KEPUTUSAN
Aturan-aturanProsedure KreativitasPemecahan
Prosedure
operasi Dan kebijakan masalah
masalahProsedurePenetapan gajiKaryawan,
barangPenanganan masalahInflasi,
Contoh promosiJabatan dan penetapanProsedure
PengenalanBaru, dan perkarahukum
barang
3. Faktor Yang Mempengaruhi Dalam Pengambilan Keputusan
Tinggi Rendah
Rendah Tinggi
4. Pendekatan Rasional Untuk Pengambilan
Keputusan
Rasional adalah Membuat pilihan yang konsisten dan memaksimalkan nilai dalam
batasan – batasan tertentu
Batasan – batasan tertentu adalah (1) kejelasan masalah, (2) Pilihan – pilihan
yang diketahui (3) Pilihan – pilihan yang jelas (4) Pilihan – pilihan yang
konsisten (5) tidak ada batasan waktu dan biaya (6) Hasil Maksimum
Keputusan yang rasional adalah model pembuatan keputusan yang
mendeskripsikan bagaimana individu seharusnya berprilaku untuk
memaksimalkan hasil
Dalam menghadapi masalah manager akan berusaha memperoleh informasi yang
lengkap dan sempurna, menghilangkan elemen ketidakpastian, mengevaluasi
alternative secara rasional dan logis. Dan pada akhirnya mengambil keputusan
yang terbaik
Urutan Pendekatan Rasional Dalam
Pengambilan Keputusan
Untuk mendefinisikan masalah harus secara jelas karena seringkali terjadi kesalahan dalam hal ini seperti
Meneliti situasi masalah tidak terlihat atau tidak terdefinisikan secara jelas maka manajer perlu membedakan masalah
dengan gejala yang tampak.
Mengembangkan Alternatif Mengembangkan Alternatif Pemecahan masalah secara kreatif, walaupun ada batasan ( constraint)
pemecahan sehingga pengembil keputusan dapat menentukan apa yang relevan dalam membuat keputusan
Implementasi
Hal ini merupakan tahapan yang paling sulit dalam proses
pengambilan keputusan
Follow up & Monitor dan evaluasi dilakukan untuk memastikan pelaksanaan keputusan
evaluasi mengenai sasaran atau tujuan yang dituju
5. Alternatif Pendekatan Rasional
Model rasional dalam pengambilan keputusan menganggap manajer cukup
rasionalmeskipun kenyataannya manajer sering kali tidak rasional dalam mengambil
keputusan.Macam-macam model rasional adalah sebagai berikut :
a. Model Administratif
b. Heuristic
c. Intuisi dan Eskalasi Komitmen
d. Pengaruh Politik dan Etika
Model Administratif
Herbert Simon mencpba menjelaskan pengambilan keputusan dari sisi perilaku
(behavior) pengambilan keputusan.
Menurutnya manajer dalam mengambil keplutusan mengadapi tiga hal :
1. informasi tidak sempurna dan tidak lengkap
2. rasionalitas yaang terbatas (bounded rationality), dan
3. cepat puas (satisfice).
Heuristic
Penelitian oleh Amos Tversky dan Daniel Kahneman mengembangkan ide dari
Herbert Simon mengenai rasionalitas yang terbatas. Mereka berpendapat orang
cenderung menggunakan model heuristic atau rule of thumb untuk menyederhanakan
pengambilan keputusan.
Ada tiga macam bentuk heuristic:
1. Ketersediaan (availability): kejadian-kejadian yang dialami oleh manusia akan disimpan
di memori otak manusia. Kejadian-kejadian tersebut seringkali dijadikan referensi untuk
pengambilan keputusan. Memori kejadian akan tergantung pad lamanya waktu kejadian
dan kuatnya kejadian.
2. Perwakilan atau (stereotype): contoh, manusian sering menganggap bahwa ras tertentu
lebih rajin atau lebih pandai, meskipun sebenarnya akan tergantung pada orangnya.
3. Penyesuaian dan Anchoring: manusia biasanya menilai sesuatu dengan membandingkan
apa yang ada dalam otaknya. Contoh, untuk menilai tinggirendahnya penjualan, manajer
akan langsung membandingkan dengan angka tertentu seperti penjualan masa lalu.
Pendekatan heuristic dapat mengakibatkan bias dalam pengambilan keputusan, karena:
a. mengambil contoh sesuatu yang mudah diingat, yang belum tentu sebagai contoh yang baik
b. penyesuaian yang kurang, contoh penyesuaian gaji berdasar standar gaji masa lalu yang belum
tentu layak dengan konsisi sekarang
c. pencarian yang mudah, contoh bila manajer ingin mencari informasi tentang sistem informasi,
dan mencari di departemen sistem informasi manajemen dan tidak menemukan maka langsung
berhenti, padahal bisa diperoleh di departemen lain.
Dapat disimpulkan pendekataan heuristic sebagai pendekatan yang menyederhanakan keputusan,
tetapi mempunyai risiko yang mengarah pada bias yang membuat keputusan tidak optimal.
Intuisi dan Eskalasi Komitmen
Intuisi manajer tentunya sudah terbentuk berdasarkan pengalaman yang lama dalam
pengambilan keputusan. Penggunaan intuisi mempunyai risiko besar, terutama
bagi manajer yang belum punya banyak pengalaman dalam bidangnya.
Dalam eskalasi komitmen, manajer seringkali menaruh komitmen yang terlalu besar
pada keputusan yang telah dibuat. Keputusan yang telah dibuat akan sangat sulit
untuk ditarik kembali.
Pengaruh Politik dan Etika
Politik dalam hal ini merupakan pengertian yang lebih luas. Contoh, perusahaan
pemerintah yang mendapat tekanan yang kuat dari birokrasi pemerintah.
Etika dapat mempengaruhi keputusan manajer. Contoh, jika keputusan rasional
adalah memberhentikan sejumlah karyawan, bagaimana dengan nasib karyawan
yang sudah bekerja lama untuk perusahaan? Diperlukan kompromi.
6. MENINGKATKAN EFEKTIVITAS
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Efektifitas suatu keputusan ditentukan dua hal:
1. Kualitas keputusan, dan
2. Pelaksanaan keputusan teresebut atau siapa yang melaksanakan keputusan
tersebut.
Tingkat Individual
Faktor-faktor yang menghalangi pengambilan keputusan efektif menurut Irving L. Janis an Leon
Mann:
1. Relaxed avoidence: manajer cenderung tidak bersedia bertindak, setelah tahu konsesuensi tidak
bertindak tidak terlalu besar
2. Relaxed change: manajer baru bertindak setelah memahami bahwa konsekuensi tidak bertindak
cukup serius. Manajer cenderung memilih alternatif yang pertama kali ditemukan, tidak mau
mencari alternatif yang optimal
3. Defensive avoidance: berdasarkan pengalaman masa lalu manajer tidak dapat menemukan
pemecahan yang baik, manajer memutuskan untuk membiarkan orang lain mengerjakan
keputusan dan menanggung konsekuensi dari keputusan tersebut.
4. Panik: karena stress yang cukup besar dan karena keterbatasan waktu, manajer tidak lagi menjadi
rasional.
Dalam keempat situasi tersebut, manajer akan cenderung memilih motode penyesuaian bertahap
(incremental adjusment), yang menghasilkan perubahan kecil dari kebijakan yang sudah ada.
Cara-cara untuk untuk menghindari halangan-halangan tersebut:
1. Menetapkan prioritas: memungkinkan manajer menentukan mana yang lebih penting dan
mengalokasikan waktu dan tenaga sesuai dengan urutan prioritas.
2. Mencari informasi yang relevan: digunakan untuk menganalisis problem yang ada, untuk
menghasilkan alternatif keputusan yang kreatif, mempertimbangkan konsekuensi-
konsekuensi dari setiap alternatif, kejadian-kejadian di masa mendatang yang mungkin
akan mempengaruhi keputusan tersebut.
3. Hati-hati terhadap pendekatan heuristic dan bias-bias yang ada: diharapkan keputusan
manajer menjadi lebih efektif.
Tingkat Kelompok
1. Pembelian Bahan
Baku
2. Proses Produksi
3. Pergudangan
4. Pengiriman
2 C 5 F 8
Te=6 Te=2 Te=2
A 1 B 3 D 6 G 9 H 10 I
I
Te=7 ¼ Te=1 Te=5 ¼ Te=2¼
Te=4 ¼
4 E 7
Te=3 Te=1