Education Open to
All
MODUL 3
Perencanaan Lokasi dan Tata Letak Perusahaan
Inisiasi TTM Ke – 3
Mata Kuliah MANAJEMEN OPERASI (EKMA4215)
Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi
penulis : Ahmad Taufik Mubarok
Email : ahmad.t.mubarok.9@gmail.com
Penelaah : m. rifki bakhtiar, S.E., M.M.,
Email m.rifki.bakhtiar@gmail.com
www.ut.ac.id
NAMA KELOMPOK
KELOMPOK 2
1. AHMAD TAUFIK MUBAROK
2. ERSA ARIANI
3. DEWI SELVIYANI
www.ut.ac.id
Perencanaan Lokasi dan Tata Letak
Perusahaan
Keputusan mengenai lokasi biasanya berkaitan dengan tiga hal, yaitu
memperluas fasilitas atau perusahaan yang ada saat ini, menutup
fasilitas atau perusahaan yang ada, dan membuka kembali di lokasi
yang baru atau membuka satu atau beberapa lokasi baru. Keputusan
penentuan lokasi untuk menghasilkan produk merupakan aspek kunci
dalam membuat keputusan strategis dan logistik dalam perusahaan
manufaktur.
Pemilihan lokasi yang tepat akan mendorong para pelanggan datang
untuk mendapatkan produk atau layanan dan memudahkan proses
produksi. Oleh karena itu, penentuan lokasi memerlukan proses
panjang dan merupakan kegiatan strategis dalam manajemen
operasional perusahaan
www.ut.ac.id
Model Penentuan Lokasi Perusahaan
FAKTOR YANG MEMENGARUHI PENENTUAN LOKASI
Kebijakan bisnis memerlukan kecepatan dalam memberikan pelayanan pada
pelanggan atau kemudahan akses oleh pelanggan karna itu adalah alasan mengapa
lokasi perusahaan jasa dekat pelanggan. Kebijakan pemilihan lokasi juga ada yang
menekankan efisiensi penggunaan sumber daya.
Menurut Heizer dan Render (2014), ada beberapa faktor yang memengaruhi
penentuan lokasi perusahaan yang perlu dipertimbangkan. Faktor-faktor yang terkait
dengan negara antara lain
1. faktor politik, peraturan pemerintah.
2. budaya.
3. isu-isu ekonomi
4. lokasi pasar.
5. kemampuan tenaga kerja.
6. ketersediaan bahan atau material.
7. komunikasi
8. nilai tukar atau nilai mata uang. www.ut.ac.id
Model Penentuan Lokasi Perusahaan
Sementara itu, menurut Haksever, et.al. (2000), beberapa pertimbangan dalam
pemilihan lokasi meliputi hal berikut.
1. Profil bisnis meliputi ciri dan karakteristik bisnis yang dijalankan dengan
berbagai ukuran capaian atau keberhasilannya. Profil bisnis ini digunakan
terutama untuk menentukan kriteria pemilihan lokasi yang sesuai.
2. Faktor-faktor lokasi yang dominan: pemilihan lokasi untuk tergantung pada
beberapa faktor dan merupakan pilihan (trade-off) di antara manfaat dan biaya.
3. Kriteria umum untuk pemilihan lokasi meliputi kriteria subjektif dan kriteria
objektif.
4. Berbagai kesalahan umum yang dibuat dalam pemilihan lokasi. Kesalahan pada
umumnya terjadi apabila perusahaan atau organisasi menutupi informasi yang
diperlukan atau membatasi informasi yang masuk.
5. Multiple locations: lokasi yang dipilih sebaiknya tidak hanya satu. Hal ini berarti
perusahaan atau organisasi harus menentukan beberapa lokasi yang masuk
nominasi berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya.
www.ut.ac.id
Model Penentuan Lokasi Perusahaan
Krajewski, et.al. (2007) juga membedakan berbagai faktor yang memengaruhi
pemilihan lokasi perusahaan manufaktur dan perusahaan jasa atau pelayanan.
1. Iklim kerja yang menyenangkan Iklim kerja merupakan fungsi dari tingkat upah,
kebutuhan pelatihan, sikap terhadap pekerjaan, produktivitas karyawan, dan kekuatan
atau kekompakan serikat pekerja.
2. Kedekatan dengan pasar Kedekatan dengan pasar dapat meminimalkan biaya
transportasi antara perusahaan dan pembeli.
3. Kualitas kehidupan Sekolah yang baik, fasilitas rekreasi, kebudayaan, dan gaya hidup
yang atraktif akan memberikan kontribusi pada kualitas kehidupan kerja karyawan.
4. Kedekatan dengan pemasok dan sumber daya Perusahaan yang memerlukan bahan
baku yang berat atau besar sehingga sulit dibawa sebaiknya memilih lokasi yang dekat
dengan pemasok.
5. Kedekatan dengan fasilitas perusahan induk.
6. Biaya penggunaan, pajak, dan kepemilikan atau hak milik Faktor lain yang juga
menjadi bahan pertimbangan adalah berbagai sarana atau fasilitas pendukung, seperti
telepon, air, dan energi.
www.ut.ac.id
Model Penentuan Lokasi Perusahaan
faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh perusahaan jasa atau layanan.
www.ut.ac.id
Model Penentuan Lokasi Perusahaan
B. METODE PENENTUAN LOKASI
1. Metode Penilaian Faktor (factor rating method)
Metode tersebut digunakan untuk memilih dan menentukan lokasi berdasarkan
berbagai faktor yang menjadi pertimbangan.
Langkah-langkah dalam metode pertimbangan atau penilaian factor
1. Mengembangkan faktor-faktor yang relevan.
2. Memberikan bobot pada setiap faktor yang menunjukkan kepentingan relatif
sasaran perusahaan.
3. Mengembangkan skala untuk setiap faktor (misal 1 sampai 5, 1 sampai 10, 1
sampai 100, dan seterusnya).
4. Memberikan skor untuk setiap faktor pada setiap lokasi.
5. Mengalikan skor dan beban setiap faktor.
6. Membuat rekomendasi berdasarkan skor maksimum, lalu dibandingkan dengan
cara kualitatif.
www.ut.ac.id
Model Penentuan Lokasi Perusahaan
Contoh penerapan metode ini dipaparkan pada tabel berikut.
F a k to r Bobot S k o r M a s in g - m a s in g L o k a s i T o ta l S k o r
F a k to r Lokasi1 Lokasi2 Lokasi3 Lokasi1 Lokasi2 Lokasi3
Keam anan 8 5 4 3 (8 )(5 )= 4 0 (8 )(4 )= 3 2 (8 )(3 )= 2 4
T o p o g r a. fi 9 4 5 4 (9 )(4 )= 3 6 (9 )(5 )= 4 5 (9 )(4 )= 3 6
Banyaknya 7 3 2 5 (7 )(3 )= 2 1 (7 )(2 )= 1 4 (7 )(5 )= 3 5
P e s a in g
K e d e k a ta n 5 4 4 5 (5 )(4 )= 2 0 (5 )(4 )= 2 0 (5 )(5 )= 2 5
dengan Pasar
T r a n s p o r ta s i 3 3 4 4 (3 )(3 )= 9 (3 )(5 )= 1 5 (3 )(5 )= 1 5
In s e n tif 3 2 5 5 (3 )(2 )= 6 (3 )(5 )= 1 5 (3 )(5 )= 1 5
P e m e r in ta h
T o ta l 132 138 147
Berdasarkan penghitungan pada tabel tersebut, perusahaan
sebaiknya memilih lokasi 3 karena mempunyai total skor
tertinggi www.ut.ac.id
Model Penentuan Lokasi Perusahaan
2. Metode Analisis Titik Impas
Analisis titik impas (break even analysis) dapat membantu manajer dalam
membandingkan alternatif lokasi berdasarkan faktor-faktor kuantitatif yang
ditunjukkan dengan biaya total.
1. Menentukan biaya tetap dan biaya variabel untuk setiap lokasi. Biaya variabel merupakan
bagian biaya total yang bervariasi mengikuti banyaknya output yang dihasilkan.
Sementara itu, biaya tetap merupakan bagian dari biaya total yang konstan berapa pun unit
yang dihasilkan.
2. Tempatkan garis biaya total pada suatu grafik dengan sumbu vertikal (ordinat) biaya dan
sumbu horizontal (aksis) unit yang dihasilkan (output).
3. Identifikasi lokasi biaya total terendah.
4. Tentukan lokasi dengan biaya terendah yang relevan.
www.ut.ac.id
Model Penentuan Lokasi Perusahaan
Berikut adalah contoh data biaya tetap da n biaya variabel untuk masing-
masing lokasi yang menjadi alternatif pilihan perusahaan Makmur.
Lokasi B ia y a T e ta p Per Ta h un B ia y a V a r ia b e l P e r U n it
A Rp . 1 5 .0 0 0 .0 0 0 R p . 6 .0 0 0
B Rp . 3 0 .0 0 0 .0 0 0 R p . 4 .0 0 0
C Rp . 5 0 .0 0 0 .0 0 0 R p . 3 .0 0 0
D Rp . 6 0 .0 0 0 .0 0 0 R p . 5 .0 0 0
www.ut.ac.id
Model Penentuan Lokasi Perusahaan
Ga mba ra n bia ya total ma sing-ma sing loka si seba ga i berikut.
B ia y a T o t a l M a s in g - M a s in g L o k a s i
1 8 0 0 0 0 0 0 0
1 6 0 0 0 0 0 0 0
1 4 0 0 0 0 0 0 0
A
B ia y a T o t a l
1 2 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 B
8 0 0 0 0 0 0 0 C
6 0 0 0 0 0 0 0 D
4 0 0 0 0 0 0 0
2 0 0 0 0 0 0 0
0
1 2
O u tp u t
Berda sa rka n ga mbar tersebut, a pa bila unit ya ng diha silka n 0 —800 unit,
perusa ha an memilih loka si A; a pa bila unit ya ng diha silka n a nta ra 800 —1000
unit, perusa ha an memilih loka si B; a pa bila unit ya ng diha silka n a nta ra 1000—
2000 unit, perusa ha an ma sih memilih loka si B; da n a pa bila perusa haan
mengha silka n lebih da ri 2000 unit, a da kemungkina n loka si C ya ng ha rus
dipilih jika meliha t kemiringa n ga ris C ya ng semakin renda h, seda ngka n ga ris
B meningka t.
www.ut.ac.id
Model Penentuan Lokasi Perusahaan
Metode transportasi merupakan metode yang dilakukan secara berulang untuk menyelesaikan
masalah yang meminimalkan biaya angkut produk dari satu lokasi ke lokasi lain sebagai tujuan.
Ada metode yang digunakan dalam model transportasi,
1. metode sudut barat laut (dilakukan dengan mengisi sel kosong, mulai sel yang ada di sebelah
kiri atas, lalu ke sel di sebelah kanan atau bawahnya dengan memperhatikan biaya total
masing-masing tujuan)
2. metode biaya terendah (dilakukan dengan mengisi muatan pada sel-sel dengan biaya yang
paling rendah hingga biaya yang paling tinggi, kemudian hingga semua sel terisi dan biaya total
masih berada di bawah batas)
3. Metode stepping stone (Metode ini digunakan untuk mencari solusi pengisian sel yang optimal.
Hal ini digunakan untuk mengevaluasi keefektifan biaya transportasi)
www.ut.ac.id
Model Penentuan Lokasi Perusahaan
6. Metode Delphi Metode delphi
merupakan proses sistematis dan berulang untuk mendapatkan konsensus mengenai
pandangan para ahli secara panel. Pendekatan yang sering digunakan adalah teknik
peramalan kualitatif yang digunakan untuk menemukan dan memahami faktor-faktor yang
memengaruhi atau dapat memengaruhi pengambilan keputusan mengenai isu-isu khusus,
topik, atau bidang–bidang permasalahan.
Ada tiga karakteristik metode delphi, yaitu
1. anonim di antara para ahli dalam panel tersebut;
2. mendapatkan tanggapan kelompok secara statistik dari kuesioner yang dirancang dengan
baik;
3. umpan balik yang terkendali
dalam pemilihan lokasi meliputi faktor kualitatif dan faktor kuantitatif. Faktor kuantitatif
dalam pemilihan lokasi adalah adanya pilihan antara biaya transportasi dan biaya tenaga kerja.
Faktor kuantitatif disebut juga sebagai faktor konvensional. Sementara itu, faktor kualitatif
meliputi faktor-faktor sosial dan politik serta persaingan global dan faktor yang berhubungan
dengan ekonomi.
www.ut.ac.id
Model-model Tata Letak Kegiatan Operasional
www.ut.ac.id
Model-model Tata Letak Kegiatan Operasional
Ada dua macam pengaturan tata letak, yaitu relatif dan absolut. Tata letak relatif
sangat dipengaruhi oleh pekerjaan atau letak proses lain. Tata letak absolut
merupakan ruang khusus yang digunakan untuk satu fasilitas.
mengubah tata letak dapat memengaruhi organisasi dan bagaimana hal tersebut dapat
memenuhi prioritas persaingan dengan beberapa cara, yaitu
1. meningkatkan kepuasan pelanggan dan penjualan,
2. membantu aliran bahan atau material dan informasi,
3. meningkatkan penggunaan tenaga kerja dan peralatan secara efisien,
4. mengurangi risiko karyawan,
5. memperbaiki moral karyawan,
6. memperbaiki komunikasi.
www.ut.ac.id
Model-model Tata Letak Kegiatan Operasional
Permasalahan tata letak adalah menemukan pengaturan terbaik dari komponen dan
fasilitas fisik sistem pelayanan dengan pertimbangan waktu, biaya, dan teknologi.
Sasaran tata letak sebagai berikut.
1. Perpindahan orang, material, dan kertas kerja seminimal mungkin.
2. Penggunaan ruang seoptimal mungkin. Ruang yang tersedia harus
memungkinkan untuk ekspansi.
3. Fleksibilitas dalam pengaturan, pelayanan, dan pertumbuhan. Perubahan produk
atau jasa yang ditawarkan akan membuat perlunya modifikasi tata letak dari
waktu ke waktu.
4. Lingkungan fisik yang memuaskan bagi karyawan. Hal ini meliputi
pencahayaan, pengendalian suhu udara, ketenangan, kafetaria, kamar kecil, dan
sebagainya.
5. Kenyamanan pelanggan selama pelayanan.
6. Penampilan atraktif dari ruang kantor yang diatur bagi manajemen dan
pelanggan. www.ut.ac.id
Model-model Tata Letak Kegiatan Operasional
T a ta L e ta k P ro d u k T a ta L e ta k P ro s e s
D e s k r ip s i P e n g a tu r a n k e g ia ta n s e s u a i P e n g e lo m p o k a n k e g ia ta n s e s u a i
u r u ta n p r o s e s ( s e q u e n tia l) d e n g a n fu n g s i
J e n is p r o s e s K o n tin u , p r o d u k s i m a s s a l, J o b s h o p , in te r m itte n t, b a tc h
p e r a k ita n p r o d u c tio n , fa b r ik a s i
P ro d u k T e r s ta n d a r d is a s i, d ib u a t u n tu k B e r v a r ia s i, d ib u a t s e s u a i p e s a n a n
p e r s e d ia a n
P e r m in ta a n S ta b il B e r flu k tu a s i
V o lu m e Banya k S e d ik it
P e r a la ta n Khusu s Umum
K a ry a w a n K e a h lia n te r b a ta s K e a h lia n b e r v a r ia s i
P e r s e d ia a n P e r s e d ia a n b a r a n g d a la m P e r s e d ia a n b a r a n g d a la m p r o s e s
p r o s e s s e d ik it, p e r s e d ia a n b a n y a k , p e r s e d ia a n b a r a n g ja d i
b a r a n g ja d i b a n y a k s e d ik it
Gudang K e c il/s e m p i t B e s a r /lu a s
Pe n a n g an an J a lu r te ta p ( c o n v e y o r ) J a lu r b e r v a r ia s i ( fo r k lift)
b a ra n g
L o ro n g S e m p it Luas
P e n ja d w a la n K e s e im b a n g a n a n ta r b a g ia n / D in a m is
p ro s e s
K e p u tu s a n ta ta K e s e im b a n g a n lin i L o k a s i m e s in - m e s in
le ta k
S a s a ra n K e s e ta r a a n p e k e r ja a n tia p M e m in im a lk a n b ia y a p e n g ir i- m a n
p u s a t k e r ja /b a g ia n b a r a n g a n ta r b a g ia n
K e u n g g u la n E fis ie n s i F le k s ib ilita s
www.ut.ac.id
Model-model Tata Letak Kegiatan Operasional
Tipe tata letak lini sangat terspesialisasi dan sumber daya modal tinggi. Apabila volumenya
tinggi, keuntungan tata letak aliran lini ada dalam hal kecepatan tingkat pemrosesan,
persediaan lebih rendah, waktu tidak produktifnya rendah untuk perubahan, serta penanganan
bahan atau material
3. Tata Letak Campuran
Tata letak mengombinasikan elemen-elemen dari proses yang berbeda dan proses lini.
Beberapa fasilitas diatur dalam tata letak dengan aliran fleksibel dan yang lain diatur dalam
tata letak lini. Tata letak campuran digunakan dalam fasilitas yang mempunyai kegiatan
operasi pabrikasi dan rakitan (assembly). Operasi pabrikasi merupakan komponen yang dibuat
dari bahan mentah dengan aliran campuran, sedangkan pada operasi rakitan, komponennya
dirakit menjadi produk akhir.
4. Tata Letak Posisi Tetap
Tipe tata letak ini digunakan dalam perusahaan manufaktur dan jasa dengan lokasi yang tetap,
sedangkan karyawan dan peralatan didatangkan ke lokasi tersebut. Tata letak posisi tetap
biasanya digunakan apabila produk yang dihasilkan sulit dibawa, seperti gedung, lokomotif,
bendungan, dan sebagainya. Tata letak posisi tetap meminimalkan waktu yang harus
digunakan apabila produk harus dipindahkan. www.ut.ac.id
Tata letak yang efektif juga harus dapat
1. meminimalkan biaya perpindahan dan penanganan bahan,
2. menggunakan ruang secara efisien,
3. menggunakan karyawan secara efisien,
4. mengurangi hambatan (bottleneck),
5. membantu komunikasi dan interaksi antarkaryawan, antara karyawan dan
supervisor, serta antara pelanggan dan supervisor,
6. mengurangi waktu siklus pemanufakturan dan waktu pelayanan pelanggan,
7. mengurangi pemborosan atau redundansi perpindahan,
8. membantu masuk, keluar, serta perpindahan orang, alat, dan bahan,
9. memperhatikan keamanan dan perlindungan,
10. mempromosikan kualitas produk dan pelayanan,
11. mendorong kegiatan perawatan,
12. menyediakan pengendalian kegiatan visual,
13. menyediakan fleksibilitas untuk mengadaptasi kondisi perubahan,
14. meningkatkan kapasitas. www.ut.ac.id
Model-model Tata Letak Kegiatan Operasional
5. Tata Letak Proses Jenis tata letak yang digunakan pada perusahaan jasa diadopsi dari tata
letak perusahaan manufaktur, seperti tata letak proses dan tata letak kantor. Tata letak proses
(process layouts) yang digunakan dalam perusahaan jasa memerlukan ruang yang memberikan
kemudahan dan kenyamanan bagi para pelanggan.
n = banyaknya departemen
i,j = departemen
Xij = banyaknya yang diangkut dari departemen i ke departemen j
Cij = banyaknya yang diangkut dari departemen i ke departemen j
www.ut.ac.id
Model-model Tata Letak Kegiatan Operasional
www.ut.ac.id
Model-model Tata Letak Kegiatan Operasional
Beberapa hal yang menjadi perhatian dan pertimbangan dalam tata letak kantor
a. Kedekatan (proximity) Kemudahan menemui rekan kerja dan supervisor dapat mendukung
komunikasi dan mengembangkan saling percaya. Pembicaraan-pembicaraan antarmereka
cenderung menjadi lebih formal dan dapat dibicarakan lebih lanjut secara lebih mendalam.
Kedekatan hubungan dengan pihak lain juga dapat mengklarifikasi apa yang diharapkan
terhadap karyawan dalam pekerjaan tersebut dan dengan cara yang ada. Prosedur formal yang
digunakan dalam merencanakan tata letak kantor mencoba memaksimumkan kedekatan
karyawan yang mengerjakan pekerjaan yang sering kali berinteraksi.
b. Privasi atau keleluasaan pribadi (privacy) Faktor kunci dalam desain tata letak kantor adalah
keleluasaan pribadi. Gangguan dan kekacauan yang terjadi akan menurunkan kinerja karyawan.
Keleluasaan pribadi ini berhubungan dengan kepuasan kerja, baik terhadap pekerjaan maupun
terhadap supervisor.
c. Pilihan dalam tata letak kantor Kedekatan dan keleluasaan pribadi bagi karyawan
mendatangkan dilema bagi manajemen. Kedekatan diperoleh dengan keterbukaan dan
fleksibilitas tempat kerja. Keleluasan pribadi diperoleh dengan berbagai standar, pintu, ruangan
yang kedap suara, dan sebagainya yang mengarah pada tata letak yang tidak fleksibel. Kedua
hal tersebut tampak saling bertolak belakang sehingga manajemen
www.ut.ac.id
Menurut Haksever et.al. (2000), daftar pengecekan dalam desain tata letak
meliputi
1. Karyawan dalam satu kelompok kerja biasanya sering kali berhubungan satu sama lain.
2. Beberapa kelompok yang sering kali berinteraksi dengan kelompok lain.
3. Beberapa perusahaan menghendaki ruang konferensi, khususnya yang menawarkan pelayanan
profesional.
4. Beberapa pelayanan atau jasa sangat baik dikerjakan di kantor secara privat, sedangkan
pekerjaan lain lebih tepat dilakukan di tempat yang terbuka, seperti pemrosesan secara rutin dengan
jumlah besar.
5. Pekerjaan yang sering kali dikunjungi pelanggan harus lebih indah tata letaknya daripada
pekerjaan yang standar.
6. Gang atau lorong antardepartemen harus didesain sehingga semua pelayanan dapat dicapai
dengan mudah.
7. Kantor-kantor yang ada harus dapat merefleksikan status karyawan, misal dibedakan dengan
ukuran, lokasi, dan tingkat keterbukaannya.
8. Fasilitas yang digunakan bersama antarkaryawan harus mendukung kenyamanan karyawan.
9. Tempat penerimaan pelanggan (reception areas) diperlukan dan harus atraktif serta
menyenangkan bagi pelanggan.
10. Ruang untuk gudang bahan pendukung/perlengkapan harus ada.
11. Pada umumnya, kamar mandi/WC juga diperlukan bagi pelanggan.
12. Perlunya ruang pangkalan data atau pusat sistem informasi. www.ut.ac.id
Model-model Tata Letak Kegiatan Operasional
Tujuan tata letak yang berorientasi produk adalah mencapai kelancaran aliran proses
hingga perakitan sehingga tidak ada waktu menganggur dalam setiap tempat kerja.
Keunggulan tata letak berorientasi produk antara lain sebagai berikut:
a. biaya variabel per unit rendah karena volume produksi besar dan
produk terstandardisasi;
b. biaya penanganan bahan baku rendah;
c. pengurangan produk dalam proses;
d. memudahkan pelatihan dan supervisi;
e. mempercepat persiapan proses.
Namun demikian, tata letak tersebut memiliki kelemahan, yaitu tingginya investasi
dalam peralatan, kemacetan satu tahap proses akan memengaruhi kemacetan proses
selanjutnya, serta proses produksi yang kurang fleksibel.
www.ut.ac.id
TERIMA KASIH
www.ut.ac.id