Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 9

• Oleh: Irna Apriani, Eldo Ricardo, Cunda Dwi Sespandana


Definisi SCM [1]

• Supply Chain Management adalah rangkaian kegiatan yang diperlukan untuk merencanakan,
mengendalikan, dan menjalankan arus produk. Ini meliputi proses perolehan bahan baku,
proses produksi, hingga distribusi produk ke konsumen akhir, dengan cara yang paling efisien
dan hemat biaya.

• Menurut Investopedia, SCM adalah usaha yang luas dan kompleks yang bergantung pada
setiap mitra – dari pemasok hingga produsen dan seterusnya – supaya dapat berjalan dengan
baik. Tujuan dari supply chain management adalah memaksimalkan nilai pelanggan dan
mendapatkan keunggulan kompetitif di pasar. Untuk mencapainya, butuh berbagai upaya,
baik strategi bisnis dan perangkat lunak khusus.
Jelaskan dan gambarkan empat aktifitas
utama dalam SCM [2]
• Pengadaan
Proses atau komponen kedua yaitu terkait pengadaan. Dimana dalam proses ini, Anda harus memastikan kualitas barang, harganya juga terbaik,
jumlahnya sesuai kebutuhan.
• Proses Produksi
Selanjutnya yaitu tahap produksi, yaitu mengubah bahan baku menjadi barang yang sudah jadi. Baik oleh tenaga kerja manusia maupun tenaga
mesin.
Proses produksi tidak boleh terhenti di tengah jalan. Sebab akan mengakibatkan kurangnya persediaan dan juga terlambatnya pengiriman.
• Manajemen Gudang
Usai proses produksi, barang jadi atau produk yang siap dipasarkan harus disimpan di ruang penyimpanan atau gudang.
• Pengiriman atau Distribusi
Setelah barang diambil dari gudang dan dipacking, maka barang tersebut sudah siap kirim. Pastikan saat barang di packing, kurir atau bagian
pengiriman berikut armadanya sudah siap sedia.
Supplier Relationship Management [3]

• Supplier Relationship Management (SRM) adalah disiplin strategis dalam merencanakan,


dan mengelola, semua interaksi dengan pihak ketiga yang menyediakan baik barang atau
jasa kepada perusahaan Anda, dimana SRM ini digunakan untuk memaksimalkan nilai
dari interaksi antara kedua belah pihak. Dalam prakteknya, SRM akan menciptakan
hubungan yan lebih dekat dan lebih kolaboratif dengan pihak pemasok untuk mengurangi
risiko.
• Dalam SRM ada beberapa proses interaksi yang dilakukan dengan customer, yaitu seperti
negosiasi kontrak, pembelian, mengelola logistik dan pengiriman, serta berkolaborasi pada
desain produk, dll. Sehingga hubungan antara customer dengan pemasok tidak terpisah
dan harus dikelola secara terkoordinasi di seluruh unit fungsional.
Warehouse Management System [4]

Warehouse management system biasa disebut dengan WMS. Software ini sangat penting
untuk membuat aktivitas gudang berjalan dengan lancar dan sesuai dengan harapan.
Warehouse berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan barang untuk bahan produksi
maupun hasil produksi. Setelah itu disimpan dalam rentang waktu tertentu kemudian
akan didistribusikan ke lokasi sesuai jumlah permintaan. WMS sendiri merupakan sistem
manajemen pergudangan dimana menjadi kunci utama dalam supply chain. Tujuan utama
dari WMS adalah untuk mengontrol berbagai macam proses yang terjadi seperti shipping
atau pengiriman, receiving atau penerimaan, dan put away atau penyimpanan. WMS juga
bertujuan untuk memantau move atau pergerakan, dan picking atau pengambilan.
Transportation Management System [5]

• TMS adalah platform, biasanya berbasis cloud, yang dirancang untuk


menyederhanakan beberapa aspek proses pengiriman.
• Ide utama dibalik konsep tersebut adalah memberikan kemampuan kepada
perusahaan untuk mengotomatisasi dan menyederhanakan proses tender
dan pemesanan serta menggabungkan semua informasi mengenai
pergerakan kendaraan di satu tempat untuk dapat merencanakan dan
melaksanakan operasi transportasi dengan cara yang paling efisien dan
hemat biaya.
Manufacturing [6]

Manufaktur adalah sebuah badan usaha atau perusahaan yang memproduksi


barang jadi dari bahan baku mentah dengan menggunakan alat, peralatan,
mesin produksi, dan sebagainya dalam skala produksi yang besar. Hasil
produksi dengan nilai tambah itu kemudian dijual kepada konsumen melalui
jaringan distribusi dari grosir hingga ke tingkat eceran, sehingga sampai ke
tangan konsumen. Selain dari bahan mentah menjadi produk jadi, perusahaan
manufaktur adalah mencakup industri yang mengolah barang mentah menjadi
barang setengah jadi, atau barang setengah jadi menjadi barang jadi.
Quality Assurance [7]

Quality Assurance bertanggung jawab untuk memastikan sebuah produk yang


akan dilepas ke pasaran sudah memenuhi semua standar kualitas untuk setiap
komponennya. Untuk itu, seorang staf QA akan secara aktif melakukan
monitoring dan serangkaian uji dalam upaya memberi jaminan kualitas pada
pembeli. Berbeda dengan Quality Control yang punya tanggung jawab untuk
memeriksa produk sebelum, selama, ataupun setelah proses produksi untuk
mendapatkan standar kualitas yang diperlukan. Staf QC punya hak untuk
menerima atau menolak produk yang bakal dipasarkan. Jadi, sekali ditemukan
produk yang cacat, maka akan dikembalikan ke bagian produksi.
Supply Chain Technology [8]

• Teknologi informasi di dalam Supply Chain Management (SCM) / Manajemen Rantai Pasokan
dapat dilihat dari dua perspektif yaitu Perspektif Teknis dan Perspektif Manajerial. Pada Perspektif
Teknis terdapat dua fungsi yang harus dipenuhi yaitu fungsi penciptaan dan fungsi penyebaran.
Sedangkan pada Perspektif Manajerial terdapat beberapa hal yang diharapkan perusahaan dari
implementasi teknologi informasi yang ada yaitu minimize risk, reduce cost, menciptakan value.
• Informasi juga akan menjadi faktor yang sangat penting dalam menunjang kinerja supply chain/
rantai pasok karena dapat menjadi dasar agar proses dari rantai pasok dapat berjalan dan juga
pengambilan dan pembuatan keputusan akan menjadi lebih baik. Tanpa adanya informasi suatu
perusahaan / manajer tersebut tidak akan mengetahui material yang tersedia, jumlah dan jenis
produk yang akan diproduksi, permintaan dari pelanggan, dll.
Daftar Pustaka

• [1] https://www.hashmicro.com/id/blog/pengertian-supply-chain-management/#apa
• [2] https://mekari.com/blog/supply-chain-management/
• [3] https://www.pelatihan-sdm.net/supplier-relationship-management-juni-2018/
• [4] https://www.soltius.co.id/id/blog/konsep-warehouse-management-system-yang-wajib-anda-tahu
• [5] https://blog.mile.app/transportation-management-system-di-indonesia-tantangan-dan-manfaat/
• [6]
https://money.kompas.com/read/2021/07/16/235100926/apa-itu-perusahaan-manufaktur--pengertian-sistem-kerja-
dan-contohnya
• [7] https://campus.quipper.com/careers/quality-assurance-control
• [8]
https://student-activity.binus.ac.id/himtri/2019/11/24/teknologi-informasi-sebagai-penggerak-utama-supply-chain-
management/

Anda mungkin juga menyukai