Anda di halaman 1dari 22

Manajemen Keuangan III

Prof. Dr. Moch. Chabachib, Msi

MERGER
DAN
AKUISISI ● Disusun oleh:
● Kartika Putri Anindita (12010120420133)
● Pratama Ridzky Bhaskara (12010120420137
DEFINISI
1. Merger adalah penggabungan dua perusahaan atau lebih, dan kemudian tinggal nama salah satu
perusahaan yang bergabung.
2. (Hariyani, etal.2011) Merger adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu PT atau lebih
untuk menggabungkan diri dengan PT lain yang telah ada dan selanjutya PT yang
menggabungkan diri menjadi bubar
3. Akuisisi adalah transaksi dimana sebuah perusahaan membeli 100% kepemilikan perusahaan lain
agar bisa lebih efektif menggunakan kompetensi intinya dengan menjadikan perusahaan yang
diakuisisi sebagai perusahaan yang mendukung portofolio bisnisnya.
4. Menurut (Sudana, 2011) akuisisi adalah penggabungan dua perusahaan yang mana perusahaan
akuisitor membeli sebagian saham perusahaan yang diakuisisi, sehingga pengendalian manajemen
perusahaaan yang diakuisisi berpindah kepada perusahaan akuisitor, sementara kedua perusahaan
masing- masing tetap beroperasi sebagai suatu badan hukum yang berdiri sendiri.
TUJUAN

Memperbaiki
Economies of
01 02 Manajeme
Scale
n
Diversifikasi
Penghematan
Meningkatka
03 04 atau Risk
Pajak n Reductio
Corporate
05
Growth
MANFAAT MERGER DAN
AKUISISI
Sejalan dengan tujuan akuisisi dan meger, setiap perusahaan yang melakukan akuisisi akan
mendapatkan beberapa manfaat. Menurut Bradley T Shapiro (1991:933), manfaat akuisisi adalah
sebagai berikut:
● Perusahaan akan mengalami tingkat pertumbuhan yang lebih cepat dalam bisnis sekarang
ketimbang melakukan pertumbuhan secara internal.
● Perusahaan akuisitor dapat mengurangi persaingan bisnis dengan membeli beberapa badan
usaha guna menggabungkan kekuatan pasar dan pembatasan persaingan.
● Perusahaan akuisitor dapat memasuki pasar baru penjualan dan pemasaran sekarang yang
selama ini belum dapat ditembus.
● Adanya peningkatan managerial skill, yaitu bantuan manajerial mengelola aset-aset badan
usaha.
KELEBIHAN DAN
KEKURANGAN MERGER
● Kelebihan dan Kekurangan Merger
Kelebihan Merger
Pengambilalihan melalui merger lebih sederhana dan lebih murah dibanding pengambilalihan
yang lain (Harianto dan Sudomo, 2001, p.641)

Kekurangan Merger
Dibandingkan akuisisi merger memiliki beberapa kekurangan, yaitu harus ada persetujuan
dari para pemegang saham masing-masing perusahaan,sedangkan untuk mendapatkan
persetujuan tersebut diperlukan waktu yang lama. (Harianto dan Sudomo, 2001, p.642)
KELEBIHAN DAN
KEKURANGAN AKUISISI

● Kelebihan dan Kekurangan Akuisisi


Kelebihan Akuisisi
Keuntungan-keuntungan akuisisi saham dan akuisisi aset adalah sebagai berikut:
a. Akuisisi Saham tidak memerlukan rapat pemegang saham dan suara pemegang saham
sehingga jika pemegang saham tidak menyukai tawaran Bidding firm, mereka dapat
menahan sahamnya dan tidak menjual kepada pihak Bidding firm.
b. Dalam Akusisi Saham, perusahaan yang membeli dapat berurusan langsung dengan
pemegang saham perusahaan yang dibeli dengan melakukan tender offer sehingga tidak
diperlukan persetujuan manajemen perusahaan.
c. Karena tidak memerlukan persetujuan manajemen dan komisaris
perusahaan, akuisisi saham dapat digunakan untuk pengambilalihan
perusahaan yang tidak bersahabat (hostile takeover).
d. Akuisisi Aset memerlukan suara pemegang saham tetapi tidak
memerlukan mayoritas suara pemegang saham seperti pada akuisisi
saham sehingga tidak ada halangan bagi pemegang saham minoritas
jika mereka tidak menyetujui akuisisi (Harianto dan Sudomo, 2001,
p.643-644).
●Kekurangan Akuisisi
Kerugian-kerugian akuisisi saham dan akuisisi aset sebagai berikut :
a. Jika cukup banyak pemegang saham minoritas yang tidak
menyetujui pengambilalihan tersebut, maka akuisisi akan batal. Pada
umumnya anggaran dasar perusahaan menentukan paling sedikit dua
per tiga (sekitar 67%) suara setuju pada akuisisi agar akuisisi terjadi.
b. Apabila perusahaan mengambil alih seluruh saham yang dibeli
maka terjadi merger.
c. Pada dasarnya pembelian setiap aset dalam akuisisi aset harus
secara hukum dibalik nama sehingga menimbulkan biaya legal yang
tinggi. (Harianto dan Sudomo, 2001, p.643)
ANALISIS DAMPAK MERGER DAN
AKUISISI
01 02 03

Misalkan nilai X dan nilai Y adalah


NPV merger tersebut dengan
PVx dan Pvy, nilai gabungan X Misalkan Y dibeli dengan
demikian bisa dihitung:
dan Y diberi simbol Pvxy. Manfaat menggunakan kas maka
NPV= Manfaat – Biaya
akan diperoleh jika Pvxy > (PVx + biaya bisa dihitung:
= [Pvxy – (PVx +
PVy) Biaya = Kas - PVx
Manfaat = Pvxy – (PVx + PVy) PVy)] – [Kas - PVx]
CONTOH SOAL
• Diketahui:
• Misalkan nilai perusahaan X
= Rp 2.500.000, nilai • PVxy = Rp 3.750.000
perusahaan Y = Rp 500.000.
Setelah digabung perkiraan • PVx = Rp 2.500.000
nilai gabungan menjadi
Rp3.750.000. X membayar • PVy = Rp 500.000
dengan kas kepada Y sebesar
Rp 1.000.000. Y dengan • Kas = Rp 1.000.000
demikian mendapat premium • Penyelesaian
100%. Apakah pembelian Y
tersebut layak dilakukan? • NPV = [3.750.000 – (2.500.000 +
500.000)] – [1.000.000 – 500.000]

• = 250.000
• Maka pembelian terhadap Y layak dilakukan
METODE PEMBAYARAN MERGER

Kas 01 02 Hutang
Kombinasi
kas,
Saham 03 04 hutang ,
dan
 Dalam pembayaran kas pemegang saham pengakuisisi akan saham
menanggung seluruh risiko jika sinergi gagal dicapai
 Dalam pembayaran saham, risiko akan ditanggung bersama
pemegang saham pengakuisisi dan diakuisisi
CONTOH
● PT A dan PT B melakukan merger. Diketahui data sebagai berikut:

PT A PT B

Nilai kapitalisasi pasar Rp 3.000.000.000 Rp 2.000.000.000

Jumlah lembar saham 10.000.000 lembar 8.000.000 lembar

Harga pasar saham Rp 300/lembar Rp 250/lembar

● PT A mengharapkan sinergi sebesar Rp 1.000.000.000 dan menghargai saham PT B


sebesar Rp 300/lembar. Pilihan pembayaran menggunakan kas atau saham. Hitunglah
SVA apabila sinergi tercapai dan tidak tercapai !
PENYELESAIAN

● PT A akan mengeluarkan kas senilai Rp 300/lembar x 8.000.000 lembar = Rp


2.400.000.000 sedangkan nilai kapitalisasi pasar PT B sebesar Rp
2.000.000.000, maka PT A membayar premium sebesar Rp 2.400.000.000 –
Rp 2.000.000.000 = Rp 400.000.000. Jumlah ini = premium per lembar saham
Rp 50,00 x 8.000.000 lembar = Rp 400.000.000
Kasus 2: Sinergi Tidak
Kasus 1: Sinergi
Terjadi
Tercapai
Jika pembayaran dengan kas maka PT A
  kas maka SVA Rp kehilangan seluruh premium senilai
Jika PT A menggunakan
Rp400.000.000. PT B tetap mendapat SVA
1.000.000.000 – Rp 400.000.000 = Rp
premium sebesar Rp400.000.000.
600.000.000. PT A menggunakan
saham maka: Jika pembayaran dengan saham maka PT A
SVA pemegang saham A = kehilangan 55,6% dari premium = Rp
= 222.400.000. Sisa kerugian ditanggung
55,6 % x Rp 600.000.000 = Rp pemegang saham B sebesar (44,4% x
333.600.000 400.000.000) = Rp 177.600.000
SVA saham B = Nilai SVA
44,4% x Rp 600.000.000 = Rp Alat
Situasi PT A PT B
Pembayaran
266.400.000
Kas + 600 + 400
Sinergi
Saham + 333,6 + 266,4
Tidak Kas - 400 + 400
Sinergi
Saham - 222,4 - 177,6
LANGKAH-LANGKAH UNTUK
MERGER DAN AKUISISI YANG
SUKSES
01 02
Langkah pre akuisisi Mengidentifikasi kandidat

05

03 Manajemen intregasi post 04


merger
Menilai kandidat lebih Melakukan kontak negosiasi
dalam
Leverage Buyout
(LBO)
LBO adalah akuisisi/pembelian perusahaan atau divisi bisnis yang
teknik pembiayaannya sebagian besar bersumber dari hutang.
Dalam LBO tipikal, pembeli bermaksud untuk melunasi hutang
dari hasil penjualan aset yang dimiliki oleh perusahaan yang
diakuisisi atau dari keuntungan yang diterima oleh perusahaan
yang diakuisisi. Dana yang dibutuhkan untuk LBO juga dapat
diperoleh dengan menerbitkan obligasi junk (junk bond).
Karakteristik Calon LBO

• Karakteristik perusahaan yang menjadi target LBO adalah


sebagai berikut:
1. Premium companies
2. Second-tier companies
3. Troublet companies

kandidat LBO yang menarik biasanya memiliki arus kas operasi yang
kuat dan dapat diandalkan, lini produk yang mapan, tim manajemen
yang kuat, dan strategi keluar yang layak sehingga pihak
pengakuisisi dapat merealisasikan keuntungan.
Struktur Pembiayaan LBO

Jenis Pembiayaan Persenta Sumber


se
Hutang Jangka Panjang- 40-80% Perusahaan Asuransi, Bank LBO Funds
Hutang Jangka Pendek dan 5-2% Bank Komersial
Menengah
Saham Preferen 10-20% Perusahaan Lain, Investor – Individu
Saham Biasa 1-20% Asuransi Modal Ventura, Manajer Investasi
ILUSTRASI BO

Misal tahun ini Bidder akan mengakuisisi PT Target dengan cara LBO dengan
nilai akuisisi Rp 12.500 juta. Dalam membiayai akuisisi ini Bidder
memiliki modal sendiri Rp 2.500 juta, sedangkan kekurangan dana yang
Rp 10.000 juta diperoleh dari pinjaman kepada bank komersial dengan
bunga 16% per tahun dan harus dilunasi selama 5 tahun. Pajak yang
berlaku adalah 40% dan target EBIT yang diperkirakan Rp 5.000 juta per
tahun selama 5 tahun mendatang. Penyusutan metode garis lurus, hitung
cashflownya.
Methodolog
y
Hitung dulu besarnya angsuran pinjaman
10.000jt =
10.000jt
  =X
X = Rp 3.054 jt
Skedul pembayaran bunga dan angsuran pokok pinjaman (juta rupiah)

Tahun Pokok Total Angsuran Bunga Angsuran Pokok Sisa Pokok


Pinjaman Pinjaman Pinjaman
1 10.000 3.504 1.600 1.454 8.546
2 8.456 3.504 1.367 1.687 6.859
3 6.859 3.504 1.097 1.957 4.903
4 4.903 3.504 784 2.270 2.633
5 2.633 3.504 421 2.633 0
Cashflow Target Setelah Akuisisi (Juta
Tahun Rupiah)
1 2 3 4 5
EBIT 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000
Bunga 1.600 1.367 1.957 784 421
(-)
EBT 3.400 3.633 3.903 426 4.579
Pajak (40%) 1.360 3.453 1.561 1.686 1.832
(-)
EAT 2.040 2.180 2.342 2.530 2.747
Depresiasi 2.500 2.500 2.500 2.500 2.500
(+)
Cashflow sebelum
4.540 4.680 4.842 5.030 5.247
angsuran
Angsuran pinjaman 1.454 1.687 1.957 2.270 2.633
(-)
Cashflow 3.086 2.993 2.885 2.760 2.614
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai