Nim : 1132020002
UTS : Manajemen Logistik
JAWAB:
1. Perbedaan antara logistic dan Supplay Chain Mangemen
Logistic merupakan suatu proses pengelolaan operasional yang bertujuan untuk memindahkan
produk dan jasa dari satu titik ke titik lainnya dengan cara yang efisien dan efektif. Logistic
melibatkan aktivitas yang berhubungan dengan transportasi, pergudangan, dan pengiriman barang.
Sebagai contoh, logistic akan memastikan bahwa barang yang dipesan oleh pelanggan dipindahkan
dari gudang ke tempat tujuan dengan tepat waktu dan dalam kondisi yang baik.
dalam ruang lingkup logistic berfokus pada operasional , dengan tujuan yaitu memenuhi
kebutuhan pelanggan dengan cara yang efisien dan efektif. Dalam prosesnya, Logistic meliputi
proses pemesanan, pengiriman, pemenuhan pesanan, dan pengiriman barang ke pelanggan dan
dalam outputnya, pengiriman barang yang tepat waktu dan dalam kondisi yang baik.
Contohnya yakni pada JNE, bagaimana barang dan jasa yang berpindah dari satu titik ke titik
lainnya untuk pemenuhan pesanan pelanggan.
Available form: https://www.prieds.com/post/perbedaan-logistic-dan-supply-
chain#:~:text=Perbedaan%20ini%20menunjukkan%20bahwa%20logistic%20lebih%20berfokus%
20pada%20pengiriman%20barang,biaya%2C%20produktivitas%2C%20dan%20keuntungan.
Sedangkan Supply chain management SCM merupakan suatu pendekatan yang mengarah
pada pengelolaan aliran barang, informasi, serta jasa dari pemasok hingga konsumen
akhir. Penerapan SCM memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan rantai pasok secara
efisien dan efektif, sehingga dapat mengurangi biaya operasional serta meningkatkan kepuasan
pelanggan. Tujuan utama dari penerapan supply chain management adalah meningkatkan efisiensi
serta efektivitas koordinasi antara pasokan (supply) dan permintaan (demand).
Proses dalam supply chain management melibatkan serangkaian langkah yang saling
terhubung. Adapun langkah-langkah utama dalam proses supply chain management adalah
sebagai berikut:
1. Pelanggan
Tahap pertama dalam aktivitas supply chain management adalah mengetahui kebutuhan
pelanggan.
Proses ini dimulai dengan memahami kebutuhan serta preferensi pelanggan, yang kemudian
akan dijadikan panduan untuk merencanakan produksi dan distribusi.
2. Perencanaan
Proses selanjutnya dalam supply chain management adalah perencanaan.
Berdasarkan informasi dari pelanggan, perusahaan dapat merencanakan produksi, pengadaan
bahan baku, dan aliran pasokan secara efisien.
3. Pengadaan
Proses berikutnya dalam supply chain management adalah pengadaan.
Langkah ini melibatkan pemilihan pemasok yang andal, dan mendapatkan kebutuhan bahan
baku dengan biaya sedikit namun memiliki kualitas baik.
4. Persediaan
Mengelola persediaan dengan efisien sangatlah penting untuk menghindari biaya
penyimpanan yang berlebihan.
Di samping itu, proses supply chain management ini juga dikelola dengan hati-hati dan
dipertahankan kualitasnya untuk memenuhi permintaan produksi.
5. Produksi
Proses selanjutnya dalam supply chain management adalah produksi.
Bahan baku diolah menjadi produk jadi dengan mematuhi standar kualitas dan spesifikasi
yang telah ditentukan.
6.Transportasi
Setelah proses produksi, tahapan selanjutnya adalah transportasi. Pada tahap ini, produk yang
telah diproduksi perlu diangkut ke tujuan akhir.
Pilihan metode transportasi yang efisien akan berpengaruh pada biaya dan kecepatan
pengiriman.
7. Pengembalian Produk
Terakhir, jika terjadi masalah tentang produk atau pelanggan ingin mengembalikan barang,
maka prosesnya harus diatur dengan baik.
Responsif terhadap masalah ini dapat membangun kepercayaan pelanggan.
Available From: https://www.ocbcnisp.com/id/article/2023/08/22/supply-chain-management-adalah
Manajemen Logistik adalah proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian efisien dan
efektif dari pergerakan dan penyimpanan barang, layanan, dan informasi terkait mulai dari titik asal
hingga konsumen akhir. Definisi ini menyoroti bagaimana manajemen logistik memainkan peran
penting dalam memastikan rantai pasok beroperasi secara lancar dan efisien.
Tujuan dari manajemen logistik adalah untuk mencapai efisiensi maksimal dalam rantai pasok dan
memastikan kepuasan pelanggan. Ini melibatkan pengelolaan persediaan dengan tepat, transportasi
yang efisien, dan pengiriman yang tepat waktu. Manajemen logistik juga bertujuan untuk
mengurangi biaya operasional tanpa mengorbankan kualitas layanan.
Manajemen logistik memainkan peran strategis dalam keberhasilan bisnis, terutama dalam era
globalisasi dan persaingan yang ketat. Berikut adalah beberapa peran penting dari manajemen
logistik dalam bisnis:
1. Optimalisasi Rantai Pasok
Manajemen logistik membantu mengoptimalkan rantai pasok dengan memastikan aliran barang dan
informasi dari pemasok hingga pelanggan berjalan dengan lancar. Koordinasi yang baik di dalam
rantai pasok meminimalkan kesalahan dan mengurangi waktu tunggu, sehingga meningkatkan
efisiensi secara keseluruhan.
2. Pengendalian Persediaan
Pengendalian persediaan yang baik adalah kunci untuk menghindari kekurangan atau kelebihan
stok. Manajemen logistik berperan dalam memantau persediaan dengan tepat, memprediksi
permintaan, dan menjaga tingkat persediaan yang optimal untuk memenuhi permintaan pasar.
3. Pengiriman dan Distribusi
Manajemen logistik memastikan bahwa produk dikirim dengan tepat waktu ke tujuan yang tepat.
Pengiriman yang efisien membantu mengurangi biaya transportasi dan mempercepat waktu
pengiriman, meningkatkan kepuasan pelanggan.
4. Pengurangan Biaya Operasional
Dengan mengoptimalkan proses logistik, perusahaan dapat mengurangi biaya operasional mereka.
Manajemen logistik mencari cara-cara untuk menghemat biaya tanpa mengorbankan kualitas dan
kepuasan pelanggan. Available Form: https://www.linkedin.com/pulse/manajemen-logistik-
pengertian-fungsi-strategi-dan-contoh/?originalSubdomain=id
Logistic Terpadu
Logistik Terpadu merupakan suatu kegiatan manajemen logistik yang meliputi dua bidang yang
berkaitan, yaitu: bidang organisasi logistik dan bidang koordinasi logistik. Bidang Operasi Logistik,
merupakan kegiatan-kegiatan yang bersifat fisik. Manajemen distribusi fisik menyangkut masalah
pengangkutan produk kepada langganan. Dalam distribusi fisik, langganan dipandang sebagai
pemberhentian terakhir dalam saluran pemasaran. Manajemen material adalah menyangkut
perolehan (procurement) dan pengangkutan material, suku cadang dan atau persediaan barang jadi
dari tempat pembelian ke tempat pembuatan/perakitan gudang atau toko pengecer.
Produk bila dirancang dengan benar akan sangat memudahkan logistik jika mereka memastikan
tingkat standarisasi tertentu dalam pengukuran produk selama desain akan membuat pengemasan,
pergudangan, penanganan produk dan transportasi menjadi lebih mudah. Strategi terbaik adalah
memilih produk yang diminati dan dapat menjamin keuntungan. Memiliki pengetahuan yang benar
dan menggunakan produk yang tepat akan memudahkan pengelolaan waktu dan sumber daya secara
efektif.
2. Right Custamer (Pelanggan yang Tepat)
Pelanggan adalah komponen inti dari proses rantai pasokan. Pelanggan yang tepat adalah tentang
menemukan pelanggan dan menciptakan kesadaran tentang produk dan layanan kami. Tantangan
terbesar dalam hal ini adalah mengidentifikasi pelanggan yang akan dijadikan sasaran. Solusi untuk
menemukan pelanggan yang tepat adalah dengan melakukan riset pasar. Manajer harus memiliki
pengetahuan tentang target pasarnya. Jika produk dijual di pasar yang tepat maka perusahaan
memperoleh lebih banyak prospek dan mendapatkan pelanggan yang tepat yang dapat bertahan
bersama mereka seumur hidup.
Riset pasar akan memberikan gambaran tentang siapa yang harus kita targetkan. Kemudian sesuai
anggaran, seseorang akan memilih strategi pemasaran mana yang akan diterapkan sehingga orang
yang tepat mengetahui produk kita dan cara mengakses produk tersebut
3. Right Price (Harga Tepat)
Penetapan harga sangat penting bagi bisnis karena merupakan faktor yang menentukan apakah akan
menghasilkan keuntungan atau kerugian. Manajer rantai pasokan harus meneliti tren pasar dan
menetapkan harga yang kompetitif untuk barang dan jasa. Mereka harus memiliki nilai harga yang
sesuai untuk melacak pendapatan dan pengeluaran perusahaan. Sistem yang baik untuk menyimpan
dan memperbarui harga yang tepat menjamin keberhasilan dalam layanan manajemen logistic
4. Right Quantity ( Kuantitas yang Tepat)
Mengirimkan produk dalam jumlah yang tepat juga penting dalam logistik. Merupakan tugas
manajer rantai pasokan untuk menemukan jumlah kiriman yang tepat dan berkoordinasi dengan tim
manufaktur dan pengiriman untuk mendapatkan jumlah produk yang tepat yang dikirim ke
pelanggan. Jika kita tidak memenuhi permintaan produk, pada akhirnya kita akan kehilangan
peluang menghasilkan uang. Juga jika kita memiliki kelebihan kuantitas, biaya pergudangan dan
biaya terkait lainnya akan meningkat. Jadi produksinya harus seimbang untuk memenuhi
permintaan dan tidak menimbulkan biaya persediaan yang besar.
5. Right Condition(Kondisi Benar)
Kondisi yang tepat dalam bidang logistik adalah tentang keselamatan pengiriman produk yang
diusulkan. Kualitas produk harus dijaga hingga sampai ke pengguna akhir atau pelanggan. Strategi
distribusi harus sedemikian rupa sehingga menjaga kualitas produk tanpa meningkatkan biaya
overhead. Merupakan tugas tim pemasok untuk memastikan bahwa barang disimpan dengan baik
dan dikirim ke pelanggan dalam kondisi yang benar.
4. rantai pasokan digital adalah jaringan berbasis nilai cerdas yang memanfaatkan teknik & metode
baru dengan analisis data untuk menciptakan nilai dan pendapatan
- perencanaan digital
- pasokan digital
- manufaktur digital
- logistik digital
Available Form: Pengantar Sistem Logistik Chpter 1- 4
5. industry yang berpotensi WINNER yaitu E-Comerce. Mengapa? Karena pada saat pandemic
COVID-19 aetiap aktivitas kegiatan yang berhubungan dengan perbelajaan di akses melalui
internet. Factor ini yang menjadikan industry E-Comerce menjadi winner. Sedangkan
Industri yang berpotensi LOOSER yaitu industry aviation and marithim. Mengapa? Karena pada
saat pandemic, orang-orang pada melakukan social distancing yaitu dengan mengurangi aktivitas
kegiatan diluar ruangan, atau aktivitas yang sifatnya bersentuhan langsung ataupun bertatap muka
langsung. Sehingga orang-orang lebih memilih untuk berdiam diri dirumah. Factor ini
menyebabkan industry yang beroperasi pada tranportasi udara dan laut mengalami kemerosotan,
karena kurangnya pelanggan ditambah dengan biaya inap tranportasi paada stasiun penerbangan.