Anda di halaman 1dari 7

BUKU AJAR

SISTEM PRODUKSI

Oleh :
Tim Dosen Sistem Produksi
Program Studi Teknik Industri

Fakultas Teknik
Universitas Wijaya Putra
2009
E.1 Scheduling N jobs on One machine (n/1)

Disini ada beberapa teknik yakni: FCFS, SOT, DDATE, LCFS, Random , dan STR rule Ilustrasi:
Tukang fotocopi menerima orderan dari 5 customer, dan disusun berdasarkan yang lebih dulu
pesan. Adapun datanya sebagai berikut:

a. Metode FCFS (First Come First Served) Rule

Disusun berdasarkan urutan pekerjaan / jobs

b. Metode SOT (Shortest Operating Time) Rule

Disusun berdasarkan waktu proses yang terpendek


C. Metode DDATE (Due Date) Rule

Disusun berdasarkan job yang memiliki batas waktu (due date) yang terkecil.

D. Metode LCFS (Late Come First Served) Rule

Disusun berdasarkan pekerjaan terakhir, dalam hal ini job E.

E. Metode STR (Slack Time Remaining) Rule

STR = Time remaining before due date – Remaining Processing, time Disusun berdasarkan STR yang
terkecil
Apa Itu Supply Chain Management?
Supply Chain Management adalah rangkaian kegiatan yang diperlukan untuk merencanakan,
mengendalikan, dan menjalankan arus produk. Ini meliputi proses perolehan bahan baku,
proses produksi, hingga distribusi produk ke konsumen akhir, dengan cara yang paling efisien
dan hemat biaya.

Menurut Investopedia, SCM adalah usaha yang luas dan kompleks yang bergantung pada setiap
mitra – dari pemasok hingga produsen dan seterusnya – supaya dapat berjalan dengan baik.
Tujuan dari supply chain management adalah memaksimalkan nilai pelanggan dan
mendapatkan keunggulan kompetitif di pasar. Untuk mencapainya, butuh berbagai upaya, baik
strategi bisnis dan perangkat lunak khusus.
Tujuan Supply Chain Management

Tujuan utama dari supply chain management adalah mengelola, dan


mengkoordinasi supply & demand secara efektif. Dengan demikian, masalah-masalah yang
mungkin timbul di proses supply chain management bisa tertangani dengan efektif dan efisien.
Masalah-masalah yang biasa muncul di supply chain management adalah:

 Pengadaan barang dan pengelolaan supplier


 Manajemen hubungan dengan pelanggan atau klien
 Menentukan level outsourcing
Dengan mengatasi masalah-masalah tersebut, bisnis Anda bisa lebih unggul dalam persaingan
pasar yang makin kompetitif akhir-akhir ini. Maka dari itu, perusahaan harus menghasilkan
produk-produk yang berkualitas, murah, memiliki berbagai varian yang menarik, dan diproduksi
tepat pada waktunya.

Prinsip Supply Chain Management

Prinsip manajemen rantai pasok adalah sinkronisasi dan koordinasi kegiatan dengan arus
barang atau jasa, baik di dalam maupun antar organisasi. Aliran produk dalam perusahaan
manufaktur sangat kompleks dan memerlukan koordinasi semua pihak untuk mengelola desain
produk, produksi, pemasaran, akuntansi, dan bagian-bagian lain yang menunjang, bukan hanya
aliran produk secara fisik. Untuk menjalankan rangkaian supply chain management, terdapat
tujuh prinsip yang harus kita ketahui. Yang mana prinsip-prinsip tersebut tersusun atas:

 Mengadaptasi jaringan logistik ke konsumen yang berbeda.  


 Membagi konsumen berdasarkan segmentasi sesuai kebutuhannya. 
 Mengamati sinyal pasar dan menggunakan hasil pengamatan tersebut sebagai dasar
perencanaan permintaan untuk hasil perkiraan yang konsisten serta alokasi dana
yang optimal. 
 Mengelola pemasok secara strategis untuk mengurangi biaya kepemilikan material
dan layanan. 
 Mendiferensiasikan produk dan layanan yang lebih dekat dengan konsumen, serta
mempercepat transformasi di sepanjang rantai pasokan. 
 Memanfaatkan strategi teknologi di seluruh rantai pasokan yang mendukung
pengambilan keputusan hierarkis dan memberikan gambaran yang jelas tentang
produk, layanan, dan aliran informasi.
 Mengaplikasikan pengukuran kinerja pada seluruh rantai pasokan untuk meningkatkan
layanan kepada konsumen akhir.

inventory management adalah


Pengelolaan stock, atau lebih dikenal sebagai manajemen inventory adalah
proses pengelolaan dan pengontrolan atas persediaan barang atau produk yang akan
didistribusikan oleh perusahaan kepada konsumen. Pengelolaan stok barang sangat
berkaitan dengan pencatatan dan adminitrasi pengelolaan stock.

Apa yang dimaksud dengan stock inventory?


Inventory atau stok persediaan adalah semua barang atau item yang
dimiliki oleh suatu perusahaan untuk dijual kepada pelanggannya. Namun
apakah inventory juga berlaku pada bisnis jasa? Untuk mengetahui pengertian
mendalam mengenai inventory atau stok persediaan, Anda bisa membaca artikel
ini sampai selesai.

Definisi paling umum


Inventory mengacu pada semua barang, Contoh: Jika penjual surat kabar
produk, barang dagangan, dan bahan menggunakan kendaraan untuk
yang dimiliki oleh bisnis untuk dijual di mengirimkan surat kabar ke pelanggan,
pasar untuk mendapatkan keuntungan. hanya surat kabar yang akan dianggap
sebagai inventory. Kendaraan akan
diperlakukan sebagai aset.

Inventory dalam industri manufaktur


Dalam bisnis manufaktur, persediaan Contoh: Untuk produsen kue, inventory
atau inventory tidak hanya berupa akan mencakup paket kue yang siap
produk akhir yang diproduksi dan siap dijual, stok cookie setengah jadi yang
dijual, tetapi juga bahan baku yang belum didinginkan atau dikemas, ckue
digunakan dalam produksi dan barang yang disisihkan untuk pemeriksaan
setengah jadi di gudang atau di lantai kualitas, dan bahan mentah seperti gula,
pabrik. susu, dan tepung.
Jenis Inventory dalam Bisnis
Barang jadi

Inventory in transit

Decoupling inventory

Cycle inventory

Inventory penyangga

Inventory MRO

Inventory MRO

Barang jadi

Pekerjaan sedang dalam proses atau Work in progress

Anda mungkin juga menyukai