Internal Internal
Indikator Penyebab
Peringatan Dini
Jenis: Funding & Market
Kebijakan Identifikasi
Penetapan Batas Dimensi: Time & Severity
(Limit)
Manajemen
Struktur Timing Identifikasi Static vs. Dynamic
Risiko Likuiditas
Asumsi
Maturity Ladder - Contractual
Proyeksi Arus Kas Rasio Likuiditas
- Liquidity Gap - - Behavioral
Asset Yield CF
Loan to Deposit Aset Likuid /
Ratio Aset Lik < 1 bln / Tot. Liabilitas Core Liquidity
Lib Likuid < 1 bln
2 Aset Lik – Lib. Besar / Proyeksi Asrus Kas 3 bln /
Tot. aset Dana Pihak Ketiga
GAMBARAN UMUM RISIKO LIKUIDITAS
Pengertian Risiko Likuiditas
Risiko yang disebabkan karena bank tidak mampu
manghasilkan arus kas dari aset produktif, atau berasal dari
hasil penjualan aset, atau dari penghimpunan dana masyarakat,
transaksi antar bank, atau pinjaman
Tujuan utama manajemen risiko likuiditas
Memastikan kecukupan dana secara harian, baik pada kondisi
normal maupun kondisi krisis agar dapat memenuhi kewajiban
tepat waktu
Dua jenis risiko likuiditas:
Funding liquidity risk: bank tidak mampu mencairkan aset
yang dimiliki atau memperoleh pinjaman pendanaan dari
sumber lain
Market liquidity risk: bank tidak mampu menjual posisi
3
dengan harga pasar wajar karena kondisi likuiditas pasar yang
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN LIKUIDITAS
Pengelolaan Risiko Likuiditas tergantung dua kondisi:
Time, yaitu jangka waktu
Severity, menunjukkan kondisi likuiditas
Matriks kebutuhan likuiditas
SEVERITY
TIME Low Acute
(Durasi Krisis)
Pendek Jangka pendek, tidak ada Kebutuhan dana jangka pendek
kebutuhan likuiditas serius, akibat institution specific
mendesak, termasuk risk
kebutuhan harian dan
kebutuhan likuiditas minimum
Panjang Jangka panjang, tidak ada Krisis likuiditas jangka panjang,
kebutuhan likuiditas dapat akibat institution specific
mendesak, termasuk risk atau systemic
kebutuhan likuiditas minimum
4
INDIKATOR PERINGATAN DINI
Tujuan indikator peringatan dini (early warning indicator)
Untuk mengidentifikasi risiko likuiditas, dan
Dasar menentukan tindak lanjut untuk mitigasi risiko likuiditas
Indikator peringatan dini meliputi
1. Indikator internal: kualitas aset memburuk, peningkatan
konsentrasi aset dan konsentrasi sumber pendanaan, peningkatan
currency mismatch, pelampauan limit secara berulang,
peningkatan biaya dana secara umum, dan/atau posisi kas semakin
buruk
2. Indikator eksternal: informasi publik yang negatif terhadap
bank, penurunan peringkat kredit, penurunan harga saham bank
secara terus menerus, penurunan fasilitas credit line oleh bank
koresponden, peningkatan penarikan deposito sebelum jatuh
tempo, dan/atau keterbatasan akses pendanaan jangka panjang
5
PENETAPAN LIMIT
Penetapan limit harus sesuai:
Kompleksitas bank, toleransi risiko, karakteristik produk, valuta
pasar dimana bank aktif bertransaksi, data historis, tingkat
profitabilitas, dan modal yang tersedia
Rencana pendanaan darurat (liquidity contingency funding plan)
Cakupan penetapan limit
Limit mismatch arus kas, jangka pendek dan jangka panjang
Limit konsentrasi pada aset dan kewajiban
Pinjaman overnight
Rasio likuiditas lainnya
Penggunana penetapan limit
Untuk mengelola likuiditas harian pada kondisi normal
Untuk mengelola likuiditas harian pada kondisi krisis agar bank
tetap dapat beroperasi
6
SUMBER LIKUIDITAS
Sisi Aset: Cadangan Likuiditas
Aset likuid merupakan sumber likuditas penting sebagai primary
reserve (operating liquidity) dan secondary reserve (contingent
liquidity)
Cadangan likuiditas mencakup kas, penempatan di BI, dan
simpanan pada bank lain, ditambah surat berharga yang
berkualitas tinggi yang dapat segera dicairkan
Cadangan likuiditas mempertimbangkan kebutuhan saat normal &
krisi
Contoh funding sisi aset: sekuritisasi aset dan penjualan/repo aset
likuid
Sisi Pinjaman
Dana masyarakat dan pinjaman yang dilakukan bank ke pasar
Dalam pemenuhan sumber likuiditas, bank harus
mempertimbangkan: biaya dana, jangka waktu sumber likuiditas
7
dan konsentrasi pendanaan
IDENTIFIKASI RISIKO LIKUIDITAS
Struktur timing dari arus kas
Bank membuat proyeksi arus kas di masa datang untuk
mengindentifikasi risiko likuiditas
Arus kas adalah arus kas yang ditimbulkan oleh komponen aset
(misal pelunasan kredit) sebagai arus kas masuk dan kewajiban
(misal pembayaran pinjaman) sebagai arus kas keluar disebut
Liquidity Gap
Kebutuhan likuiditas dari posisi off balance sheet
Timbul karena memberi komitmen kredit yg tidak tercantum di
neraca
Contoh: credit line yang tidak dipakai, stand-by LC
8
PENGUKURAN RISIKO LIKUIDITAS
Proyeksi Arus Kas
Proyeksi arus kas masuk dan arus kas keluar, termasuk
kebutuhan pendanan untuk komitmen dan kontinjensi pada
rekening administrasi
Proyeksi disusun sekurangnya tiap bulan
Untuk posisi likuiditas dalam valas, harus dibuat setiap mata uang
Asumsi penyusunan proyeksi arus kas harus
memperhatikan:
Karakteristik produk, perilaku pihak lawan (conterpaty) dan/atau
nasabah, kondisi pasar, dan pengalaman historis
Hal yang perlu diperhatikan dalam pengukuran, monitoring
dan kontrol risiko likuiditas:
Volume aset likuid harus sesuai dengan standar akuntansi dan
regulator
Average liquid yield. Pendapatan dari aset yield merupakan
9 sumber likuiditas, dan harus dilakukan penilaian atas aset ini
ketika krisis
PENGUKURAN RISIKO LIKUIDITAS
Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio keuangan yang menggambarkan
indikator likuiditas dan/atau mengukur kemampuan bank
untuk memenuhi kewajibannya
Penggunaan rasio likuiditas harus disesuaikan dengan:
o Strategi bisnis bank
o Toleransi risiko
o Kinerja likuiditas masa lalu
Beberapa rasio yang digunakan untuk mengukur risiko
likuiditas:
Loan to Deposit Ratio (LDR)
Aset Likuid dikurangi Kewajiban Besar / Total Aset
Aset Likuid < 1 bulan / Kewajiban Likuid < 1 bulan
Proyeksi Arus Kas 3 bulan / Dana Pihak Ketiga
10
PENGUKURAN RISIKO LIKUIDITAS
Rasio Likuiditas
Loan to Deposits Ratio (LDR)
Perbandingan antara jumlah kredit yang diberikan degan
sumber dana yang berasal dari dana masyarakat (giro,
tabungan & simpanan berjangka)
LDR = (Total Kredit / DPK)
Semakin besar rasio LDR, berarti semakin kecil tingkat
likuiditas, atau semakin besar risiko likuiditas
Peringkat
Rasio
1 2 3 4 5
11
PENGUKURAN RISIKO LIKUIDITAS
Rasio Likuiditas
12
PENGUKURAN RISIKO LIKUIDITAS
Rasio Likuiditas
13
PENGUKURAN RISIKO LIKUIDITAS
Rasio Likuiditas
Proyeksi Arus Kas 3 bulan / Dana Pihak Ketiga
Perbandingan antara net proyeksi arus selama 3 bulan mendatang dengan
total DPK bank
Net proyeksi arus kas adalah selisih antara proyeksi arus kas masuk
dengan arus kas keluar yang diperoleh dari liguidity gap kumulatif
selama periode 3 bulan ke dapan
Semakin besar rasio ini, bank semakin likuid, atau risiko likuiditas
rendah Peringkat
Rasio
1 2 3 4 5
Proyeksi Cash Arus kas Arus kas Arus kas cukup Arus kas Arus kas
Flow 3 bulan sangat baik baik baik atau rasio buruk sangat buruk
mendatang
berkisar antara atau negatif
3% s.d 5%
14
PENGUKURAN RISIKO LIKUIDITAS
- Maturity Ladder -
Gap Liquiditas, merupakan metodologi untuk memproyeksi
arus kas masuk dan arus kas keluar di masa datang
Menjukkan kondisi surplus likuiditas (positive liquidity gap) atau
defisit likuiditas (negatif liquidity gap)
Gap likuiditas positif: arus kas masuk > arus kas keluar
Gap likuidiats negatif: arus kas masuk < arus kas keluar
2 Jenis Gap Likuiditas:
Static liquidity gap: dikembangkan atas dasar posisi/saldo
historis di neraca (kondisi yang berjalan saat ini)
Dynamic liquidity gap: dikembangkan dengan
mempertimbangkan rencana bisnis baru di masa datang,
seperti ekspansi & pelunasan kredit, ekspansi dana
15
PENGUKURAN RISIKO LIKUIDITAS
- Maturity Ladder -
Asumsi penentuan maturitas:
1) Contractual maturity. Merupakan sisa jangka waktu sebelum
jatuh tempo atas dasar kontrak
Contoh: SBI/FASBI atau kredit
2) Behavioral maturity. Merupakan sisa jangka waktu sebuah
produk yang ditetapkan atas dasar perilaku nasabah atau
karakteristik produk
Contoh: giro, tabungan, deposito
Asset Yield Cash Flow:
Surat berharga sesuai jatuh tempo kontraktual, kecuali yang
kolektibilitasnya kurang lancat ditempatkan dalam periode waktu
panjang (> 1 tahun
Surat berharga diterbitkan BI (SBI) ditempatkan pada periode waktu < 3
bulan
KMK diasumsikan diperpanjang atau terdapat persentase tertentu yang
dilunasi, ditentukan atas dasat karakteristik nsabah atau data historis
16
KI, arus kas disesuaikan dengan jadwal pembayaran angsuran
PENGUKURAN RISIKO LIKUIDITAS
- Maturity Ladder -
Pendekatan dalam penilaian saldo simpanan bersifat
volatile (non-core) dan core deposit
Menggunakan teknik statistik regresi linier
Menggunakan faktor independen:
Ukuran akun: semakin besar ukuran deposit, semakin volatile
Lokasi akun kota besar vs. kecil: di kota besar lebih volatile
Hubungan dengan bank baru vs. lama: nasabah baru lebih volatile
Kualitas hubungan dg nasabah: semakin baik hubungan, semakin
tidak volatile
Sifat deposito: penempatan melalui broker lebih volatile dibanding
langsung
Profil deposan, seperti umur, pendidikan, pendapata, pengetahuan.
Semakin tinggi cenderung semakin volatile
17
PENGUKURAN RISIKO LIKUIDITAS
- Maturity Ladder -
Komitmen Kredit:
Komponen off-balance sheet yang perlu mendapat perhatian
dalam penyusunan liquidity gap adalah fasilitas kredit kepada
nasabah yang telah disetujui, namun belum ditarik
Transaksi Derivatif
Komponen off-balance shet yang berasal dari transaksi derivatif
berupa tagihan derivatif dianggap sebagai komponen yang
tidak mempengaruhi kas, karena merupakan revaluasi yang
belum memberikan kepastian
18
ILUSTRASI LIQUIDITY GAP
19
PERHITUNGAN MODAL
RISIKO LIKUIDITAS
Risiko Likuiditas
Bank menggunakan metode “cost to close”
Bank menempatkan aset dan kewajiban dalam time band yang telah
ditetapkan berdasarkan maturity profile
Selanjutnya posisi aset dan kewajiban dalam time band yang sama
dibandingkan dan selisih yang timbul merupakan liquidity gap dam
time band tersebut
Apabila terjadi negative gap, maka diasumsikan bank akan meminjam
dana dari pasar uang antar bank (borrowing rate)
Apabila liquity gap negatif (aset < kewajiban) maka mengindikasikan
bahwa bank berpotensi mengalami kekurangan dana pada suatu time
band dan dapat menimbulkan risiko likuditas, yang merupakan fokus
stress test
Langkah selanjutnya akan dihitung “cost to close”, yaitu:
20 Liquity gap x borrowing rate
Tabel ICAAP
- Risiko Likuiditas -
*) Perhitungan = Gap x Bunga antar bank (JIBOR dari BI) x Tengah time band
Misal: Untuk time band sd 1 bulan = 0,5 bulan atau 1/24 tahun; untuk 2 – 6
bulan = 4,5 bulan atau 4,5/12 tahun, dst
21
22