan di harga
saham (efek).

Semua data dan harga


2. Bentuk setengah masa lalu, semua
kuat informasi publik yang FAtidak berguna
(semi strong form): ada dalam harga
saham.

semua informasi, baik


3. Bentuk kuat publik maupun privat, Insider informasi
(strong form): sudah masuk di harga tidak berguna.
yang ada.

PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia


3 Asumsi Pasar Efisien

1.Investor rasional sehingga menilai semua saham secara rasional.

2.Jikapun ada investor yang tidak rasional, kehadiran mereka akan


bersifat acak (random). Karenanya, mereka akan saling meniadakan
tanpa memengaruhi harga di pasar.

3.Kalaupun para investor itu tidak mengambil posisi yang berlawanan


tetapi bertransaksi dalam arah yang sama, para arbitrager akan beraksi
untuk menetralkan pengaruh para investor irasionalini.

PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia


Tantangan Pasar Efisien

•Volatilitas saham yang jauh lebih besar daripada volatilitas


dividen atau earnings-nya (Shiller, 1981)

•Keberadaan noise trader yang membuat harga saham menjauhi


nilai fundamentalnya (Black, 1986 dan De Long et al., 1990)

•Terjadinya overreaction atau long-term reversal dalam jangka


panjang (De Bondt & Thaler, 1985 dan 1987)

•Underreaction atau momentum untuk jangka pendek (Bernard&


Thomas, 1989 dan Jegadeesh & Titman,1993)

PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia


PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia
Pasar Efisien & Behavioral Finance

Jika pasar modal efisien, tidak ada saham yang salah harga (overpriced atau underprice)

*Harga Saham (Price) = Nilai Saham (Value)

Investor kadang bertindak tidak rational

Masih terjadi anomali seperti mitos dan takhayul di bursa saham

Behavioral Finance mencoba menjawab tantangan dari teori pasar efisien

PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia


3. Behavioral Finance

Behavioral finance : the application of psychology to finance.

Behavioral finance: a field of finance thatproposes psychology-based


theories to explain stock marketanomalies.

Behavioral finance is a relatively new field that seeks to combine


behavioral and cognitive psychological theory with conventional
economics and finance to provide explanations for why people make
irrational financial decisions.(Investopedia)

PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia


3 Tema Utama Behavioral Finance

1.Praktisi keuangan sering melakukan kesalahan karena menggunakan aturan


praktis (rule of thumb)atau Heuristic.

Heuristic: aturan / strategi dalam memproses informasi untuk mendapatkan solusi


yang cepat tapi belum tentu optimal (Goldberg & Nitch, 2001)

2.Form dan framing (cara penyajian data/informasi) sama pentingnyadengan


substansi atau isinya.

3. Karena bias heuristic dan efek framing investor kerap menilai hargaefek
menyimpang dari nilai fundamentalnya yang mengakibatkan pasar tidakefisien.

PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia


Efek Disposisi

“sell the winners too soon and hold the losers too long”
Menjual saham untung terlalu cepat dan memegang saham rugi terlalu lama.

Tips untuk semua investor saham untuk menentukan batas toleransi kerugian
dan batas atas untuk merealisasikan keuntungan adalah 3 kali lipatnya.

Risk & Reward 1:3


Jika seorang investor berani menanggung risiko kerugian sebesar 10%,
maka batas atas minimal take profit adalah 3 x 10% atau 30%.

PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia


PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia
Bias Behavioral dalam Behavioral Finance
Akibat tidak tersedianya perfect information, dan tidak adanya investor yang
perfect rational dengan perfect self-interest maka terjadi banyak bias di pasar.

Bias tersebut timbul dari


1. heuristic
2. terbatasnya rasionalitas (bounded rationality)

Bias tersebut dibagi menjadi 2 bagian:


1. Bias Kognitif
2. Bias Emosional

PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia


Bias Kognitif dan Bias Emosional
Bias kognitif:

Kognisi adalah proses pemahaman, pengolahan, pengambilan kesimpulan atas


suatu informasi atau fakta.

Bias Kognitif bersumber dari penalaran yang salah sehingga informasi yang lebih
baik dan nasihat dapat menghilangkannya.

Bias emosional:

Emosi lebih menitikberatkan perasaan dan spontanitas dibandingkanfakta.

Bias emosional berasal dari intuisi, dorongan hati daripada kalkulasi sadarsehingga
sulit untuk memperbaikinya

PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia


Bias Kognitif (1)

Representativeness Bias : Keputusan investasi yang terlalu cepat tanpa analisa


mendalam, hanya mengandalkan pengalaman masa lalu yang dianggap dapat mewakili
atau menjadi acuan keputusan investasinya saat ini.

Anchoring & Adjustment Bias : Investor mengacu pada satu informasi tertentu sebagai
dasar pengambilan keputusan dan perubahan investasi.

Availability Bias: Keputusan investasi yang dilakukan semata-mata atas kemudahan dan
ketersediaan (apa yang paling mudah dan tersedia untuk dilakukan, itulah yang menjadi
keputusan akhir). Seringkali investor meyakini bahwa investor lain pun pasti melakukan
hal yang sama dengan dirinya. pengalaman investasi di masa lalu namun melupakan -
dan tidak belajar dari - kegagalan yang pernah terjadi

PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia


Bias Kognitif (2)

Self-Attribution Bias: Investor menganggap keberhasilan investasi murni


berkat kemampuan dirinya sendiri dalam memprediksi dan menganalisa.Jika
terjadi kegagalan, investor akan selalu menyalahkan faktor eksternal.

Illusion of Control Bias: Investor percaya dirinya memiliki pengendalian penuh


atas tercapainya kinerja investasi yangdimiliki.

Conservatism Bias : Investor cenderung ‘memaksakan’ penilaian awal dan


menyangkal perubahan kondisi dan informasi yang terjadi atasinvestasinya.
Hal ini membuat investor lambat bereaksi terhadap informasi atau fakta
terbaru.

PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia


Bias Kognitif (3)

Confirmation Bias (Selection Bias) : Investor cenderung hanya


mencari informasi yang mendukung pandangannya atas keputusan
investasi, dan mengabaikan informasi yang bertentangan.

Mental Accounting Bias : Investor cenderung memisahkan


keputusan yang sebenarnya dapat dibuat secara bersama.

Hindsight Bias : Investor cenderung hanya mengingat dan


melebihkan keberhasilan

PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia


Bias Emosional (1)

Overconfidence Bias : Keputusan investasi yang dilakukan karena


kepercayaan diri investor yang terlalu berlebihan atas prediksi dan informasi
yang dimilikinya.

LossAversion Bias : Investor yang merasa dampak kerugian investasi lebih


besar dibandingkan kepuasan atas keuntungan investasi. Akibatnya, investor
rela untuk terus mempertahankan investasi yang tidak menguntungkan.

Self-Control Bias Investor : Investor tidak memiliki disiplin yang memadai


terhadap proses dan tujuan investasi yang telah dibuatnya sendiri.

PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia


Bias Emosional (2)

Status-Quo Bias: Perasaan nyaman yang membuat investor tidak mau


mengubah atau melakukan penyesuaian investasi.

Endowment Bias : Investor menilai investasi dari sisi sentimental


(intangible), dan mempertahankannya apa pun kondisinya..

Regret-Aversion Bias : Investor takut mengambil keputusan investasi


karena takut akan dampak yang tidak diharapkan yang mungkin terjadi.

Greed Bias: Keinginan untuk terus mendapatkan keuntungan,meskipun


harus melampaui batas kemampuan investasi yang dimiliki olehinvestor.

PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia


PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia
3. Studi Kasus untuk Pembelajaran Investor
Learning from the Past

30 | Document name | DD/MM/YYYY PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia


Kasus di Indonesia

PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia


Bagaimana di Pasar Saham?

PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia


Kapan akan terjadi Financial Bubble lagi?

PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia


Event and Monthly Effect to Stock Market

January Effect

October Effect

Lebaran

World Cup Effect

Dividen Season

Windows Dressing / Santa ClausRally

PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia


PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia
4. Aspek psikologis dan emosi yang tepat untuk berinvestasi saham

PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia


Kenali Temperamen Anda

37 | Document name | DD/MM/YYYY PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia


PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia
39 | Document name | DD/MM/YYYY PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia
HOLDING PERIOD vs RETURNS
Semakin panjang durasi semakin kecil resiko*

PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia


Prospek Investasi Saham Di Indonesia

PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia


PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia
PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia
TOP GLOBAL ASSET MANAGEMENT 2015

PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia


RANGKUMAN
Behavioural Finance adalah ilmu tentang aspek perilaku, psikologis bagi investor dalam
mengambil keputusan berinvestasi.

Behavioral Finance menjelaskan penyimpangan/ bias dengan terminologi psikologi

Tidak ada kepastian membuat muncul mitos dan takyahul

Perilaku investor yang tidak rational membuat harga saham bisa salah harga

Faktor psikologi dan emosi berperan besar dalam keputusan investasi

PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia


Sumber Referensi:

Materi CSABehavioural Finance by Budi Frensidy

Gesit Dan Taktis Di Pasar Modal by Budi Frensidy

Lihai Sebagai Investor by Budi Frensidy


Who Wants To Be A Smiling Investor by Lukas Setia Atmaja

Who Wants to be a Rational Investor by Lukas Setia Atmaja

Just Duitto by Lukas Setia Atmaja & Thomdean

PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia


Thank You

dani.setiawan@miraeasset.co.id

Anda mungkin juga menyukai