Anda di halaman 1dari 25

KELOMPOK 7

Disusun oleh :
Indah Rizqia putri 042100469
Irhas Diaz Sahbudi 042100089

Program Studi Ekonomi Pembangunan, 2020.1


MODUL 8
MANAJEMEN RANTAI PASOKAN
• Kegiatan belajar 1 – Manajemen Rantai Pasokan

> Manajemen rantai pasokan merupakan integritas proses bisnis dari


pelanggan akhir melalui pemasok yang menyediakan produk, pelayanan,
dan informasi yang menambah nilai bagi pelanggan (Cooper, 1997).
Rantai pasokan dimodelkan sebagai jaringan kerja yang menangkap
hubungan antara biaya aset serta karakteristik pelayanan pelanggan.
Variasi permintaan pelanggan dan kemudahan perubahan permintaan
pelanggan merupakan permasalahan yang paling sulit diselesaikan.
Tabel Hubungann Rantai Pasokan dan Strategi
Rantai Pasokan Pada Penyedia Layanan
 Lebih sulit didefinisikan daripada operasi pemanufakturan.
 Tidak selalu memberikan produk fisik melalui rantai pasokan.
 Cenderung lebih kompak dan tidak seluas rantai pasokan perusahaan
manufaktur
Pelayanan merupakan tindakan sebagai pengetahuan orang, karoseri,
dan keselamatan, kepemilikan, serta informasi. Pelayanan dapat
dikatakan, sesuatu yang disediakan oleh pelanggan. Implikasinya adalah
pelanggan juga bertindak sebagai pemasok dalam pertukaran jasa yang
disebut dualitas pelanggan – pemasok.
Penawaran Pelayanan Dalam Hubungan Bidirectional
Pengelolaan Rantai Pasokan
 Pengelolaan rantai pasokan memfokuskan pada pengintegrasian dan
pengeloaan aliran produk, jasa, atau layanan, serta informasi melalui
rantai pasokan untuk membuatnya tanggap terhadap kebutuhan
pelanggan dengan biaya total yang lebih rendah.
 Rantai pasokqn memerlukan kolaborasi, kerja sama, dan komunikasi
di antara anggota secara efektif. Hal inilah yang kemudian disebut
dengan manajemen rantau pasokan.
 Salah satu tujuan pengelolaan rantai pasokan adalah tercapainya
sinkronisasi aliran hulu dalam kedatangan bahan baku, komponen,
subrakitan, serta layanan dengan produksu dan distribusi yang berada
dihilir sehingga dapat menanggapi ketidakpastian dalam permintaan
pelanggan tanpa adanya biaya yang tinggi karena kelebihan persediaan
Mengelola rantai pasokan membutuhkan beberapa pemahaman. Berikut
beberapa cara untuk dapat mengelola rantai pasokan dengan baik:

> Tetapkan tujuan strategis manajemen rantai pasokan. Misalnya


menyelaraskan permintaan dan penawaran seefektif dan seefisien
mungkin
Tentukan ruang lingkup manajemen rantai pasokan yang akan dicakup.
> Manajemen rantai pasokan memiliki ruang lingkup yang luas meliputi
pengembangan produk, pengadaan, perencanaan & pengendalian,
operasi / produksi, dan pengiriman / distribusi,
> Pahami komponen-komponen manajemen rantai pasokan yang ada
dalam bisnis yang digeluti. Komponen manajemen rantai pasokan secara
umum meliputi Upstream Supply Chain,  Internal Supply
Chain, Downstream Supply Chain.> Kenali proses dan model rantai
pasokan yang dihadapi
> Memilih strategi manajemen rantai pasokan seperti misalnya strategi
banyak pemasok (Many Supplier), strategi sedikit pemasok (Few
Supplier), strategi Vertical Integration , strategi Kairetsu Network, strategi
Perusahaan Maya (Virtual Company).
Kelima hal tersebut menjadi kunci bagi berhasil tidaknya mengelola rantai
pasokan di bidang usaha yang digeluti.
Strategi Rantai Pasokan
1. Menggunakan banyak pemasok
Perusahaan bekerja sama dengan banyak pemasok untuk satu produk
tertentu. Ini bertujuan untuk mencari pemasok terbaik yang mampu
memenuhi permintaan pelanggan/ pembeli. Para pemasok itu kemudian
akan saling berkompetisi. Dalam strategi ini perusahaan tidak menarget
hubungan jangka panjang dengan pemasok. 
2. Menggunakan sedikit pemasok 
Dalam strategi ini perusahaan ingin menjalin hubungan jangka panjang
dengan pemasok sehingga hubungan-hubungan bisnis dijaga
komunikasinya. Strategi ini juga memungkinkan pemasok untuk belajar
dan memperluas jangkauan pasarnya, dimana nantinya juga akan
menguntungkan perusahaan.
3. Integrasi vertikal
Strategi rantai pasokan integrasi vertikal ini perusahaan akan
mengakuisisi pemasok menjadi bagian dari perusahaan, sehingga lebih
efisien dalam koordinasi dan kontrolnya. Yang bisa diakuisisi meliputi
perusahaan suplier ataupun perusahaan distributornya. Contoh, Toyota
mengakuisisi pabrik baja dan dealernya. 
4. Jaringan kairetsu
Perusahaan tetap mengakuisisi beberapa perusahaan suplier, namun juga
tetap bekerja sama dengan suplier luar. Sehingga harapannya, bisa terjadi
keseimbangan dan kontrol yang mudah. Dengan begini, perusahaan tetap
bisa menjaga kualitasnya sembari meningkatkan laba penjualan. 
5. Vendor
Jalin kerjasama dan temukan vendor yang tepat yang dapat menjadi
suplier Anda — apapun kebutuhan Anda dan bagaimana pun kebutuhan di
waktu tertentu.
Teknologi Informasi Dalam Rantai Pasokan

1. E-procurement
E-procurement adalah sistem yang membuat proses procurement lebih
efisien. Perusahaan yang membutuhkan barang atau jasa dalam jumlah
yang cukup banyak, biasanya akan menyelenggarakan atau membuat
pengadaan. e-Procurement merupakan penyempurnaan dari procurement
konvensional. Banyak perusahaan yang beralih menggunakan
procurement elektronik ini karena memiliki beberapa manfaat yang sangat
membantu proses bisnis, seperti mengurangi biaya operasional,
mempercepat pembelian, mengurangi biaya, dan mengintergerasikan
rantai pasokan.
2. Electronic ordering and founds transfer (EDI)
EDI merupakan proses transfer data yang terstruktur dalam
format standar yang disetujui dari satu sistem komputer ke sistem
komputer lainnya dalam bentuk elektronik .EDI menyediakan transfer
data secara virtual dalam bisnis, termasuk dalam pengadaan atau
pembelian.
3. Katalog Online
Katalog online merupakan sebuah fitur yang digunakan untuk
memfasilitasi pengunjung untuk mencari katalog koleksi perpustakaan
yang dapat diakses secara umum. Katalog tersebut menyediakan
informasi mengenai produk dalam bentuk elektronik.
4. Lelang Online
Lelang online merupakan lelang yang dilakukan melalui internet. Seperti
halnya lelang pada umumnya, lelang online hadir dalam berbagai jenis
seperti lelang ascending English, descending Dutch Auctions, first-price
disegel-bid, Vickrey Auctions dan lain-lain yang terkadang tidak saling
eksklusif. Lelang online dilakukan untuk membuang kelebihan bahan
baku atau keseluruhan persediaan
5. Barcode
Barcode merupakan sistem pengumpulan data otomatis. Digunakan kode
yang dapat dibaca oleh komputer. Kode tersebut dipasang pada produk,
kontainer, pengepakan, dan pengangkutan. Barcode berisi informasi
mengenai produk tersebut, seperti deskripsi produk, penomoran produk,
asal dan tujuan pengiriman produk, prosedur penanganan, biaya, dan
sebagainya.
6. Identifikasi frekuensi radio (radio frequency identification atau
RFID)
Teknologi RFID menggunakan gelombang radio untuk mengirimkan data
antar pembaca. RFID berisi microchip kecil dan pita tipis. RFID scanner
mengubah sinyal radio melalui antena untuk mengakses tag dan merespons
angka-angka. RFID mampu mendukung rantai pasokan kelas dunia ketika
pemasok atau pengecer dapat mengetahui secara otomatis produk yang
dimiliki dan dimanakah produk tersebut disimpan.
Mengukur
•   Kinerja Rantai Pasokan
Ada tiga indikator kinerja kunci, yaitu perputaran persediaan, banyaknya
hari pasokan persediaan, dan tingkat pengisian.
 Perputaran persediaan =

 Hari pasokan =

 Tingkat pengisian merupakan bagian dari penempatan pesanan oleh


pelanggan dengan pusat distribusi pemasok atau gudang yang diisi
dalam periode waktu tertentu, biasanya satu hari. Tingginya tingkat
pengisian menunjukkan perpindahan bahan baku atau material dari
pemasok ke perusahaan manufaktur cepat.
• Kegiatan Belajar 2 - Outsourcing dan Sistem Operasional
Yang Ramping

 Outsourcing merupakan kesepakatan kontraktual antara pelanggan dan


satu atau lebih pemasok untuk menyediakan pelayanan atau
melaksanakan proses yang sekarang ini dihasilkan secara internal
(Seuring,2003).
 Alih daya disebut juga sebagai tindakan pembelian produk dan layanan
yang awalnya dihasilkan di dalam perusahaan dari pemasok di luar.
 Alih daya memang merupakan kegiatan yang bisa mendatangkan
permasalahan besar. Alih daya juga bukan merupakan konsep baru,
tetapi merupakan konsep lama yang melakukan subkontrak terhadap
praktik bisnisnya.
Pentingnya melakukan alih daya

Ada 3 faktor kunci yang berkaitan dengan kegiatan yang dapat dialihdayakan;
1. Potensi bagi bagi keunggulan bersaing dalam kegiatan,
2. Analisis derajat kemudahan diserang dalam alih daya kegiatan, dan
3. Faktor penentu yang yang meliputi penilaian ukuran pengendalian yang
dibutuhkan untuk mengurangi kemudahan diserang dengan
menyerahkanya pada pemasok.
Mengapa alih daya saat ini semakin meluas dan menjadi strategi utama
dalam bisnis kelas dunia?`
 Dari sudut pandang ekonomi, perusahaan memilih melakukan
spesialisasi dalam meningkatkan teknologi.
 Secara lebih khusus, alih daya tumbuh secara terus-menerus untuk
meningkatkan keahlian, mengurangi biaya transportasi yang lebih andal,
serta mengembangkan secara cepat kemajuan telekomunikasi dan
komputer.
 Komunikasi dengan biaya rendah, termasuk internet, memungkinkan
perusahaan di dunia memberikan layanan informasi yang sebelumnya
sangat terbatas.
Menurut (Mclvor, 2000) ada empat tahap yang harus diidentifikasi untuk
menentukan mana proses yang dapat di alih daya, yaitu;
1. Menentukan kegiatan bisnis inti,
2. Mengevaluasi kagiatan rantai nilai yang relevan,
3. Menyelenggarakan analisis biaya total dari kegiatan-kegiatan inti,
serta
4. Menganalisis hubungan.
Perencanaan strategis dan kompetensi inti

• Perencanaan strategis dimulai dari menyusun pernyataan mengenai misi


dan penyusunan tujuan. Perencana strategis melakukan analisis internal
terhadap organisasi untuk mengidentifikasi sebarapa besar kegiatan
bisnis memberikan kontribusi bagi pencapaian misi tersebut.
• Motivasi untuk melakukan alih daya berasal dari teori keunggulan
komparatif(theory of comparative advantage). Teori keunggulan
komparatif adalah teori ketika suatu negara akan mendapatkan
keuntungan atau manfaat dari spesialisasi (dan ekspor) produk dan
layanan. Mereka memiliki keunggulan relatif terhadap negara lain dan
mengimpor produk ketika mereka memiliki kekurangan relatif terhadap
negara lain (Heizer dan Render, 2014). Teori ini memfokuskan pada
kegiatan perekonomian dasar dari alih daya secara internasional.
Sistem operasional yang ramping

Sistem operasional yang ramping (learn operation) memasok pelanggan


dengan tepat terhadap apa yang diinginkan pelanggan dan kapan diinginkan
pelanggan tanpa kesalahan melalui perbaikan secara terus-menerus. Sistem
operasional yang ramping dikendalikan aliranya dengan sistem tarik (pull
system) oleh pesanan pelanggan, seperti dalam sistem just-in-time (JIT). JIT
berbeda dari sistem operasional yang ramping. JIT menekankan pada
penyelesaian masalah (problem solving), sedangkan sistem operasional
yang ramping menekankan pada pemahaman terhadap pelanggan.
Perusahaan yang menggunakan sistem operasional yang ramping selalu
berusaha menghilangkan pemborosan dan variabilitas serta meningkatkan
waktu untuk memindahkan pesanan melalui proses produksi dari pengirim
ke penerima, berikut adalah beberapa sumber pemborosan;
1. Produksi berlebihan (overproduction)
2. Antrean (quere)
3. Transportasi
4. Persediaan
5. Pergerakan (motion)
6. Kelebihan pemrosesan (overprocessing)
7. Produk cacat (detective product)
Ada beberapa cara untuk menghilangkan pemborosan. Cara yang
digunakan oleh perusahaan-perusahaan di Jepang adalah disiplin 5S, yaitu;
1. Sort/segregate
2. Simplify/ straighten
3. Shine/sweep
4. Standarize
5. Sustain/self-discipline.

Manajer Amerika menambah dengan 2S lagi, yaitu


6. Safety, dan
7. Suport/maintenance.
Sistem operasional yang ramping memiliki 10 elemen, yaitu;
 Sumber daya yang fleksibel
 Tata letak sel
 Sistem produksi tarik
 Kanban
 Persediaan sedikit
 Persiapan cepat
 Tingkat produksi seragam
 Kualitas yang berasal dari sumbernya
 Perawatan total, dan
 Jaringan kerja dengan pemasok.
<Terima Kasih>

Program Studi Ekonomi Pembangunan, 2021.1

Anda mungkin juga menyukai