Anda di halaman 1dari 26

PENDANAAN JANGKA PANJANG, SAHAM

PREFEREN, DAN SAHAM BIASA


By: Melisa Anggraini, SE., M. Si
OBLIGASI DAN BERBAGAI FITURNYA
 Obligasi adalah instrumen utang jangka panjang dengan
waktu jatuh tempo akhir umumnya 10 tahun atau lebih.
 Nilai nominal (par value)
 Menunjukkan jumlah yang akan dibayar ke pihak pemberi
pinjaman pada waktu jatuh tempo obligasi.
 Disebut juga sebagai nilai pokok
 Tingkat bunga kupon
 Tingkat bunga yang tertera pada suatu obligasi.
 Waktu jatuh tempo
 Waktu ketika perusahaan diwajibkan membayar pemilik obligasi
nilai nominal obligasi tersebut.
OBLIGASI DAN BERBAGAI FITURNYA
 Wali amanat
 Perusahaan yang menerbitkan obligasi ke masyarakat menunjuk wali
amanat (trustee) untuk mewakili kepentingan para pemilik obligasi.
 Tanggung jawab : melakukan pengesahan legalitas penerbitan obligasi
pada waktu penerbitan, mengawasi kondisi keuangan dan perilaku
peminja, memastikan bahwa semua kewajiban kontraktual telah
dilakukan, dan melakukan tindakan jika peminjam tidak memenuhi
kewajibannya.
 Diberi kompensasi secara langsung oleh perusahaan, kompensasi yang
menambah biaya peminjaman efektif.
 Perjanjian hukum antara perusahaan penerbit obligasi dengan wali
amanat disebut sebagai indenture, yang berisi klausul penerbitan
obligasi serta batasan yang diterapkan di perusahaan (akad
perlindungan)
OBLIGASI DAN BERBAGAI FITURNYA
 Peringkat obligasi
 Penerbit obligasi baru perusahaan akan mengadakan kontrak
dengan badan-badan pemeringkat investasi untuk mengevaluasi
dan memberikan peringkat obligasinya, serta memperbarui
peringkatnya sepanjang masa berlakunya obligasi tersebut.
 Penerbit obligasi akan membayar biaya pemeringkatan
obligasinya.
 Peringkat diberikan dalam bentuk huruf.
 Peringkat tertinggi yang risiko gagal bayarnya sangat kecil adalah
AAA, diikuti dengan AA, A, BAA atau BBB, dst hingga mencapai
C dan D, yang merupakan peringkat terendah.
JENIS-JENIS INSTRUMEN UTANG
JANGKA PANJANG
 Obligasi dapat diterbitkan tanpa jaminan atau dengan
jaminan. Debenture, debenture subordinasi, dan obligasi
pendapatan merupakan jenis-jenis obligasi tanpa jaminan,
sementara obligasi hipotik mewakili jenis paling umum
instrumen utang jangka panjang dengan jaminan.
 Debenture
 Obligasi perusahaan tanpa jaminan.
 Pemilik debenture menjadi kreditor umum perusahaan jika
terjadi likuidasi.
 Hanya perusahaan yang telah lama berdiri dan bernilai tinggi
yang dapat menerbitkan debenture.
JENIS-JENIS INSTRUMEN UTANG
JANGKA PANJANG
 Debenture subordinasi
 Menunjukkan utang tanpa jaminan dengan klaim atas aktiva yang
memiliki peringkat dibawah semua utang yang lebih tinggi dari
debenture ini.
 Jika terjadi likuidasi maka para pemilik debenture subordinasi
ini biasanya hanya akan menerima pembayaran jika semua
kreditor yang lebih tinggi dibayar penuh sesuai dengan utang
yang diberikan.
 Hasil yang diberikan akan lebih tinggi dari penerbitan debenture
biasa agar dapat menarik para investor,
 Dapat dikonversi menjadi saham biasa.
JENIS-JENIS INSTRUMEN UTANG
JANGKA PANJANG
 Obligasi pendapatan
 Perusahaan diwajibkan membayar bunga dalam obligasi
pendapatan hanya jika bunga tersebut memang dapat dibayar.
 Ada fitur kumulatif, jika bunga tahun berjalan belum dapat
dibayar maka dapat diakumulasi di masa yang akan datang.
 Kewajiban kumulatif tersebut tidak lebih dari 3 tahun.
 Pembayaran bunga bisa diurangi untuk tujuan pajak.
 Obligasi sampah
 Sebutan untuk obligasi yang tidak berperingkat baik
 Jenis peringkatnya adalah BA atau kurang
JENIS-JENIS INSTRUMEN UTANG
JANGKA PANJANG
 Obligasi hipotek
 Penerbitan obligasi hipotek dijamin oleh hak gadai atas aktiva
tertentu perusahaan, biasanya aktiva tetap.
 Nilai pasar dari jaminan tersebut harus melebihi jumlah olbligasi
yang diterbitkan dengan margin keamanan yang wajar.
 Jika perusahaan gagal memenuhi syarat indenture obligasi, maka
wali amanat atas nama pemilik obligasi memiliki kekuasaan
untuk menyita dan mengambil alih properti yang terkait untuk
menjualnya dan menggunakan hasilnya untuk membayar pemilik
obligasi. Jika hasil yang didapat kurang dari jumlah yang beredar,
para pemilik obligasi menjadi kreditor umum untuk jumlah
residunya
JENIS-JENIS INSTRUMEN UTANG
JANGKA PANJANG
 Sertifikat perwalian peralatan
 Surat berharga jangka menengah hingga jangka panjang, yang
biasanya diterbitkan oleh perusahaan transportasi, seperti
perusahaan kereta api atau penerbangan yang digunakan untuk
mendanai peralatan baru.
 Perusahaan kereta api bersama dengan wali amanat mengatur
pembelian peralatan dari produsennya dengan menandatangani
kontrak dengan produsen untuk pembuatan peralatan tertentu.
Ketika peralatan tersebut diserahkan, sertifikat perwalian
peralatan akan dijual kepada para investor. Hasil dari penjualan
ini, bersama dengan uang muka dari perusahaan kereta api,
digunakan untuk membayar produsen.
JENIS-JENIS INSTRUMEN UTANG
JANGKA PANJANG
 Sertifikat perwalian peralatan
 Kepemilikan peralatan tersebut dipegang oleh wali amanat, yang
kemudian akan menyewakan peralatan tersebut ke perusahaan
kereta api. Pembayaran sewa guna usaha digunakan oleh wali
amanat untuk membayar pengembalian tetap atas sertifikat yang
beredar (seperti dividen). Saat pembayaran akhir sewa guna
usaha oleh perusahaan kereta api, sertifikat tersebut akan
ditarik, dan kepemilikan peralatan diberikan ke perusahaan
kereta api
 Jangka waktu sewa guna usaha berbeda-beda, biasanya berjangka
15 tahun.
JENIS-JENIS INSTRUMEN UTANG
JANGKA PANJANG
 Sekuritisasi aset
 Adalah proses pengelompokkan aktiva yang menghasilkan arus
kas, mengelompokkannya kedalam sebuah kelompok aktiva yang
sifatnya sama, dan kemudian menerbitkan sekuritas yang dijamin
oleh kelompok aktiva tersebut.
PENEBUSAN OBLIGASI
 Penebusan obligasi dapat dilakukan melalui sejumlah cara,
misal dengan membayar sekaligus pada waktu jatuh tempo
akhir; dengan konversi ke saham biasa; dengan fitur hak
penarikan (call); atau dengan pelunasan secara periodik.
 Dana pelunasan.
 Dana yang dibentuk untuk secara periodik membayar sebagian
penerbitan sekuritas sebelum jatuh tempo.
 Perusahaan diminta untuk melakukan pembayaran dana
pelunasan secara periodik ke wali amanat agar dapat menarik
sejumlah nominal obligasi yang telah ditentukan setiap periode.
PENEBUSAN OBLIGASI
 Dana pelunasan.
 Dapat dilakukan dalam 2 bentuk:
 Pembayaran tunai ke wali amanat, yang kemudian akan menarik obligasi pada
harga penarikan dana pelunasan (biasanya lebih rendah dari harga penarikan
biasa). Obligasi akan ditarik berdasarkan lotere menurut nomor serinya.
 Membeli obligasi di pasar terbuka dan menyerahkan sejumlah tertentu
obligasi kepada wali amanat
 Pembayaran berseri
 Semua obligasi dana pelunasan dalam suatu penerbitan, jatuh tempo
pada tanggal yang sama. Akan tetapi obligasi berseri (serial bond)
jatuh tempo secara periodik hingga jatuh tempo akhir. Dengan
penerbitan obligasi berseri, investor dapat memilih waktu jatuh
tempo yang paling sesuai dengan kebutuhannya.
PENEBUSAN OBLIGASI
 Ketentuan penarikan (call provision)
 Fitur dalam indenture yang memperbolehkan penerbitnya untuk
membeli kembali sekuritas pada harga tetap sebelum jatuh
temponya
 Disebut juga sebagai fitur penarikan (call feature).
 Beberapa perusahaan menerbitkan obligasi yang tidak dapat
ditarik khurusnya pada waktu tingkat bunga rendah.
 Jika obligasi dapat ditarik kembali, harga penarikan (harga
dimana suatu sekuritas dengan ketentuan penarikan dapat dibeli
kembali oleh penerbitnya sebelum jatuh tempo) biasanya diatas
nilai nominal obligasi tersebut dan seringkali turun dengan
berjalannya waktu.
PENEBUSAN OBLIGASI
 Ketentuan penarikan (call provision)
 Ada 2 jenis ketentuan penarikan berdasarkan kapan
dieksekusinya:
 Dapat segera ditarik kembali (dibeli kembali) oleh penerbtnya dengan
harga penarikan kapan saja.
 Dapat ditunda selama suatu periode waktu. Penundaan penarikan yang
paling banyak digunakan adalah 5-10 tahun. Selama periode penundaan ini
investor dilindungi dari penarikan kembali oleh penerbit.
PENEBUSAN OBLIGASI
 Ketentuan penarikan (call provision)
 Nilai hak penarikan
 Diukur pada waktu penerbitan obligasi dengan melihat selisih imbal hasil
untuk obligasi yang dapat ditarik dengan imbal hasil yang akan didapatkan
jika obligasi tidak ditarik
 Dapat dihitung dengan cara:

OBLIGASI YANG DAPAT DITARIK  OBLIGASI YANG TDK DAPAT DITARIK - OPSI PENARIKAN
SAHAM PREFEREN DAN BERBAGAI
FITURNYA
 Saham preferen adalah jenis saham yang biasanya menjanjian
dividen tetapi melalui kebijaksanaan dewan komisaris. Jika
terjadi likuidasi, klaim pemegang saham atas aktiva akan
berada dibawah para kreditur, tetapi diatas pemegang saham
biasa. Biasanya klaim ini dibatasi sebesar nilai nominal dari
sahamnya.
 Pembayaran dividen saham preferen bukan merupakan suatu
kewajiban tetap perusahaan, tetapi kebijaksanaan dewan
komisaris.
 Dewan komisaris memiliki kekuasaan penuh untuk tidak
membayar dividen saham preferen jika memang demikian
yang diinginkan.
SAHAM PREFEREN DAN BERBAGAI
FITURNYA
 Fitur dividen kumulatif
 Ketentuan bahwa seluruh dividen kumulatif yang belum dibayar untuk
saham preferen akan dibayarkan sebelum dividen dibayarkan untuk
saham biasa.
 Fitur partisipasi
 Fitur partisipasi memperbolehkan pemegang saham preferen untuk
berpartisipasi dalam laba residual perusahaan sesuai dengan rumus
tertentu yang telah ditetapkan.
 Para pemegang saham preferen memiliki hak untuk berbagi dalam
jumlah yang sahama dengan pemegang saham biasa pada setiap dividen
saham biasa diatas jumlah tertentu.
 Biasanya semua saham preferen tidak partisipatif, dengan imbal hasil
maksimum terbatas pada tingkat dividen tertentu.
SAHAM PREFEREN DAN BERBAGAI
FITURNYA
 Hak suara (dalam situasi khusus)
 Para pemegang saham preferen biasanya tidak diberikan suara
dalam manajemen kecuali jika perusahaan tidak dapat membayar
dividen saham preferen selama periode waktu tertentu.
 Penarikan saham preferen
 Ketentuan penarikan
 Perusahaan dapat menarik saham tersebut hanya melalui metode
pembelian yang lebih mahal di pasar terbuka denga mengadakan
penawaran saham dari para pemegang saham preferen pada harga di atas
harga pasar, atau menawarkan sekuritas lain kepada pemegang saham
preferen sebagai gantinya
SAHAM PREFEREN DAN BERBAGAI
FITURNYA
 Penarikan saham preferen
 Dana pelunasan
 Dana pelunasan saham preferen dapat menguntungkan para investor
karena proses penarikannya akan menyebabkan tekanan keatas harga pasar
saham yang masih belum ditarik.
 Konversi
 Beberapa penerbitan saham preferen tertentu dapat dikonversi menjadi
saham biasa melalui opsi pemiliknya.
 Perusahaan dapat mendorong dilakukannya konversi dengan menarik
saham preferen jika harga pasar saham preferen jauh diatas harga
penarikan.
SAHAM PREFEREN DAN BERBAGAI
FITURNYA
 Penggunaan dalam pendanaan
 Pendanaan perusahaan lewat saham preferen adalah bahwa
pendanaan tersebut merupakan perjanjian pendanaan yang
fleksibel. Dividennya bukan merupakan kewajiban hukum
perusahana yang menerbitkan sekuritas tersebut. Dividen tidak
harus diberikan jika keadaan keuangan perusahan sedang buruk.
 Saham preferen tidak memiliki waktu jatuh tempo akhir, intinya
saham preferen adalah utang yang kekal. Saham preferen
menambah jumlah modal perusahaan dan memperkuat kondisi
keuangan perusahaan.
SAHAM BIASA DAN BERBAGAI
FITURNYA
 Saham biasa merupakan sekuritas yang menunjukkan posisi
kepemilikan terakhir atas suatu perusahaan.
 Saham dasar, saham diterbitkan, dan saham beredar
 Saham dasar adalah jumlah maksimum saham yang dapat diterbitkan
perusahaan tanpa harus mengubah AD/ART perusahaan.
 Ketika saham dasar dijual, maka saham tersebut menjadi saham yang
diterbitkan (issued shares).
 Saham beredar (outstanding shares) merujuk pada jumlah saham yang
diterbitkan dan yang sebenarnya dimiliki oleh publik. Perusahaan
dapat membeli kembali sebagian dari saham yang diterbitkan dan
menahannya sebagai saham treasury (treasury stock).
SAHAM BIASA DAN BERBAGAI
FITURNYA
 Saham dasar, saham diterbitkan, dan saham beredar
 Nilai nominal
 Nilai nominal selembar saham hanya merupakan angka tercatat dalam
AD/ART perusahaan.
 Saham biasa dasar tanpa nilai nominal akan dicatat dalam pembukuan dengan
harga pasar awal atau berdasarkan nilai yang ditetapkan.
 Selisih antara harga penerbitan dengan nilai nominal dicerminkan sebagai
tambahan modal disetor.
 Nilai buku
 Nilai buku adalah ekuitas pemegang saham dibagi dengan jumlah lembar
saham yang beredar.
 Nilai pasar
 Nilai pasar adalah harga perdaganga saham saat ini.
 Nilai pasar biasanya akan berbeda dari nilai bukunya
HAK-HAK PEMEGANG SAHAM BIASA
 Hak atas laba
 Pemegang saham berhak atas bagian laba perusahaan hanya jika
dividen tunai dibayar.
 Pemegang saham biasa hanya memiliki klaim residual atas aktiva
jika terjadi likuidasi.
 Hak suara
 Pemegang saham perusahaan adalah pemilik perusahaan
sehingga berhak memberikan suara untuk memilih dewan
komisaris.
 Banyak pemegang saham memberikan suara mereka lewat kuasa
(proxy).
HAK-HAK PEMEGANG SAHAM BIASA
 Hak suara
 Kuasa dan perebutan kuasa
 Kuasa (proxy) adalah formulir yang ditandatangani pemegang saham
untuk memberikan hak pilihnya kepada orang lain.
 Pihak eksternal dapat mengambil alih pengendalian perusahaan melalui
perebutan kuasa (proxy contest), ketika sebuah kelompok eksternal
melakukan pengambilalihan kuasa, kelompok tersebut dmminta untuk
mendaftarkan laporan keuasanya kepada pihak berwenang untuk
mencegah penyajian informasi yang salah. Dalam perebutan kuasa, suara
terbanyak akan mendukung pihak manajemen agar menang.
HAK-HAK PEMEGANG SAHAM BIASA
 Hak suara
 Prosedur pemungutan suara
 Para pemegang saham memiliki 1 suara untuk setiap saham yang dimiliki
dan harus memberikan suara untuk setiap posisi komisaris yang kosong.
 Hak untuk membeli saham baru
 Penerbitan sekuritas yang dapat dikonversi menjadi saham biasa
ditawarkan pertama kali kepada para pemegang saham biasa lama karena
hak pioritasnya. ‘

Anda mungkin juga menyukai