Anda di halaman 1dari 5

Pertanyaan yang sering diajukan adalah apakah logistik itu (pengertian logistik).

Sejarah mencatat
bahwa gerakan militer tergantung pada logistik dalam memenangkan suatu pertempuran. Baru
beberapa dekade terakhir ini saja logistik menjadi perhatian banyak pemerintah dan kalangan dunia
bisnis. Istilah logistik berasal dari kata logisticus dalam bahasa Latin yang berarti keahlian berhitung.
Kamus Oxford mencatat logistik sebagai pengorganisasian secara rinci dan pelaksanaan operasi yang
rumit. Militer mengartikan logistik sebagai ilmu pergerakan, pasokan, dan pemeliharaan tenaga militer
di medan operasi. Dunia bisnis melihat logistik sebagai pengelolaan aliran material mulai dari bahan
baku sampai barang jadi.
Secara umum dapat dikatakan bahwa logistik adalah aliran barang atau jasa mulai dari sumber sampai
tujuan. Pengertian logistik yang lebih rinci adalah proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian
aliran yang efisien dan efektif dari barang atau jasa dan informasi terkait mulai dari titik asal sampai titik
penggunaan untuk memenuhi keperluan pelanggan. Kata kunci logistik adalah aliran dengan obyek
barang atau jasa dengan tujuan menyediakan barang dengan jumlah yang tepat, waktu yang tepat,
lokasi yang tepat, dan biaya yang tepat. Kegiatan utama logistik adalah pengadaan, penyimpanan,
persediaan, pengangkutan, pergudangan, pengemasan, keamanan, dan penanganan barang dan jasa
baik dalam bentuk bahan baku, barang antara, dan barang jadi.

Mengapa logistik penting dalam ekonomi? Transaksi dalam ekonomi menawarkan lima kegunaan
utama, yaitu lokasi, waktu, jumlah, bentuk, dan kepemilikan. Tiga kegunaan pertama adalah berkaitan
dengan fungsi logistik. Kegunaan bentuk adalah fungsi produksi dan kegunaan kepemilikan adalah fungsi
pemasaran. Logistik memungkinkan terjadinya proses produksi dengan menyediakan bahan baku yang
diperlukan. Logistik juga memungkinkan terhadinya proses pembelian degan mengantarkan produk ke
tangan pengguna.

Logistik memegang peranan penting dalam penentuan daya saing suatu organisasi. Daya saing dapat
dilihat dari dua dimensi yaitu keunggulan nilai (pelanggan bukan membeli produk tetapi membeli nilai)
dan keunggulan biaya (setiap kegiatan memerlukan biaya). Secara sederhana bila masing-masing
dimensi mempunyai skala tinggi dan rendah. Maka kondisi biasa saja akan terjadi bila organisasi
memiliki keunggulan yang rendah pada nilai dan biaya. Sementara kondisi lebih murah terjadi bila
organisasi mempunyai keunggulan biaya. Sebuah organisasi akan disebut lebih baik bila mempunyai
keunggulan nilai yang dapat memuaskan pelanggannya. Organisasi unggul terjadi bila mempunyai
keunggulan yang tinggi baik pada nilai maupun biaya.

Peran logistik dalam mencapai lebih murah adalah proses rekayasa ulang logistik untuk mengurangi
biaya, antara lain dengan pengaturan kapasitas, skala ekonomi, logistik ramping, dan pengurangan
persediaan. Strategi lebih baik dapat dilaksanakan dengan menggunakan keandalan dan ketanggapan
yang akurat untuk menjamin pemenuhan pesanan yang sempurna. Strategi antara adalah lebih cepat
yang dapat diwujudkan dengan melakukan pengelolaan waktu ancang antara lain dengan menggunakan
peramalan dengan data yang lebih baik, optimasi antrian, produksi dan distribusi tepat waktu, dan
pemilihan moda transportasi.

Pendekatan logistik berbeda dengan pendekatan tata niaga yang lebih melihat keseimbangan antara
permintaan dan pasokan. Mekanisme tata niaga lebih banyak bertumpu pada pengaturan harga supaya
terjadi kecocokan antara pasokan dan permintaan. Jika pasokan lebih banyak maka harga turun. Jika
permintaan berlebih maka harga naik. Logistik melihat kelebihan permintaan berarti kehilangan
pendapatan dan kelebihan penawaran berarti pemborosan sumber daya. Alat yang dipakai bukan hanya
penyesuaian harga tetapi waktu dan kapasitas dari sistem logistik. Penyesuaian harga merupakan gejala
masalah bukan solusi. Logistik membantu penggunaan sumber daya secara efisien, melakukan optimasi
imbal-balik terhadap tujuan yang berbenturan, dan melakukan rancang ulang sistem logistik.

Logistik bukan hanya terjadi di dalam organisasi tetapi juga antar organisasi yang disebut dengan rantai
pasokan. Rantai pasokan adalah jaringan logistik yang saling terkait dan dikelola oleh beberapa
perusahaan mulai dari titik sumber sampai pada titik penggunaan. Penerapan jaringan logistik atau
rantai pasokan menuntut organisasi-organisasi terkait melakukan koordinasi mengenai prioritas
pelanggan, pengendalian produksi dan pengantaran produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan,
dan pengembangan sistem informasi yang terpadu. Koordinasi antar pelaku di sepanjang rantai pasokan
dapat mengurangi biaya persediaan dan pengangkutan sekaligus memperbaiki tingkat pelayanan.

Mengapa manajemen jaringan logistik begitu sulit dilaksanakan walaupun potensi manfaatnya nyata?
Paling tidak ada tiga alasan mengapa manajemen jaringan logistik menjadi sulit. Pertama adalah
perbedaan kepentingan antara pelaku yang terlibat. Benturan kepentingan yang terbesar adalah
pendapatan bagi sebuah pemain merupakan pengeluaran bagi yang lain. Belum lagi ada benturan dalam
operasional misalnya mengantarkan barang dalam volume besar atau volume kecil. Alasan kedua adalah
ketidakpastian yang terjadi di sepanjang rantai pasok, mulai dari ketidakpastian permintaan,
ketersediaan bahan baku, keandalan mesin, sampai gangguan alam. Alasan ketiga adalah kerumitan
sistem logistik semakin meningkat bukan saja jenis dan jumlah barang, banyaknya mitra bisnis, tetapi
temasuk regulasi dan perkembangan teknologi.

Pemecahan masalah logistik memerlukan pendekatan antar disiplin. Manajemen dapat berkontribusi
dalam perencanaan, pengendalian, dan perbaikan sistem logistik. Rekayasa diperlukan untuk komputasi
dan optimasi. Sementara ekonomika diperlukan untuk alokasi sumber yang langka dan tata niaga yang
efisien. Politik diperlukan dalam penentuan kebijakan logistik. Oleh karena itu, kegiatan dialog dan
komunikasi antar pelaku logistik sangatkan diperlukan sehingga terwujud pertukaran gagasan dan
komitmen untuk perbaikan logistik secara keseluruhan.

Aktivitas-aktivitas Logistik
Berikut ini adalah aktivitas-aktivitas yang termasuk di dalam kegiatan logistik (Gunawan, 2014:13).

Pelayanan Pelanggan (Customer Service)


Customer service adalah suatu proses yang berlangsung di antara pembeli, penjual, dan pihak ketiga
yang menghasilkan nilai tambah untuk pertukaran produk atau jasa dalam jangka waktu pendek, seperti
transaksi tunggal ataupun jangka panjang seperti hubungan berdasarkan kontrak. Nilai tambah ini juga
terbagi pada masing-masing kelompok transaksi atau kontrak, yang keadaan lebih baik pada
penyelesaian transaksi dibandingkan sebelum transaksi. Dengan demikian, customer service merupakan
proses penyediaan keuntungan nilai tambah yang penting pada supply chain dengan secara efektif.

Peramalan permintaan (Demand Forecasting)


Ramalan permintaan menentukan berapa banyak dari tiap barang yang diproduksi perusahaan harus
diangkut ke berbagai pasar. Manajemen logistik juga harus mengetahui dimana asalnya permintaan,
sehingga dapat menempatkan dan menyimpan produk dengan jumlah yang tepat di setiap area pasar.
Perkiraan akurat tentang permintaan yang akan datang memungkinkan manajer logistik untuk
menyediakan sumber (anggaran belanja) pada aktivitas-aktivitas yang akan melayani permintaan
tersebut.

Manajemen Persediaan (Inventory Management)


Aktivitas pengendalian persediaan (inventory control activity) bersifat kritis karena membutuhkan
finansial atas pemeliharaan persediaan yang cukup untuk mempertemukan kebutuhan pelanggan
dengan kebutuhan produksi. Bahan baku dan komponennya, WIP (work in process), dan persediaan
barang jadi, semuanya menghabiskan ruang fisik, waktu kerja dan modal. Uang yang diivestasikan pada
persediaan dalam perusahaan adalah:

1. Memungkinkan perusahaan mencapai skala ekonomis.


2. Menyeimbangkan persediaan dengan permintaan.
3. Memungkinkan spesialisasi produksi.
4. Melindungi ketidakpastian permintaan dan siklus pemesanan.
5. Bertindak sebagai penyangga/buffer di antara interface yang bersifat kritis dalam rantai
suplai (supply chain), buffer pada rantai suplai (supply chain).
Komunikasi Logistik (Logistics Communications)
Komunikasi merupakan jaringan vital diantara seluruh proses logistik dan pelanggan perusahaan.
Komunikasi yang akurat pada saat yang tepat merupakan dasar dari keberhasilan manajemen logistik.

Penanganan Material (Material Handling)


Penanganan material berhubungan setiap aspek gerakan atau aliran bahan baku, barang setengah jadi,
dan barang jadi dalam pabrik atau gudang.

Tujuan penanganan material adalah:

1. Menyederhanakan dan menghapus sistem penanganan apa pun yang memungkinkan.


2. Meminimalkan jarak tempuh.
3. Meminimalkan barang setengah jadi
4. Menyediakan aliran yang serentak bebas dari bottleneck.
5. Meminimalkan kerugian akibat pembuangan, kerusakan, dan pencurian.
Perusahaan mengeluarkan biaya setiap saat dilakukan penanganan barang. Bila berdasarkan
penanganan tidak memberikan nilai bagi sebuah produk,seharusnya dibuat seminimum mungkin.

Proses Pemesanan (Order Processing)


Komponen proses pemesanan (order processing) terbagi dalam:

1. Elemen operasional (operational elements). Meliputi order entry atau perubahan


pesanan, schedulling, persiapan pengiriman pesanan dan invoicing.
2. Elemen komunikasi (Communication elements). Meliputi modifikasi pesanan,
penyelidikan status pesanan, tracing, koreksi kesalahan dan permintaan informasi produk.
3. Kredit dan elemen pengumpulan (Credit and Collection Elements). Meliputi pemeriksaan
kredit dan proses dan penerimaan atau pengumpulan rekening.
Pengemasan (Packaging)
Pengemasan memiliki peran ganda:

1. Melindungi produk dari kerusakan ketika akan disimpan atau diangkut.


2. Pengemasan yang pantas dapat memudahkan penyimpanan serta pemindahan produk,
sehingga mengurangi biaya penanganan material.
Fungsi spesifik pengemasan penahanan (containment), proteksi (protection), pembagian
(apportionment), pengunitan (unitization), kenyamanan (convenience), komunikasi (communication).

Komponen-komponen dan pelayanan pendukung (Parts and Service Support)


Salah satu aktivitas pemasaran perusahaan perusahaan dalam memberikan pelayanan pasca penjualan
kepada pelanggan, seperti penyediaan bagian-bagian pengganti ketika produk rusak atau tidak berfungsi
sebagaimana mestinya. Hal ini sangat penting bagi aktivitas servis dan bagian logistik bertanggung jawab
meyakinkan bahwa bagian-bagian tersebut tersedia kapan dan dimana pelanggan membutuhkannya.

Seleksi Lokasi Pabrik dan Tempat penyimpanan/Gudang (Plant and Warehouse Site Selection)
Pergudangan merupakan bagian integral dari semua sistem logistik yang berperan penting dalam
melayani pelanggan dengan total biaya seminimal mungkin, juga merupakan jaringan primer antara
produsen dan pelanggan, yang digunakan untuk menyimpan persediaan selama seluruh bagian proses
logistik berjalan.

Procurement/Purchasing
Tujuan dari purchasing:

1. Memberikan aliran material, persediaan dan pelayanan yang berkesinambungan yang


dibutuhkan untuk menjalankan organisasi.
2. Meminimalkan investasi persediaan dan kerugian
3. Menjaga dan memperbaiki kualitas
4. Menemukan atau mengembangkan kemampuan supplier
5. Menstandarisasi, dimana kemungkinan barang dibeli
6. Pembelian barang yang diperlukan dan pelayanan pada tingkat biaya total terendah
7. Mengembangkan posisi organisasi yang kompetitif
8. Mencapai keharmonisan, hubungan kerja yang produktif dengan area fungsional lainnya
dalam organisasi
9. Menyempurnakan sasaran pembelian dan kemungkinan tingkat biaya administratif yang
terendah.
Reverse Logistics
Penanganan barang-barang reture baik berupa salvage dan scrap disposal, merupakan bagian dari
proses yang berkaitan erat dengan reverse logistics dan merupakan komponen logistik yang
memerlukan perhatian lebih.

Barang-barang direture bisa dikarenakan kerusakan produk, kadaluwarsa, kesalahan pengiriman, trade-
insdan alasan-alasan lain. Biaya reverse logistics cenderung lebih tinggi dibandingkan biaya forward
logistics.

Transportasi
Fungsi transportasi berhubungan dengan bagian luar dan dalam department logistik. Dengan bagian
finansial (freight bills/biaya pengiriman), engineering (pemesanan transportasi peralatan), manajemen
persediaan (bahan baku, komponen gudang jadi), hukum (kontrak gudang dan alat angkut), produksi
(pengiriman tepat waktu), purchasing (pemilihan supplier), marketing/sales(standar pelayanan
pelanggan) receiving (klaim, dokumentasi), dan pergudangan (suplai peralatan, penjadwalan).

Pergudangan dan penyimpanan (Warehousing & Storage)


Produk harus disimpan dalam pabrik atau pada suatu tempat sebelum dijual. Semakin lama waktu antar
produksi dan konsumsi, semakin besar pula tingkat atau jumlah persediaan yang dibutuhkan.
Aktivitas pergudangan dan penyimpanan meliputi keputusan mengenai apakah fasilitas penyimpanan
seharusnya milik sendiri, dikontrakkan atau disewakan, perencanaan dan perancangan fasilitas
penyimpanan, pertimbangan produk gabungan, prosedur pengamanan dan pemeliharaan, pelatihan
personaliaan pengukuran produktivitas.

Produk Konsumsi : produk yg dihasilkan perushaan utk kepentingan konsumen akhir (final costumer)

Produk industry : produk yg dihasilkan perusahaan untuk kepentingan industri ( intermediate


customer ) biasanya sbg bahan baku atau bahan pembantu pada proses produksi berikutnya

Anda mungkin juga menyukai