Anda di halaman 1dari 24

KEPEMIMPINAN

Inisiasi TTM Ke – 1
Mata Kuliah Manajemen (EKMA 4116)
Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi

Penulis : Muh Wahyu Ibnu Salis (044320134)


Ni’mah fauziyah (044319527)
Email : wahyuibnu27@gmail.com
nimahfauziyah19001@gmail.com

www.ut.ac.id
Kegiatan belajar 1
Kepemimpinan

www.ut.ac.id
A. MENDEFINISIKAN
KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan dapat diartikan sebagai proses mengarahkan dan
memengaruhi aktivitas-aktivitas tugas dari orang-orang dalam
kelompok. Kepemimpinan melibatkan orang lain, yaitu bawahan
atau karyawan yang akan memimpin. Pemimpin mempunyai power
yang lebih besar dibandingkan dengan yang di pimpin. Power
tersebut akan dating dari beberapa sumber : reward power,coercive
power,legitimate power, referent power, dan expert power.

Sumber-sumber kekuasaan :
John R.P French dan berthram Raven (1959), dalam tulisan mereka
“The Bases of Social Power”, dalam Dorwin Cartwright,ed., Studies
in Social Power, Ann Arbor, The university of Michigan Press, 1959,
mengidentifikasi lima macam sumber kekuasaan, yaitu reward
power, coercive power, legitimate power, Referent Power, dan Expert
power
www.ut.ac.id
B. TEORI BAKAT
Teori bakat yaitu teori yang mengidentifikasi karakteristik pribadi dari
seseorang. Sifat-sifat yang sering disebutkan dipunyai oleh pemimpin
adalah lebih cerdas, lebih extrovert, lebih percaya diri, lebih bertanggung jawab,
dan lebih jangkung (untuk Amerika Serikat)dibandingkan dengan sifat para bukan
pemimpin.

C. TEORI PERILAKU Teori perilaki


kepemimpinan memfokuskan pada perilaku apa yang dipunyai oleh pemimpin,
yang membedakan dirinya dari nonpemimpin.

Fungsi Pemimpin mencakup 2 hal : 1. Fungsi yang


berkaitan dengan tugas (task-related functions) 2. Fungsi yang
berkaitan dengan kehidupan social (group maintenance atau social funtions)

www.ut.ac.id
1. Teori Tannebaum dan Warren H.Schmidt
Teori Tannebaum dan Warren H.Schmidt menjelaskan
factor-factor Gaya kepemimpinan dapat dijelaskan melalui 2 titik
ekstrem, yaitu focus pada atasan (pemimpin) dan focus pada bawahan.
Menurut kedua akademisi tersebut, gaya kepemimpinan akan ditentukan oleh
beberpa factor : a. Faktor dari manajer
b. factor dari karyawan c.
Faktor situasi

2. Studi Ohio State University Penelitian di Ohio


State Univeristy melihat aktivitas kepemimpinan melalui ddua variable yang
disebut sebagai : 1. Struktur Inisiatif (Initiating
structure) 2. Perhatian (Concideration)

www.ut.ac.id
3. Studi The University of Michigan
Studi yang dilakukan oleh University of Michigan yang dipelopori
oleh Rensis Likert menggunakan dua variable yang mirip
dengan Studi Ohio State university. Variabel yang dipakai sebagai berikut :
1. Fokus pada produksi (Production
Centered) : Menetapkan standar kerja yang keras, menentukan metode kerja
yang harus dilakukan, mengorganisir kerja dengan terperinci, dan mengawasi
pekerjaan kawyawan denganketat. 2. Fokus pada Karyawan (Employee
Centered) : Mendorong partisipasi dalam penentuan tujuan dan masalah
pekerjaan, mendorong rasa percaya dan menghargai antar anggota.

Secara rinci, gaya kepemimpinan yang diajukan oleh Likert dikelompokkan


ke dalam 4 system berikut : a. Sitem 1 : Otoriter-
Eksploitative (Exploitative-Authoritative) b. Sistem 2 : (Benevolent-
Authoritative) c. Sistem 3 : Konsultatif (Consultative)
d. Sistem 4 : Partisipatif (Participative-Group)

www.ut.ac.id
4. Kisi-kisi manajerial (Grid)
Kisi-kisi manajemen yang dikembangkan Robert Blake dan jane
Mouton (1964) bertujuan untuk mendorong manajer agar mempunyai 2
kualitas kepemimpinan, yaitu orientasi tugas atau karyawan sekaligus. Berikut ini
kombinasi dari gaya kepemimpinan dalam kisi-kisi manajemen dengan menggunakan
perhatian pada produksi sebagai sumbu mendatar dan perhatian terhadap orang sebagai
sumbu vertikal .
Perhatian
terhadap
orang

Country Club Team


Tinggi 9 management (1.9) management
(9.9)
Middle of The
Road Management
5 (5.5)

Impoverished Authority Perhatian


Rendah 1 Management (1.1) Compliance (9.1) terhadap
produksi
1 5 9
Rendah Tinggi
www.ut.ac.id
D. TEORI SITUASI
(CONTINGENCY)
Situasi berperan penting dalam efektivitas kepemimpinan. Pendekatan situasional
dalam teori kepemimpinan mencakup beberapa faktor :
- Pekerjaan
- pengharapan dan perilaku teman sekerja
- sifat atau karakteristik, pengharapan, dan perilaku karyawan
- budaya dan kebijakan organisasi

Berikut ini adalah teori-teori situasional dalam kepemimpinan :


- model kepemimpinan harsey dan Blanchard
- model fiedler
- teori jalur-tujuan (path-goal theory)
- model Vroom-Yetton dan Vroom-Jago

www.ut.ac.id
1. Model kepemimpinan Hersey dan Blanchard
Hersey dan Blanchard membuat model kepemimpinan di mana efektifitas
kepemimpinan tergantung dari kesiapan bawahan. Kesiapan tersebut mencakuyp
kemauan, tanggung jawab, kemampuan, dan pengalaman.
Berikut adalah matriks hubungan antar manusia, teori kepemimpinan model harsey
dan Blanchard :
perilaku hubungan

tin ggi 3 2

renda h 4 1
ren dah ting gi

perilaku tugas

www.ut.ac.id
2. Model Fiedler
Teori ini mendasarkan pada pendapat bahwa seseorang menjadi pemimpin tidak
hanya karena karakteristik individu mereka, tetapi karena beberapa variable situasi dan
interaksi antara pemimpin dengan bawahan. Fiedler mengembangkan teori
kepemimpinannya sebagai berikut :

- kekuasaan posisi
- struktur pekerjaan
- hubungan antara pemimpin dan bawahan

www.ut.ac.id
3. Teori jalur-tujuan (Path-goal theory)
Teori yang diformulasikan oleh Martin G. Evans dan Robert House ini didasarkan
pada teori pengharapan motivasi, yang mengatakan bahwa motivasi seseorang
tergantung dari harapan mengenai balasan dan kekuatan daya Tarik balasan tersebut.
Berikut adalah kerangka teori path-goal.
Perilaku
Ka rakteristik pemimpin : Kara kter isti k
pribadi bawahan : Lingkunga n :
-Dir ective
- kemampuan yang -Supportive - struktur tugas
di pers epsi kan -Participative - sistem wewenang
-Ori entasi - kel ompo k kerja
- Pengenda lian dir i pencapaian
prestasi

Motivasi bawahan

www.ut.ac.id
4. Model Vroom-Yetton dan Vroom-Jago
Teori ini adalah teori evaluasi dari teori path-goal. Kemudian diperluas dan
diperbaiki pada tahun 1988 oelh Vroom dan Jago. Model ini memperkenalkan 5 gaya
kepemimpinan yang mencerminkan garis kontinum dari pendekatan otoriter sampai
pendekatan parsitisipatif.berikut adalah gaya-gaya kepemimpinan tersebut.

AI manajer membuat keputusan sendiri berdasarkan info saat itu


AII manajer memperoleh info dari bawahan dan mengambil keputusan sendiri
CI manajer memberitahu permasalahan dengan bawahan dan meminta info, lalu

mengambil keputusan
CII manajer dan bawahan mendiskusikan masalah, kemudian menagmbil keputusan
GII manajer dan bawahan bertemu sebagai kelompok dan memecahkan masalah,
kemudian kelompok mengambil keputusan

www.ut.ac.id
E. TEORI-TEORI
KEPEMIMPINAN
1. KONTENPORER
Kepemimpinan transformasional atau karismatik
Kepemimpinan transformasional memotivasi bawahan untuk mengerjakan lebih
dari yang diharapkan semula dengan meningkatkan rasa pentingnya bawahan dan nilai
pentingnya pekerjaan.
2. Teori kepemimpinan psikoanalisis
Teori psikoanalisis adalah teori tentang memahami perilaku manusia. Menurut
teori ini perilaku manusia sangat kompleks. Penampilan luar tidak dapat dijadikan
pegangan. Analisis perlu dilakukan Kembali agar memahami perilaku manusia atau
pemimpin yang sangat kompleks.
3. Teori kepemimpinan romantis
Menurut teori ini, pemimpin ada karena ada pengikutnya. Para pengikut
mengembangkan pandangan romantis (ideal) mengenai adanya pemimpin yang dapat
membantu mereka mencapai apa yang mereka inginkan.

www.ut.ac.id
Kegiatan belajar 2
Kepemimpinan
Strategik

www.ut.ac.id
A. Pengertian Dan Dimensi
Kepemimpinan Strategik
1. Pengertian Kepemimpinan Strategik

Kepemimpinan Strategik adalah kepemimpinan dalam


organisasi yang bisa mengembangkan dan menjaga daya saing
organisasi. Kepemimpinan strategik juga dapat di definisikan
sebagai kemampuan seseorang untuk mengantisipasi, melihat
masa depan, menjaga fleksibilitas,berfikir strategik, bekerja
dengan orang lain dan memulai perubahan yang mendorong
organisasi mempunyai daya saing.

www.ut.ac.id
2.Tingkatan Kepemimpinan
Pemimpin
Strategik

Pemimpin Operasional

Pemimpin Kelompok

a. Pemimpin Operasional : Pemimpin salah satu bagian


dalam organisasi.
b. Pemimpin Kelompok : Pemimpin yang mengelola
beberapa bagian yang terdiri
dari sejumlah individu.

www.ut.ac.id
3. Mengapa Kepemimpinan Strategik
Diperlukan ?

Mengelola Organisasi saat ini lebih sulit dibandingkan dengan


mengelola organisasi pada masa lalu karena adanya beberapa faktor
seperti perubahan lingkungan, teknologi, cakupan operasi
perusahaan yang lebih luas (missal beroperasi diluar negeri). Berikut
ini beberapa alasan mengapa kepemimpinan strategik diperlukan :

A. tingkat perubahan semakin cepat.


Tingkat perubahan lingkungan saat ini menjadi semakin cepat dari
tahun ke tahun. Reaksi pesaing semakin cepat. Siklus produk
menjadi semakin pendek.

www.ut.ac.id
B. Ketidakpastian semakin tinggi.
Karena perubahan semakin cepat, ketidakpastian akan
semakin tinggi. Pernecanaan dan peramalan jangka Panjang menjadi
semakin sulit.

C. Tingkat ambigu yang semakin tinggi.


Permasalahan dengan tingkat ambigu yang semakin tinggi
memerlukan pertimbangan yang lebih mendalam. Permasalahan
tersebut tidak bias di pecahkan dengan SOP (Standard Operating
Procedure) yang biasa. Permasalahan dengan ambigu yang tinggi
semakin banyak.

D. Permasalahan yang semakin kompleks.


Permasalahan yang dihadapi perusahaan tampaknya semakin banyak
dan hal tersebut membuat information overload (kelebihan
informasi) hal tersebut akan menunjukkat tingkat ketergantungan
atau keterkaitan yang semakin tinggi antar bidang.

www.ut.ac.id
4. Karakteristik dari kepemimpinan Strategik.
Kepemimpinan strategik berbeda dengan
kepemimpinan saja dalam beberapa hal :

a. Cakupan yang luas.


Cakupan kepemimpinan strategik melampaui unit fungsional
atau unit bisnis tertentu. Kepemimpinan strategik mencakup
organisasi secara keseluruhan.

b. Dampak yang lebih lama. Kepemimpinan


strategik mempunyai perspektif atau pandangan jangka
Panjang. Kepemimpinan strategik perlu menyeimbangkan
antara kepentingan jangka pendek dengan kepentingan jangka
Panjang.

www.ut.ac.id
c. Seringkali melibatkan perubahan organisasional yang
signifikan.
Kepemimpinan strategik sering kali melibatkan perubahan
organisasional yang signifikan. Kepemimpinan organisasional
bertujuan memutuskan untuk meluncuurkan system kompensasi yang
baru, misalnya kompensasi dengan menggunakan system bonus dan
opsi saham (misalnya ESOP atau Employee Stock Ownership Plan).
B. Fungsi dari
kepemimpinan strategik. Kepemimpinan strategik
mencakup 3 hal : 1.Perencanaan
Pemimpin strategik akan mulai dengan visi dan misi organisasi
pada masa depan untuk menentukan visi tersebut, pemimpin
strategik akan mengevaluasi kondisi internal dan eksternal
(lingkungan). Langkah berikutnya adalah merumuskan strategi untuk
mencapai visi dan misi tersebut. Pelaksanaan strategi tersebut perlu
didukung oleh organisasi yang sesuai.

www.ut.ac.id
Berikut Langkah-
Langkah kepemimpinan
Eva luasi
Analisis kondisi saat ini
(lingkungan dan organisasi)

P erumu san visi dan m isi


(kema na orga nisasi akan d ibawa)

Perumusan Strategi
strategik
Implementasi

www.ut.ac.id
2. Pelaksanaan
Tahap berikutnya adalah pelaksanaan atau implementasi. Manager strategik tidak hanya
bermimpi, tetapi bekerja agar visinya tercapai.Implementasi oleh manager strategik bisa
digambarkan melalui gambar fungsi kepemimpinan strategik berikut ini.
Menc apa i
tugas
bersama

Memban gun Me moti vasi da n


dan men jag a me nge mban gkan
ke lompo k i ndi vidu

www.ut.ac.id
3. Evaluasi
Tahap terakhir adalah melakukan evaluasi terhadap pencapaian
manager strategik. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan efektifitas
kepemimpinan strategik. Ada beberapa alas an mengapa kepemimpinan
strategik gagal, yaitu :

- kurang fokus
- strategi dan taktik yang kurang efektif
- pandangan yang sempit

www.ut.ac.id
TERIMA KASIH

www.ut.ac.id

Anda mungkin juga menyukai