Serangkaian proses dalam menciptakan barang, jasa, atau kegiatan yang mengubah
bentuk dengan menciptakan atau menambah manfaat suatu barang atau jasa yang akan
digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia, serta berusaha untuk menyeimbangkan
biaya dengan pendapatan untuk mencapai laba operasi yang lebih tinggi.Oleh karena itu,
peran manajemen menjadi penting dalam posisinya, baik manajemen produksi, pemasaran,
sumber daya manusia maupun keuangan.
7. Perkiraan Permintaan
Berfokus pada kebutuhan pelanggan adalah salah satu fungsi utama manajemen
operasi. Manajer operasi yang baik memastikan bahwa pelanggan mendapatkan nilai layanan
terbaik, artinya menerima apa pun yang mereka inginkan, dan secara cepat dan tepat waktu
Ada beberapa aktivitas yang dilibatkan dalam tahap perencanaan, mulai dari prakiraan
permintaan konsumen, perencanaan pembelian, dan perencanaan produksi, hingga persiapan
tenaga kerja dan transportasi.
Produksi
Proses produksi merupakan proses di mana seluruh bahan baku akan diolah menjadi produk
jadi. Proses ini biasanya tidak hanya melibatkan tenaga kerja manusia tetapi juga mesin.
Pengelolaan Gudang
Setelah barang selesai diproduksi, maka barang tersebut harus di simpan di dalam gudang.
Pengelolaan gudang terdiri dari proses memasukkan (inbound) dan mengeluarkan (outbound)
barang, pengambilan dan pengepakan, cross-docking, dan stock opname.
Pengiriman Pesanan
Setelah barang pesanan diambil dari gudang dan dikemas, maka langkah selanjutnya adalah
mengirimnya ke pelanggan. Kurir dan transportasi harus dipersiapkan terlebih dahulu agar
barang dapat segera dikirim.
Pengembalian Pesanan
pengiriman produk yang tepat waktu karena rantai pasok berjalan dengan efektif
mengurangi biaya, SCM dibuat agar biaya proses distribusi bisa diminimalkan
memaksimalkan hasil dari semua supply chain tidak hanya berfokus pada supply
chain saja tetapi juga berfokus pada manajemen. manajemen yang baik akan dapat
memaksimalkan sumber daya yang dimiliki oleh tiap supply chain
Dari rak-raknya, para pengecer atau retailers ini menawarkan barangnya langsung
kepada para pelanggan atau pembeli atau pengguna barang tersebut.
Yang termausk outlets adalah toko, warung, warung serba ada, swalayan, toko
kelontong, koperasi, mall, club stores, dan sebagainya di mana pembeli akhir
melakukan pembelian.
Walaupun secara fisik dapat dikatakan bahwa ini merupakan mata rantai yang
terakhir, sebetulnya masih ada satu mata rantai lagi, yaitu dari pembeli (yang
mendatangi retailer outlet tadi) ke real customers atau real user, karena pembeli belum
tentu pengguna sesungguhnya.
Mata rantai supply baru betul-betul berhenti setelah barang yang bersangkutan tiba di
pemakai langsung (pemakai yang sebenarnya) barang atau jasa dimaksud.