Education Open to
All
Inisiasi TTM Ke – 1
Mata Kuliah MANAJEMEN (EKMA4116)
Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi
Penulis : Ajeng Sekar Dwi Rahayu
Faidlul Atsani
Email : ajengsekarfauzi@gmail.com
atsanifaid11@gmail.com
www.ut.ac.id
Pemerintah sendiri telah menetapkan pengertian UMKM dan
kriterianya, beserta contoh UMKM. Arti UMKM tersebut
tertuang dalam UU Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah. UMKM artinya sebagai bisnis
yang dijalankan individu, rumah tangga, atau badan usaha
ukuran kecil. Penggolongan UMKM lazimnya dilakukan
dengan batasan omzet per tahun, jumlah kekayaan atau aset,
serta jumlah karyawan. Sedangkan usaha yang tak masuk
UMKM sebagai UMKM dikategorikan sebagai usaha besar, yakni
usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan usaha
dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan
lebih besar dari usaha menengah, yang meliputi usaha nasional
milik negara atau swasta, usaha patungan, dan usaha asing
yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia.
www.ut.ac.id
JENIS-JENIS UMKM
USAHA KECIL
USAHA MIKRO
usaha produktif milik orang perorangan usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
dan/atau badan usaha perorangan yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan
memenuhi kriteria usaha mikro usaha yang bukan merupakan anak perusahaan
sebagaimana diatur dalam UU tersebut. atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki,
Baca juga: Apa Itu Restrukturisasi dan dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
Restrukturisasi Kredit? Penjualan atau maupun tidak langsung dari usaha menengah
omzet dari usaha mikro dalam setahun atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha
paling banyak Rp 300 juta dan jumlah kecil yang dimaksud dalam UU tersebut. Arti
aset bisnisnya maksimal Rp 50 juta (di UMKM kategori usaha kecil yakni memiliki
luar aset tanah dan bangunan). Tak jarang kekayaan bersih antara Rp 50 juta sampai
dalam pengelolaan, keuangan usaha dengan Rp 500 juta, lalu penjualan per tahun
mikro masih tercampur dengan keuangan
antara Rp 300 juta sampai Rp 2,5 miliar.
pribadi pemiliknya. Contoh UMKM
mikro adalah pedagang kecil di pasar,
usaha pangkas rambut, pedangan
asongan, dan sebagainya.
www.ut.ac.id
PERANAN UMKM KARAKTERISTIK
UMKM
1. membantu merataka 1. Pendapatan dan aset yang rendah
perekonomian indonesia 2. Tim kerja yang kecil
2. Membantu penyerapan tenaga 3. Wilayah pemasaran yang kecil
kerja dan mengentaskan
kemiskinan
3. Mendorong ekspor negara
4. Membantu ketahan ekonomi
nasional
www.ut.ac.id
Usaha dagang UD
CV (commanditair vennontshcap)
Firma
Koperasi
www.ut.ac.id
KOPERA
SI
Koperasi merupakan badan usaha yang memiliki status sebagai
badan hukum yang dipayungi oleh Undang-Undang diIndonesia,
yaitu UU No.17 Tahun 2012 mengenai perkoperasian. Koperasi
adalah badan hukum yang didirikan oleh perseorangan atau badan
hukum koperasi dengan pemisahan kekayaan para anggotanya
sebagai modal usaha.
www.ut.ac.id
Perseroan Terbatas (PT)
www.ut.ac.id
IDE BISNIS
www.ut.ac.id
KEMITRAAN
www.ut.ac.id
Inti plasma adalah hubungan kemitraan
antara usaha kecil dengan usaha menengah
atau usaha besar yang di dalamnya usaha
menengah atau usaha besar bertindak
sebagai inti dan usaha kecil selaku plasma,
perusahaan inti melaksanakan pembinaan
mulai dari penyediaan sarana produksi,
bimbingan teknis
Inti
plasma
www.ut.ac.id
BA
LA
RA
WA
Pengertian waralaba dan contoh bisnis waralaba yang
sukses. Waralaba telah menjadi salah satu bisnis
paling populer dari tahun ke tahun. Keunggulan
bisnis waralaba menjadi daya tarik tersendiri bagi
peminatnya. Selain menguntungkan, ada yang
mengatakan bahwa bisnis franchise lebih mudah
dijalankan. Sebelum membahas franchise lebih jauh,
apa itu bisnis franchise dan Apa saja contoh waralaba
yang mudah dijalankan dan menguntungkan.
www.ut.ac.id
DANA
CSR
www.ut.ac.id
DANA PROGRAM BINA
LINGKUNGAN
www.ut.ac.id
STUDI KELAYAKAN
BISNIS
www.ut.ac.id
ASPEK PEMASARAN
segmentasi pasar
5 Aspek
analisa pasar dan peramalan permintaan
Pemasaran
analisa kompetitor
promosi
www.ut.ac.id
Pasar potensial adalah pasar dimana pembeli
sudah mempunyai minat tetapi belum
PASAR
memiliki uang, sewaktu punya uang baru
POTENSIAL
pembeli akan membeli.
www.ut.ac.id
Kelayakan operasional
adalah ukuran seberapa baik
sistem yang diusulkan
memecahkan masalah, dan
memanfaatkan peluang yang
KELAYAKAN diidentifikasi selama definisi
OPERASIONAL ruang lingkup dan
bagaimana memenuhi
persyaratan yang
diidentifikasi dalam tahap
analisis persyaratan
pengembangan sistem
www.ut.ac.id
Akuntansi keuangan merupakan salah satu bidang
akuntansi yang berfokus pada penyiapan laporan
AKUNTANSI keuangan yang dilakukan secara bertahap dalam setiap
perusahaan. Laporan ini menjadi bentuk
pertanggungjawaban pihak manajemen kepada para
pemegang saham dan investor.
www.ut.ac.id
Siklus akuntansi merupakan
suatu proses akuntansi sistematis
dan bertahap yang dilakukan
dengan tujuan untuk memproses
berbagai bukti transaksi
SIKLUS keuangan dan mengolahnya
AKUNTANSI menjadi sebuah laporan atau
informasi akuntansi pada sebuah
entitas dalam suatu periode
waktu tertentu.
www.ut.ac.id
MANAGEMEN KEUANGAN
Memaksimalkan Keuntungan
Meningkatkan keuangan
www.ut.ac.id
KEPUTUSAN MANAGER
www.ut.ac.id
NET PRESENT VALUE
EXAMPLE
DEFINISI & RUMUS
Net Present Value atau NPV adalah Manajemen Perusahaan ADC ingin
selisih antara nilai arus kas yang masuk membeli mesin produksi untuk
dengan nilai arus kas keluar pada meningkatkan jumlah produksi
sebuah periode waktu. produknya. Harga mesin produksi yang
baru tersebut adalah Rp150 juta dengan
Rumus present value atau Rumus NPV suku bunga pinjaman sebesar 12 persen
adalah: Net Present Value = (C1/1+r) + (C2/(1+r)2) + per tahun. Arus kas yang masuk
(C3/(1+r)3) + … + (Ct/(1+r)t) – C0
diestimasikan sekitar Rp50 juta per
•NPV = Net Present Value (dalam Rupiah)
tahun selama lima tahun.
•Ct = Arus Kas per Tahun pada Periode t
Pertanyaannya, apakah rencana investasi
•C0 = Nilai Investasi awal pada tahun ke 0
pembelian mesin produksi ini dapat
(dalam Rupiah)
•r = Suku Bunga atau discount Rate (dalam dilanjutkan?
%)
www.ut.ac.id
Penyelesaian: (C3/(1+r)3) + (C3/(1+r)4) +
Ct = Rp. 50 juta (Ct/(1+r)t) – C0
C0 = Rp. 150 juta = ((50/1+0,12) + (50/1+0,12)2 +
(50/1+0,12)3 + (50/1+0,12)4 +
r = 12% (0,12)
(50/1+0,12)5) – 150
Jawaban: (C1/1+r) +
= (44,64 + 39,86 + 35,59 +
(C2/(1+r)2) + (C3/(1+r)3) +
31,78 + 28,37) – 150
(C3/(1+r)4) + (Ct/(1+r)t) – C0
= 180,24 – 150
NPV = 30,24
www.ut.ac.id
INTERNAL RATE OF RETURN
IRR berasal dari bahasa Inggris internal rate of return disingkat IRR yang
merupakan indikator tingkat efisiensi dari suatu investasi. Suatu
proyek/investasi dapat dilakukan apabila laju pengembaliannya lebih besar
daripada laju pengembalian apabila melakukan investasi di tempat lain.
Pada penghitungan IRR akan diperoleh net present value atau NPV = 0.
Untuk bisa memperoleh hasil akhir IRR, kita harus mencari discount rate
yang menghasilkan NPV positif.
www.ut.ac.id
EXAMPLE
Sebuah pabrik mengusulkan nilai
investasi sebesar Rp130.000.000. Arus
kas yang dihasilkan setiap tahunnya
sekitar Rp21.000.000 selama 6 tahun.
Asumsi rate of return-nya sendiri
RUMUS
sekitar 13%. Saat melakukan
penghitungan diskonto, NPV yang
IRR= i1+ NPV1NPV1– NPV2 i2–i1
dihasilkan adalah Rp6.649.000 dengan
Keterangan: diskonto sekitar 12% dan Rp659.000
IRR= Internal Rate of Return dengan diskonto sekitar 10%.
i1 = Tingkat Diskonto yang menghasilkan Selisih bunga diskonto berarti sekitar
NPV+ 2% atau sekitar Rp7.308.000. Jika
rumus di atas diaplikasikan, maka nilai
i2 = Tingkat Diskonto yang menghasilkan
NPV – internal rate of return adalah,
NPV 1 = Net Present Value positif IRR = 10% + (659.000 : 7.308.000) x
2%
NPV 2 = Net Present Value Negatif
IRR = 10,18%
www.ut.ac.id
PAY BACK PERIOD
payback period adalah suatu jangka waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan
modal dana yang sudah dikeluarkan oleh para investor. Cara menghitung payback
period adalah dengan membagikan besaran nilai investasi atau cost of investment
dengan jumlah aliran kas netto yang telah masuk setiap tahunnya atau annual net
cash flow.
Rumus: PP=n+(a-b)/(c-b)x1tahun
PP = pengembalian modal
n = tahun terakhir saat jumlah besaran arus kas masih belum dapat
menutupbesaran investasi semula.
a = jumlah besaran investasi semula.
b = besaran total kumulatif dari arus kas pada periode tahun ke – n.
c = besaran total kumulatif dari arus kas pada periode tahun ke – n
www.ut.ac.id
EX:
PT. Max Indonesia melakukan sebuah investasi dengan besaran Rp.50.000.000,00, adapun
jumlah proceed per tahun adalah Rp.25.000.000,00. Maka didapat periode pengembalian
besaran modal adalah sebagai berikut.
PP = (besaran total investasi awal) / (besaran jumlah arus kas) x 1 tahun.
PP = (Rp.50.000.000,00) / (Rp.25.000.000,00) x 1 tahun.
PP = 2 tahun.
Periode pengembalian modal yang diperoleh PT. Max Indonesia usai menginvestasikan
sejumlah dana ialah 2 tahun. Hal ini bermakna bahwa uang yang tertanam di dalam suatu aktiva
ialah Rp.50.000.000,00 dan dapat diambil kembali dalam kisaran waktu 2 tahun. Lantas,
bagaimana contoh kasus periode pengamblian modal yang mempunyai arus kas tiap tahun
berbeda?
www.ut.ac.id
Misalnya, PT. Jaya Mandiri melakukan sebuah investasi dengan besaran
Rp.100.000.000,00 dalam aktiva tetap dengan ketentuan sejumlah proceed
kumulatif sebagai berikut.
1. 50.000.000,00 Rp.50.000.000,00.
2. 40.000.000,00 Rp.90.000.000,00.
3. 30.000.000,00 Rp.120.000.000,00.
4. 20.000.000,00 Rp.140.000.000,00.
Maka didapatlah sebuah periode pengembalian modal sebagai berikut.
PP = 2 + (Rp.100.000.000,00 – Rp.90.000.000,00) / (Rp.120.000.000,00 –
Rp.90.000.000,00) x 1 tahun.
PP = 2 + (Rp.10.000.000,00) / (Rp.30.000.000,00) x 1 tahun.
PP = 2,33 tahun atau sekitar 2 tahun lebih 4 bulan.
www.ut.ac.id
MODAL KERJA
Modal kerja bersih bisa didefinisikan sebagai aktiva lancar dikurangi hutang lancar.
Komponen aktiva lancarmencakup kas, piutang dagang dan persediaan. Sedangkan
komponen hutang lancar mencakup utang dagang, utang akrual, dan utang jangka
pendek lainnya.
Rumus: Rasio modal kerja = aktiva lancar / kewajiban lancar
atau,
Rasio modal kerja = (kas + investasi jangka pendek + inventaris + piutang dagang) /
(catatan jangka pendek + utang akun)
www.ut.ac.id
Siklus kas adalah perjalanan kas dari mulai kas keluar (untuk membeli bahan
baku), kemudian diproduksi menjadi barang jadi dan menjadi persediaan
barang jadi, kemudian terjual dengan kredit menjadi piutang dagang,
kemudian piutang dagang dilunasi menjadi kas kembali.
Beberapa cara untuk mempercepat pemasukan kas :
1. Penjualan kas 2. Potongan kas
Beberapa cara untuk memperlambat kas keluar :
2. Pembelian menggunakan utang
3. Sentralisasi pembayaran
4. Penetapan tanggal penagihan
Siklus Kas Ex pembelian menggunakan utang : Periode hutang adalah 20hari, yang
berarti rata-rata perusahaan baru mengeluarkan kas 20 hari setelah bahan
mentah datang, kas yang tertanam berkurang menjadi 30 hari (50 hari – 20
hari).
Penyelesaian :
Siklus kas = periode pengumpulan piutang + periode persediaan –
periode pembayaran hutang dan rekening akrual
Siklus kas = 30 + 20 – 20 = 30 hari
www.ut.ac.id
Menghitung siklus kas menggunakan Neraca
Aktiva Pasiva
www.ut.ac.id
Berapa siklus kas perusahaan tersebut?
Penyelesaian :
Perputaran piutang = penjualan / piutang = 500.000 / 75.000 = 6,7x
Perputaran persediaan = HPP / Persediaan = 400.000 / 100.00 = 4x
Perputaran hutang dagang = HPP / Hutang Dagang = 400.000 / 10.000 = 40x
Perputaran hutang gaji = HPP / Hutang Gaji = 400.000 / 10.000 = 40x
Perputaran hutang pajak = HPP / hutang pajak = 400.000 / 10.000 = 40x
Periode siklus bisa dihitung sebagai berikut :
Periode pengumpulan piutang = 360 / 6,7 = 60 hari
Periode persediaan = 360 / 4 = 90 hari
Periode hutang dagang = 360 / 40 = 9 hari
Periode hutang gaji = 360 / 40 = 9 hari
Periode hutang pajak = 360 / 40 = 9 hari
www.ut.ac.id
.
Setelah periode tertanamnya kas untuk setiap aset/hutang
bisa dihitung, langkah berikutnya adalah menghitung siklus
kas.
Siklus kas = 60 hari + 90 hari – (9 hari + 9 hari + 9 hari)
= 123 hari.
www.ut.ac.id
MANAJEMEN PEMASARAN
www.ut.ac.id
KONSEP PENTING DALAM
STRATEGI PEMASARAN
www.ut.ac.id
2. 4P (Product, Price, Place, dan Promotion)
www.ut.ac.id
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Rekrutmen
Langkah-langkah Pengembangan
mengelola karyawan
Pengawasan
www.ut.ac.id
TERIMA KASIH
www.ut.ac.id