MANAJEMEN OPERASIONAL
Outline
Introduction
Manajemen Persediaan
Penjadwalan
Manajemen Proyek
Manajemen Rantai Pasokan
Introduction
Sasaran
Memilih Pemasok
Manajemen Logistik
Manajemen Distribusi
Few Suppliers
Strategi ini memberikan pandangan kepada pembeli untuk lebih memperhatikan dan membentuk hubungan jangka penjang dengan beberapa pemasok khusus.
Vertical Integration
Mengembangkan kemampuan untuk memproduksi barang/jasa yang sebelumnya dibeli dari pemasok atau distributor.
Joint Ventures
Perusahaan dapat terlibat dalam kolaborasi untuk mengamankan pasokan atau mengurangi biaya.
Keiretsu Networks
Ini adalah bagian dari kolaborasi, bagian dari pembelian dari berbagai supplier dan bagian dari integrasi vertical.
Virtual Companies
Mengandalkan hungan dengan berbagai pemasok yang baik dan stabil untuk memberikan pelayanan sesuai dengan permintaan
Risiko Rantai Pasokan
Risiko Strategi Pengurangan Risiko
Kegagalan dalam pengiriman oleh Gunakan pemasok, memiliki keterikatan kontrak secara hukum,
pemasok
Kualitas supplier yang kurang baik Berhati-hati dalam memilih supplier, melakukan training, sertifikasi,
dan monitoring.
Outsourcing Mengambil alih produksi
Kerusakan atau keterlambatan logistik Memiliki banyak model transportasi dan gudang, pengemasan yang
aman, memiliki kontrak yang efektifdengan hukum
Distribusi Seleksi yang cermat, pemantauan, dan kontrak efektif dengan hukum
Ekonomi Hedging untuk mencegah terjadinya risiko nilai tukar,
Bencana alam Asuransi, sumber alternatif
Membangun Basis Pemasok
Mengevaluasi supplier
kemampuan proses produksi, lokasi, dan sister informasi
Pengembangan supplier
Mulai dari pelatihan, rekayasa, dan produksi bantuan, prosedur untuk tranfer informasi
Negosiasi
Negosiasi harga, standar kualitas, persyaratan kredit, dll
Perjanjian kontrak
Untuk berbagi risiko, manfaat, dan menciptakan struktur insenti.
Pembelian terpusat
Menentukan item mana yang akan dibeli secara terpusat
E-Purcerement
Mempercepat pembelian, mengurangi biaya, dan mengintegrasi rantai pasokan
Manajemen Logistik
• Sistem Pengiriman
Enam alat utama pengiriman adalah truk, kereta, angkutan udara, angkutan laut,
multimodal.
• Pergudangan
Tujuannya untuk penyimpanan barang
• Third-Party Logistics (3PL)
Manajemen rantai pasokan perlu outsourcing logistic untuk memenuhi tiga tujuan:
Menurunkan investasi inventaris
Menurunkan biaya pengiriman
Meningkatkan keandalan dan kecepatan pengiriman
Manajemen Distribusi
• Distribusi adalah pemindahan barang, jasa, dan informasi dari produsen ke konsumen atau dari
pusat distribusi ke konsumen.
• Kriteria agar jaringan distribusi sesuai harapan konsumen:
Respons cepat
Pilihan produk
Layanan
Mengukur Kinerja Rantai Pasokan
• Aset yang dimasukan ke inventaris
Perputaran persediaan = Harga penjualan/ Investasi rata-rata
• Pembandingan/Patokan Rantai Pasokan
Membandingkan nilai-nilai dengan perusahaan patokan
Manajemen Persediaan
Introduction
Analisis ABC
Akurasi Pencatatan
Cycle Counting
Quantity Model
Re-Order Point
Probabilistic Demand
Introduction
• Manajemen persediaan atau manajemen inventori adalah pengawasan aset non-
kapital (persediaan) dan stok barang. Manajemen persediaan juga termasuk
dalam manajemen rantai pasokan, yang mengawasi aliran barang dari produsen
ke gudang dan dari fasilitas penyimpanan ke titik penjualan.
• Fungsi utama manajemen ini adalah menyimpan catatan terperinci untuk setiap
produk baru atau yang dikembalikan saat memasuki atau meninggalkan gudang
atau tempat penjualan.
Analisis ABC
• Metode dalam manajemen persediaan (inventory management) untuk mengendalikan
sejumlah kecil barang, tetapi mempunyai nilai investasi tinggi.
• Terdapat 3 kelas dalam analisis ABC:
Barang-barang dalam jumlah unit berkisar 15-20%
dari total seluruh barang, tetapi mempresentasikan
75-80% dari total nilai uang.
• Keterangan :
• P = Harga beli per unit
• S = Penjualan tahunan
• F = Biaya tetap
• C = Biaya penyimpanan
Asumsi Model EOQ
• Jumlah kebutuhan bahan mentah sudah dapat ditentukan lebih
dahulu secara pasti untuk penggunaan selama satu tahun atau
satu periode.
• Penggunaan bahan selalu pada tingkat yang konstan secara
kontinyu.
• Pesanan persis diterima pada saat tingkat persediaan sama
dengan nol atau diatas safety stock.
• Harga konstan selama periode tersebut.
Re-Order Point
• Titik dimana pemesanan harus dilakukan lagi untuk mengisi persediaan.
• Titik pemesan ulang
= Waktu tunggu x tingkat penggunaan.
• Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penentuan besarnya Re-Order
Point adalah:
• 1. Penggunaan selama tenggang waktu mendapatkan barang (producement
lead time).
• 2. Besarnya safety stock.
Sales & Operational Planing (Rencana
Agregrat)
Introduction
Metode Graphical
Pendekatan Transportasi
Reveneu Management
Operational Planning
(Rencana Agregat)
Perencanaan dan penjadwalan operasi sangat berarti bagi organisasi dalam rantai
pasoknya, karena:
1. Membutuhkan masukan manajerial dari seluruh fungsi organisasi
2. Setiap fungsi dipengaruhi oleh rencana ini.
3. Setiap bagian dan kelompok dalam perusahaan memiliki tenaga kerjanya
sendiri
Pentingnya pengukuran output, menjadi tidak mudah bila perusahaan menghasilkan berbagai jenis produk
Variasi sasaran manajemen yang mungkin adalah inventory yang rendah, biaya yang rendah,
hubungan pekerja yang baik, pelayanan pelanggan yang baik, dan keluwesan untuk meningkatkan
output mendatang.
Dalam perencanaan agregat, fasilitas dianggap tetap dan tidak dapat diperluas.
Mohamad Syamsul Ma’arif dan Hendri Tanjung (2006:412)
Dengan definisi perencanaan yang luas, maka tugas dan tanggung
jawab perencanaan pada umumnya dipikul oleh 3 pihak
Perencanaan yang dilakukan manajer operasi meliputi rencana penjualan, rencana produksi dan budget,
menetapkan tenaga kerja, sediaan serta analisis rencana operasi.
- Pihak ketiga adalah supervisor atau foreman yang bertugas dan bertanggung jawab dalam
perencanaan jangka pendek. Biasanya, jangka waktunya adalah 0 sampai 3 bulan ke depan.
Perencanaan yang dilakukan supervisor atau foreman meliputi penugasan, pesanan, penjadwalan, dan
pengiriman.
a. Pengumpulan (Aggregation)
Berfokus pada general course of action.
Konsisten dengan tujuan strategik dan tujuan umum perusahaan.
d. Waktu (Time)
Waktu perencanaan: jangka menengah, yaitu antara 3 bulan sampai dengan 18 bulan.
Biasanya perencanaan ini dilakukan secara bulanan atau triwulanan.
Cakupan Manajemen Operasional pada
Perancangan atau Desain Sistem Produksi dan Operasi
Proses
Keputusan mengenai proses fisik dan fasilitas yang dipakai.
Kapasitas
Keputusan untuk menghasilkan jumlah, tempat dan waktu
yang tepat.
Penjadwalan
Introduction
Schecduling Criteria
Bagan Grantt
Sequencing Jobs
Kinerja Penjadwalan
Rasio Kritis
Cyclical Scheduling
Short Scheduling
Penugasa
Short Schedule n
Effect Karyawan
• Keputusan Kapasitas , Material
• Rencana Agregrat dan
• Work Flow Mesin
Fungsi Strategis Penjadwalan
Efektif
• Pergerakan barang & jasa lebih cepat
• Pemberdayaan Aset lebih besar
• Efisiensi Biaya
Forward
• Dimulai segera saat ada pesanan
• Pengiriman seawal mungkin
Backward
• Dimulai dengan telah diketahui deadline Produksi
• Menjadwalkan operasi terakhir terlebih dahulu
• Penjadwalan dilakukan satu persatu secara terbalik dengan
mengurangkan waktu yang dibutuhkan untuk setiap item
Sequencing Job
Memerintahkan pekerjaan mana yang harus didahulukan
Introduction
Project Deliverables
• Hasil dari proyek dilihat kembali apakah sesuai dengan yang direncanakan
Technical Requirements
• Dilakukan khusus pada hasil proyek dan sebaiknya diberitahukan dengan customer agar tidak terjadi
kesalahpahaman