Anda di halaman 1dari 38

ASSALAMU’ALAIKUM WR.

WB
KELOMPOK 8 MODUL 9
MANAJEMEN OPERASI
SEMESTER 4
Making Higher
Education Open to
All

Judul Manajemen Operasi

Inisiasi TTM Ke – 1
Mata Kuliah ke-1 (EKMA4215)
Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi

Penulis : Shavira saraswai prasetya (042100111)


Email : Shavirasaraswati09@gmail.com
Penelaah : Dina fitriana (042100523)
Email : dinafitriana460@gmail.com
MODUL 9
MANAJEMEN PROYEK
Manajemen proyek merupakan kegiatan
merencanakan, mengorganisasikan,
mengelola, memimpin, serta mengevaluasi
proyek yang berjangka waktu tertentu dan
untuk memenuhi tujuan tertentu.
Proyek adalah sebuah kegiatan yang
bersifat sementara yang telah
ditetapkan awal pekerjaannya dan
waktu selesainya (biasanya selalu
dibatasi oleh waktu dan sering kali juga
dibatasi oleh sumber pendanaan) untuk
mencapai tujuan serta hasil spesifik dan
unik. Pada umumnya, proyek ditujukan
untuk menghasilkan sebuah perubahan
yang bermanfaat atau yang mempunyai
nilai tambah.
Proyek selalu bersifat sementara atau
temporer dan sangat kontras.

Kegiatan belajar 1
Manajemen proyek
A. pengertian manajemen proyek
Manajemen operasional adalah
seperangkat kegiatan pengelolaan yang
menciptakan nilai produk ataupun jasa
yang dihasilkan melalui proses
transformasi dari input menjadi output.
Kegiatan dalam manajemen operasional
sifatnya berulang-ulang, yang dimulai sejak
awal berdirinya perusahaan. Proyek dalam
bisnis dan ilmu pengetahuan biasanya
didefinisikan sebagai sebuah usaha
kolaboratif dan sering kali melibatkan
penelitian atau desain yang direncanakan
untuk mencapai tujuan tertentu. Proyek
juga didefinisikan sebagai usaha
sementara, temporer, dan bukan
permanen yang memiliki sasaran khusus
dengan waktu pelaksanaan yang tegas.
Beberapa contoh proyek yang dapat kita
lihat, misalnya proyek pembangunan
perluasan pabrikbaru, proyek penelitian
penelitian pasar, proyek pengembangan
produk baru, dan masih banyak lagi.
Menurut Chase, et.al. (2006), manajemen
proyek dapat didefinisikan sebagai
perencanaan, pengarahan, dan pengaturan
sumber daya (manusia, peralatan, dan
bahan baku) untuk mempertemukan
bagian teknik, biaya, dan waktu suatu
proyek.
Manajemen proyek merupakan pengelolaan
pekerjaan untuk mengembangkan atau
menerapkan inovasi atau perubahan kegiatan
operasional yang ada selama ini. Fungsi dasar
manajemen proyek terdiri atas pengelolaan-
pengelolaan lingkup kerja, waktu, biaya, dan
mutu. Pengelolaan aspek-aspek tersebut dengan
benar merupakan kunci keberhasilan dalam
penyelenggaraan suatu proyek.
Manajemen proyek meliputi tiga fase
kegiatan, yaitu perencanaan, penjadwalan,
dan pengendalian. Perencanaan meliputi
penyusunan tujuan, pendefinisian proyek,
dan pengorganisasian tim. Penjadwalan
meliputi orang, dana, serta pemasok yang
melaksanakan kegiatan dan hubungan
antara satu kegiatan dan kegiatan lain
dalam proyek tersebut. Pengendalian
meliputi pengawasan sumber daya, biaya,
kualitas, dan pengendalian, dilakukan
monitoring terhadap perencanaan dan
sumber daya anggaran.
Dilihat dari komponen kegiatannya, proyek
dapat dibedakan menjadi berikut ini.
1. Proyek engineering-konstruksi
Komponen kegiatan utama jenis proyek ini
terdiri atas pengkajian kelayakan, desain
engineering, pengadaan, dan_konstruksj.
Proyek seperti ini contohnya
pembangunan gedung, jembatan, jalan
raya, fasilitas industri, dan lain-lain.
2. Proyek engineering-manufaktur
Proyek manufaktur merupakan proses untuk
menghasilkan produk baru. Jadi, produk tersebut
adalah hasil usaha kegiatan proyek. Kegiatan
utamanya meliputi desain produk atau layanan,
pengembangan produk, desain proses atau kegiatan
manufaktur dan layanan, perakitan, uji coba fungsi,
serta operasi produk yang dihasilkan. Contohnya,
pembuatan generator listrik,, mesin pabrik, dan
kendaraan. Apabila kegiatan manufaktur dilakukan
berulang-ulang, rutin, dan menghasilkan produk
yang sama dengan terdahulu, kegiatan ini tidak lagi
diklasifikasikan sebagai proyek.
3. Proyek penelitian dan pengembangan
Proyek ini bertujuan melakukan penelitian dan
pengembangan dalam rangka menghasilkan suatu
produk tertentu. Dalam mengejar proses akhir,
proyek ini sering kali menempuh proses yang
berubah-ubah, demikian pula dengan lingkup
kerjanya. Proyek ini dapat berupa proyek yang
meningkatkan dan memperbaiki mutu produk,
seperti proyek membuat robot yang difungsikan
untuk membantu pekerjaan rumah tangga, serta
penelitian mengenai ditemukannya bibit unggul
dari suatu tanaman.
4. Proyek pelayanan manajemen
Proyek ini sering muncul dalam perusahaan
ataupun instansi pemerintah. Proyek ini bisa
berupa perusahaan merancang reorganisasi,
desain struktur organisasi, desain sistem
informasi manajemen yang meliputi perangkat
lunak ataupun perangkat keras, desain program
efisiensi dan penghematan, serta melakukan
diversifikasi, penggabungan, dan
pengambilalihan
5. Proyek kapital
Kegiatan yang dilakukan dalam proyek ini
biasanya digunakan oleh sebuah badan
usaha atau pemerintah. Proyek ini
biasanya berupa pengeluaran biaya untuk
pembebasan tanah, pembelian material
ataubahan baku, pembelian peralatan,
pemasangan fasilitas, desain mesin, dan
konstruksi guna pembangunan instalasi
pabrik/gedung baru.
B. PERENCANAAN PROYEK
Perencanaan proyek ini bertujuan sebagai
berikut.
1. Menghilangkan atau mengurangi
ketidakpastian. Dengan perencanaan yang
baik, apa yang harus dikerjakan, kapan
mulai mengerjakan, sumber daya apa yang
diperlukan, dan apa yang menjadi target
dari kegiatan tersebut menjadi jelas bagi
setiap orang.
2. Efisiensi operasi. Dengan perencanaan yang
baik, kegiatan-kegiatan yang tidak jelas dan yang
membutuhkan sumber daya yang tidak perlu
dapat dihilangkan.
3. Mendapatkan pemahaman yang lebih baik
tentang tujuan proyek. Perencanaan yang baik
akan memuat tujuan proyek. Dengan adanya
tujuan tersebut, semua pihak yang terlibat
mengetahui dan memahami ke mana setiap
kegiatan harus diarahkan.
4. Memberikan dasar bagi pekerjaan
pemonitoran dan pengendalian. Kegiatan
pemonitoran dan pengendalian hanya bisa
dilakukan dengan efektif apabila ada
acuan. Hal-hal yang termuat dalam
rencana, seperti kegiatan, waktu, dan
sumber daya, dapat menjadi acuan untuk
memonitor dan mengevaluasi proyek.
menurut Russell dan Taylor (2011),
perencanaan proyekmeliputi beberapa
elemen dasar yang perlu disusun dan
dikembangkan sebagai berikut.
1. Tujuan, yaitu pernyataan mendetail
mengenai apa yang akan dicapai dalam
proyek, bagaimana perusahaan dapat
mencapainya dan memenuhi rencana
strategis, serta mengestimasi kapan dapat
dicapai, biaya, dan hasil yang dapat
diperoleh.
2. Lingkup proyek, yaitu diskusi mengenai
bagaimana pendekatan proyek, kelayakan
teknologi dan sumber daya yang digunakan,
tugas utama yang disusun, serta penjadwalan
awal, termasuk pembenaran proyek dan apa
yang merupakan keberhasilan proyek.
3. Persyaratan kontrak, yaitu struktur
manajerial secara umum; pelaporan; tanggung
jawab pencapaian kinerja, termasuk daftar
karyawan, pemasok, subkontraktor, persyaratan,
dan kesepakatan manajerial; kebutuhan
pelaporan; serta struktur organisasional proyek.
4. Jadwal, yaitu daftar semua peristiwa, kegiatan,
subskedul ketika penjadwalan induk
dikembangkan.
5. Sumber daya, yaitu anggaran proyek
keseluruhan untuk semua kebutuhan sumber daya
dan prosedur untuk pengendalian anggaran.
6. Personel, yaitu identifikasi dan rekrutmen
personel yang diperlukan untuk tim proyek,
termasuk keahlian dan pelatihan khusus.
7. Pengendalian, yaitu prosedur untuk memonitor
dan mengevaluasi kemajuan dan kinerja proyek,
termasuk penjadwalan dan biaya.
8. Analisis risiko dan permasalahap, yaitu
mengantisipasi dan menilai ketidakpastian,
permasalahan dan kesulitan potensial yang dapat
meningkatkan risiko tertunda atau gagalnya proyek,
dan ancaman terhadap keberhasilan proyek.
Dalam bisnis, ukuran utama manfaat atau
keuntungan adalah pengembalian investasi (return
on investment atau ROI). ROI adalah ukuran kinerja
yang sering kali digunakan untuk mengevaluasi hasil
yang diharapkan dari proyek atau untuk
membandingkan sejumlah proyek yang berbeda
dan harus dilakukan pilihan terhadap proyek yang
akan dikerjakan.
Hasilnya ditunjukkan dengan persentase
atau rasio berikut

ROI = HASIL PROYEK-BIAYA PROYEK

BIAYA PROYEK
Organisasi proyek akan bekerja dengan
baik apabila berikut ini:
1.pekerjaan dapat didefinsikan dengan
sasaran khusus dan batas waktunya,
2. Pekerjaan unik atau agak asing bagi
organisasi,
3. Pekerjaan terdiri atas tugas-tugas yang
kompleks dan saling berhubungan
4. Proyek bersifat sementara, tetapi penting
bagi organisasi.
5. Proyek berhenti pada waktu tertentu.
Manajer atau pimpinan proyek mendapatkan
tanggung jawab untuk meyakinkan halberikut:
1. Semua kegiatan dapat diselesaikan dengan
urutan yang tepat dan selesai tepat pada
waktunya.
2. Proyek diselesaikan sesuai dengan anggaran.
3. Proyek dapat memenuhi standar kualitas yang
diharapkan.
4. Anggota tim proyek ditugaskan dalam proyek
dengan diberi motivasi, pengarahan, dan
informasi yang dibutuhkan.
Tim proyek pada umumnya bersifat lintas
fungsi(cross functional)yang terdiri atas
sekelompok individu yang dipilih dari
berbagai bidang dalam atau luar organisasi
karena keahlian ,pengalaman dan keahlian
husus yang berhubungan dengan kegiatan
proyek .tim proyek ,meliputi manajer dan
staf personil dari bidang khusus yang
terkait dengan proyek.
Organisasi proyek sering disebut dengan
organisasi matriks ,organisasi matriks adalah
struktur tim dengan anggota yang berasal dari
bidang bidang fungsional tergantung pada
keahlian yang di perlukan.matriks di turunkan
dari karakteristik dua dimensi yaitu :
1.dimensi vertikal merupakan struktur normal
organisasi untuk melaksanakan pekerjaan
2.dimensi horizontal merupakan struktur
fungsional husus yang di butuhkan oleh proyek
C.PENJADWALAN PROYEK
Penjadwalan proyek meliputi pengurutan
dan pembagian untuk semua kegiatan
proyek.pada tahap ini,manajer proyek
memutuskan berapa lama setiap kegiatan
akan di lakukan dan menghitung berapa
banyak tenaga kerja dan material yang di
butuhkan.
Penjadwalan proyek meliputi beberapa
tahap,yaitu:
1.menentukan kegiatan yang harus di selesaikan
2.mengurutkan kegiatan yang harus diselesaikan
3.mengestimasi waktu
4.menyusun jadwal
Salah satu pendekatan dalam penjadwalan
proyek dilakukan dengan bagan ganttyaitu cara
rendah biaya yang membantu manajer untuk
memastikan bahwa kegiatan terencana dengan
baik.
Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam
membuat jadwal pelaksanaan proyek sebagai berikut:
1.kebutuhan dan fungsi proyek
2.keterkaitan dengan proyek berikutnya
3.alasan sosial politis lainnya
4.kondisi alam dan lokasi proyek
5.keterjangkauan lokasi proyek
6.ketersediaan dan keterkaitan sumberdaya
7.daya tampung area kerja proyek
8.produktifitas sumberdaya
9.cuaca,musim dan gejala alam
10.referensi hari kerja efektif.
D.PENGENDALIAN PROYEK
Pengendalian proyek merupakan proses
untuk meyakinkan kemajuan proyek ke
arah kesuksesan penyelesaian proyek .
Elemen kunci pengendalian proyek
meliputi:
1.manajemen waktu
2.manajemen biaya
3.manajemen kualitas
4.manajemen kinerja dan komunikasi
Kegiatan belajar 2
PERT/CPM
A.PENGENALAN PERT/CPM
Program evaluation and review technique (PERT) dan
critical path method (CPM) keduanya merupakan tehnik
yang dikembangkan pada tahun 1950an untuk
membantu manajer dalam menjadwalkan ,memonitor
serta mengendaliakan proyek yang besar serta
kompleks .PERT adalah suatu metode yang bertujuan
untuk mengurangi adany apenundaan dan gangguan
produksi serta mengoordinasikan berbagai bagiansuatu
pekerjaan secara menyeluruh dan mempercepat
selesainya proyek.
CPM adalah suatu metode perencanaan
dan pengendalian proyek yang merupakan
sistem yang paling banyak digunakan
dengan menggunakan prinsip
pembentukan jaringan .dalam cpm jumlah
waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan berbagai tahap suatu
proyek dianggap di ketahui dengan pasti.
PERT dan CPM dilakukan dengan langkah
langkah sebagai berikut:
1.menentukan proyek dan menyiapkan struktur
perincian kerja
2.mengembngkan hubungan diantara kegiatan
kegiatan
3.menggambarkan jaringan kerja
4.menentukan perkiraan waktu dan biaya.
5.menghitung waktu terlama
6.menggunakan jaringan kerja untuk membantu
merencanakan menjadwalkan dan memonitor dn
mengendalikan proyek
B.PENJADWALAN PROYEK DENGAN PERT
DAN CPM
Langkah pertama yang harus dilkaukan
adalah menentukan waktu mulai paling
awal(erliest star atau ES) dan menentukan
waktu selesai paling awal (erliest finish
atau EF)
atau dengan rumus
EF=ES+WAKTU KEGIATAN
Langkah kedua adalah menentukan waktu
mulaipaling ahir(LS) dan waktu selesai
paling ahir(LF) dengan rumus
LS=LF-WAKTU KEGIATAN
Langkah ketiga adalah menentukan
waktu kosong untuk menentukan jalur
kritis dalam proyek tsbt dengan rumus
WAKTU KOSONG=LS-ES atau WAKTU
KOSONG =LF-EF
Dalam mengidentifikasi waktu paling awal dan waktu
paling ahir untuk menentukan kegiatan dan jalur
kritis ,manajer proyek menggunakan CPM dengan
asumsi bahwa semua kegiatan di ketahui dn konstan.
Cara menentukan waktu pelaksanaan kegiatan yang di
harapkan sebagai berikut.
t=(a+4m+b)/6
ket;
t=waktu pelaksanaan
a=waktu optimis
b=waktu pesimis
m=waktu yang paling realistis
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai