Menurut Vorst et al. (2007) mendefinisikan manajemen rantai pasok adalah keterpaduaan
perencanaan, implementasi, koordinasi dan pengendalian semua proses dan kegiatan bisnis
untuk memproduksi dan mengirimkan produk secara efisien untuk memenuhi kebutuhan
pasar.
. Rantai pasok adalah jejaring fisik dan aktivitas yang terkait dengan aliran bahan dan
informasi di dalam atau melintasi batas-batas perusahaan. Selain itu, rantai pasok
terdiri dari rangkaian proses pengambilan keputusan dan eksekusi yang berhubungan
dengan aliran bahan, informasi dan uang.
Secara umum, manajemen rantai pasok terdiri dari tiga tahap yaitu pengadaan,
produksi dan distribusi
Rantai pasok tidak hanya terdiri dari produsen dan pemasok nya saja tetapi
juga melibatkan dan bergantung pada aliran logistik, pengangkutan,
penyimpanan atau gudang, pengecer, dan konsumen itu sendiri.
Keunggulan Kompetitif
manajemen rantai pasokan yang efektif dan efisien berpotensi untuk meningkatkan
kinerja perusahaan dengan memanfaatkan lima dimensi rantai pasokan yaitu supplier
relationship, customer relationship, level of information sharing, level of information
dan postponement
1.Kegiatan Perancangan Produk Baru (Product Development)
Bagian pembelian bukan hanya untuk mendapatkan harga bahan baku yang murah semata,
tetapi juga dalam upaya lain seperti untuk meningkatkan time to market, meningkatkan
kualitas produk, dan meningkatkan reponsibilitas dari para pemasok
Bagian pembelian juga diharapkan dapat melakukan kegiatan yang bersifat jangka
panjang bagi perusahaan dengan kegiatanya seperti menciptakan dan melakukan
kegiatan kolaborasi dengan pemasok yang relevan, mengevaluasi supply risk, dan
lain-lain.
3.Kegiatan Perencanaan dan Pengendalian
Dengan demikian, diperlukan koordinasi yang baik antara pemasok dan perusahaan pembeli
agar sistem tersebutdapat berjalan dengan lancar
4. Kegiatan Operasi atau Produksi
Kegiatan operasi/produksi tidak hanya dilakukan di dalam perusahaan saja, tetapi juga dapat
dilakukan secara outsourcing. Optimalisasi rantai pasok pada kegiatan operasi/produksi juga
dilakukan dengan konsep lean manfacturing yang bertujuan untuk efisiensi dan agile
manufacturing yang digunakan untuk fleksibilitas serta kecakapan untuk merespons
perubahan.
Dalam cakupan kegiatan distribusi, perusahaan harus mampu untuk merancang jaringan distribusi
yang tepat. Keputusan tentang perancangan jaringan distribusi harus mempertimbangkan tradeoff
antara aspek biaya, aspek fleksibilitas, dan aspek kecepatan respons pelanggan. Adapun cara-cara
inovatif seperti cross-docking, mixed-kad, dan sebagainya memungkinkan distribusi barang bisa
dilakukan dengan lebih efisien atau lebih cepat ke tangan pelanggan.
6. Kegiatan Pengembalian
perusahaan negara maju biasanya memberikan keleluasaan yang tinggi untuk melakukan kegiatan
pengembalian produk sehingga pengelolaan produk yang dikembalikan tersebut merupakan
aktivitas yang sangat menentukan daya saing perusahaan.
Di samping akibat produk cacat, pengembalian juga bisa terjadi karena memang proses bisnis
perusahaan mengharuskan kemasan produk atau sisa produk untuk kembali ke hulu, baik
digunakan pada produksi produk berikutnya