Nim. : R.1905007
• Abbas
Abbas menjelaskan bahwa manajemen logistik adalah suatu prosedur aktivitas fungsional
dalam mengelola material yang mencakup berbagai kegiatan perencanaan serta penentuan
kebutuhan, anggaran pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian, pemeliharaan,
penghapusan, hingga pengendaliannya.
• Subagya
Subagya berpendapat bahwa manajemen logistik adalah berbagai aktivitas yang dilakukan
untuk memenuhi daya guna efisiensi yang maksimal dalam rangka memanfaatkan produk
barang dan jasa.
• Siahaya
Siahaya mengatakan bahwa manajemen logistik adalah suatu bagian dari manajemen rantai
pasok atau Supply chain management yang di dalamnya melakukan perencanaan,
melaksanakan, serta mengendalikan arus barang secara lebih efektif dan efisien yang
mencakup transportasi, distribusi, penyimpanan, jasa layanan, serta informasi terkait mulai
dari mana barang tersebut berasal hingga tiba di tempat konsumen untuk bisa memenuhi
keperluannya.
• The Council of Logistics Management (CLM)
The Council of Logistics Management menjelaskan bahwa manajemen logistik adalah suatu
bagian dari prosedur supply chain yang berguna untuk melaksanakan, mengendalikan dan
merencanakan keefektifan serta keefisienan aliran penyimpanan suatu produk barang,
pelayanan, serta informasi terkait dari mulai awal hingga tiba di konsumen guna memenuhi
keperluan mereka.
• Bowersox
Bowersox menjelaskan bahwa manajemen logistik adalah kegiatan perusahaan yang erat
kaitannya dengan fasilitas, lokasi, transportasi, komunikasi, pengurusan, inventarisasi, hingga
penyimpanan.
Fungsi Manajemen Logistik
Dalam proses penerapannya, manajemen logistik mempunyai berbagai fungsi penting yang
akan selalu berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya. Berikut ini adalah fungsi-
fungsi manajemen logistik.
1. Perencanaan dan Pemenuhan Kebutuhan
Dalam hal ini, manajemen logistik berfungsi sebagai perencanaan dan juga penentu keperluan
dari setiap program organisasi. Hal tersebut meliputi aktivitas analisa produk yang
digunakan, skala prioritas, hingga ketersediaan produk.
Aktivitas perencanaan ini harus selalu memperhatikan anggaran yang dimiliki oleh
perusahaan, faktor ketersediaan, hingga kemudahan dalam mengakses suatu barang.
2. Penganggaran
Fungsi penganggaran dalam manajemen logistik adalah untuk memastikan bahwa kebutuhan
pengadaan barang sudah sesuai dengan anggaran yang dimiliki perusahaan. Apabila biaya
anggaran logistik tersebut ternyata tidak sesuai, maka harus dilakukan perubahaan pada
perencanaannya.
3. Fungsi Pengadaan
Manajemen logistik pada dasarnya memang lebih fokus pada pengadaan barang dan menjadi
hal penting yang harus diperhatikan. Saat ada ketidaksesuaian anggaran dan menjadi sulit
dalam mengubah perencanaan, maka pihak manajemen logistik harus melakukan improvisasi
dalam mengelola kegiatan logistik dengan budget yang terbatas.
4. Penyimpanan dan Penyaluran
Fungsi manajemen logistik dalam menyimpan dan menyalurkan adalah suatu proses yang
mana suatu produk barang sudah diperoleh pada tempat yang memang sudah seharusnya.
Nantinya barang tersebut akan disalurkan ke pihak lain yang berkepentingan sesuai dengan
SOP perusahaan.
5. Pemeliharaan
Dalam hal ini, manajemen logistik juga meliputi seluruh pemeliharaan barang. Umumnya,
tujuan dari pemeliharaan barang logistik adalah guna memastikan produk barang yang
tersimpan tidak menjadi cepat rusak.
6. Penghapusan
Dalam proses aktivitas manajemen logistik juga terdapat aktivitas penghapusan. Fungsi
penghapusan dilakukan untuk memisahkan barang yang sudah rusak, memperbaikinya, atau
menggantinya dengan yang sesuai.
7. Pengendalian
Manajemen logistik juga berfungsi sebagai pengendalian, yang mana akan dilakukan oleh
seorang manajer logistik dengan tahapan yang sesuai dengan berbagai fungsi yang sudah
disebutkan di atas. Tujuannya adalah untuk memastikan seluruh fungsi logistik bisa
dilakukan sesuai dengan yang memang diharapkan.
6. Inbound Transportasi
Manfaat manajemen logistik pada inbound transaksi dilakukan untuk menangani distribusi
barang dan bahan baku dari pihak pemasok ke perusahaan. Perusahaan akan berpotensi
mendapatkan kerjasama yang baik dengan pihak pemasok yang mempunyai kualitas bahan
baku dan kualitas terbaik dengan menerapkan manajemen persediaan yang baik.
7. Outbound Transportasi
Aktivitas manajemen logistik akan menangani distribusi yang baik dari pihak perusahaan ke
pihak konsumen dan mampu memastikan pengantaran barang bisa dilakukan dengan baik.
8. Pemecahan Masalah
Setiap proses penyediaan barang pasti akan ada saja masalah yang bisa terjadi. Dengan
menerapkan manajemen logistik, maka setiap permasalahan tersebut bisa diatasi dan juga
diantisipasi dengan cepat, tepat, dan akurat.
9. Informasi Kepada Konsumen
Biasanya, setiap konsumen ada saja yang melakukan tracking pada pengiriman barang yang
dipesannya. Dengan hadirnya manajemen logistik yang baik, maka penyampaian informasi
tentang distribusi suatu barang akan bisa dilakukan secara lebih rapi.
10. Kepercayaan dari Konsumen
Tingkat kepercayaan konsumen yang lebih besar kepada perusahaan akan hadir jika ada
pelayanan terbaik, baik itu dalam hal penyampaian informasi, ketepatan waktu, serta
pelayanan yang baik. Hal tersebut akan berujung pada timbulnya loyalitas konsumen pada
suatu brand.
Pengadaan material yang dilakukan dengan sistem logistik untuk alasan yang berbeda dengan
pengadaan suatu produk matang atau produk jadi. Dengan memanfaatkan tahapan waktu
MRP, maka tujuan terpentingnya adalah guna mempertahankan jumlah jadwal produksi
dengan suatu komitmen minimal dari pengadaan persediaan.
• Komunikasi
Komunikasi adalah suatu aktivitas yang tidak bisa dipisahkan dalam sistem logistik.
Kecepatan proses informasi juga sangat erat kaitannya dengan integrasi dari fasilitas,
transportasi, serta persediaan perusahaan. Suatu perusahaan akan semakin peka pada
gangguan arus informasi jika desain sistem logistik yang diterapkan di dalamnya lebih
efisien.
• Penanganan dan Penyimpanan
Penanganan serta penyimpanan mencakup pergerakan, pengemasan,dan pengepakan. Untuk
itu, semakin sedikit produk yang ditangani, maka akan semakin terbatas atau lebih efisien
pula arus total fisiknya. Apabila diintegrasikan secara lebih efektif, maka penangan ini akan
mampu mengurangi masalah dengan kecepatan dan kemudahan dengan adanya sistem
tersebut.
2. Fungsi penganggaran
3. Fungsi Pengadaan
Merupakan usaha dan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan operasional yang telah
digariskan Dalam fungsi perencanaan, penentuan kepada instansiinstansi pelaksana
(Aditama, 2003). Menurut PMK tahun 2004 pengadaan merupakan kegiatan untuk
merealisasikan kebutuhan yang telah Direncanakan. Proses pengadaan yang baik
adalah:
a. Mendapatkan obat dengan benar dengan jumlah yang benar
b. Harga pembelian yang serendah mungkin
c. Kualitas sesuai standar yang dipersyaratkan
d. Pelayanan dan kualitas supplier dapat dipercaya
e. Pengaturan waktu pengiriman (mencegah kekosongan stok)
4. Fungsi Penerimaan dan Penyimpanan
Fungsi penerimaan merupakan kegiatan untuk menerima perbekalan logistik yang
telah Diadakan sesuai dengan aturan yang berlaku, melalui pembelian langsung,
tender, konsinyasi atau Sumbangan.
5. Fungsi Penyaluran
Kegiatan distribusi merupakan lanjutan dari proses penyimpanan. Pendistribusian
merupakan Pemindahan barang dari tempat penyimpanan ke tempat pemakai.
6. Fungsi Pemeliharaan
Merupakan usaha atau proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi teknis, daya
guna, dan daya Hasil barang inventaris (Aditama,2003). Pemeliharaan terdiri dari dua
katagori yaitu pemeliharaan Korektif dan pemeliharaan preventif.
7. Fungsi Penghapusan
Penghapusan merupakan kegiatan kegiatan penyelesaian terhadap perbekalan logistik
yang tidak Terpakai dikarenakan kedaluarsa, rusak, mutu tidak memenuhi standar
dengan cara membuat usulan Penghapusan perbekalan logistik kepada pihak yang
terkait sesuai dengan prosedur yang berlaku. Tujuan penghapusan adalah untuk
menjamin perbekalan farmasi yang sudah tidak memenuhi syarat Dikelola sesuai
standar yang berlaku.
8. Fungsi Pengawasan.
Fungsi ini merupakan fungsi inti dari pengelolaan perlengkapan yang mliputi usaha
untuk Memonitor dan mengamankan keseluruhan pengelolaan logistic (Aditama,
2003). Semua kegiatan Dalam siklus logistik harus dilakukan pengawasan mulai dari
fungsi perencanaan dan penentua Kebutuhan, penganggaran, pengadaan, penerimaan
dan penyimpanan, penyaluran, pemeliharaan, dan Penghapusan.
3. Pengadaan
Pengadaan merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk merealisasikan perencanaan
Kebutuhan. Pengadaan yang efektif harus menjamin ketersediaan, jumlah, dan waktu yang
Tepat dengan harga yang terjangkau dan sesuai standar mutu. Pengadaan merupakan
Kegiatan yang berkesinambungan dimulai dari pemilihan, penentuan jumlah yang
Dibutuhkan, penyesuaian antara kebutuhan dan dana, pemilihan metode pengadaan,
Pemilihan pemasok, penentuan spesifikasi kontrak, pemantauan proses pengadaan,
danPembayaran.
Untuk memastikan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai Sesuai
dengan mutu dan spesifikasi yang dipersyaratkan maka jika proses pengadaan Dilaksanakan
oleh bagian lain di luar Instalasi Farmasi harus melibatkan tenaga kefarmasian.
4. Penyimpanan
b. Elektrolit konsentrasi tinggi tidak disimpan di unit perawatan kecuali untuk kebutuhan
Klinis yang penting;
c. Elektrolit konsentrasi tinggi yang disimpan pada unit perawatan pasien dilengkapi
Dengan pengaman, harus diberi label yang jelas dan disimpan pada area yang dibatasi
Ketat (restricted) untuk mencegah penatalaksanaan yang kurang hati-hati; dan
d. Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang dibawa oleh
Pasien harus disimpan secara khusus dan dapat diidentifikasi.
Instalasi Farmasi harus dapat memastikan bahwa Obat disimpan secara benar dan diinspeksi
Secara periodik. Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang harus
Disimpan terpisah yaitu:
1) Bahan yang mudah terbakar, disimpan dalam ruang tahan api dan diberi tanda
khusus Bahan berbahaya
2) Gas medis disimpan dengan posisi berdiri, terikat, dan diberi penandaaan
untuk Menghindari kesalahan pengambilan jenis gas medis. Penyimpanan
tabung gas medis Kosong terpisah dari tabung gas medis yang ada isinya.
Penyimpanan tabung gas medis Di ruangan harus menggunakan tutup demi
keselamatan.
Metode penyimpanan dapat dilakukan berdasarkan kelas terapi, bentuk sediaan, dan jenis
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai dan disusun secara alfabetis
Dengan menerapkan prinsip First Expired First Out (FEFO) dan First In First Out (FIFO)
Disertai sistem informasi manajemen.
5. Pendistribusian
Distribusi merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam rangka Menyalurkan/menyerahkan
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai Dari tempat penyimpanan
sampai kepada unit pelayanan/pasien dengan tetap menjamin mutu, Stabilitas, jenis, jumlah,
dan ketepatan waktu. Rumah Sakit harus menentukan sistem distribusi Yang dapat menjamin
terlaksananya pengawasan dan pengendalian Sediaan Farmasi, Alat Keseh Sistem distribusi
di unit pelayanan
Manajemen Logistik Gizi
https://accurate.id/marketing-manajemen/manajemen-logistik-adalah/
MODUL-MANAJEMEN-LOGISTIK-ARS-UNBRAH-2021.pdf